Sheva harus memenuhi janji keluarganya dengan cara menerima perjodohan antara dua keluarga,sebagai pembalasan hutang pada masa lalu karena telah membantu membangkitkan perusahaan keluarganya yang hampir bangkrut. Di usianya yang baru menginjak dua puluh dua tahun itu ia harus menerima di jodohkan dengan laki-laki yang dulu pernah ia kenal sebagai teman masa lalunya. Meski begitu karena sempat tidak bertemu selama lima tahun,sikap dan penampilan keduanya berubah drastis. Padahal di sisi lain Sheva telah memiliki seorang kekasih dan keduanya telah menjalin hubungan kurang lebih tiga tahun ini.
Akankah Sheva bisa memenuhi permintaan keluarganya itu?
Atau ia harus membuat keluarganya mengerti bahwa dirinya mempunyai pilihan lain untuk masa depannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindu Setia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 24
Sheva berjalan keluar dengan ekspresi yang sangat senang,tiba-tiba sebuah tangan menariknya dan membawanya ke toilet. Sesampainya di sana Sheva di buat kaget karena Hana tidak biasanya seperti ini kepadanya
"Kamu apa-apaan sih Han?" tanya Sheva sambil memegang pergelangan tangannya yang sedikit sakit
"Loe yang apa-apaan"
"Maksud kamu?"
"Sejak kapan loe dan Mr.Marcell punya hubungan lebih dari sekedar dosen dan mahasiswi?"
Mata Sheva membelalak,ia hampir jantungan mendengar ucapan Hana barusan. Bagaimana ia bisa tahu soal dirinya dan Marcell.
"Maksud kamu apa sih Han? aku gak ngerti"
"Udahlah Va,gue udah tahu semuanya"
"Han,aku sama Mr.Marcell udah seperti kakak dan adik. Kamu juga tahu kalau Mr.Marcell teman kak Geby saat kuliah di Amerika jadi memang hubungan aku dan Mr.Marcell sedikit dekat tapi nggak lebih dari dosen dan mahasiswi"
"Gue gak tahu Va kapan loe mulai belajar berbohong,tapi kali ini omongan loe benar-benar terlihat nyata kalau sekarang sudah terbiasa dengan kebohongan. Entah itu dengan gue yang sahabat loe sendiri atau entah ke orang lain juga"
"Han,harus gimana lagi supaya kamu percaya sama aku?"
"Nggak usah,gue gak perlu loe ngomong jujur ke gue. Karena seorang sahabat akan menceritakan apapun yang ia alami tanpa ada rahasia" Ucap Hana yang kemudian berlalu pergi meninggalkan Sheva
"Hana tunggu.... Hannn" teriak Sheva yang mencoba mengejar sahabatnya itu
"Apalagi?"
"Oke,aku akan ceritakan semuanya ke kamu. Tapi kamu harus janji kalau nggak akan cerita ke siapapun termasuk Rania"
"Kenapa? Rania juga sahabat kita"
"Aku belum siap jika terlalu banyak orang yang mengetahui semua ini"
"Okey,kalau gitu cerita ke gue semuanya!!"
"Tapi nggak di sini,kita ke rumahku sekarang" ajak Sheva
Hana akhirnya menyetujuinya dan mereka pergi ke rumah Sheva dengan menggunakan taksi. Sesampainya di rumah kedua orang tua Sheva menyambutnya dengan sangat baik.
"Kamu sudah pulang Sheva?"
"Sudah mi"
"Siang tante..."
"Hey siang,Hana bagaimana kabar kamu? lama ya kita nggak ketemu"
"Kabar saya baik tante"
"Baguslah,oh ya nanti malam jangan lupa ya kamu sama mama kamu harus datang"
"Baik tante"
"Mi,Pi Sheva sama Hana ke kamar dulu ya"
"Ya sudah"
Mereka berdua pergi ke lantai atas menuju kamar Sheva,sesampainya di sana Sheva meminta Hana untuk tenang.
"Kamu mau minum apa Han"
"Nggak usah,udah sekarang loe cerita ke gua semuanya"
Sheva duduk di samping Hana dan mulai menceritakan awal hubungannya dengan Marcell hingga sekarang. Hana yang awalnya sangat kepo dengan hubungan mereka begitu terkejut setelah mengetahui semuanya.
"Jadi,kalian udah selama itu?"
"Iya Han"
"Apa itu alasan loe juga buat nolak perjodohan dengan kak Morgan"
"Iya"
"Terus selama empat tahun itu kalian udah ngapain aja?"
"Ya selayaknya pacaran"
"Loe tidur juga sama Mr.Marcell?"
"Sttt apaan sih Han,ya enggak sampai situlah meski kapan itu hampir aja sih tapi tiba-tiba nyokap gue telfon"
"Gila loe Va,sumpah se nakal apapun gua gak pernah punya niatan buat nyerahin keperawanan gue tanpa adanya status pernikahan"
"Tapi kamu sama aku beda Han,aku sudah menjalani hubungan ini selama bertahun-tahun"
"Tapi lamanya sebuah hubungan tidak menjamin akan berakhir di pernikahan Va,loe boleh pacaran tapi jangan se percaya itu sama laki-laki. Cewek itu akan di cap kotor jika pernah melakukan hal itu walau cuma sekali saja Va"
"Terus gimana? lagian kak Cello janji akan nikahin aku"
"Loe percaya gitu aja? loe juga yakin kalau dia nantinya bakal nikah sama loe?"
"Ya yakinlah Han,dia juga bilang sendiri setelah aku wisuda nanti dia bakal ngomong ke nyokap bokap kalau dia mau menjadikan aku istrinya"
"Dia nggak ada apa-apanya di bandingkan kak Morgan Va"
"Pikiran kamu terlalu naif Han,yang kamu pikirkan hanya harta,harta dan harta."
"Jelas Va,karena aku dari keluarga kurang beruntung. Tidak seperti kamu atau Rania,kalian punya orang tua yang bisa menjamin masa depan anaknya. Sedangkan aku harus bisa mencari laki-laki yang mau menerima keadaanku ini untuk bisa memperbaiki kehidupanku ke depannya" ucap Hana dengan lantang
"Sorry Han,aku nggak maksud buat ngingetin kamu ke masalah itu. Tapi aku cuma ingin kamu mengerti kalau posisi kita beda dan selera kita juga gak akan pernah sama"
"Gue tahu,loe mandang orang bukan dari hartanya tapi gue butuh itu untuk menjamin hidup gue ke depannya Va"
"Iya aku tahu Han,thanks udah dengarkan cerita aku. Kamu janji tidak akan menceritakan hal ini ke siapapun kan?"
"Iya aku janji Va"
"Tapi ngomong-ngomong kamu marah nggak sih Han kalau ternyata aku dan kak Cello ada hubungan? secara kan kamu waktu kelas selalu cerita kalau dia adalah laki-laki idaman kamu"
"Ya enggaklah Va,gue cuma bercanda kali. Lagi pula gue sadar diri siapa saingan gue jika nekat menyukai Mr.Marcell"
"Bisa aja kamu,makasih ya Han. kamu memang sahabat terbaik aku"
"You are the best my friend" jawab Hana
"Oh ya,nanti malam rencananya aku juga akan undang Mr.Marcell ke acara makan malam"
"Kamu yakin Va?"
"Ya bagaimana juga dia udah sukses bimbing aku menjadi wisudawan terbaik tahun ini"
"Iya juga sih,good luck ya. Gue balik dulu"
"Sampai jumpa nanti malam"
Sheva mengantarkan Hana ke halaman rumah,ia juga meminta sopirnya untuk mengantarkan sahabatnya itu.