NovelToon NovelToon
DELMAR

DELMAR

Status: tamat
Genre:Teen / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

"Puas lo udah ngehancurin hidup gue. Inikan yang lo mau? gue tahu lo bahagia sekarang?" Ucap Delmar setelah dia sah menjadi suami Killa.

"Kenapa aku yang disalahin? disini yang korban itu aku apa dia? Aku yang diperkosa, aku yang hamil, tapi kenapa aku yang salah?" Killa bertanya dalam hati.

Siapa sih yang gak mau nikah sama orang yang dicintai? Begitupun Killa. Dia pengagum Delmar sejak dulu. Tapi bukan berarti dia rela mahkotanya direnggut paksa oleh Delmar. Apalagi sampai hamil diusia 16th, ini bukanlah keinginannya.

Cerita ini sekuel dari novel Harga sebuah kehormatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEMERAN PENGGANTI

Killa makin ketakutan saat Fando menarik tubuhnya hingga hanya menyisakan jarak beberapa centi saja. Belitan tangan Fando dipinggangnya begitu kuat hingga membuat Killa tak mampu berkutik.

"Lepas." Teriak Killa sambil memukul mukul dada Fando. Cewek itu benar benar ketakutan sekarang.

"Lepasin dia berengsek." Teriak Del sambil berusaha melepaskan diri dari cengkeraman teman teman Fando. 7 orang memegangi tangan dan kaki Del, hingga cowok itu sulit untuk lepas.

Fando menatap Delmar dengan smirk dibibirnya. "Kali ini, giliran lo yang harus ngerasain apa yang gue rasain dulu."

Tak ingin membuang buang waktu. Fando menarik tengkuk Killa dan mencium bibir cewek itu. Killa masih terus berontak, dia menutup rapat rapat mulutnya, tak memberi Fando akses masuk sama sekali.

Del memejamkan matanya. Sumpah demi apapun, dia merasa sangat bersalah, dia merasa menjadi suami yang tak berguna. Dan satu lagi, dadanya terasa sakit. Dilubuk hatinya yang paling dalam, ada perasaan tak terima melihat Killa dicium cowok lain.

Bukan Fando namamya jika tak lihai dalam hal berciuman. Dia menggigit bibir bawah Killa hingga cewek itu terpaksa membuka mulutnya. Tak mau menyia nyiakan kesempatan, dia segera memasukkan lidahnya kedalam mulut Killa. Mengapsen rongga mulut cewek manis itu sambil sesekali menghisap dan membelit lidahnya.

Air mata Killa terus mengalir. Hatinya terasa perih bagai ditusuk tusuk pisau yang tajam. Kenapa lagi lagi dia harus mengalami pelecehan. Malu, jijik, marah, entah apa lagi yang berkecamuk dalam benaknya.

Fando melepaskan pagutan bibirnya saat merasakan Killa tak lagi memukul dadanya. Sepertinya, cewek itu sudah kehabisan tenaga dan oksigen. Atau mungkin juga, dia sudah lelah melawan, toh hasilnya juga sia sia saja.

Killa mengambil nafas sebanyak banyaknya setelah Fando melepaskannya.

PLAK

Killa menghadiahi Fando sebuah tamparan yang sangat keras hingga meninggalkan bekas merah diwajah cowok itu. Bukannya marah, Fando justru menyeringai sambil mengusap pipinya.

"Busyet, ganas juga tuh cewek." Celetuk salah satu teman Fando.

Killa ingin sekali meludah diwajah Bajingan itu, tapi dia terlalu jijik untuk melihat Fando, hingga dia lebih memilih memalingkan wajahnya.

"Gue gak nyangka, bibir cewek lo begitu manis. Bahkan lebih manis dari bibir Jessica." Ujar Fando sambil mengusap bibirnya yang masih basah setelah bertukar saliva.

"Diam lo berengsek." Maki Del sambil terus meronta agar terlepas dari teman teman Fando.

"Manis." Panggil Fando sambil memegang lengan Killa tapi segera dihempas oleh cewek itu. "Kalo Delmar putusin lo, dateng aja ke gue. Jujur aja gue suka tipe cewek manis kayak lo. Dan satu lagi, gue suka cara lo melawan gue tadi. Kelihatan banget kalo lo bukan cewek murahan."

