Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?
Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan
Ayuna tersadar dari pingsannya, ternyata dia sekarang sudah berada didalam sebuah kamar. Ayuna mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya, setelah mencoba mengumpulkan semua ingatan akhirnya Ayuna ingat dengan apa yang terjadi.
''bude ... bude!'' panggilnya, Ayuna berjalan keluar, membuka pintu, diruang tamu yang sudah tidak terdapat kursi lagi tampak begitu ramai orang yang melayat, bude Lastri tampak terbaring kaku dengan ditutupi oleh kain. Ayuna berdiri berpegangan pada dinding.
Arya yang menyadari kehadiran Ayuna menghampiri Ayuna, kemudian dia membimbing Ayuna duduk disamping jasad sang bude. Ayuna sudah terlihat kuat, meski sesak, walaupun air mata masih terus mengalir dengan sendirinya.
Ternyata Bayu anak laki-laki satu-satunya bude Lastri sudah datang, Ayuna sedikit kaget akan kehadiran sang kakak sepupu.
''tadi malam mas yang sudah menghubungi mas Bayu, rencananya jenazah bude akan dimakamkan didekat makam ayah dan ibu'' ucap Arya, dia bisa menangkap apa yang ada didalam pikiran Ayuna.
Ayuna membuka kain penutup wajah bude, kemudian mengecup nya berkali-kali, ''ini akan menjadi yang terakhir kalinya, Ayuna iklas bude, bude yang tenang ya! Maafin Ayuna, karena belum sempat bikin bude bahagia, Titip salam sama ayah ibu di sana yah bude'' kata Ayuna lirih sambil menatap lekat jasad sang bude yang terlihat begitu pucat.
''sudah ya sayang'' ujar Ratna, mengelus punggung Ayuna.
''sayang bisa berbicara sebentar, ada yang ingin kita bicarakan sama kamu'' ungkap Ratna pelan.
''bisa, ma'' jawab Ayuna. Kemudian mereka berjalan kebelakang menjauhi jasad Lastri diikuti oleh Arya serta Bayu.
''mas Bayu, maafkan aku mas! Karena aku tidak bisa menjaga bude dengan baik. Ini semua salahku, mas!'' Ayuna berkata pada Bayu dengan tangis yang tidak mampu dia tahan saat mereka sudah duduk di ruang yang berbeda.
''kamu tidak perlu minta maaf Ayuna. Mas tahu ini murni kecelakaan, semua manusia yang bernyawa pasti akan meninggalkan, mungkin ini memang sudah menjadi takdirnya, mas sudah ikhlas, dek!'' balas Bayu dengan menatap wajah sang adik sepupu, kemudian dia memeluknya erat.
''kamu jangan pernah merasa sendiri, disini masih ada mas Bayu, Arya serta bu Ratna'' ucap Bayu sambil mengelus punggung Ayuna.
Setelah itu Ratna mengatakan apa yang ingin dia sampaikan kepada Ayuna.
''Ayuna ini, tadi pagi mama tidak sengaja menemukan surat ini diatas laci kamar bude, ayo kamu baca, sayang'' kata Ratna, dia memberikan kertas HVS yang sudah terdapat tulisan diatasnya. Arya dan Bayu hanya diam memperhatikan.
Ayuna lalu membaca tulisan yang ada dikertas itu dengan tangan gemetar.
Malam ini, Ayuna keponakan yang begitu aku sayangi akan bertunangan dengan lelaki yang begitu tampan dan juga sangat baik. Aku harap ini menjadi yang terakhir kalinya, satu harapku, aku ingin Ayuna bahagia mulai malam ini dan kedepannya. Aku begitu yakin kalau pemuda itu adalah pemuda yang tepat untuk Ayuna.
