Cinta Gadis Malang

Ayu ini, pasien..! Keadaan nya sedang lemah, jadi Oma jangan bertindak seperti ini.!

All kalau Oma tidak suka ya tidak suka,tidak peduli siapapun dia.Kamu berhenti menjadi Dokter nya! Karena Oma tidak mau dia menjadi pasien mu.

Pergi kamu dari sini .! Oma itu mengusir ku.

Oma..! ''Jaga sikap Oma.''

Diam kamu Allan,kalau kamu tidak menyuruh nya pergi, ''biar Oma yang menyeretnya keluar.''

Oma benar benar ingin menyeret ku,dia menarik tangan ku dengan kasar ''itu sangat lah sakit.''

''Ah sakit...!'' keluh ku

Lepaskan dia...nenek tua.! Mas Wili...

Mas willi kembali dan menolong ku..!

Ayu apa ada yang sakit? Mas Willi cemas.

tidak mas,tidak papa.

Nenek tua,kalau anda berani menggangunya lagi,akan ku roboh kan gedung ini..!ancaman Mas Willi.

Tanpa menunggu jawaban Oma tua itu,Mas Willi membawa ku keluar dari ruangan itu.Terlihat Dokter Allan kecewa dengan nenek nya yang keterlaluan itu.

Semenjak kejadian itu,Mas Willi memilih Dokter lain untuk menangani ku sampai aku sembuh.

terhitung dua bulan semenjak aku di culik dan perawatan sampai benar benar pulih.selama itu juga aku tidak pernah masuk kantor,itu pun sesuai dengan kemauan ''Mas willi.''

Ini hari yang menyenangkan untuk ku karena bisa kembali bekerja.aku merindukan susana kantor,tema teman,rindu ke kampus pokok nya rindu semua aktivitas ku.

Saat aku fokus bekerja, ada seorang wanita setengah baya menemui Mas Willi di ruangan nya.

cukup lama wanita itu berada didalam ruangan Mas Willi,sekitar dua jam barulah mereka berdua keluar dari ruangan secara bersamaan.mas willi menyuruh wanita itu menunggu di mobil..''itulah yang kudengar.''

Setelah wanita itu pergi,''mas willi menemui ku.!''

Ayu saya ada urusan penting di luar,jaga dirimu baik baik biarlah cakra yang mengantar mu pulang.

kabari saya kalau terjadi sesuatu.! Mas Willi membelai pipi ku dengan lembut saat dia ingin pergi

Iya mas,kamu hati hati ya..''Nanti aku pulang dengan Pak Cakra.'' dalam hatiku,sebenar nya aku penasaran dengan wanita itu tapi tak berani bertanya takut Mas Willi tersinggung.

Itulah,pertemuan ku dengan Mas Willi tiga hari yang lalu.entah ada apa dengan nya sampai tidak masuk kerja,aku bingung kangen juga tidak melihat nya.

hanya komunikasi via telfon,itu pun terbatas.

Hari ini mas Willi mulai bekerja kembali,pagi ini dia memanggil ku keruangan nya.ternyata dia ingin sarapan lagi dengan ku,menyenangkan sekali rindu ku selama ini terobati.saat kami berbincang dan bercanda tiba tiba Sera menghubungi Mas Willi,dia bilang ''ada tamu yang ingin bertemu.''

betapa terkejut nya aku ternyata orang itu ''Andhara.''

dia juga seperti nya terkejut melihat ku.aku jadi teringat kejadian di gudang itu,wanita itu yang menjadi dalang dalam penculikan dan penganiayaan terhadap ku.itu membuat kemarahan ku seketika memuncak, aku menatap nya sangat tajam,hingga Mas Wili menatap ku dengan intens.sepertinya dia berpikir kalau aku tengah cemburu.

''Ada apa kamu kemari.?''kata Mas Willi.

aku ingin bertemu Will..! jawab Andhara.

ada perlu apa menemui ku.?''katakan ..!''

''Siang ini kita makan berdua yuk Wil..!ucap Andhara tanpa punya rasa malu,mengajak Mas Willi makan di depan ku padahal kan dia kekasih ku.