"Guys, yuk cabut." Ujar Fando sambil berjalan menuju motornya.

Bugh bugh

Delmar segera memukul Fando setelah teman teman cowok itu melepaskannya. Fando yang dalam posisi tak siap menerima serangan lagsung tersungkur ke tanah.

Melihat itu, teman teman Fando langsung menyerang Delmar. Perkelahianpun tak bisa terelakkan.

"Damn." Umpat Fando sambil berusaha bangkit dan ikut menyerang Delmar. Delmar terlihat sangat kalap, dia menyerang Fando dan teman temannya dengan membabi buta.

"Hei jangan bikin rusuh,, jangan berkelahi disini." Beberapa warga yang lewat meneriaki mereka.

"Kabur woi." Titah Fando pada teman temannya.

Delmar segera mengahampiri Killa yang berjongkok dengan kedua tangan memeluk lututnya. Cewek itu menangis sambil membenamkan wajahnya di atas kedua lututnya.

"Lo gak papa kan?" Tanya Del sambil menepuk pelan bahu Killa.

Killa mengangkat wajahnya yang sembab lalu menatap Del. Bibirnya terlihat bengkak dan ada luka bekas gigitan yang masih mengeluarkan sedikit darah disana. Tatapannya yang begitu sendu membuat Del tak tega dan makin merasa bersalah.

"Kenapa harus Killa? kenapa harus Killa yang selalu jadi korban pelecehan?" Ujar cewek itu sambil berderai air mata.

"Maaf."

"Killa gak butuh kata maaf. Killa muak Kak, Killa benci kenapa selalu berada diposisi ini. Apa salah Killa? Bilang Kak, jangan diem aja?" Killa memukul mukul lengan Del sambil terisak.

Gimana mau jawab, kalau gue sendiri gak tahu kenapa harus lo, dan selalu lo yang jadi korban.

"Ya, salah Killa adalah mencintai Kakak. Benar kan? itukan salah Killa?" Gadis itu menyeringai sambil membuang pandangannya kearah lain.

"Karena mencintai Kakak, Killa terima dilecehkan. Killa memilih tak lapor polisi karena tak ingin masa depan kakak hancur. Padahal kakak sudah menghancurkan masa depan Killa. Menyedihkan bukan, sudah dilecehkan, tapi masih saja tak bisa membenci kakak." Killa menangis sambil tertawa. Dia menertawakan dirinya sendiri yang tak bisa berhenti mencintai Del meskipun sudah dirusak.

"Killa hanya diam seperti tak terjadi apa apa. Kalau saja Killa tidak hamil, mungkin sampai sekarang Killa tetap bungkam. Dan sekali lagi, hari ini gara gara Kakak, Killa dilecehkan. Kakak dan Jessica yang berbuat, kenapa Killa yang harus menanggung akibatnya? Kenapa harus Killa kak, kenapa? kenapa bukan Laura?" Killa menunjuk dirinya sendiri.

"Kenapa selalu Killa yang harus jadi pemeran pengganti. Disaat bahagia, Laura yang jadi pemerannya. Tapi disaat terpuruk, kenapa Killa yang harus jadi pemeran pengganti Laura. Kakak mungkin lupa, dulu saat kakak melecehkan Killa, kakak menyebut nama Laura. Laura kak, bukan Killa. Yang kakak rusak tubuh Killa, tapi yang ada diotak kakak Laura. Kakak menganggap Killa sebagai Laura malam itu. Dan hari ini, seharusnya Laura yang menerima pelecehan ini, karena dia pacar kakak, tapi lagi-lagi Killa yang harus menggantikan posisinya." Killa sesenggukan sambil menepuk nepuk dadanya yang terasa sesak.

"Sorry, maaf karena gak bisa ngelindungin lo."

Killa tersenyum miring sambil menatap Delmar.

"KARENA KILLA BUKAN LAURA." Killa menekankan kata katanya. "Kakak gak ada niat buat ngelindungin Killa. Bagi kakak tak masalah Killa dilecehkan seperti tadi. Iya kan?

Killa menghela nafas lalu bangkit. Dia menepis tangan Del yang ingin membantunya berdiri.

