NovelToon NovelToon
Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan pena R

seorang istri yang di rendahkan suami dan keluarga nya.
suami yang perhitungan dan suka selingkuh. membuat sang istri bangkit dan balas dendam dengan elegan kepada suami dan keluarga nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Terima kasih Papa, Mama , terima kasih banyak. Dan maaf kan Niela." Niela memeluk Papa dan Mamanya secara bersamaan.

"Ya sama sama sayang. Kamu anak semata wayang kami. Kami tidak akan membiarkan kamu menanggung semuanya sendirian."Kata Mama Niela.

"Kalau lain kali kamu membuat ulah lagi, Papa tidak akan memaafkan kamu lagi.Kamu mengerti?" Kata Papa Niela .

"Iya pa, maaf." Niela hanya bisa mengucapkan kata maaf.

"Nanti kamu hubungi Rihan dan keluarganya untuk segera menemui kami. Kita akan membicarakan pernikahan kalian, sebelum perut mu membuncit." kata Papa Niela.

Iya Pa, Niela akan segera menghubungi Mas Rihan?"

"Nil, apa nanti Rihan akan percaya jika anak yang kamu kandung itu anaknya?" tanya Mama Niela yang masih khawatir.

"pasti Mas Rihan akan percaya Ma, Mas Rihan sangat mencintai ku, dari dulu sampai sekarang."

"Lalu bagaimana jika dia mengetahui nya?" Rupanya Mama Niela masih sangat khawatir.

"Selama kita tutup mulut, Mas Rihan tidak akan tahu Ma, "

"Terserah kamu saja Papa pusing mikirin masalah kamu. Papa mau istirahat. " Papa Niela beranjak pergi menuju ke kamar nya.

"Mama juga mau istirahat, kamu juga sana cepat istirahat, jangan tidur malam malam. Selamat malam sayang." Kata Mama Niela lalu mencium kening ku dan kemudian menyusul Papa Niela.

Niela merasa lega , beban yang selama ini dia tanggung terasa plong setelah menceritakan masalah nya pada orang tuanya. Walaupun awalnya orang tua Niela sempat marah, namun pada akhirnya luluh juga.

"Aku dan mas Rihan akan segera menikah. Dengan begitu anakku akan mempunyai Papa. Aku akan menghubungi Mas Rihan besok. " Gumam Niela.

*

Pagi harinya di rumah Kanya sudah di riuhkan suara Ibu mertua Kanya.

Pagi pagi Bu Ratih mengomel karena Kanya tidak menyiapkan sarapan. Kanya juga belum bangun. Karena selepas sholat shubuh Kanya melanjutkan tidur nya .

Tok....Tok....Tok....

Bu Ratih mengetuk pintu kamar Kanya dengan kuat. Kanya dan Rihan yang masih tertidur pun terbangun karena berisik.

"Ada apa sih, ini masih pagi kok sudah berisik, teriak marah marah begini. Dikira lagi di pasar kali ya Bu." Kanya Tanya pada Rihan.

"Ya mana mas tahu, kan kita sama baru bangun tidur, sudah sana temuin Ibu daripada dia teriak teriak gitu nggak enak di dengar tetangga." Ucap Rihan.

Mau nggak mau Kanya pun bangun dan ke kamar mandi untuk cuci muka.

Sedangkan Bu Ratih masih saja tidak berhenti menggedor pintu kamar Kanya.

"Hai, Kanya keluar kamu!" Bu Ratih teriak teriak manggil Kanya.

Saat hendak mengetuk pintu kamar lagi tiba-tiba pintu kamar terbuka..

"Akhirnya buka pintu juga kamu, kenapa lama sekali buka pintunya. Sengaja buat Ibu menunggu disini. " Kata Bu Ratih sambil berkacak pinggang..

"Maaf Bu , Kanya baru bangun." Kata Kanya sambil mengucek matanya.

"Baru bangun kamu bilang, enak banget kamu baru bangun. Kamu tidak lihat sekarang sudah jam berapa? " tanya Bu Ratih.

"Emang sekarang jam berapa Bu?"

"Disuruh lihat jam malah tanya lagi. Sekarang sudah jam 6. Kenapa kamu nggak buat sarapan? Biasanya kan kamu sehabis sholat shubuh nggak tidur lagi . Kenapa sekarang malah tidur. Lalu lihat itu rumah berantakan begini. Baju nggak di cuci. " Omel Bu Ratih.

"Apa ibu amnesia? Atau Ibu pura pura Nggak ingat?" Kata Kanya

"Maksud kamu apa, bilang begitu?" Tanya Bu Ratih.