Saya sudah ada acara makan siang dengan pacar ku,''jadi tidak waktu lagi..!'' jawab Mas Willi dengan tegas.

Kenapa Wil..?kenapa kamu harus pacaran dengan wanita ini, ''wanita kampung ini tidak pantas untuk mu.!'' cukup Andhara..!

Tutup mulut mu itu,sekali lagi kamu menghina Ayu akan ku robek mulut mu itu.!''keluar dari sini, keluar...!'' Ucap Willi denhan wajah yang padam

Dengan wajah yang kesal dan kecewa,Andhara pergi meninggal kan ruangan Mas Willi.

Mas Ayu kerja lagi ya,''banyak kerjaan yang belum selesai.'' iya sayang,jangan memikirkan omongan Andhara dia memang tidak punya malu.

aku tersenyum saja,karena perkataan Andhara memang gak berarti apa apa untuk ku.aku hanya memikirkan wanita yang berada di gudang saat itu.

Aku melihat secarik kertas di meja kerja ku,yang bertuliskan..''Kamu pasti akan mati''

aku sangat terkejut melihat nya,ini pasti ini perbuatan Andhara.tulisan ini semakin menguatkan dugaan ku bahwa wanita yang di gudang itu memang lah dia.

Wanita itu memang sangat ''kejam dan nekat,''aku harus berhati hati dengan nya.Aku berpikir Mas Willi tidak perlu tahu hal ini,karena akan menambah masalah saja nanti nya.

AKu semakin merasa tidak tenang saja,setiap aku melangkah keluar kantor atau apartemen, rasa nya seperti ada yang mengikuti ku. memang Mas Willi memberi pengawal untuk ku,tapi tetap saja harus selalu waspada.

Pak Cakra sudah seperti supir ku saja,kalau mas Willi tidak mengantarku pulang ,Pak Cakra selalu mengantar ku sampai apartemen walaupun beda mobil.segitu khawatir nya Mas Willi dengan ku,membuat ku merasa begitu berharga untuk nya.

Semenjak kejadian di rumah sakit,aku tidak pernah bertemu dengan Dokter Allan lagi,Mas Willi pun melarang ku bertemu dengan nya.bukan berarti dia tidak mengizinkan kami berteman,Mas Willi tidak mau berurusan dengan Oma nya dokter allan yang menyeramkan itu.jadi aku membatasi pertemanan ku dengan nya,kalau tidak penting aku juga tidak berniat menemui nya.

Saat ini aku sedang menunggu Mas Willi di sebuah kafe,entah mengapa dia belum datang padahal dia sendiri yang meminta ku bertemu di sini.aku duduk sendirian memainkan ponsel ku,untuk menghilang kan jenuh menunggu nya.

''Ayu..!'' om damian memanggil ku.

''Om damian ,!'' akut tidak tau kalau dia ada di sini.

''Om Damian sedang apa di sini,.?''menunggu klien tapi mereka belum sampai jawab nya.

''kamu sendiri ngapain,kenapa sendirian?''aku bilang sedang menunggu seseorang.

akhir nya kami pun ngobrol sambil menunggu mas willi datang,aku merasa heran om demian baik, Dokter Allan pun sama.Mengapa Omanya seperti mak lampir galak nya,ditengah obrolan Om Damian berkata kalau aku mirip seseorang di masa lalu nya,cara ku bicara lembut nya aku dan sifat ku.

aku pun menjawab nya,''mungkin hanya kebetulan saja ''

''Ayu..'' Mas willi pun datang dan mengakhiri obrolan di antara kami .

Om damian bersikap ramah dengan mas Willi,begitu juga mas Willi menyambut nya .

Sayang kamu kok bisa bersama papa nya Allan, ''memang ada apa.?''Mas Willi terlihat khawatir

tidak apa Mas,beliau sedang menunggu klien jadi ya ngobrol aja.

''Dia tidak menyakitimu kan...???'' tidak mas jagan khawatir.