"Sumpah, gue berusaha buat nolongin lo tadi. Tapi gue dipegangin 7 orang Kil. Saat tangan dan kaki gue dikunci, gue gak bisa gerak." Jelas Delmar.

Killa tak mempedulikan ucapan cowok itu, dia memilih pergi meninggalkannya.

"Tunggu, gue telepon Joe biar jemput kita." Ujar Del sambil menahan pergelangan tangan Killa. Lagi lagi Killa menepis tangan Del dengan kasar.

"Killa bisa pulang sendiri." Killa melanjutkan jalannya. Del tak menahannya lagi karena takut Killa makin marah. Dia memilih berjalan mengekor dibelakang Killa. Nasib sepeda Bik Siti jangan ditanya lagi, sudah remuk akibat ulah teman teman Fando yang brutal.

Setalah lumayan jauh berjalan, Killa berhenti dan memegangi kepalanya yang terasa sedikit pusing. Mungkin efek kelelahan, lelah fisik dan juga hati.

"Lo kenapa?" Del terlihat cemas.

Killa tak menjawab, dia kembali melangkah. Tapi baru beberapa jengkal, kepalanya makin berdenyut. Bumi yang dia injakpun terasa bagai berputar hingga membuatnya hampir terjatuh.

Melihat Killa yang sedikit oleng, Del buru buru menahan tubuhnya.

"Lo kenapa? pusing? muka lo pucet. Gue gendong ya?"

Killa hanya diam tanpa sepatah katapun. Del tiba tiba berjongkok didepan Killa.

"Naik, gue gendong." Ujar Del sambil menepuk bahunya. Killa bergeming, cewek itu terlihat enggan menerima bantuan Delmar.

"Gue tahu lo marah sama gue. Tapi seenggaknya pikirin yang ada diperut lo. Kasian dia kalau sampai terjadi seseuatu sama lo."

Menyadari ucapan Del benar, Killa memutuskan untuk menerima tawaran itu. Killa mengalungkan tangannya dileher Del dan naik kepunggung cowok itu. Del memegangi kedua paha Killa lalu bangkit dan mulai berjalan.

Del merasakan punggungnya sedikit basah. Tidak diragukan lagi, itu adalah air mata Killa.

.

Jangan lupa like dan komennya

1
Eko Nur Yanto
Luar biasa
➳ᴹᴿˢ᭄ᴾᵘᵗᵃᵉ_𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️🍒⃞⃟🦅
aku tim Manu Killa
➳ᴹᴿˢ᭄ᴾᵘᵗᵃᵉ_𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️🍒⃞⃟🦅
mau aja kill sama manu panas panasin dia lah biar delmal cemburu
Rahimab Ima
kehidupan Aiden dan Sasa setelah nikah gimna yaa jadi penasaran
Rahimab Ima
sejauh ini baru ikut komen
🥹😭😭dada aq Thor sesak juga baca chapter ini
Rahimab Ima
antara Miko dan ray
Amalia Khaer
bahaya bener ya pergaulan anak SMA
Amalia Khaer
Sasa
Amalia Khaer
liat hp nya hadehhhh
Amalia Khaer
kira2 siapa yaa dalangnya
Amalia Khaer
ahahahaaaa rasain Del. pengen jdi penyelamat sang mantan yaa jdi hrus bnget sndirian nolongnya.
Amalia Khaer
sayangnya GK bisa liat karmanya Sasa krna mening**l
Amalia Khaer
yakin 100% persen ank Rey Klo GK salah 🤣
Amalia Khaer
Sasa pastinya
Borahe 🍉🧡
Posesif amat pak hahah
Amalia Khaer
🤣😂😂😂😂
Amalia Khaer
pengen muntah.
belajar dri sikapnya Del yg terdahulu, awalnya manis berakhir dengan kata2 yg bener2 GK masuk di akal saking sakitnya.
Amalia Khaer
ckk.. msih rapuh pendiriannya si Kila. jgn kalah dri si Delmar dong, Kil. KLO GK di tegasin, bakal semena2 dianya
Amalia Khaer
ck.. knpa kamarnya TDK di kunci sih
Amalia Khaer
bener2 ngeblank gue liat pola pikir si Del ttg suami istri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!