NovelToon NovelToon
GURU CANTIK UNTUK TUAN MUDA

GURU CANTIK UNTUK TUAN MUDA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:4M
Nilai: 4.8
Nama Author: poppy susan

Akila Citra Kirana seorang Guru cantik Sekolah Dasar terpaksa harus menikah dengan seorang Pengusaha muda yang tampan namun sangat angkuh dan kejam.

Raffael Abraham seorang Pengusaha muda yang mempunyai prinsip tidak ingin menikah setelah calon istrinya meninggal akibat kecelakaan.

Akankah kehidupan Akila bahagia ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergian Aqila

📚

📚

📚

📚

📚

1 bulan kemudian....

Besok adalah waktunya Aqila dan Fathir berangkat ke pelosok daerah yang jauh dari mana-mana, semua rekan-rekan guru sudah tahu kalau kalau Aqila dan Fathir akan berangkat tapi mereka tidak tahu Aqila dan Fathir akan pergi kemana dan ditempatkan didaerah mana.

Aqila memang meminta Pak Gustav untuk tidak memberitahukan kepada siapapun kemana Aqila pergi.

"Qila, beneran besok you sama Pak Fathir akan pergi, aku merasa sedih tahu ga," keluh Ranti.

"Iya, tapi aku senang juga karena ada Pak Fathir yang nemenin you, jadi you ada yang jaga dan kita tidak merasa khawatir dengan keadaan you," ucap Zahra dengan tatapan sendu.

"Maaf ya, aku harus pergi."

"You jaga diri you baik-baik ya, jangan lupa makan, jangan banyak pikiran, you harus bahagia lupakan semuanya ok," seru Ranti.

"Iya, aku pasti bakalan rindu sama kalian berdua," ucap Aqila.

Ranti dan Zahra menghampiri Aqila dan memeluknya, mereka bertiga saling berpelukkan.

"Euleuh-euleuh, kunaon eta enjing-enjing keneh tos patangkep-tangkep sigah tetetubies, (Aduh-aduh, ada apa ini pagi-pagi sudah berpelukan kaya teletubies)," seru Pak Beno.

"Pak Beno, bisa tidak pakai bahasa Indonesia kami tidak mengerti," sahut Zahra.

"Kalian kenapa berpelukan seperti itu?" tanya Pak Beno.

"Kami sedih Pak, soalnya besok Aqila dan Pak Fathir akan pergi dan meninggalkan kita semua," sahut Ranti.

"Oh iya ya, tidak akan ada lagi Ibu guru cantik yang riweuh dan berisik setiap pagi," ucap Pak Beno.

"Bu Aqila dan Pak Fathir, baik-baik ya disana jaga kesehatan dan diri kalian baik-baik, kami disini akan selalu mendo'akan yang terbaik untuk Bu Aqila dan Pak Fathir," seru Bu Wati.

"Dan jangan lupa kembali lagi kesini, karena kami akan selalu menantikan kepulangan kalian dan berkumpul lagi bersama kami," sahut Pak Beno.

"Iya amin, insyaalloh kita berdua pasti kembali, iya kan Pak Fathir?" seru Aqila.

"Pasti," jawab Fathir.

Pagi ini menjadi pagi terakhir buat Aqila berada di sekolahan itu, banyak sekali kenangan yang terjadi selama Aqila mengajar. Seperti saat ini, Aqila berkeliling mengunjungi setiap kelas berpamitan kepada setiap guru tak sedikit anak-anak yang menangis.

Semua murid sangat menyayangi Aqila, selain cantik dan baik, Aqila juga sosok guru yang sangat penyabar dan penyayang jadi tidak salah kalau Aqila menjadi guru favorit selama ini.

Aqila sungguh tidak kuasa menahan airmatanya, tapi mau bagaimana lagi ini adalah jalan satu-satunya buat Aqila bangkit dari keterpurukannya, semoga pas nanti Aqila kembali Aqila menjadi pribadi yang baik lagi.

Setelah acara pelepasan, siang itu Aqila dan Fathir pamit dengan diiringai derai tangis semua murid dan rekan guru, Aqila dan Fathir meninggalkan sekolahan.

