NovelToon NovelToon
Istri Untuk Papa

Istri Untuk Papa

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Duda / Tamat
Popularitas:16.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Einaz Ajjah

Rinjani Analita (Riri) mahasiswa fakultas keguruan yang merangkap sebagai guru honorer di sebuah sekolah SMP negeri bertemu dengan Abel anak muridnya yang punya seorang ayah berstatus duda anak satu. Abel yang rindu sosok seorang ibu yang meninggalkannya selama 4 tahun berharap sang guru menjadi ibunya. Abel selalu berusaha menjodohkan guru kesayangannya itu dengan Ervan papa nya, sedangkan Ervan punya kekasih dan mereka menjalin hubungan selama 2 tahun.

Apakah Abel berhasil membujuk Riri bersama Ervan atau kah Ervan menolak keinginan abel?

SEASON 2

kisah rumit antara Abelia, Davin dan juga Nolan. Kisah cinta segitiga dua bersaudara yang mencinta satu wanita yang sama.

Davin seorang dirut yang dikenal dengan kebiasaannya sering berganti pasangan. Sedangkan Nolan mahasiswa dingin yang punya jiwa sosial yang tinggi terhadap sesama.

siapa yang akan mendapatkan cinta Abel?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Einaz Ajjah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 Sesak

Riri hampir menjatuhkan box makanan yang dipegangnya ketika melihat Tiara dengan mata tajam menatapnya seolah memergoki maling sedang mencuri. Riri mengambil sifat tenang menunduk agar tidak membuat keributan di RS.

"Sayang, apa kau hanya ingin menatap Riri tapi tidak melihatku." Melihat Tiara yang begitu berapi melihat Riri seolah ingin mengeluarkan suara keras yang terlihat dari expresi wajahnya. Seketika amarahnya merendah, pandangannya ke Ervan.

Tiara langsung ke arah ranjang dan memeluk Ervan.

"Aku cemas banget Sayang..., katakan siapa orang safety yang membiarkan orang sakit masuk ke lokasi, mereka harus mendapat konsekwensi karena kelalaiannya." Kata Tiara terdengar marah bangun dari pelukan sambil memegangi pipi Ervan.

"Tidak, ini semua aku yang salah, aku yang maksa masuk kerja."

Riri yang melihat pemandangan didepan matanya, merasa sangat sesak seperti ada puluhan pisau yang menghujam jantungnya. Dia melangkahkan kaki mundur perlahan-lahan. Badannya seperti gemetar dan tak ingin melihat lagi.

"Kenapa wanita ini bisa disini, apa yang dia lakukan disini!." Kata Tiara menatapnya tajam.

"Dia temanin aku di sini, dia mau jenguk aku. Tadi Abel sama mama pergi. Riri sahabat aku, dia guru les dan sekolah Abel." Kata Ervan berusaha menenangkan Tiara karena nada suaranya mulai meninggi.

"Mas, aku pamit dulu... Sudah ada Bu Tiara disini. Mudahan mas cepat sembuh ya." Kata Riri yang dari tadi menunduk mematung.

"Kenapa buru-buru Ri." Ervan berusaha mencegah Riri.

"Assalamu'alaikum..." Riri menaruh box makanan di atas meja. Dia bergegas berjalan dengan tanpa memperdulikan Ervan yang memanggil nya beberapa kali menuju pintu keluar.

Dia berjalan cepat sambil memegangi dadanya. Saat ini dia merasakan sangat sulit bernafas. Dia keluar dari lift berjalan cepat keluar RS. Dia mengatur nafas nya pelan sembari menenangkan pikirannya. Dia memilih sebentar duduk di kursi taman RS. Tanpa dia sadari air mata yang menggenang di pelupuk matanya sejak tadi, keluar begitu saja. Dia menundukkan kepala dipangkuannya.

'Kenapa aku begini, kenapa lagi-lagi terasa sesak ketika melihat mereka berdua, apa aku cemburu? Apa hak ku untuk cemburu? Apa aku jatuh cinta sama Mas Ervan? Dan kenapa harus Mas Ervan yang aku cintai, kenapa harus dia yang bahkan mungkin tidak pernah berpikir akan mencintaiku? Kenapa harus dia yang aku cintai, yang bahkan dia sendiri tidak pernah berpikir meninggalkan Bu Tiara? Siapalah aku ini dibandingkan mereka? Kenapa hidupku begitu kacau, untuk pertama kalinya aku mencintai seseorang dan kenapa aku harus mencintai orang yang tidak tepat? Apakah aku terlalu terlena dengan sikap baik Mas Ervan selama ini, apa aku terlena karena perhatiannya selama ini? Apakah aku akan terus begini, mengharapkan hal yang mungkin tidak akan pernah terjadi?' kata Riri dalam hati begitu kesal mengutuki dirinya sendiri.

