NovelToon NovelToon
Dia Suamiku

Dia Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / badboy / patahhati
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Sejatinya, pernikahan adalah suatu ibadah dan kebahagiaan yang harus dikabarkan. Tapi tidak bagi Mila dan Elgar. Pernikahan siri mereka hanya diketahui oleh mereka berdua dan orang tua Mila dikampung.



"Ingat, pernikahan kita atas dasar saling membutuhkan. Aku membutuhkan kepuasan, dan kamu membutuhkan uang. Jadi jika salah satu diantara kita sudah merasa tidak butuh, kita berakhir." Itulah kata kata yang selalu Elgar ucapkan.

"Lebih dari uang yang aku butuhkan, aku butuh cintamu." Kata kata yang hanya mampu Mila ucapkan dalam hati, tapi tak pernah bisa dia lafalkan.

Saat berdua, mereka adalah suami istri. Tapi saat ada orang lain, mareka adalah dua orang asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAKIT

Bagai terhantam sesuatu yang besar dan keras, Mila merasa dadanya teramat sesak. Dalam sekejab, dunia terasa runtuh. Dia berharap ini mimpi. Dipejamkannya matanya sesaat, tapi saat dia membukanya, tetap sama. live show itu belum juga hilang, malah terlihat seperti adegan slow motion.

Dengan langkah lunglai, Mila meninggalkan tempat itu. Dia masuk kedalam toilet dan langsung mengunci diri dibilik. Saat itulah, tangisnya pecah. Sekuat tenaga Mila menahan tangis, tapi semakin ditahan, semakin sakit dadanya. Hingga yang bisa dia lakukan hanya membekap mukutnya sendiri agar tangisnya tak terdengar dari luar.

"Ini sakit El, sakit sekali."

Ujarnya dalam hati sambil memukuli dadanya yang terasa nyeri.

Baru melihat mereka berciuman saja, sudah sesakit ini. Pertanyaannya, sanggupkah dia melihat Elgar dan Salsa menikah?

"Kamu tega El. Kamu tega sama aku. Kamu nyuruh aku datang keruangan kamu hanya untuk melihat kemesraan kalian."

Entah sudah berapa lama Mila duduk diatas kloset sambil menangis. Sampai akhirnya, dia keluar dan mecuci wajah sembabnya di wastafel.

"Bodoh Mila. Kenapa kamu menangisi sesuatu yang dari awal kamu tahu akan seperti ini." Gumam Mila sambil nenatap pantulan dirinya dicermin.

Dia ingin menguatkan dirinya, karena saat ini, yang dia punya hanya dirinya. Dia tak bisa bercerita pada siapapun. Sesakit apapun hatinya saat ini. Tak ada tempat untuk berkeluh kesah.

...****...

Setelah puas melepas rindu. Elgar dan Salsa memutuskan keluar untuk mencari makan siang. Baru saja membuka pintu, mereka melihat sebuah paperbag berwarna coklat bertuliskan nama sebuah restoran jepang.

"Punya siapa El, kok ada disini?" Tanya Salsa sambil meraih paper bag yang ada dilantai.

Elgar hanya mengedikkan bahu, pertanda jika pria itu tak tahu.

Salsa membukanya, dan seketika dia merasa aneh. Isinya kotak makan, bukan kemasan take away dari restoran. Karena penasaran, dia buka kotak makan dua susun tersebut. Dan ternyata, isinya gurame asam manis plus nasi. Jelas ini bukan makanan Jepang seperti yang tertera di paper bag itu. Beruntung posisi paperbag nya berdiri, jadi makanan itu tidak tumpah.

Elgar yang mencium aroma sedap menoleh kearah kotak makan yang dipegang Salsa. Melihat gurame asam manis, dia seketika teringat Mila.

"Aku masak gurame asam manis spesial buat kamu El."

Itulah yang Mila ucapkan tadi pagi sebelum dia berangkat kerja. Lalu dia kembali teringat jika beberapa saat yang lalu mengirim pesan pada Mila agar mengantar makan siangnya. Ya, dia yakin, ini pasti milik Mila. Wanita itu pasti kesini tadi, batin Elgar.

Disaat bersamaan, Tari kembali dari makan siang.

"Tari." Panggil Salsa.

"Iya mbak Salsa." Tari tampak tergopoh gopoh nenghampiri Elgar dan Salsa.