"Fathir, aku boleh minta tolong?" tanya Aqila.

"Minta tolong apa Qila?"

"Bisa tidak kamu antar aku ke rumah Mas Raffa, aku mau pamitan dulu sama Eyang dan aku juga sekalian mau ngambil barang-barang aku yang masih ada disana," sahut Aqila.

"Ok."

Fathir pun melajukan mobilnya menuju rumah Raffa, Aqila tampak menggengam erat amplop coklat yang ada ditangannya.

Sementara itu dirumah Raffa, Raffa terpaksa bekerja dari rumah karena Clarissa merengek dan mengeluh merasakan sakit pada perutnya, Raffa tidak mau sampai terjadi kenapa-napa kepada Clarissa sebelum Clarissa melahirkan anak itu.

Raffa tampak memijat keningnya yang terasa nyut-nyutan, disandarkannya kepala Raffa ke kursi kerjanya.

"Sayang, ini aku bawakan kopi buat kamu," seru Clarissa dengan senyuman manisnya.

Raffa tidak memperdulikan Clarissa...

"Kamu pasti lelah ya, sini aku pijitin."

"Tidak usah, kamu istirahat saja bukannya kamu sedang sakit," seru Raffa dengan dinginnya dan masih memejamkan matanya.

"Sekarang aku sudah baikkan kok Sayang, aku temenin kamu kerja ya."

"Terserah kamu saja."

Tidak lama kemudian, mobil Fathir pun sampai didepan rumah Raffa, Pak Burhan yang sedang mencuci mobil merasa terkejut dengan kedatangan Nyonyanya itu.

"Aku tunggu di mobil saja," seru Fathir.

"Kalau begitu aku masuk dulu ya."

Aqila pun turun dari mobil...

"Nyonya Aqila," sapa Pak Burhan.

"Apakabar Pak Burhan?"

"Alhamdulillah baik Nyonya, Nyonya sendiri apakabar?"

"Saya juga Alhamdulillah baik, apa Eyang ada dirumah?" tanya Aqila.

"Ada Nyonya, semenjak kepergian Nyonya kesehatan Eyang semakin menurun apalagi semenjak kehadiran wanita rubah itu, Nyonya jadi sering melamun."

"Jangan bilang wanita rubah, kan sekarang dia sudah menjadi Nyonya di rumah ini."

"Walaupun wanita itu sekarang sudah menjadi istri kedua Tuan Raffa, tapi Nyonya saya tetaplah Nyonya Aqila tidak ada yang lain."

Aqila hanya tersenyum...

"Ya sudah Pak, saya masuk dulu."

Aqila pun masuk kedalam rumah, Bi Ria yang baru saja menghidangkan makan siang merasa terkejut melihat kedatangan Aqila.

"Nyonya Aqila."

"Bi Ria."

"Apakabar Nyonya, Bibi rindu sekali sama Nyonya," ucap Bi Ria sembari memeluk Aqila.

"Aqila baik-baik saja Bi, kabar Bibi bagaimana?"

"Bibi juga baik-baik saja cuma Eyang yang semakin hari kondisinya semakin mengkhawatirkan."

"Ya sudah, Aqila ke kamar Eyang dulu ya Bi."

Aqila melangkahkan kakinya menuju kamar Eyang.

ceklek....

Aqila membuka pintu kamar Eyang, dilihatnya Eyang sedang terbaring lemah di tempat tidurnya dengan memejamkan matanya. Aqila duduk disamping Eyang dan mengusap tangan Eyang.

"Eyang, ini Aqila," seru Aqila pelan.

Perlahan mata Eyang terbuka..

"Aqila."

Eyang ingin bangun dan Aqila membantu Eyang bangun dan duduk bersandar.

"Aqila Sayang," ucap Eyang dengan memegang pipi Aqila.

"Eyang apakabar?" tanya Aqila dengan meneteskan airmatanya.

"Eyang begini-begini saja, kamu pulang kesini Sayang apa kamu mau tinggal lagi disini?" tanya Eyang penuh harap.

"Tidak Eyang, Aqila datang kesini mau pamitan sama Eyang."

"Pamitan, kamu mau kemana?"