"Kenapa..!!?" Teriaknya sambil terisak dan mendongak kan kepalanya setelah terangkat dari pangkuannya.

"Bu Riri, Ibu disini..." Suara yang sangat dikenalnya menyadarkan Riri. Dengan cepat dia seka air matanya. Dia beruntung taman ini pencahayaannya tidak terlalu terang. Jadi sangat sulit untuk bisa melihat mata merah Riri.

"Hai Cantik..., tadi Ibu habis jenguk Papa kamu, karena lelah jadi istirahat disini." Balas Riri dengan nada menyenangkan seperti biasa menutupi kepedihannya.

"Ayo masuk lagi Bu," ajak Abel menggandeng tangan Riri, Riri menurut dan mengikuti langkah Abel.

"Udah Cantik, Ibu sudah kesana. Ibu mau pulang, mudahan Papa cepat sembuh aja ya." Kata Riri pada Abel sambil berjalan yang antusias mengandeng Riri.

"Omah, ini Bu Riri, guru les Abel yang Abel ceritakan." Kata Abel yang mengenalkan Riri pada wanita paruh bayah yang terlihat elegan memakai blouse hijau dan celana hitam yang ada di depannya.

"Riri Bu... Ibu, omah nya Abel ya, Ibunya mas Ervan?" Kata Riri sambil mencium punggung tangan wanita itu.

"Ya Benar, ayo masuk dulu." Balas nya ramah pada Riri.

"Sudah Bu, ini mau pamit pulang." Kata Riri langsung memilih pergi setelah berpamitan.

******

Sementara di dalam kamar rawat inap.

"Sepertinya wanita itu punya maksud lain selain mengajar les Abel, dia mau usaha dekat-dekat sama kamu. Itulah akibatnya kalau Abel sekolah di disekolah umum. Guru nya tidak punya Etika pada orang tua murid." Kata tiara kesal.

"Tiara aku sedang sakit, aku tidak ingin memulai keributan lagi. Satu lagi jangan pernah berpikir buruk tentang Riri, dia gadis yang baik ."

"Kenapa kamu bela dia, kamu suka sama dia. SiABG itu!?" Tiara mulai meninggi kan suaranya.

"Sudah Tiara cukup, aku mau istirahat kepalaku mulai sakit lagi." Kata Ervan memejamkan matanya.

Beberapa menit kemudian Abel dan Bu Niah masuk ke kamar inap Ervan sehingga mereka menghentikan perdebatan keduanya. Hubungan Tiara dan Bu Niah tidak terlalu baik, mereka hanya mengobrol seperlunya. Tapi Bu Niah lebih dominan menyindir kepada Tiara.

Sementara Riri setelah menenangkan pikirannya. Dia berjalan menyusuri malam bersama motor matik nya.

Next....

MAKASIH PEMBACA UNTUK LIKE KOMENT DAN VOTE ITU YANG MENJADI SEMANGAT AUTHOR.

1
Hasni Jus
Buruk
Emma Ratna
Luar biasa
Emma Ratna
krg cocok visualnya ah thor.. 😁 yg ada dibayangan aq lbh ganteng dr ini soalnya.. hihihi
Fabian Adelard
Luar biasa
Diah Utoyo
bagus
Rini Kurniawati
ini gak salah ervan suka sama yg begitu,sama anak kmu aja gk nunjukin sayang nya pdahal bukan nya kmu nyari ibu buat adel....
Rini Kurniawati
aku nebak Riri bakal ktm Tiara sama cowok lain alias selingkuh
Rini Kurniawati
aku bru baca. aku suka nih cowoknya gak judes,biasanya cowok nya suka kasar
innoi nurazizah
Luar biasa
Sisi Tarsun San'ngisa
perempuan sakit jiwa dipacarin
Sisi Tarsun San'ngisa
kamupun harus mengakhiri, jangan mau ditekan, itu cewek ga bener
Sisi Tarsun San'ngisa
betul suarakan pendapat mu Abel, sudah tua kok pacaran mulu contoh buruk buat anak
Sisi Tarsun San'ngisa
mencintai tapi masih pacaran sama yang lain
Sisi Tarsun San'ngisa
cewek kayak soang nyosor melu
Sisi Tarsun San'ngisa
muna lu Ervan, laki-laki ga tegas
Sisi Tarsun San'ngisa
Anaknya pinter papanya blo'on
Sisi Tarsun San'ngisa
tuch dengerin ceramahnya ustadz, Duda cemen
Sisi Tarsun San'ngisa
lah emang bener kok, baru pacar bisa bebas keluar masuk rumah orang
Sisi Tarsun San'ngisa
idih sapa lu kok cemburu, suami bukan pacar juga bukan
Sisi Tarsun San'ngisa
Ervan juga cemen ga bisa jujur, Riri jauhin laki-laki begitu ngeselin aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!