"Maksud ku, apa Ibu lupa kalau aku sudah nggak dikasih uang lagi sama Mas Rihan. Kan ibu yang minta uang jatah ku. Ibu bilang biar ibu yang mengatur keuangan. Lalu Ibu mengharapkan aku masak. Sedangkan aku nggak pegang uang sepeser pun. Lalu aku beli sayur bayar nya pakai apa? Daun gitu, nggak lucu kan Bu. Jadi jangan salahkan Kanya Bu." Kata Kanya.

Bu Ratih tampak berfikir, benar juga apa yang dikatakan Kanya barusan. Tapi yang namanya Bu Ratih, tetap saja walaupun salah nggak mau di salahkan.

"Kan kamu bisa gunakan uang kamu sendiri. Kemarin kemarin saja mampu ke salon, dan belanja banyak barang gitu, masa beli sayur saja nggak mampu ." Oceh Bu Ratih.

"Ibu ,,, Ibu kan tahu sendiri Kanya tidak bekerja. Jadi aku mana ada uang. Kan selama menikah Mas Rihan yang nafkahi."

"Kalau kamu nggak bekerja, lalu darimana kamu kemarin bisa ke salon dan shoping banyak banget gitu " Bu Ratih masih belum move on kejadian kemarin masih saja di ungkit ungkit.

"Paling Mbak Kanya jual diri ke Om kesepian untuk dapat kan Uang." Kata Sarah yang baru keluar dari kamar nya malah ikut nimbrung.

Plakkkkk....

Kanya langsung menampar Sarah. Tamparan yang secara tiba tiba membuat Sarah tidak bisa menghindar.

"Bu, lihat Mbak Kanya dia berani menampar aku" Adu Sarah.

"kamu berani nampar anak ibu, " Bu Ratih mengangkat tangannya ingin membalas tamparan yang diberikan ke Sarah.

Rihan yang di kamar mendengar kebisingan pun keluar kamar untuk melihat.

Rihan melihat Ibunya seperti nya akan menampar Kanya. Rihan dengan cepat menghentikan nya , karena Rihan tidak Ingin memancing amarah Kanya dan berakhir dengan pengusiran.

"Bu, ada apa....?" Panggil Rihan.

Tangan Bu Ratih terhenti,

"Ibu kenapa ingin memukul Kanya. Sudah Ibu jangan marah marah lagi dan jangan mukul Kanya." Rihan meminta agar ibunya tidak memukul Kanya, dan itu membuat Bu Ratih bingung.

"Kenapa kamu melarang ibu mukul dia, Ibu ingin memberikan pelajaran pada perempuan ini." Kata Bu Ratih.

Rihan melangkah mendekati Ibunya dan berbisik.

"Bu tolong tahan emosi Ibu, jika Ibu menampar Kanya, lalu Kanya marah dan mengusir kita , kita mau tinggal dimana?"

"Tapi dia sudah berani nampar adikmu." Kata Bu Ratih.

"Biar aku yang bicara pada Kanya ." Kata Rihan.

"Kanya, kenapa kamu menampar Sarah?" Tanya Rihan.

"Tanyakan saja pada adikmu itu Mas, dia punya mulut kok seperti nggak pernah di sekolahkan." Kata Kanya.

"Rah, Kamu bilang apa sama Mbak Kanya?" Tanya Rihan.

"Aku hanya bilang kalau Mbak Kanya dapat uang dengan cara menjual di ke Om om kesepian." Kata Sarah sambil memegang pipinya yang panas karena tamparan Kanya.

"Kenapa kamu bilang seperti itu?" Tanya Rihan.

"Yang di katakan adikmu itu benar Rihan, istri kamu emang jual diri kalau nggak darimana dia dapat uang untuk shopping dan ke salon. Padahal kamu kan nggak ngasih dia uang." kata Bu Ratih.

"Dengar kan Mas, apa yang mereka bilang. Ibu dan adik mas memfitnah ku tanpa bukti. Itu namanya pencemaran nama baik. Aku bisa saja melaporkan ke pihak berwajib." Kata Kanya.

"Kamu tenang saja dan kembali ke kamar, biar Mas yang akan menjelaskan pada mereka." Kata Rihan

1
Kamiblooper
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
LR: makasih atas support nya KK. sukses selalu. happy reading
total 1 replies
Celia Luis Huamani
Gak kebayang ada cerita sebagus ini!
LR: makasih Kakak atas support nya. Happy reading Kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!