Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Hanya Aku Yang Kamu Punya
“Kenapa aku sampai lupa ?” Gumam Jack mengacak rambutnya, dia mengenakan kimono miliknya kemudian bangun dan mengambil handphone di atas meja. Dia melihat sebuah panggilan dari anak buahnya, lalu dia mengangkatnya.
Suruhanya [Bos, operasi kita gagal]
Jack [Gagal ?] Jack namapak marah, dia benar-benar rugi milyaran rupiah
Suruhannya [Iya bos, bayangan hitam muncul. Dia melumpuhkan teman-teman di lapangan dan dia membakar truk]
Jack mengepalkan tangannya, sudah beberapa kali operasinya gagal Jack harus kehilangan banyak uang dan klien pentingnya gara-gara pasokan kosong.
“Sialan ! Bayangan hitam lagi. Dia sudah membuat bisnisku merugi” Batin Jack, entah dari mana asal bayangan hitam selalu menjadi penghalang untuknya. Padahal bisnis narkoba dan miras adalah bisnis baru yang ingin di gelutinya, sebelum ini Jack hanya mafia tanah dan pendiri diskotik.
Jack [Bagaimana bisa kalian kalah ?, bukankah aku menyuruh kalian membunuhnya ?]
Suruhannya [Dia sangat kuat bos, kita bukan tandingannya]
Jack [Kalian memiliki pistol kenapa tidakdi gumakan untuk menembaknya sampai mati ?]
Suruhannya [Sudah bos, tapi semuanya sia-sia]
Jack memukul lampu tidurn di depannya dengan keras.
Duaaar…
Kaca lampu itu pecah, membuat tangan Jack berdarah namun ekspresi di wajahnya tampak marah besar dan menatap tajam ke depan.
Suruhannya [Ampun bos]
Jack [Cari dia, aku ingin kalian menangkapnya hidup-hidup dan membawanya padaku]
Suruhannya [Baik bos]
Pembicaraannya pun di akhiri, Jack terdiam. Bagaimana bisa ada orang seperti bayangan hitam yang mengagalkan operasinya, padahal anak buahnya sangat terlatih dan juga handal.
“Berani sekali dia berurusan denganku, saat kau tertangkap aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang” Gumam Jack, dia mengambil pistol di laci mejanya lalu mengarahkannya ke spin target yang berada di dinding ternyata di depannya ada Khalisa.
“Kamu ingin menembak aku ?” Tanya Khalisa, dia menatap ke arah Jack
“Iya, karen semalam kamu sudah berani menggangguku” Jawab Jack
Khalisa mendekat, dia memegang ujung pistol kemudian mendekati Jack.
“Bukankah semalam aku membuat malammu menjadi begitu indah ?” Tanya Khalisa
Jack menarik Khalisa dalam dekapannya ,,,
“Kamu yakin semalam indah ?” Tanya Jack lalu dia mempererat pelukannya membuat Khalisa kesusahan bernafas
“Menurutmu ?” Tanya Khalisa
Jack mencium bibir Khalisa sampai istrinya itu bisa bernafas, bahkan mempererat pelukannya.
“Jack ingin membunuhku, dia tidak membiarkanku bernafas” Batin Khalisa, dia menggigit bibir Jack membuat suaminya itu melepaskan ciumannya
“Huh … huh … huh …” Nafas Khalisa tersengal-senggal
Jack membersihkan darah di ujung bibirnya karena Khalisa menggigitnya.
“Kamu berani sekali menciptakan ilusi padaku” Ucap Jack
“Aku tidak menciptakan ilusi tapi membuatmu agar nyaman” Jawab Khalisa lalu berlari
Jack menangkap Khalisa, dia menyudutkan wanita itu ke dinding.
“Kamu sudah berani membuatku terlena, sekarang kamu harus merasakan akibatnya dari perbuatanmu” Pekik Jack, kali ini dia benar-benar membuat Khalisa tidak bisa berkutik. Laki-laki itu menggila membuat tubuhnya acak-acakan.
“Jack, biarkan aku mengobat luka di tangan kamu” Ucap Khalisa sambil memegang kedua lengan Jack, nafas Jack ngos-ngosan
Jack melepaskan Khalisa, dia duduk di atas Kasur. Melihat itu Khalisa tersenyum, dia mengambil kotak P3K di laci meja lalu menghampiri Jack dan duduk di sampingnya.
