NovelToon NovelToon
Cinta Di Antara Dua Istri Sang CEO

Cinta Di Antara Dua Istri Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Pelakor jahat / Poligami / Selingkuh / Mafia
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tika kookie

sebuah pria tampan CEO bernama suga yang menikah dengan wanita cantik bernama cristine namun pernikahan itu bukan atas kehendak suga melainkan karena sedari kecil suga dan cristine sudag di jodohkan dengan kakek mereka, kakek cristine dan suga mereka sahabat dan sebelum kakek cristine meninggal kakeknya meminya permintaan terakhir agar cucunya menikah dengan suga, namun di sisi lain suga sebenarnya sudah menikah dengan wanita bernama zeline suga dan zeline sudah menikah selama dua tahun namun belum di karuniai seorang anak, itu juga alasan suga menerima pernikahan dengan cristine.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tika kookie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cinta di antara dua istri sang ceo

Keesokan paginya, suasana kantor Lumisera Tech tampak sibuk seperti biasa. Cahaya matahari pagi menembus kaca besar di lantai sepuluh, memantul di meja kerja modern milik Zeline yang tampak masih sibuk menatap layar laptopnya dengan mata lelah. Sisa kejadian semalam masih berputar di kepalanya, namun ia berusaha menahan diri untuk tetap fokus bekerja.

Pintu ruangannya diketuk dua kali.

 Tok… tok…

  “Masuk,” 

    ucap Zeline pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar.

   Pintu terbuka, dan Zee, asisten pribadinya, muncul dengan tumpukan berkas di tangan. Wajahnya terlihat sedikit panik namun tetap profesional.

 “Selamat pagi, Direktur Zeline,” 

  sapa Zee sopan sambil meletakkan tumpukan dokumen di atas meja.

     “Ini berkas-berkas penting yang harus Ibu tandatangani hari ini, semuanya terkait kerja sama dengan Vante Global Holdings.”

   Zeline menatap berkas itu sekilas, napasnya terhenti sesaat ketika nama perusahaan itu disebut. Vante Global Holdings… Taehyung.

  Namun ia segera menguasai diri, menegakkan bahunya, dan menjawab datar,

    “Letakkan di sini saja, Zee. Aku akan meninjaunya sebelum rapat siang.”

  Zee mengangguk, tapi tetap berdiri di tempat.

    “Direktur, ada beberapa dokumen yang harus ditandatangani sebelum jam sebelas, agar bisa segera dikirim ke pihak Vante.”

   Zeline menghela napas pendek lalu meraih pena di atas meja.

     “Baik, tunjukkan mana saja yang mendesak.”

    Zee dengan cekatan membuka map berwarna abu-abu, menyorongkan halaman-halaman penting di depan Zeline.

     “Ini kontrak tahap pertama untuk proyek gabungan kita dengan Vante Global Holdings, dan ini perjanjian lisensi perangkat lunak yang mereka tawarkan. Semuanya sudah diperiksa oleh tim legal, hanya perlu tanda tangan Anda di halaman terakhir.”

  

    Zeline mulai menandatangani satu per satu, gerakannya tenang, tetapi tatapan matanya kosong sesekali terhenti di nama yang tertera di bawah dokumen Kim Taehyung, CEO Vante Global Holdings.

Senyum getir terlukis samar di wajahnya.

    Zee memperhatikan ekspresi itu dengan hati-hati. 

     

    “Direktur, Anda terlihat sedikit pucat. Apakah Anda baik-baik saja? Ingin saya bawakan kopi atau teh?”

    Zeline menutup map terakhir, lalu menatap Zee dengan senyum tipis yang dipaksakan.

     “Tidak apa-apa, Zee. Aku hanya kurang tidur saja. Bawa semua dokumen ini ke ruang rapat setelah difotokopi dua rangkap, dan pastikan tim presentasi sudah siap sebelum jam sebelas. Mengerti?”

   Zee segera mengangguk. 

     “Baik, Direktur. Akan segera saya urus.”

   Saat Zee keluar, Zeline menatap kembali meja kerjanya, jemarinya menggenggam erat pena yang masih hangat. Dalam hati, ia berbisik lirih

    “Tae… kenapa harus kamu lagi yang muncul di hidupku saat aku sedang berantakan seperti ini?”

  Ruang itu kembali sunyi, hanya suara detik jam yang terdengar, menyertai Zeline yang tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Jam digital di ruang rapat utama Lumisera Tech tepat menunjukkan pukul 11.00 siang. Setelah rapat pertama dengan Vante Global Holdings selesai dua hari lalu, hari ini Zeline kembali memimpin pertemuan penting dengan agenda besar peluncuran produk baru parfum premium bernama “Ethereal”, hasil kerja sama antara Lumisera Beauty Division dan Vante Global Holdings.

Ruangan itu terasa elegan dan harum oleh aroma melati lembut yang berasal dari diffuser di sudut ruangan. Di layar besar di depan, tampak slide dengan tulisan:

Project Ethereal  The Scent of Elegance and Power

Global Launch Strategy Presentation

Zeline duduk di kursi utama dengan penampilan yang memukau: setelan putih tulang dengan bros kecil berbentuk sayap di dada kirinya. Ia membuka rapat dengan suara tenang namun berwibawa.