"Ini punya siapa?" Tanya Salsa sambil menunjukkan paperbag tersebut.

"Emmm....gak tahu mbak." Jawab Tari sambil memperhatikan paperbag tersebut. Tadi selesai meeting, Tari langsung ngibrit cari makan siang. Maklum tadi pagi dia berangkat lebih awal serta semua tenanganya terkuras untuk persiapan meeting.

"Udahlah, buang aja." Ujar Elgar yang tak mau memperpanjang masalah ini. Dia takut ada yang melihat saat Mila membawanya kesini.

Melihat nama restoran yang tertera, Tari merasa sayang jika harus dibuang. Tapi jika mau memintanya, jelas dia gengsi. Ntar dikira tak mampu beli.

"Eh, mbak mbak." Salsa yang yang melihat seorang office girl lewat segera memanggilnya.

"Iya mbak." Jawab Reni yang saat itu kebetulan lewat.

"Ini ada makanan, kalau mau, ambil aja. Kalau emang gak mau, kamu buang aja." Ujar Salsa sambil menyerahkan paperbag tersebut pada Reni.

"Terimakasih." Ujar Reni sambil menunduk sopan.

Elgar dan Salsa lalu pergi. Sementara Reni yang penasaran isinya, langsung membawanya ke pantry.

Dari tulisan yang ada dipaperbag, Reni tahu itu makanan jepang yang mahal. Wah, rasanya hari ini dia sangat beruntung.

Sesampainya di pantry, Reni segera membuka paperbag tersebut. Alangkah syok nya dia saat membuka dan isinya ternyata kotak bekal. Reni mengangkat wadah tersebut. Ini jelas bukan kemasan dari restoran. Meskipun kecewa, Reni tetap membuka kotak tersebut.

"Yah..." Ujarnya saat ternyata isinya gurame asam manis, bukan makanan Jepang. Tapi dari baunya, tercium sangat lezat, sehingga mampu melenyapkan rasa kecewanya.

Disaat dia hendak makan, Mila masuk dengan wajah yang tak kalah syok dari wajah Reni tadi. Bagaimana tidak, makanan untuk Elgar, kenapa bisa ada pada Reni.

"Eh Mil, sini, gue lagi dapat rejeki. Makan bareng yuk." Panggilnya sambil berdiri dan mengambilkan sendok untuk Mila.

Mila berdiri disamping meja sambil melihat apa yang ada didepannya. Tatapannya nanar melihat gurame yang dia masak penuh cinta tadi pagi malah terdampar di meja pantry. Hingga dia tak kuasa menahan air mata yang memaksa keluar.

"Bengong aja, duduk." Reni mendorong bahu Mila menuju salah satu kursi.

Mila buru buru menyeka air matanya. Tapi hal itu tak lepas dari pandangan Reni.

"Lo kenapa?" Tanya Reni yang melihat wajah sembab Mila. Mata dan hidung wanita itu merah, jelas sekali jika baru saja menangis.

"Gak papa." Jawab Mila sambil pura pura tersenyum.

Reni menyodorkan sendok kearah Mila dan segera diterima oleh wanita itu.

Dengan tangan bergetar, Mila mengambil sedikit gurame dengan ujung sendok. Tak mau Reni curiga, dia lalu dengan berat hati memasukkannya ke dalam mulut. Tapi ternyata, pura pura baik baik saja itu tidak mudah. Tangis tertahannya mendadak meleleh saat ikan itu masuk kedalam mulutnya.

Mila segera beranjak dan berlari menuju pojok ruangan. Tak bisa, dia tak bisa menahan lagi. Ini terlalu menyakitkan. Mila menangis tersesu sedu dipojok ruangan sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Reni bingung sendiri melihatnya. Dia sampai melongo hingga tak jadi memasukkan makanan kedalam mulut.

Reni meletakkan kembali sendoknya. Dihampirinya Mila lalu berjongkok disebelahnya.

"Lo kenapa?" Tanya Reni sambil menyentuh bahu Mila.

Mila tak menjawab, yang terdengar hanyalah isak tangis yang menyayat hati. Belum pernah Reni melihat Mila seperti ini sebelumnya.

