Setengah Lusin Isteri Tuan Tajir

Setengah Lusin Isteri Tuan Tajir

Mimpi buruk

Seluruh tubuh Adeeva bergetar hebat mendengar suara lantang lelaki di luar sana ijab kabul menyebut namanya. Mimpi apa dia telah menjadi isteri ke enam dari pengusaha tambang terkaya tanah air. Pernikahan yang tidak diharap Adeeva di usia relatif muda. Rasanya baru selesai kuliah, kerja setengah tahun di salah satu perusahaan di Bandung. Sekarang telah menjadi bini ke enam alias selir paling muda dari enam bini lelaki gila perempuan.

Sedikitpun Adeeva tak rela jadi gundik lelaki bernama Hakim Dilangit. Adeeva tidak tahu bagaimana tampang lelaki yang jadi suaminya. Ntah ganteng, jelek atau botak tak ada gambaran di otak Adeeva. Tidak pernah jumpa namun kini telah jadi suaminya. Jangan-jangan tampangnya idiot mirip badut jatuh di jalan tol lalu dilindas truk tronton. Hancur berantakan.

Kilas balik sebelum menikah.

Adeeva gadis cantik perpaduan Jawa dengan wanita China Singapura. Abah orang Jawa asli sedang Umi mualaf dari negara Singapura. Kecantikan Adeeva klasik perpaduan dua negara berbeda. Wajah seratus persen wajah asli Jawa bermata seindah mata ikan koi. Hidung mancung bak dasun tunggal, alis mata bak semut beriring. Satu-satunya warisan dari Uminya hanya warna kulit sebening salju. Kalau hendak beri nilai pada Adeeva mengenai kecantikannya bisa jebol nilai sembilan.

Adeeva selesaikan S1 di ITB lalu lanjut S2 di kampung halaman uminya di Singapura. Dengan ijazah dengan nilai mumpuni Adeeva berhasil kerja di perusahaan cukup bonafide di Bandung sebagai database administrator. Baru setengah tahun kerja Abah minta Adeeva pulang untuk dijodohkan dengan tunangan masa kecilnya. Tanpa pikir panjang Adeeva menolak pernikahan konyol ini. Kapan tunangan, siapa tunangan sama sekali Adeeva tak tahu. Betapa bodoh menikah dengan lembaran kosong tanpa warna.

Drama sakit jantung, hipertensi naik sampai diopname di rumah sakit bagai ******* meneror Adeeva. Mau tak mau Adeeva pulang ke rumah lihat kekacauan yang ditimbulkan kedua orang tuanya.

Adeeva mengendarai mobil SUV produk tahun seumuran dengannya balik ke rumah orang tuanya. Perjalanan hampir tiga jam membuahkan hasil Adeeva tiba dengan selamat di rumah.

Rumah jadi saksi bisu perjalanan hidup Adeeva berdiri tegak di depan mata Adeeva. Di sinilah asal mula Adeeva terbentuk jadi manusia. Hari demi hari Adeeva lalui proses dari bayi ke balita lanjut ke remaja tanggung menyusul jadi remaja hingga berdiri di rumah yang sama.

Tak ada yang berubah selain rumah di cat lebih bersih. Atap rumah masih sama sebelum dia tinggalkan, halaman masih rapi dihiasi aneka jenis bunga kesukaan sang Umi.

Langkah Adeeva terasa berat untuk melangkah masuk ke dalam halaman rumah tempat dia tumbuh dewasa. Ntah apa yang bakal terjadi bila dia jejakkan kaki ke dalam rumah. Ribut porak porandakan rumah agar rencana konyol kedua belah pihak dibatalkan.

Siapa mau jadi istri keenam dari lelaki yang umurnya pasti bangkotan. Ke mana abahnya yang sangat terkenal arif bijaksana. Saking arif sampai tega nikahkan anak dengan lelaki berbini lima. Adeeva berada di posisi ke enam. Klop setengah lusin bini orang sinting itu.

