NovelToon NovelToon
Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:577.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Dunia Isani seakan runtuh saat Yumi, kakak tirinya, mengandung benih dari calon suaminya. Pernikahan bersama Dafa yang sudah di depan mata, hancur seketika.

"Aku bahagia," Yumi tersenyum seraya mengelus perutnya. "Akhirnya aku bisa membalaskan dendam ibuku. Jika dulu ibumu merebut ayahku, sekarang, aku yang merebut calon suamimu."

Disaat Isani terpuruk, Yusuf, bosnya di kantor, datang dengan sebuah penawaran. "Menikahlah dengaku, San. Balas pengkhianatan mereka dengan elegan. Tersenyum dan tegakkan kepalamu, tunjukkan jika kamu baik-baik saja."

Meski sejatinya Isani tidak mencintai Yusuf, ia terima tawaran bos yang telah lama menyukainya tersebut. Ingin menunjukkan pada Yumi, jika kehilangan Dafa bukanlah akhir baginya, justru sebaliknya, ia mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari Dafa.

Namun tanpa Isani ketahui, ternyata Yusuf tidak tulus, laki-laki tersebut juga menyimpan dendam padanya.

"Kamu akan merasakan neraka seperti yang ibuku rasakan Isani," Yusuf tersenyum miring.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Isani memperhatikan rumah yang ada di hadapannya. Sumpah, rumah itu benar-benar mewah. Ia bukan orang miskin yang tinggal di gubuk sebelumnya, rumah Papanya juga tergolong mewah, karena Papanya adalah seorang direktur di salah satu perusahaan swasta. Tapi sungguh, rumah yang ada di hadapannya saat ini, luar biasa mewah, bisa dikatakan seperti istana.

"Ini rumah Pak Yusuf?" tanya Isani saat Pak Jamal memarkirkan mobil di carport.

"Iya, ini rumah Pak Yusuf. Memang Mbak Sani gak tahu? Eh maaf, Nyonya Sani maksud saya," Pak Jamal menepuk mulutnya sendiri. "Bibir ini harus mulai dibiasakan mulai sekarang."

"Apaan sih, Pak," Sani tersenyum. "Panggil kayak biasanya aja gak papa."

"Ya gak bisa gitu Mbak, eh Nyonya. Bagaimanapun, sekarang anda adalah nyonya di rumah ini, istrinya Tuan Yusuf."

"Ini beneran loh Pak, saya baru tahu kalau rumah Pak Yusuf sebagus ini. Soalnya yang saya tahu selama ini, dia tinggal di apartemen."

"Beliau memang jarang menginap disini, lebih sering di apartemen. Tapi mungkin karena sekarang sudah menikah, jadi pengennya tinggal di rumah. Apalagi kalau nanti ada anak, pasti lebih enak di rumah daripada apartemen. Halamannya luas, enak buat main."

Pak Jamal turun lebih dulu dari mobil lalu membukakan pintu untuk Isani. "Barang-barang Nyonya yang ada di kost, sudah saya pindahkan ke kamar Tuan." Ia lalu membuka bagasi, mengambil koper Sani.

Sambil menyeret koper kecil yang semalam dibawa Sani ke hotel, Pak Jamal mengajaknya masuk ke dalam rumah. Sambil berjalan, memberi sedikit informasi tentang ruangan yang mereka lewati.

Isani tak henti-hentinya berdecak kagum melihat kemewahan interior di rumah tersebut. Bisa dibilang hampir semua yang dia lihat, adalah furnitur model lama, namun tetap terlihat mahal dan berkelas.

"Rumah ini tingkat tiga, tapi Nyonya gak usah khawatir capek, ada liftnya," Pak Jamal menunjuk ke arah lift. "Nanti untuk lebih jelasnya, biar Vivi aja yang menunjukkan setiap ruangan di rumah ini. Vi, Vivi," teriaknya. "Vi... "

Seseorang muncul dari dapur, bukan Vivi, melainkan Bi Wati. Dengan senyuman di bibir, wanita yang terlihat sudah sepuh tersebut, menghampiri Pak Jamal dan Sani. Namun saat sudah dekat, langkah kakinya tiba-tiba terhenti. Ia menatap Sani, bergeming untuk beberapa saat.