Tapi, kenapa aku merasakan kalau malam ini adalah malam pernikahan Ayuna, aku ingin Ayuna segera menikah. Aku ingin melihat Ayuna melepaskan status jandanya malam ini juga. Aku merasa begitu gelisah, aku takut aku tidak dapat melihat keponakanku itu memakai kebaya pengantin nya. Aku ingin sekali mengatakan kepada Ayuna, agar Ayuna dan Arya melangsungkan pernikahan malam ini juga, tapi aku tahu itu tidak mungkin, karena masih banyak hal yang harus mereka urus. Sekian saja ungkapan hati bude yang sudah tua dengan keriput dimana-mana, entah kenapa malam ini bude ingin mengukir aksara diatas kertas polos ini.
Ayuna bude sangat menyayangi mu. Sampaikan salam bude kepada mas Bayu, mu.
Ayuna memegang surat itu dengan tangan gemetar, kemudian tangis yang sudah mulai reda itu kembali terdengar memilukan.
''bude, maaf aku bude ...!'' Ayuna berkata dengan suara serak, dadanya terasa begitu sesak, dia memeluk surat yang ada ditangannya dengan erat.
Arya, Bayu serta Ratna ikut berkaca-kaca melihat kesedihan Ayuna.
''sayang ... sudah, kamu yang sabar, ya! Kita tidak punya banyak waktu lagi, Jadi begini Ayuna, kamu kan sudah membaca surat yang ditulis sama bude, kami sudah sepakat untuk menikahkan kamu dan Arya sekarang juga didepan jasad bude, dengan mas Bayu mu yang akan menjadi walinya, acara resepsi akan kita adakan belakangan. bagaimana Ayuna apa kamu bersedia, sayang?'' kata Ratna pelan, dia berkata dengan begitu berhati-hati.
''ya Ayuna, mas juga sudah memikirkan secara matang-matang, karena ini sudah menjadi keinginan terakhir ibu. Kamu mau, ya?'' ucap Bayu menimpali.
''iya baik lah, aku mau'' Ayuna berkata dengan menganggukkan kepalanya.
''alhamdulillah,'' ucap syukur Arya, Bayu serta Ratna serentak.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Sekarang Mereka semua telah siap, Ayuna memakai kebaya bewarna putih, jilbab bewarna senada dengan riasan seadanya, Ayuna terlihat begitu cantik. Sedangkan Arya dengan kemeja bewarna putih celana hitam serta peci hitam yang menambah ketampanan nya. Bayu sudah siap untuk menjadi wali, Bayu juga terlihat begitu gagah dengan tubuh tinggi atletis berotot dan memakai pakaian serba hitam.
Acara ijab qobul akan segera dimulai, setelah itu jenazah bude akan segera dimakamkan. Arya dengan begitu lancar mengucapkan ikrar nikahnya.
''saya terima nikah dan kawinnya Ayuna Berlianti binti Muhammad Admojo dengan seperangkat alat sholat dan emas murni seberat setengah kg dibayar tuuunaiiiii ...'' ucap Arya tegas dengan mata berkaca-kaca lalu setetes air mata jatuh dari matanya, membasahi pipi.
''bagaimana saksi?'' tanya penghulu.
''sah ...''
''sah!''
''sah!''
Ramai para pelayat mengucap kata sah, semua orang yang menyaksikan begitu terharu, bahkan tidak sedikit yang ikut meneteskan air mata.
Ayuna dengan perasaan campur aduk, dia mengambil tangan Arya kemudian mengecup nya dengan begitu lembut dengan dada berdebar, setelah itu giliran Arya lagi yang mengecup kening Ayuna.
Mama Ratna memeluk Ayuna erat, ''menantuku'' bisiknya.
Sekarang Ayuna dan Arya telah resmi menjadi sepasang suami istri, ada kelegaan tersendiri dihati Arya, karena tidak ada lagi jarak yang menjadi pemisah antara dirinya dan sang wanita pujaan. Arya berjanji akan menjaga Ayuna dengan sepenuh hati nya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Hari telah beranjak sore, jenazah bude Lastri telah selesai dimakamkan. Ayuna berada dikamar, dia duduk diatas ranjang menatap foto Lastri yang ada diponselnya, yang dia ambil sehari sebelum Lastri meninggal.