"Neng Eva...." seru Bik Nunik pengasuh Adeeva dari bayi. Perempuan paro baya itu berseru girang melihat orang yang dinanti satu keluarga telah pulang.

Eva tersenyum seringai serigala. Retina Adeeva mencari sesuatu di wajah perempuan yang jadi ibu keduanya. Adeeva mau tahu apa ibu asuhnya ikut terlibat dalam misi tragedi Siti Nurbaya abad nuklir.

Bik Nunik membuka pintu pagar agar mobil Adeeva bisa dimasukkan ke dalam halaman. Adeeva memilih biarkan mobil tetap di luar agar bisa cepat kabur bila suasana tidak kondusif. Bila kesepakatan tak berhasil jalan pintasnya ambil langkah seribu.

Adeeva masuk ke rumah hanya bawa badan. Semua barang masih tertinggal dalam mobil berhubung suasana belum ada kepastian. Masuk ke kandang singa butuh tameng pelindung. Adeeva bukan mau jadi anak durhaka cuma permintaan kedua orang tuanya di luar akal sehat.

Orang tua mana tega jerumuskan anak ke lubang buaya. Orang tua normal berharap anaknya hidup bahagia bersama anak suami tanpa kehadiran orang lain. Ini mah aneh umpan anak pada buaya buntung. Sudah buntung tua lagi.

"Neng...ayok masuk! Sudah ditunggu Abah dan Umi!" lagi-lagi suara Bik Nunik menyadarkan Adeeva dia harus berperang melawan musuh dalam selimut.

Adeeva tak mau menghela nafas kayak orang lain bila dapat masalah. Tarik nafas buang sejuta kali dia tetap harus jadi pengacara untuk diri sendiri di persidangan keluarga.

"Bismillah..." Adeeva berdoa dalam hati semoga ada pencerahan di hati kedua orang tuanya.

Tubuh Adeeva bergetar tatkala masuk ruang keluarga. Puluhan pasang mata menancap ke tubuhnya bagai serangan ratusan anak panah. Tidak sakit tapi panas. Jenderal, panglima serta hulubalang duduk rapi di sepanjang sofa rumah yang lumayan panjang.

Kali ini Adeeva menyerah. Kesempatan untuk memenangkan perang ini tertutup sudah. Jenderal utama di keluarga mereka yakni Oma Uyut duduk gagah walau tanpa baju kebesaran jenderal. Nyali Adeeva yang sudah di upgrade ke level maksimum tak berguna bila jenderal pemegang kekuasaan telah turun gunung.

"Sayangku...akhirnya kau pulang!" seru Tante Lis adik Abahnya yang genit.

Adeeva meringis seperti ketelan sebakul cabe rawit. Lidah terasa kelu tak bisa keluarkan suara lagi. Kaki Adeeva bergerak menyalami Oma Uyut dengan takzim lalu ke Abah Umi disusul seluruh penghuni ruang tamu. Umur Adeeva paling kecil jadi dia harus merendahkan diri menyalami yang lebih tua.

Acara bersalam selesai berganti menanti sidang menentukan hidup mati Adeeva. Adeeva memohon pada Uminya agar membantunya keluar dari pembodohan status. Gadis secantik Adeeva dijadikan bini ke enam. Tragedi apa sedang disusun keluarga untuk mengubur Adeeva hidup-hidup. Di luar sana puluhan cowok antrian mengharapkan cinta Adeeva namun Adeeva masih ingin menikmati masa jomblo sambil meniti karier. Baru naik satu anak tangga langsung ditendang ke bawah lagi.

"Duduklah sayang! Kau pasti lelah! Bik...ambilkan Eva air teh!" ujar Oma Uyut kalem menghanyutkan.

Adeeva sengaja memilih kursi jauh dari sofa agar tidak pusing dicerca pertanyaan satu truk tronton. Adeeva takut malah melebihi kapasitas muatan.