"Aqila mau mengikuti program dari Sekolah, mengajar ke pelosok daerah dan Aqila tidak tahu sampai kapan bisa satu tahun, dua tahun, atau lima tahun, jadi Aqila minta sama Eyang jaga kesehatan ya, Eyang harus sehat jangan banyak pikiran."

"Kamu pergi ke daerah mana?"

"Aqila kurang tahu, karena panitia dan dari Pemerintah langsung yang menentukannya dan nanti diberitahukannya pas mau berangkat," dusta Aqila.

"Tidak bisakah kamu tetap disini bersama Eyang?"

"Maafkan Aqila Eyang, Aqila ingin menyendiri dan menenangkan diri dulu, mohon Eyang mengerti dengan keadaan Aqila, Aqila ingin melupakan semuanya Eyang terutama melupakan Mas Raffa kalau Aqila terus berada disini, Aqila tidak yakin bisa melupakan Mas Raffa."

"Pergilah Aqila, carilah kebahagiaanmu Eyang akan selalu mendo'akan yang terbaik untukmu."

"Terima kasih Eyang."

Aqila memeluk Eyang dan meneteskan airmata, Aqila merasa tidak tega meninggalkan Eyang dalam keadaan seperti ini.

"Eyang makan ya, biar Aqila yang suapin Eyang."

Eyang puteri tersenyum dan mengangguk.

***

Tok..tok..tok..

"Masuk."

"Tuan, Nyonya, makan siang sudah siap," seru Bi Ria.

"Eyang sudah makan belum Bi?" tanya Raffa.

"Eyang lagi makan disuapi sama Nyonya Aqila."

"Apa? Aqila ada disini?" tanya Raffa yang langsung berdiri.

"Ada Tuan, sekarang ada dikamar Eyang."

Raffa dengan cepat-cepat keluar dari kamarnya, sedangkan Clarissa tampak merasa kesal dan jengkel. Tapi disaat Raffa sampai didepan pintu kamar Eyang, Aqila pun keluar sesaat pandangan mereka saling bertemu.

"Aqila..."

"Mas, aku minta izin untuk masuk ke kamarmu, aku mau mengambil barang-barangku yang masih ada disana," seru Aqila datar.

"Mas, kita makan siang yuk aku sudah lapar dan pastinya anak kita juga sudah merasa lapar," seru Clarissa dengan merangkul tangan Raffa.

Aqila melirik sebentar kearah Clarissa dan kemudian naik keatas menuju kamar Raffa. Raffa menghempaskan tangan Clarissa dan dengan cepat menyusul Aqila kedalam kamarnya.

Tanpa menunggu persetujuan Raffa, Aqila langsung mengambil koper miliknya dan membereskan barang-barang miliknya, Raffa langsung menarik tangan Aqila sehingga mereka berdua saling berhadapan.

"Mau kemana kamu Aqila?" tanya Raffa dengan tidak memalingkan wajahnya menatap manik mata indah milik Aqila.

"Aku harus pergi Mas, sudah tidak ada gunanya lagi aku tinggal disini."

"Status kamu masih istri sah aku Aqila."

"Iya, istri hanya sebatas status tapi tidak dengan kenyataannya, selama ini aku hanya dijadikan istri pajangan oleh Mas, keberadaan aku tidak pernah dianggap, pengorbananku kamu abaikan, jadi buat apa aku bertahan dengan pria yang tidak mencintai aku," ucap Aqila dengan deraian airmata.

Aqila menghempaskan tangan Raffa yang diam mematung, Aqila kembali membereskan pakaian dan barang-barangnya. Setelah selesai, Aqila mengasongkan amplop coklat kehadapan Raffa.

"Apa ini?" tanya Raffa datar.

"Itu surat gugatan cerai dari aku, kamu harus cepat-cepat menandatanganinya Mas karena aku tidak mau berurusan lagi denganmu."

Raffa terbelalak dengan apa yang diucapkan Aqila, Raffa tidak menyangka kalau Aqila akan menggugatnya cerai, harapan Raffa yang ingin memperbaiki hubungannya pupus sudah karena pada kenyataannya Aqila sudah sangat membenci dirinya.