“Kamu selalu menyelesaikan apa pun dengan emosi dan kekerasan, padahal hatimu yang sebenarnya lembut” Ujar Khalisa sambil memegang tangan Jack dan mengolesi obat lukanya
Jack terdiam, kata-kata Khalisa persis dengan ucapan seseorang yang pernah menegur Jack. Masih tersimpan dalam ingatannya, kata-kata itu begitu berarti untuknya.
“Apa yang kamu tadi katakana ?” Tanya Jack
“Ada yang salah ?” Tanya Khalisa balik sambil membalut luka di tangan kiri Jack dengan perban
Jack menatap Khalisa dengan tajam sedang memperhatikan wajah cantik istrinya.
“Aku mau sholat subuh, sebentar lagi adzan. Maukah kamu menjadi imam sholatku ?” Ucap Khalisa
“Kamu pikir aku orang baik melakukan hal bodoh itu ?” Tanya Jack balik
“Tidak apa-apa kalau kamu tidak mau, tapi aku tidak akan Lelah mengingatkanmu” Jawab Khalisa tidak akan memaksa, dia nagun kemudian masuk ke dalam toilet.
Jack masih diam di tempat memperhatikan Khalisa sholat sampai istrinya itu bedoa dan megaji.
“Jack” Panggil Khalisa menghampiri suaminya lalu mencium tangannya
“Kamu menganggap aku benar-benar suamimu ?” Tanya Jack
“Iya, karena kita sudah menikah” Jawab Khalisa
“Heh, menikah ?. aku bahkan hanya memberimu sebongkah batu” Ujar Jack
“Aku menyimpan sebongkah batu dari kamu, begitu baik” Jawab Khalisa lalu dia menuju laci meja dan membawanya ke hadapan Jack
“Lihat JK, inisial nama kita” Ucap Khalisa menunjukkan batu hitam itu
Jack memperhatikan batu yang di berikan pada Khalisa sebagai mas kawinnya.
“Kamu menyimpan batu tidak berguna itu ?” Tanya Jack
“Tidak berguna ?, ini batu akan menjadi kenangan. Kamu dan aku akan ingat selalu kalau kita pernah menikah” Jawab Khalisa
Jack tersenyum tipis, kemudian dia bangun dan meninggalkan kamarnya.
“Jack, aku akan menarikmu dari dalam tempat gelap itu” Gumam Khalisa lalu dia merapikan kamarnya lalu berganti pakaian dan mengenakan hijabnya
Khalisa kembali ke rumah kayu di samping rumah Jack
“Rumah ini penuh kenangan untuk Jack dan seseorang” Ucap Khalisa, dia menatap rumah kayu itu. Kamudian masuk ke dalam, tidak ada barang-barang berharga atau pun mewah. Semuanya barang-barang sederhana dan sudah ketinggalan zaman. Tidak ada hiasan apa pun, hanya asma Allah yang masih terpajang dengan rapi di dinding kayu.
Khalisa meletakkan tas miliknya, dia merapikan baju-bajunya ke dalam lemari kayu kemudian diapergi ke dapur taka da bahan makanan di sana. Khalisa keluar dari dapur melalui pintu belakang.
“Ada sebuah kebun, sepertinya kebun lama” Gumam Khalisa, dia berjalan ke kebun di belakang rumah itu. Ada banyak tanama sayuran dan umbi-umbian, Khalisa mencabuti rumput-rumput liar dan merapikan kebun tersebut agar lebih indah dan enak di lihat.
“Ubi dan singkong cocok untuk sarapan pagi” Ucap Khalisa, dia membawa ubi dan singkong
Setelah kembali ke gubuk itu, dia langsung mencucinya dengan bersih, kemudian kembali ke rumah. Khalisa merebus umbi dan singkong, sambil merebus dia menelpon sekertarisnya.
Khalisa [Assalamu’alaikum]
Sekertarisanya [Wa’alaikumsalam]
Khalisa [Hari ini aku berangkat siang, langsung ke pabrik. Tolong batalkan meeting hari ini]
Sekertarisnya [Baik bu]
Khalisa mengakhiri pembicaraannya, dia melanjutkan masakannya. Ubi dan singkongnya sudah matang, Khalisa memindahkan ubi dan singkongnya ke piring.