"Terima kasih Oma...ada rapat apa sampai Oma Om Tante kak Deswita dan bang Farhan kumpul sini?" Adeeva berlagak pilon belum paham tujuan kumpul keluarga ini.

"Pertanyaan bagus! Kau sudah dewasa nak! Oma pikir waktunya kau berkeluarga."

"Oh itu...Eva belum terpikir ke situ! Eva ingin bekerja dulu gunakan ilmu yang Eva pelajari di kampus. Eva pasti nikah tapi bukan sekarang." tukas Adeeva cepat sebelum obrolan melebar ke mana-mana.

"Eva...Oma sudah ada calon untukmu! Bukan calon lho tapi memang suamimu sejak kau bayi! Sebelum kau lahir kau sudah dinikahkan dengan laki itu. Sesuai perjanjian sebelum kau berumur dua puluh empat kau harus menikah balik dengannya. Ini waktu tepat! Sekarang umurmu dua puluh tiga. Waktunya kembali pada suamimu!" Oma berkata kalem tanpa emosi.

Adeeva ingin mencekik leher sendiri biar bunuh diri di depan seluruh keluarga. Mana ada cerita jaman diungkit pada abad nuklir gini. Tradisi atau mitos jaman baheula dibawa ke jaman orang naik ke bulan. Bukan cuma injak kaki di bulan tapi sebentar lagi piknik ke planet Mars. Ini keluarga masih kuat pegang tradisi kuno di luar nalar waras.

"Oma...itu kisah jaman orang naik sepeda ontel! Sekarang orang naik kuda besi. Sebentar lagi naik kuda besi terbang. Eva tak mau nikah cepat. Orangnya mau mati ya maka ingin cepat nikah! Mati aja dulu! Tunggu lahir kembali baru nikahi Eva." Adeeva mulai liar terpancing emosi. Cucu idola paling cantik manis pupus dari sosok Adeeva yang berbalut emosi.

"Eva...bicara yang sopan!" bentak Abah anggap Eva keterlaluan bicara tidak sopan.

"Abah ini sama saja tidak ngerti perasaan Eva. Orang tua lain berharap anaknya hidup layak di masyarakat. Ini kalian ceburkan Eva ke kobaran api! Kenapa nggak sekalian mutilasi Eva kirim ke calon menantu songong kalian? Eva tetap menolak nikah sama orang jompo. Eva sudah punya pilihan hati." Adeeva terpaksa berbohong untuk meloloskan diri dari pernikahan mengerikan ini.

"Eva...dengar Umi nak! Sewaktu Umi hamil kamu hampir keguguran maka Abah bernazar bila kau terlahir sehat akan dinikahkan dengan Hakim. Hakim itu anak yang menolong Umi waktu jatuh di jalanan. Dia yang antar Umi ke rumah sakit. Berkat nazar ini kau terlahir di dunia. Nazar harus dibayar nak!" suara lembut Umi meresap di kuping Adeeva.

"Umi...ya nggak harus gitu! Masa anak Umi yang cantik jelita harus jadi bini ke enam. Enak banget tuh setan dikelilingi setengah lusin wanita. Eva jijik punya suami sejuta umat."

"Nak...keluarga Hakim sudah mendesak kalian segera menikah agar Hakim terbebas dari kutukan." timpal Tante Lis ikut sumbang bujukan.

"Laki songong itu dikutuk? Syukuri...emang pantas kok dikutuk! Rakus amat kumpulin bini. Emang dia maha raja produk jaman kerajaan kuno?"

Deswita dan Farhan tak dapat menahan tawa dengar kata-kata Adeeva yang asal bunyi. Dapat dibayangkan betapa putus asa Adeeva tiba-tiba harus menjadi bini orang di urutan enam. Adeeva cantik kayak bidadari nyasar ke bumi sayang nasib tak secantik wajah.

"Gini lho nak! Mamanya Hakim pernah berkata di hadapan para tetua keluarga kalau Hakim takkan punya keturunan kalau tak menikah denganmu." Oma perkuat kisah di luar nalar sehat ini.