"Bisakah kamu memberiku kesempatan sekali ini saja untuk memperbaiki semuanya?" seru Raffa dengan tatapan kosong.

"Maaf Mas, aku hanya ingin mencintai orang yang benar-benar mencintai aku, orang yang takut akan kehilangan aku seperti aku takut kehilangannya, dan aku percaya orang yang tulus mencintaiku tidak akan tega membuat airmataku jatuh dan membiarkan aku sendiri," ucap Aqila dengan deraian airmata.

Tes...

Airmata Raffa pun jatuh...

"Maaf, maafkan aku Aqila," ucap Raffa lirih.

Aqila menghentikan langkahnya didepan pintu kamar Raffa dan Raffa masih setia membelakangi Aqila dengan airmata yang masih mengalir dipipi Raffa.

"Aku pergi bukan karena aku membencimu Mas, melainkan aku ingin diantara kita tidak ada lagi yang tersakiti, semoga Clarissa bisa membuatmu bahagia, terima kasih sudah mengisi hatiku selama ini walaupun kamu tidak pernah menganggapku ada, aku hanya ingin tenang dengan kesendirianku," ucap Aqila dengan deraian airmata.

Perlahan Aqila menggeret kopernya meninggalkan kamar Raffa, Raffa hanya bisa diam mematung dengan tangan menggenggam kuat amplop coklat yang diberikan oleh Aqila.

Dibawah, Clarissa tampak tersenyum karena dia merasa sudah menang sementara Eyang mengintip dari pintu kamarnya dengan memegang dadanya sembari menangis.

Sesampainya diluar, Fathir sudah sigap menyambut kedatangan Aqila, Fathir mengambil alih koper yang dibawa Aqila dan simpannya di bagasi mobilnya, Aqila kembali menoleh kearah rumah itu dengan deraian airmata dan kemudian masuk kedalam mobil Fathir.

Suara mesin mobil Fathir menyadarkan Raffa yang dari tadi diam mematung, dengan sekuat tenaga Raffa berlari turun dan mengejar mobil Fathir yang sudah pergi.

"Aqila tunggu, maafkan aku Aqila," teriak Raffa dengan airmata yang terus mengalir.

Aqila melihat kearah spion dan ternyata Raffa masih mengejar mobil Fathir dengan terus berteriak memanggil nama Aqila. Aqila menutup mulutnya dan menangis sejadi-jadinya.

Fathir hanya fokus mengendarai mobilnya, dia tidak mau mengganggu Aqila biarkan dia menumpahkan semua rasa sedih dihatinya karena setelah itu Fathir berjanji akan membuat Aqila bahagia.

Raffa terduduk dijalan karena lelah mengejar mobil Fathir, tangisannya pecah Raffa tidak peduli dengan omongan orang lain yang melihatnya, hatinya begitu sakit.

"Aqilaaaaaaa....." teriak Raffa.

Cukup lama Raffa terduduk dijalanan, tiba-tiba Pak Burhan menyusul Raffa menggunakan mobilnya.

"Maaf Tuan, Eyang pingsan."

"Apa?"

Raffa langsung masuk kedalam mobil dan pulang. Benar saja sesampainya di rumah, Eyang sudah tidak sadarkan diri didepan pintu kamarnya. Raffa mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Rey, siapkan jet pribadiku sekarang, aku harus bawa Eyang berobat ke Amerika kondisi Eyang sudah semakin parah."

Raffa memutuskan sambungan telponnya dan mengangkat tubuh Eyang dan membawanya ke atap Kantornya karena atap Kantor Raffa dijadikan tempat landasnya jet pribadi miliknya.

"Mas, mau kemana?" tanya Clarissa.

"Kamu diam saja disini, aku mau bawa Eyang berobat ke Amerika."

"Aku ikut Mas," rengek Clarissa.

"Aku bilang kamu diam disini," bentak Raffa yang menggelegar diseluruh penjuru rumah itu.

Raffa segera membawa Eyang ke Kantornya, sedangkan Aqila masih saja menangis, kemudian Fathir menepikan mobilnya disebuah taman.

"Kenapa berhenti Fathir?" tanya Aqila.

"Menangislah sampai kamu puas, aku akan menemani kamu tapi kamu harus janji setelah ini kamu jangan sampai menangis lagi," seru Fathir.

