Pernikahan Arya dan Ranti adalah sebuah ikatan yang dingin tanpa cinta. Sejak awal, Arya terpaksa menikahi Ranti karena keadaan, tetapi hatinya tak pernah bisa mencintai Ranti yang keras kepala dan arogan. Dia selalu ingin mengendalikan Arya, menuntut perhatian, dan tak segan-segan bersikap kasar jika keinginannya tak dipenuhi.
Segalanya berubah ketika Arya bertemu Alice, Gadis belasan tahun yang polos penuh kelembutan. Alice membawa kehangatan yang selama ini tidak pernah Arya rasakan dalam pernikahannya dengan Ranti. Tanpa ragu, Arya menikahi Alice sebagai istri kedua.
Ranti marah besar. Harga dirinya hancur karena Arya lebih memilih gadis muda daripada dirinya. Dengan segala cara, Ranti berusaha menghancurkan hubungan Arya dan Alice. Dia terus menebar fitnah, mempermalukan Alice di depan banyak orang, bahkan berusaha membuat Arya membenci Alice. Akankah Arya dan Alice bisa hidup bahagia? Atau justru Ranti berhasil menghancurkan hubungan Arya dan Alice?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna BM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 𝟕. Pernikahan Arya Dan Ranti
~ 𝐁𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐋𝐚𝐥𝐮 ~
Di aula pernikahan, tamu-tamu berdatangan, membawa harapan dan doa untuk pasangan pengantin. Namun, Arya hanya berdiri diam, seperti boneka yang digerakkan oleh tali.
Ketika Ranti berjalan menuju altar, dengan senyum yang dibuat-buat dan penuh kemenangan, Arya mencoba memaksakan dirinya tersenyum, walau hatinya cemas di penuhi keraguan.
Saat penghulu mulai berbicara, suara Arya terdengar berat ketika mengucapkan janji suci. "Saya, Arya, menikahi Ranti binti Sarman, dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai."
Semua tamu bertepuk tangan, tetapi hanya Arya yang tahu betapa kosongnya perasaannya. Ia hanya diam terpaku. Tidak banyak kata-kata yang terucap dari bibirnya.
Malam pertama mereka menjadi momen canggung. Arya duduk di tepi ranjang, menatap lantai, sementara Ranti mencoba mengajaknya bicara.
"Kita sekarang suami-istri, Arya," katanya pelan. "Aku tahu kamu belum bisa menerima semuanya, tapi aku berharap waktu akan membuat kita lebih dekat. Aku berharap, bertambahnya waktu, kamu dapat menerima aku"
Arya menghela napas. "Aku tidak punya pilihan, Ranti. Aku hanya ingin bertanggung jawab atas anak ini. Itu saja."
Kata-kata Arya menyakitkan bagi Ranti, meskipun ia mencoba menyembunyikan dan memahinya. Ia tahu, cinta Arya tidak ada untuknya. Karena malam pengantin saat ini pun Arya ingin tidur terpisah.
Hari-hari setelah pernikahan terasa berat. Arya mulai menjalani kehidupannya dengan Ranti, tetapi ia tidak pernah bisa sepenuhnya menerima keadaan. Setiap malam, ia merenung, memikirkan bagaimana hidupnya berubah begitu drastis hanya karena satu malam yang tidak ia ingat sepenuhnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, kehadiran bayi yang semakin besar di kandungan Ranti mulai mengubah sesuatu di dalam hati Arya. Tanpa ia sadari, rasa tanggung jawab itu perlahan berubah menjadi perhatian.
Tetapi, saat Arya mulai mencoba membuka hati, Helena tiba-tiba muncul kembali dengan sebuah rahasia yang mengejutkan. Kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi di malam pesta ulang tahun Ranti.
Di halaman belakang, tanpa sengaja Arya mendengar percakapan Helena dan Ranti.
"Kamu tau Helena? Sekarang Arya sudah mulai perhatian sama aku dan anaknya"
"Masa sih Ranti? Oooh.. Bagus kalau begitu," ucap Helena.
"Ini kan berkat kamu Helena. Kamu membantu aku dalam acara ulang tahun itu. Ide mu sangat cemerlang. Sampai-sampai Arya tidak ingat apa yang dia lakukan. Dia hanya melihat sebercak darah, yang dia pikir darah perawan. Padahal hanya obat merah. Hahaha.... " Ranti dan Helena saling tertawa puas.
Beda halnya dengan Arya. Kini ia baru sadar kalau dirinya hanya jadi permainan mereka saja.
"Jadi seperti itu kejadiannya Ranti? Jadi Kak Helena juga ikut dalam rencana busuk itu?"
Helena dan Ranti sontak saja menoleh ke Arya. mereka tidak tahu, kalau Arya sudah berdiri di belakangnya.
"Apa dia mendengar semua percakapan aku?" batin Ranti. Ia memandang gugup ke Arya. "Ini tidak seperti yang kamu bayangkan Arya"
Arya tertawa sinis. Tidak disangka yah, kalau istriku sejahat ini. Yang sudah bersekongkol menjebak dan menipu aku... Aku akan membuat talak buatmu!"
"Ar... Arya! Jangan lakukan itu. Kamu bisa saja menceraikan aku, tapi bagaimana dengan Shela anak kita Ar? Pasti mentalnya terganggu. Aku tidak akan rela kalau mental Shela jadi rusak!" ucap Ranti yang saat itu terasa ingin menangis.
"Diaaam! Selalu saja anak di buat senjata! Kamu itu wanita rendahan! Bisa-bisanya kamu jebak aku" Ucap Arya sambil melangkah keluar rumah sambil membanting pintu dengan keras. "Dasar licik!" ujarnya sambil naik ke dalam mobil.
"Ar, jangan benci aku yah... itu semua ku lakukan karena aku mencintaimu. maafin aku Ar!" Teriak Ranti.
Arya tidak ingin mendengar kta maaf. Ia gas mesin mobil sekuatnya meninggalkan Ranti dan Helena yang terpaku.
Sejak dengarnya ucapan Helena dan Ranti, hubungan mereka jadi semakin dingin. Ia mencoba mencari wanita lain, namun tidak di temukan. Semua wanita di matanya tidak sesuai seleranya. Arya takut, kalau yang ia temui adalah wanita licik seperti Ranti.
Arya diam, ia tepaku. Ia mencoba meredam emosinya, namun itu terasa sulit. Ranti tidak pernah menyerah. Ia tetap membujuk Arya untuk tidak marah dengannya.
Lama kelamaan, emosi Arya naik sambil meninju meja. "Aarrrrrgh...! Dasar wanita rendahan!"