"Itu urusan mereka! Oma jangan percaya mitos deh! Dasar si Hakimnya mandul aku jadi sasaran. Kalau niat mereka bersih tak mungkin kumpul bini sampai lima. Apesnya mengarah ke aku pula. Pokoknya nggak mau nikah sama suami songong. Jangan-jangan cacat mental! Mata juling sana sini, air liur mencurah menetes sepanjang leher. Amit-amit deh Oma!"

"Eva...makin kurang ajar kamu! Lusa kau menikah. Waktu sudah ditetapkan. Ini demi kelangsungan hidupmu!" bentak Abah tak sabaran dengan sikap pembangkang Adeeva.

Adeeva yang biasanya patuh dan manis kok berubah sangar melawan orang tua. Dari mana nyali Adeeva berani melawan.

"Demi hidup Eva? Dua hari menikah Eva langsung menciut saking banyak makan hati. Gimana Eva bisa hidup tenang bila lihat suami saja jijik? Tiap malam ganti saos celupan. Najis tau..."

"Dek...bukan Abang mau ikut campur! Kita harus hormati nasehat orang tua. Gini saja! Kau coba dulu barang setahun kalau tidak cocok ya bubar! Asal nazar telah tercapai kalian tidak klop ya pisah?" Farhan mencoba beri jalan tengah agar persoalan capai titik temu.

"Lalu aku janda muda? Di KTP tertulis status Janda muda. Miris amat hidup aku! Mending aku gantung diri di batang tomat." ngedumel Adeeva bikin seisi rumah menahan tawa. Ada saja cara Adeeva ekspresikan amarah. Sok mau gantung diri di batang tomat. Kapan matinya.

"Abang punya solusi untukmu! Kamu minta nikah siri saja. Kalau cerai ntar tinggal talak. Tidak perlu naik sidang. Statusmu bersih. Gimana? Ide cemerlang kan?"

"Boleh gitu ya! Boleh juga ide Abang! Ok...aku punya beberapa syarat sebelum menikah dengan kakek tua bin keriput!" Adeeva bangkit dari kursi mengitari ruangan perlihatkan gaya orang sedang larut dalam sejuta pikiran.

"Oma janji penuhi tuntutan kamu asal menikah dengan nak Hakim!" seru Oma semangat.

"Pertama nikah secara siri, kedua Eva tetap kerja di Bandung, ketiga Eva pulang sebulan sekali, keempat Eva tak mau diganggu oleh kakek tua itu selama kerja, kelima busana menikah nanti Eva urus sendiri, ke enam..." Adeeva berhenti di syarat ke enam. Sejujurnya Adeeva belum ada ide untuk cetuskan syarat ke enam.

"Ayo apa yang ke enam?" Oma tak sabar menanti permintaan Adeeva selanjutnya.

"Oya...Eva tak suka tak mau tinggal serumah dengan para Harem kakek itu. Eva mau rumah asing sendiri. Bisa dipenuhi?"

"Cuma itu syaratmu? Apa tidak mau ditambah kakek tua tak boleh tidur di ranjang mu?" olok Deswita merasa Adeeva lucu banget ngasih syarat.

"Bagus juga ide kak Des! Ok ditambahkan syarat itu. Selama jalani pernikahan tak ada kontak fisik alias tak boleh kunjungi aku karena pernikahan ini hanya membayar nazar. Aku mau semua tertuang di kertas perjanjian secara tertulis dan ditanda tangani kedua belah pihak."

"Oma rasa itu tak perlu. Oma akan bicarakan syaratmu dengan keluarga Hakim. Kau tak boleh kabur lagi ke Bandung. Tetap di rumah sampai hari H."

"Ok...aku sudah ijin dua hari. Selesai nikah aku langsung balik ke Bandung. Deal?"