Raffa langsung membawa Eyang ke Amerika untuk berobat, pikirannya saat ini sangat kacau.

***

Keesokan harinya...

Pagi ini Aqila dan Fathir sudah berada disebuah Bandara berbaur dengan guru-guru yang lainnya. Aqila masih melamun, tiba-tiba Fathir datang dan duduk disamping Aqila.

"Kamu tidak apa-apa kan Qila? kamu yakin akan melanjutkannya?" tanya Fathir.

"Kamu ngomong apa sih Thir? aku tidak apa-apa kok, kamu tenang saja aku sudah sangat yakin seratus persen dengan keputusanku ini," sahut Aqila dengan senyum yang dipaksakan.

Setelah terdengar suara panggilan, semua orang pun langsung bergegas menuju pesawat. Di dalam pesawat Aqila duduk termenung di samping jendela pesawat.

"Selamat tinggal semuanya, semoga kita bisa dipertemukan kembali dilain waktu dengan situasi dan kondisi yang berbeda, selamat tinggal Mas Raffa semoga kamu bahagia dengan Clarissa, biarlah cinta ini aku simpan rapat-rapat dihatiku," batin Aqila.

Aqila kembali meneteskan airmatanya, tapi dengan cepat Aqila segera menghapusnya takut Fathir melihatnya.

Sementara dibelahan dunia yang berbeda, Raffa sedang menunggu Eyang di rumah sakit, Raffa ketiduran di samping Eyang yang masih koma.

"Aqilaaaaa...." teriak Raffa.

Ternyata Raffa bermimpi, keringat bercucuran membasahi wajahnya, dengan cepat Raffa menghubungi Rey.

"Rey, tolong cari tahu keberadaan Aqila, soalnya aku mimpi Aqila pergi jauh."

Raffa menutup sambungan telponnya dan mengusap wajahnya dengan kasar, kali ini perasaannya tidak enak apalagi Raffa bermimpi kalau Aqila pergi ke suatu tempat yang jauh dan meninggalkannya.

📚

📚

📚

📚

📚

Yuk, mana dukungannya biar Authornya semakin semangat lagi🙏🙏

Jangan lupa

like

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU😘😘😘

1
kalea rizuky
anak jalang di sayang jangan ampe sifatnya kayak emaknya
kalea rizuky
males bgt nanti anak jalang berlagak
kalea rizuky
maless klo. balikan ma cwok bodoh
kalea rizuky
jangan balikan mending cerai males bgt dapet bekas si jalang clarisa
rere
Luar biasa
Rosikh Nurhayati
kunaon cenah jang raffa teh ??cageur
Rosikh Nurhayati
santai aja aqilla cuekin laki2 ky gitu
Ratmi Asly
nyessssss..banget sih. Blm jg ada bahagia2 nya...sdh hancur.
sabar Aqila...ada saatnya nannti ketika semua terbongkar maka Rafa yg akan berbalim mengejarmu ....😭😭😭
Ratmi Asly
ternyata eh...ternyata mereka bermuka dua....😔😔😔
Ratmi Asly
perjuangan Aqila baru di mulai....sabar Aqila...klau sdh tdk sbar lg .. lepas, pergi dan tinggalkan....😭😭😭
Tisya Varisha
cerita nya lumayan bagus
Sairah Romi
rasain tu. klw kya sya ma ogah mau lagi sm cwo kya gitu. cinta ny kya ap jg. tpi sakit ny bukain main
Lilik Purwantini
jangan menyesal kamu raffa kalau ditingggal aqila
Lilik Purwantini
sabar dulu ya qila menghadapi orang yang tidak punya hati
Lilik Purwantini
dasar raffa bucin baru tahu rasa kamu
Ria dardiri
menarikk
Ria dardiri
klao sdh tiada baru terasa bahwa kehadirannya sungguh berharga🎶🎶🎼
meilanyokey
bagus
Hanum Mustika Biantari
aku lebih suka visual..Muhammad Fathir Thor...adem ayemmm..😁
Yani Agustina
visual raffa kurang greget...katanya sifatnya dingin dan kejam,tp wajahnya imut begitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!