''bude ... bude baik-baik disana ya, Ayuna disini akan selalu mendoakan bude, serta Ayah dan ibu. Sekarang Ayuna sudah resmi menjadi istri dari seorang Arya Wiguna. Insyaallah Ayuna akan menjadi istri yang baik.'' gumamnya.
Kemudian tiba-tiba Arya masuk, Ayuna meletakkan ponselnya diatas laci.
''mas ...'' sapa Ayuna, mengambil tangan sang suami.
''sayang, kamu belum mandi? Hari sudah mau magrib ini'' ucap Arya, dia duduk disamping Ayuna, mengelus rambut sang istri.
''iya mas, kalau begitu aku mandi dulu ya, kamu sudah mandi, mas?'' tanya Ayuna, dia masih merasa malu berada satu kamar dengan Arya.
''ya sudah sana buruan mandi, baukkk tau! Mas sudah tadi dikamar mandi yang ada dibawah'' balas Arya menutup hidung, dengan sedikit menggoda Ayuna.
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Sementara itu disebuah villa yang berada jauh dari kota, seorang wanita menangis menjerit didalam kamar, dia mengamuk dengan memecahkan semua barang yang ada dikamar itu.
''aku tidak percaya. Seharusnya aku yang menjadi istri Arya, aku yang bersama-sama dengannya dari masih kecil. Kenapa dunia begitu tidak adil. Arya ... Aku sangat mencintai mu Arya. huhuhu ...'' Sisil menangis menjerit, begitu menyedihkan. Dia sengaja bersembunyi disebuah villa karena dia tidak mau ditangkap atas apa yang telah dia lakukan. Sisil mendapatkan informasi dari medsos yang tidak berhenti-henti memberitakan tentang kematian Lastri yang begitu tiba-tiba dan juga tentang pernikahan Arya dan Ayuna. Bahkan berita mereka sekarang menjadi tranding topik.
******
"Dasar wanita pembawa sial, kamu lihat Yudha. Bahkan sekarang Lastri meninggal saat pertunangan wanita mandul itu diadakan'' kasmi berkata saat mereka berkumpul didepan televisi, menyaksikan berita tentang Ayuna dan Arya.
''iya tuh, seharusnya aku yang menikah sama tuan tampan itu. Ayuna tidak ada pantas-pantasnya. Aku yakin pasti tuan tampan itu telah diguna-guna oleh Ayuna'' ucap Tesya menimpali.
''terserah mereka saja, aku sudah tidak peduli'' ketus Yudha, padahal jauh didalam lubuk hatinya dia masih sangat berharap bisa bersama-sama Ayuna kembali. ''kalau tidak ingat dengan perjanjian 6 bulan yang lalu, sudah lama Ayuna aku bawa pergi'' batin Yudha.
Sedangkan Nina hanya diam memperhatikan dengan wajah pucatnya. Dia kelihatan tidak bertenaga. ''kenapa nasib Ayuna begitu beruntung, apa aku harus minta maaf sama dia'' batin Nina.
''eehhh Nina ... Mama punya ide, bagaimana kalau kamu pura-pura minta maaf sama Ayuna. Kamu bilang kalau kamu sudah berpisah sama Yudha dan kamu juga bilang kalau kamu sangat menyesali perbuatan kamu dulu. Mama yakin mbak mu yang mandul itu pasti akan memaafkan kamu. Kemudian saat kamu sudah mendapatkan maaf dari dia, kamu minta untuk tinggal sama mereka dirumah megah itu. Lalu kamu ambil harta mereka secara diam-diam'' saran Kasmi dengan ide gilanya.
''aku tidak mau, ma'' jawab Nina menunduk, dia terlihat sangat lelah setelah seharian mengerjakan pekerjaan rumah ditambah makanan yang tidak ada sama sekali masuk keperutnya.
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.