Terpopuler

Comments

Ariesta

Ariesta

baru mampir udah ngos2an....gara2 si eva tantrum

2023-07-25

1

Eroh Maesaroh

Eroh Maesaroh

next

2023-05-19

1

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

btas lelaki pumya istri alias poligami hanya 4 az

2023-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Mimpi buruk
2 Sah Jadi Tuan Tajir
3 Rumah Baru
4 Bekerja
5 Kena Skak Mental
6 Rahasia Adeeva
7 Adeeva Bersedih
8 Asisten Pribadi
9 Mutasi
10 Tugas Baru
11 Lawan Bos Tirani
12 Klub
13 Ban bocor
14 Mengenal Adeeva
15 Cari Kecurangan
16 Sport Ringan
17 Pembangkang
18 First Kiss
19 Tragedi Sosis
20 Menuntut Nikah
21 Dukun Sakti
22 Galau
23 Adeeva Terjebak
24 Menikah
25 Menikah
26 Jago Kandang
27 Suami Palsu
28 Cari Kebebasan
29 Pertolongan
30 Kembali
31 Maju Perang
32 Talak Idaman
33 Ancaman
34 Sogokan Ikan Bakar
35 Tidur Bareng
36 Pagi Heboh
37 Makin Dekat
38 Insiden Pagi
39 Pulang
40 Poni Liar
41 Jumpa Konco
42 Terciduk
43 Wanita Amanah
44 Kabur Lagi
45 Tuan Mabuk
46 Melawan
47 Kecelakaan
48 Ezra Buta
49 Urus Ikan Paus
50 Yang Mana Buta
51 Mulai Akting
52 Kumpulan Selir
53 Mulai Bergerak
54 Mengobrol
55 Terulang
56 Test Mental
57 Persaingan
58 Ngelindur
59 Pembasmi Hama
60 Drama Kecurangan
61 Liburan
62 Villa
63 Kumpulan Selir
64 Misi
65 Malam Pertama
66 Canggung
67 Rencana Talak
68 Dua Kuda
69 Kesempatan Datang
70 Di mana Adeeva
71 Kiamat Sonya
72 Ketahuan
73 Kehancuran
74 Kabur Jauh
75 Ketemu Calon
76 Pelajaran Berharga
77 Test Stamina
78 Main ke Peternakan
79 Ayah Penjahat
80 Penyesalan
81 Ikan Baru
82 Ke pesta
83 Ketahuan
84 Jumpa
85 Bantuan Akbar
86 Kabur Lebih Jauh
87 Rumah Eyang Supono
88 Eyang Bijak
89 Oma Sakit
90 Tawaran CEO
91 Sandiwara Untuk Oma
92 Limpahan Kekayaan
93 Bos Baru
94 Sapu Bersih
95 Rasa Iba
96 Menguak Masa Lalu
97 Berdua Lagi
98 Paus Sakit
99 Ikut Rapat
100 Pelajaran
101 Pemimpin Kecil
102 Nostalgia
103 Kecurangan
104 Ezra Sakit
105 Kabar Baik
106 Pembersihan
107 Ketegasan Ezra
108 Terbongkar Sedikit
109 Morning Sick
110 Pak Jul Kolaps
111 Bangkrut
112 Kaget
113 Aksi Ika
114 Cari Penyakit
115 Berdamai
116 Penculikan
117 Pendarahan
118 Selamat
119 Contoh Baik
120 Kuatir
121 Talak Dan Talak
122 Talak Sempurna
123 Kabar Baik
124 Dalang
125 Cari Kebenaran
126 Bongkar
127 Kuliti Rani
128 Incaran
129 Ancaman
130 Terciduk
131 Adaptasi
132 Rekrut Supono
133 Konflik lagi
134 Kabar Duka
135 Kuasai Istana
136 Mencoba Damai
137 Game Over
138 Trik Jahat
139 Kupas Desi
140 Penyesalan Ika
141 Kondusif
142 Tenteram