"Bi, Bi Wati," panggil Pak Jamal. "Bengong aja, gak pernah lihat orang cantik," cibirnya sambil geleng-geleng. "Ini Nyonya Isani, istrinya Tuan Yusuf."

"I-istrinya?" Bi Wati menutup mulutnya yang menganga dengan telapak tangan. Ekspresinya menunjukkan kekagetan.

"Astaga!" Pak Jamal kembali geleng-geleng sambil berdecak. "Kemarin kan sudah aku bilangin, Tuan Yusuf nikah. Dan ini Nyonya Isani, istrinya Tuan Yusuf, nyonya di rumah ini," ia lalu menoleh pada Sani. "Dimaklumin aja ya Nyonya, sudah tua, jadi agak pikun," terkekeh pelan.

"Perkenalkan, saya Isani, Bu," Sani mengulurkan tangannya ke arah Bi Wati. Namun wanita di depannya itu, hanya diam, tak kunjung menjabat tangannya.

"Bi Wati, Bi," Pak Jamal menepuk bahu Bi Wati, membuat wanita tersebut terjingkat kaget. "Ini Nyonya ngajak kenalan, malah bengong aja."

"I, iya Nyonya," Bi Wati lebih dulu mengelap telapak tangannya ke daster yang ia pakai, takut kotor, baru menjabat tangan Sani. "Saya Wati, panggil saja Bi Wati."

Sani mengangguk sambil tersenyum.

"Jangan panggil dia Bu, panggil saja Bi, Bi Wati," ujar Pak Jamal. "Mana Vivi dan Desi?"

"Em... mereka udah gak kerja disini lagi," sahut Bi Wati. "Kemarin lusa, mereka di pecat sama Tuan Yusuf."

"Hah, kok saya gak tahu?" Pak Jamal kaget.

"Kamu kan seharian kemarin gak kesini sama sekali."

Pak Jamal baru ingat, jika kemarin seharian dia ada di tempat pernikahan Yusuf dan Sani. Setelah mengantar mereka ke hotel, lanjut pulang ke rumah. Kemarin lusa, juga cuma pagi aja ada disini. "Tapi kenapa, mereka salah apa?"

Bi Wati menatap Sani untuk beberapa saat, setelah itu menggeleng. "Gak tahu, tiba-tiba dipecat."

"Lha terus, siapa yang akan bersihin rumah segede ini?" tanya Pak Jamal. "Gak mungkin kamu kan? Naik tangga aja, encok kamu langsung kumat."

"Kata Tuan, akan ada orang baru yang akan bersih-bersih dan ngurus cucian."

Pak Jamal garuk-garuk kepala. "Ya kalau mereka gak ada salah, kerjanya juga bagus, kenapa harus ganti orang baru?" Vivi sudah bekerja disini 5 tahun lebih, sementara Desi 2 tahun. Rata-rata yang bekerja disini pasti betah, karena selain gaji lumayan, disini juga tak ada majikan cerewet, Yusuf jangan pulang kesini.

"Aku juga gak tahu," sekali lagi, Bi Wati menatap Isani.

Sani merasa aneh dan kurang nyaman dengan tatapan Bi Wati padanya. Menurutnya, tak seharusnya seoarang asisten rumah tangga menatapnya hingga seperti itu, mana berkali-kali. Tapi, wanita itu terlihat baik, entah apa maksud dari tatapannya.

"Eh, anterin Nyonya ke kamar Tuan, biar dia bisa istirahat," Pak Jamal mendorong koper Sani ke arah Bi Wati.

"Mari saya antar." Bi Wati hendak menarik koper, tapi Isani lebih dulu menarik benda tersebut.

"Biar saya yang bawa sendiri," Sani tak enak merepotkan, apalagi Bi Wati sudah berumur.

"InsyaAllah saya masih kuat kalau cuma narik koper," Bi Wati hendak mengambil alih, namun Isani melarangnya.

"Gak papa, saya saja yang bawa."

Bi Wati tak mau berdebat lagi. Ia kemudian mengajak Sani menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai 2, tempat dimana kamar Yusuf berada.

"Bibi udah lama kerja disini?" tanya Isani.