"Kalau ada masalah, cerita sama gue. Maaf kalau akhir akhir ini gue sering jutek ke elo. Tapi lo masih gue anggep sahabat Mil. Disaat lo butuh, gue akan ada buat lo." Reni merengkuh bahu Mila lalu menyandarkan kepala sahabatnya itu dibahunya. Muncul perasaan bersalah karena akhir akhir ini, dia selalu jutek dan menjauh dari Mila.

Mila masih belum mau cerita. Membuat Reni hanya bisa menepuk nepuk punggung Mila sebagai dukungan kalau saat ini, dia tak sendiri.

"Ada masalah apa sih Mil?"

Mila menggeleng. Dia tak mungkin cerita pada Reni.

Mendadak terdengar suara berisik. Sudah bisa ditebak dari suaranya, kalau itu Galang dan Dion. Buru buru Mila menghapus air matanya lalu bediri, begitupun Reni.

"Gue ke toilet dulu." Lirih Mila sambil mengusap air mata dan menyusut hidungnya. Dia tak mau Dion maupun Galang melihatnya dalam kondisi seperti ini.

"Mau kemana Mil?" Tanya Dion.

"Toilet." Jawab Mila sambil menunduk dan buru buru pergi.

Galang yang melihat makanan enak di atas meja langsung antusias. Cepat cepat dia mencuci tangan di wastafel dan mencomot ikan gurame yang gemoy itu.

"Busyet dah. Emang lo pikir itu punya siapa, main embat aja." Reni memukul lengan Galang sambil memelototinya.

"Punya Mila kan?" Jawab Galang sambil kembali mencuil ikan dan melahapnya.

"Punya gue monyet." Seru Reni sambil menjitak kepala Galang.

"Tapi dikasih Mila kan? Orang gue tadi sempet lihat Mila ngeluarin kotak ini dari dalam tasnya."

Reni mengerutkan kening. Dia lalu mengamati kotak makan susun dua yang ada dihadapannya. Setelah beberapa saat, dia menepuk jidatnya sendiri. Betapa bodonya dia yang tak ingat jika kotak makan tersebut mirip punya Mila. Dulu Mila sering membawa bekal dengan kotak yang sama persis dengan ini.

Dan paperbag coklat ini. Jangan jangan, berasal dari almari di pantry. Karena selama ini, Dion punya hobi menyimpan paperbag bahkan kantong plastik bekas dari restoran mahal yang kondisinya masih bagus. Kataya buat wadah apapun kalau pas butuh.

Lalu pertanyaannya, jika benar ini milik Mila, kenapa bisa ada pada Pak Elgar dan Salsa? Dan perihal Mila menangis, jangan jangan, ada hubungannya dengan mereka berdua. Kepala Reni jadi penuh dengan tanda tanya.

1
Mimin Switnawati
Luar biasa
Jeni Safitri
Wah.. Ini ceritanya benar" bagus, endingnya menyayat hati😭😭😭
Jeni Safitri
Bagus sama devan aja ngak ada keluarganya yg akan protes tapi kalau dgn elgar pasti keluarganya ngak akan ada yg setuju krn mrk dasarnya udah kaya
Nurmiati Aruan
ya ampun bawang nya banyak 😭😭😭😭
Marwah Rahman
tokoh Elgar itu baik, hanya dia dikekang oleh orang tua hanya untuk ambisi ingin memiliki kembali kekuasaan keluarga nya yang sebagian sudah dikuasai oleh keluarga tunangan nya.. walau pun memang di agak sedikit egois...
Anonymous
Luar biasa
Chita Hasan
karya yang sangat the best👍
saya sangat suka..
apalagi ending nya , bikin mewek😭
sukses dengan semua karya kamu Thor🥰🥰
Akmal Azzam
Kecewa
Akmal Azzam
Buruk
May Keisya
preetttt
May Keisya
pake aku kamu biasanya Lo gue
May Keisya
memang ibu yg terbaik😭😭
May Keisya
khodamnya lagi ke toilet 🤣😂
May Keisya
bener2 memanfaatkan
Phiphiet Safitri
Luar biasa
Mbak Pur
😭😭😭😭
Ety Nadhif
awal bab ninggalin jejak biar ingat udah pernah baca
Calluella Rista Ramall
Akhir" episode bikin mewek 😭😭😭
Calluella Rista Ramall
Bikin mewek 😭😭
Calluella Rista Ramall
😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!