143 Adeeva Syok
144 Adeeva Sakit
145 Si Kembar
146 Petik Pelajaran
147 Nama Si Kembar
148 Pelita Ezra
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Mimpi buruk
2
Sah Jadi Tuan Tajir
3
Rumah Baru
4
Bekerja
5
Kena Skak Mental
6
Rahasia Adeeva
7
Adeeva Bersedih
8
Asisten Pribadi
9
Mutasi
10
Tugas Baru
11
Lawan Bos Tirani
12
Klub
13
Ban bocor
14
Mengenal Adeeva
15
Cari Kecurangan
16
Sport Ringan
17
Pembangkang
18
First Kiss
19
Tragedi Sosis
20
Menuntut Nikah
21
Dukun Sakti
22
Galau
23
Adeeva Terjebak
24
Menikah
25
Menikah
26
Jago Kandang
27
Suami Palsu
28
Cari Kebebasan
29
Pertolongan
30
Kembali
31
Maju Perang
32
Talak Idaman
33
Ancaman
34
Sogokan Ikan Bakar
35
Tidur Bareng
36
Pagi Heboh
37
Makin Dekat
38
Insiden Pagi
39
Pulang
40
Poni Liar
41
Jumpa Konco
42
Terciduk
43
Wanita Amanah
44
Kabur Lagi
45
Tuan Mabuk
46
Melawan
47
Kecelakaan
48
Ezra Buta
49
Urus Ikan Paus
50
Yang Mana Buta
51
Mulai Akting
52
Kumpulan Selir
53
Mulai Bergerak
54
Mengobrol
55
Terulang
56
Test Mental
57
Persaingan
58
Ngelindur
59
Pembasmi Hama
60
Drama Kecurangan
61
Liburan
62
Villa
63
Kumpulan Selir
64
Misi
65
Malam Pertama
66
Canggung
67
Rencana Talak
68
Dua Kuda
69
Kesempatan Datang
70
Di mana Adeeva
71
Kiamat Sonya
72
Ketahuan
73
Kehancuran
74
Kabur Jauh
75
Ketemu Calon
76
Pelajaran Berharga
77
Test Stamina
78
Main ke Peternakan
79
Ayah Penjahat
80
Penyesalan
81
Ikan Baru
82
Ke pesta
83
Ketahuan
84
Jumpa
85
Bantuan Akbar
86
Kabur Lebih Jauh
87
Rumah Eyang Supono
88
Eyang Bijak
89
Oma Sakit
90
Tawaran CEO
91
Sandiwara Untuk Oma
92
Limpahan Kekayaan
93
Bos Baru
94
Sapu Bersih
95
Rasa Iba
96
Menguak Masa Lalu
97
Berdua Lagi
98
Paus Sakit
99
Ikut Rapat
100
Pelajaran
101
Pemimpin Kecil
102
Nostalgia
103
Kecurangan
104
Ezra Sakit
105
Kabar Baik
106
Pembersihan
107
Ketegasan Ezra
108
Terbongkar Sedikit
109
Morning Sick
110
Pak Jul Kolaps
111
Bangkrut
112
Kaget
113
Aksi Ika
114
Cari Penyakit
115
Berdamai
116
Penculikan
117
Pendarahan
118
Selamat
119
Contoh Baik
120
Kuatir
121
Talak Dan Talak
122
Talak Sempurna
123
Kabar Baik
124
Dalang
125
Cari Kebenaran
126
Bongkar
127
Kuliti Rani
128
Incaran
129
Ancaman
130
Terciduk
131
Adaptasi
132
Rekrut Supono
133
Konflik lagi
134
Kabar Duka
135
Kuasai Istana
136
Mencoba Damai
137
Game Over
138
Trik Jahat
139
Kupas Desi
140
Penyesalan Ika
141
Kondusif
142
Tenteram
143
Adeeva Syok
144
Adeeva Sakit
145
Si Kembar
146
Petik Pelajaran
147
Nama Si Kembar
148
Pelita Ezra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!