   “Selamat siang semuanya. Hari ini kita akan membahas strategi peluncuran produk terbaru kita, parfum Ethereal. Produk ini bukan sekadar parfum, tapi simbol dari keanggunan dan kepercayaan diri wanita modern. Saya ingin proyek ini menjadi wajah baru Lumisera di pasar internasional.”

 Zee, sang asisten, berdiri di samping layar sambil menampilkan data pasar parfum dunia.

     “Berdasarkan riset kami, pasar parfum global tumbuh 7% per tahun. Fokus utama target distribusi kita adalah Korea Selatan, Jepang, Perancis, Italia, dan Uni Emirat Arab. Negara-negara ini memiliki daya beli tinggi untuk produk parfum premium,”

     jelas Zee dengan percaya diri.

 Zeline mengangguk.

     “Bagus, tapi saya ingin tambahan pasar di Indonesia dan Thailand. Pasar Asia Tenggara sedang berkembang pesat, dan mereka menyukai aroma yang lembut tapi elegan. Pastikan tim riset menganalisis preferensi aroma di dua negara itu.”

Zee segera mencatat instruksi tersebut.

   Tiba-tiba, pintu rapat terbuka dan masuklah Taehyung, CEO Vante Global Holdings, dengan langkah tenang dan senyum diplomatis. Aura profesionalnya langsung menarik perhatian semua orang.

     “Maaf, saya terlambat. Ada rapat singkat dengan tim keuangan,” ucapnya sambil duduk di sebelah Zeline.

   “Tidak masalah, Tuan Kim,” jawab Zeline sopan tanpa menatap langsung ke arahnya. “Kami baru saja membahas target pasar ekspor.”

  Taehyung membuka map di depannya. 

    “Bagus. Dari sisi Vante, kami siap mendukung distribusi ke lima negara utama. Kami juga sudah berbicara dengan mitra retail di Paris dan Dubai. Tapi saya ingin menanyakan sesuatu apa keunikan Ethereal dibandingkan parfum lain di pasaran?”

   Zeline tersenyum tipis, lalu memberi isyarat kepada Zee untuk menyalakan video promosi di layar besar.

  Video itu menampilkan konsep elegan: seorang wanita berjalan di antara hujan cahaya, mengenakan gaun putih panjang, meninggalkan jejak aroma yang menenangkan. Suara narator lembut berkata:

 “Ethereal  not just a scent, but a memory that lingers.”

   Setelah video berhenti, Zeline menjelaskan,

    “Keunikan Ethereal terletak pada bahan dasarnya  perpaduan antara mawar Bulgaria, vanila Madagaskar, dan kayu cendana Korea. Ini aroma universal yang mewakili keanggunan, kelembutan, dan kekuatan. Kami ingin setiap wanita yang memakainya merasa tak tergantikan.”

Taehyung menatap Zeline sambil tersenyum samar.

   “Luar biasa… seperti pembuatnya.”

  Zeline berpura-pura tidak mendengar pujian itu dan melanjutkan,

     “Kampanye global akan dimulai bulan depan. Kita akan gunakan model internasional dan sistem distribusi digital berbasis AI. Saya ingin Vante membantu dengan jaringan pemasaran Eropa dan Timur Tengah.”

  Taehyung mengangguk. 

   

    “Itu bisa diatur. Dan mungkin, untuk peluncuran di Seoul… saya rasa kau sendiri yang harus tampil sebagai wajah dari proyek ini, Direktur Zeline.”

    Ruangan mendadak hening. Beberapa staf saling menatap, terkejut oleh saran itu.

Zeline menatapnya datar. 

   “Saya bukan model, Tuan Kim. Saya eksekutif.”

  Taehyung menatapnya lembut tapi tegas. “Justru karena itu. Ethereal diciptakan dengan karakter sepertimu  kuat, berkelas, tapi tetap menawan. Dunia harus tahu siapa otak di balik parfum ini.”

 Zeline terdiam sejenak, lalu berkata pelan, “Kita bicarakan lagi nanti.”

    Zee memecah suasana dengan cepat. “Baik, selanjutnya bagian jadwal produksi. Tahap pertama akan dimulai minggu depan di pabrik cabang Busan, sementara pengemasan dan distribusi akan dilakukan oleh Vante Global.”

  Zeline menutup rapat dengan tenang.

   “Pastikan semuanya berjalan sesuai jadwal. Ethereal harus siap diluncurkan di Seoul Fashion Week bulan depan. Ini proyek terbesar kita tahun ini.”

    Semua berdiri dan membungkuk hormat. Saat semua mulai keluar, Taehyung tetap duduk, menatap Zeline yang membereskan berkasnya.

    “Aku tidak sabar melihat dunia mencium aroma yang kau ciptakan,” ucapnya pelan.

Zeline berhenti sejenak, menatapnya singkat.

    “Ini bukan tentang aku, Tuan Kim. Ini tentang Lumisera.”

1
Sokkheng 168898
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
KARTIKA: masyaallah makasih kak 🥰😄
total 1 replies
Huesito.( ꈍᴗꈍ)
Gak disadari sampai pagi cuma baca cerita ini, wkwkwk.
KARTIKA: makasih kak 😄😍👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!