“Ternyata kamu berada di sini” Ucap Jack berdiri di depan pintu
“Aku tidak akan tinggal di rumah harammu, kecuali untuk melayanimu” Jawab Khalisa
Jack berjalan menghampiri Khalisa …
“Jadi kamu memilih tinggal di gubuk ini dari pada tinggal di rumah besar ?” Tanya Jack
“Jack, tinggalkan semuanya lalu tinggal bersamaku” Jawab Khalisa
“Heh !, kamu ingin aku berhenti sebagai mafia ?” Tanya Jack menatap tajam Khalisa
“Iya, kita mulai semuanya dari awal. Sesulit apa pun itu” Jawab Khalisa
“Khalisa, siapa kamu sampai aku harus melakukan perintahmu ?” Tanya Jack
“Aku bagian terpenting dalam hidupmu dan hanya aku yang kamu punya” Jawab Khalisa
Jack tersenyum licik, dia duduk di kursi menatap Khalisa yang masih berdiri.
“Kamu mau sarapan ?” Tanya Khalisa
“Kamu yakin aku mau memakan itu ?” Jack bertanya balik
“Kenapa tidak ?, meski ininhanya singkong dan ubi lebih baik dari pada makanan yang kamu beli dari uang harammu itu” Jawab Khalisa
“Kalau begitu tolong kamu suapi aku sampai singong itu terasa seperti pizza” Pinta Jack
Khalisa tersenyum, dia duduk di samping Jack tangannya mengambil satu ubi hangat yang harum khas ubi yang baru matang.
“Sebelum makan berdoa dulu” Ucap Khalisa
“Ck, merepotkan sekali” Jawab Jack
“Kalau begitu jangan harap aku sudi menyuapimu” Ucap Khalisa
Jack membaca doa makan begitu fasih dan lancar, Khalisa tidak menyangka suaminya itu masih ingat sesuatu yang telah di tinggalkan.
“Kalau begini aku jadi semangat menyuapimu” Ujar Khalisa, dia langsung menyuapi suaminya
“Hari ini aku ijin keluar mau bekerja, bolehkan ?” Tanya Khalisa
“Kenapa kamu betanya sama aku ?” Tanya Jack
“Karena kamu suamiku, bagaimana pun kamu harus tahu siapa aku sebenarnya” Jawab Khalisa
“Lalu siapa dirimu Khalisa ?” Tanya Jack menatap Khalisa
Istrinya itu diam, dia menatap Jack dengan tatapan serius.
“kamu sudah tahu siapa aku, kamu tidak melihatnya” Jawab Khalisa
“Khalisa Amira, pemilik perusahaan Amira garmen grup. Iyakan ?” Tanya Jack
“Itu kamu tahu, aku tidak perlu petak umpat untuk berangkat bekerja atau pun keluar rumah ini” Jawab Khalisa
“Aku punya kejutan untuk kamu sayang” Ujar Jack
Khalisa terdiam, kata-kata Jack memiliki arti. Ada sesuatu yang di rencanakannya.
*****
Jack pergi ke ruangan pribadinya, ruangan itu di beri nama ruangan neraka. Ruangan yang menyimpan barang-barang haram dan mengatur semua barang itu. Dia menghampiri anak buahnya yang berada di sana.
“Bagaimana operasi kita bisa gagal ?” Tanya Jack
Semua anak buahnya menunduk, tidak ada yang berani menjawab atau pun menatapnya.
“Aku sudah memerintahkan kalian tuntuk mencari bayangan hitam itu” Lanjut Jack
“Kami tidak dapat menemukannya bos, jejaknya sudah di deteksi” Jawab Suruhannya
Jack berdiri dan menghampiri anak buahnya lalu mencekiknya.
“Eeeee” Anak buahnya kesakitan
“Aku paling tidak suka gagal, apa sulitnya menangkap satu orang” Ucap Jack
“A-ampun bos” Jawab Anak buahnya
Jack melepaskan tangannya dari leher anak buahnya, kemudian kembali duduk.
“Bos, bagaimana kita pancing dia keluar ?” Tanya Anak buahnya
Jack terdiam memikirkan usul anak buahnya …
“Dengan begitu kita bisa mengepungnya lalu menangkapnya” Lanjut Anak buahnya
“Ide brilian, kita buat rencana itu matang-matang. Aku ingin nyawanya ada dalam genggamanku” Jawab Jack
Anak buahnya menganggukkan kepalanya
“Bos, berita pernikahan bos telah sampai pada musuh. Bagaimana mereka melukaiistri bos ?” Ucap Anak buahnya
“Biarkan saja mereka menguji kemampuan istriku dan bermain-main dengannya” Jawab Khalisa
“Bagaimana kalau tragedy itu terulang kembali kak ?” Suara seseorang laki-laki yang baru saja datang.
Seketika Jack melihat ke arah laki-laki tampan itu, dia bernama Daniel Jatnika. Dia adik angkat Jack, orang kepercayaan Jack yang mengatur semua bisnis Jack sampai ke akarnya.