"Lama banget, sejak Tuan Yusuf masih kecil. Kalau gak salah, waktu itu Tuan Yusuf masih berusia 3 tahun saat saya datang ke rumah ini. Ya kalau dihitung-hitung, sudah sekitar 27 tahun saya bekerja disini."

1
Mamah Nisa
Yasmin ga punya adik kah...
Kasihan banget dia....
Siti Dede
Jangan² pulang umroh Alea meninggal...kata²nya gitu banget soalnya
Mahendra Sari Anwar
kenapa thor..jangan bilang mau makan bakso juga🤣🤣🤣🤣🤣
Mahendra Sari Anwar
nama nabi senua ini...sampai bapak yusup😊🫶
Sugiharti Rusli
apalagi saat Yasmin memergokinya di toilet perempuan bersama pacarnya, apa itu kejadian yang si Nuh ceritakan atau bukan yah,,,
Sugiharti Rusli
baik Sani maupun Alea, kecuali Sani yang sudah dapat info dari teman si Nuh, belum tahu pergaulan Nuh yang entah sudah kelewat batas atau tidak dalam berpacaran
Sugiharti Rusli
mungkin dulu Yasmin malah lebih dekat ke ayah sambungnya tibang ayah kandungnya sih, entah dia punya saudara apa tidak dari ayahnya tuh
Sugiharti Rusli
Alea ga punya anak yah dari pernikahan k-2 nya sampai sang suami wafat,,,
Sugiharti Rusli
sepertinya Alea juga belum tahu perubahan si Nuh sekarang yah,,,
Sugiharti Rusli
apa Yasmin datang ke rumah Sani memang sengaja berkunjung atau atas permintaan Sani sendiri yah,,,
Sugiharti Rusli
dan ternyata Sani sudah mengetahui kelakuan anak sulungnya dari entah siapa itu Alice sebenarnya
Sugiharti Rusli
tapi sebetulnya mau anak laki maupun perempuan di jaman sekarang sama saja yah dinamikanya, tapi biasanya cowok tuh lebih sering bepergian ke luar,,,
Sugiharti Rusli
tapi seru sih kalo masih ada yang bocil, walo dulu Nuh sama Yasa agak jauh juga jaraknya kan, ga rapat
Sugiharti Rusli
wah berarti anak" nya Sani dan Yusuf tiga cowok yah😁😁😁
Kar Genjreng
justru jasmin dekat dengan Ayah sambung nya daripada ayah kandung nya,,,, apalagi ayah kandung nya punya banyak anak dan mungkin ibu tirinya perangai nya ga baik. ,,,justru jasmin di besarkan oleh Ayah sambung nya,,,, kenapa orang baik pendek umur kan 😭😭
Kar Genjreng
Nuh di titipi Anak ngadis cantik jangan cuma asal iya nanti lah di tinggal di kampus sendiri dirimu kencan 😂wah bisa murka mama mu,,, mommy Luth kan beda sendiri anak Ragil panggil nya mommy sama Daddy atau tetep papah usup 😁,,, Ok di lanjutt Nuh jaga tu gadis manis tapi ga tau ya Nuh sekarang pakai cadar ya semoga jodohnya Nuh 🤩
Kar Genjreng
😭😭jadi Koko juga sudah tak ada meninggal gitu atau ayah kandung nya,,, kalau ayah kandung nya kan berpisah,,,,Nuh tu di titipi Anak gadis bercadar pula,,,, banyak kekurangan nya kalau laki laki yang suka tidak masalah cuma putra ucup sudah punya gadis yang sedikit bar bar mungkin ya terus berpakaian kurang bahan tidak sesuai kriteria Papa atau mama nya ,,,,tetapi sebagai mama lebih mengutamakan Anak apa lagi kan sedari kecil ISANI jaga Anak Anak nya sendiri,,,sedang benar Alea tidak punya sahabat karib selain ISANI sehat terus ya' BESTie doa ISANI,,,
Ayila Ella
sedih bgt kasian yasmin,, awas loe nuh jangan sakitin si yasmin selama tante lea umroh ,, loe kan suka ga ingat ama janji jangan iya iya aja 🤣,,, lnjut thor
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Ternyata suami Alea udah meninggal
kasihan Yasmin
Felycia R. Fernandez
jiaaah...perlukah kita panggil pasukan horeg kk Thor Yutantia,biar nge DJ kita semalam ini 😆😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!