Axel Sky Jordan, 31 tahun. Seorang pria mapan yang pernah jatuh cinta kepada istri pria lain. Gosip yang menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang perebut bini orang menjadi rahasia tersendiri di kalangan pebisnis dan orang-orang di sekitarnya.
Pertemuannya dengan gadis pembuat masalah bernama Aubrey Joysalim membuat hidupnya berubah. Jojo, sapaan akrab gadis itu menawarkan sebuah kesepakatan yang dia ibaratkan sebagai suatu simbiosis.
"Menurut KBBI Simbiosis berarti keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda. Bagaimana kalau kita melakukannya?" ~ Jojo
"Kamu pikir aku Protozoa? Aku tidak mau menerima tawaran nyamuk Aedes aegypti." tolak Axel mentah-mentah.
Dengan hati yang sudah dimiliki oleh wanita lain, akankah Jojo berhasil menaklukkan hati Axel?
_
_
_
Note :
JANGAN PLAGIAT ATAU TAMBAL SULAM!
INGAT AZAB
Carilah Rezeki yang halal dengan mencari ide sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinasya mahila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 : Batas Teritorial
Axel yang baru keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya memilih duduk di sofa, sesekali Ia melirik ke arah Jojo, menaikkan sedikit kepalanya, Axel penasaran apa yang sebenarnya tengah gadis itu kerjakan di atas ranjang.
"Bagus!" gumam Jojo sambil menepuk-nepukkan telapak tangannya ke gaunnya. "sekarang aku bisa mandi dengan tenang."
Menatap sinis Axel, Jojo lantas bergegas mandi. Ia sengaja memperlama durasi mandinya, berharap suaminya tertidur di sofa. Namun, alangkah terkejutnya Jojo saat Axel sudah berada di atas ranjang, bahkan seolah sengaja laki-laki itu melebarkan lengan dan kakinya sampai tatanan kelopak bunga yang Jojo buat untuk membagi ranjang menjadi dua bagian berantakan.
"Batas teritorial!" ucap Jojo, bibirnya tertekuk sudah. Ia berialan cepat mendekat ke arah Axel, memakai handuknya untuk memukul kaki suaminya itu.
"Aku membuatnya dengan sungguh-sungguh dan kamu berani menghancurkannya!"
Axel menarik kakinya, ia hanya tertawa dan hal itu membuat Jojo semakin geram. Sekarang gadis itu menyasar tubuh Axel dengan handuk hingga Axel mengulingkan diri untuk menghindar, kelakuan laki-laki itu malah membuat semakin berantakan kelopak bunga mawar yang disusunnya.
"Apa kamu bocah? kelakuan 'mu sungguh seperti anak kecil!" ucap Axel yang masih menghindari amukan Jojo, yang sekarang sudah ikut naik ke atas ranjang.
Axel sengaja merampas handuk dari tangan istrinya, menariknya sampai Jojo terjerembab ke dadanya.
"Ah … dia wangi." Jojo bergumam dalam hati, untuk sepersekian detik ia terbuai dengan perasaannya. Sadar, Jojo dorong tubuh Axel menjauh.
"Kamu!"
Antara malu dan marah bercampur menjadi satu, Jojo memilih turun dari ranjang sambil emosi. "Aku akan pindah hotel, aku tidak mau tidur di sini bersama 'mu."
Jojo menutup kopernya, ia kembali masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti piyamanya dengan kaos dan celana jeans. Axel lebih memilih diam dan menunggu gadis itu sampai selesai. Setelah keluar dari kamar mandi, tanpa bicara Jojo langsung duduk di sofa, memakai sneaker nya dan menuju pintu tanpa berpamitan. Tangan Jojo sudah memegang handle saat Axel mengucapkan kalimat yang membuatnya terdiam mematung.
"Apa kamu lupa dengan Abang 'mu? Jika dia besok pagi tidak melihat kita bersama, apa kamu pikir Abang 'mu tidak akan curiga? Pergilah! tapi jika besok Abang 'mu menanyakan keberadaan 'mu aku akan berkata jujur bahwa kamu pergi, dan pernikahan ini hanya kamu lakukan agar dia mendapatkan sokongan dana kampanye dari J Corp."
"Katakan saja! aku juga akan mengatakan bahwa kamu sebenarnya menikah agar bisa dengan tenang bertemu kak Rea, aku akan membuat semua orang tahu bahwa kamu masih mencintai istri orang, dasar pebinor!" Jojo tanpa rasa takut balik mengancam Axel.
"Apa kamu kesal hanya karena aku merusak batas aneh yang kamu buat dengan kelopak bunga itu?"
Jojo terdiam, ia memang kesal dengan hal itu, tapi kenapa pertanyaan Axel membuatnya merasa benar-benar keterlaluan. Gadis itu mematung, ia mendengar Axel menelpon bagian resepsionis hotel.
"Bawakan aku gunting dan lakban hitam ke kamar 'ku sekarang!"
Jojo melotot ketakutan, sementara bagian resepsionis di bawah sana terlihat gemetaran. Bukankah ini malam pertama pemilik hotelnya? Apa Axel Masokis? Apa laki-laki yang terlihat sempurna dari luar itu memiliki penyimpangan seksual?
"Kenapa?" Axel bertanya kepada karyawannya yang mengantarkan lakban dan gunting yang dia minta tadi. Karyawan itu semakin terlihat gusar saat melihat Jojo berdiri dengan tatapan kosong menyandar ke dinding di belakang Axel.
"Ti-tidak Pak!"
Axel menatap tajam Jojo setelah menutup pintu, ia dengan sengaja membuka lakban secara kasar di depan muka gadis itu, Ia lantas berjalan menuju ranjang, Axel menempelkan lakban itu di tengah kasur sampai ke bagian bawah.
"Lihat! aku buatkan batas teritorial yang baru, batas yang lebih jelas karena tidak akan mudah bergeser." Axel menunjuk ke ranjang yang sudah terbagi dua secara adil.
"Tidurlah! aku tidak akan melewati batas." Axel membaringkan tubuhnya miring membelakangi Jojo. "Kalau sampai kita bangun kesiangan besok, kita pasti akan menjadi bahan olok-olokan, jadi cepatlah tidur!"
Tanpa mengganti bajunya, Jojo melepaskan sepatunya dan naik ke atas ranjang. Sebelum benar-benar berbaring, ia pandangi punggung Axel. "Apa kita juga akan membuat batas teritorial seperti ini di ranjang kamar 'mu yang ada di rumah om Jordan?"
"Jangan konyol! Aku punya apartemen, setelah ini kita tinggal di apartemen."
"Apa?"
_
_
_
_
_
_
_
_
_
memanglah s' Mickey Mouse ini..
ituuuuuu tanda'y kamu lg jatuh cinta Mikeeeee.....
kamu ituuu Mikeeeee...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
seingat Ku🤭🤭🤭🤭
udah baca pake acc brbeda tp agak lupa jalan cerita'y...
😅😅😅😅
terimakasih byk ya atas cerita menarik dan menghibur ini..
lopeeeeeee Otor...
😘😘😘
😚😚😚😚😚😚😚🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪🤪🤪
parah kamuuuu....
ngamok lah nanti s' parfum Axe....
🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣🤣