Kisah ini berawal dari perjalanan hidup seorang bocah lelaki berumur 6 tahun, asal usulnya diselimuti misteri, ia ditemukan oleh seorang Patriak Klan Tang ketika tengah menjalankan tugas dari kerajaan Zhou yang sedang mengalami krisis akibat serangan ras iblis yang ingin menguasai dunia manusia .
Dalam menjalankan misinya , tanpa sengaja ia menemukan seorang bocah yang hampir tewas di tangan para iblis. Mereka ingin menjadikan bocah itu sebagai tumbal persembahan untuk membangkitkan kaisar iblis yang kuat Tampa tanding.
Berkat bantuan Dewa kehidupan, bocah itu selamat dari kematian, ia di ketemukan oleh patriak Tang , namun kesengsaraan dalam hidupnya tak kunjung berakhir, ia terus saja diselimuti kedukaan.
Apakah ia sanggup bertahan dalam menjalani hidup... ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghabisi Klan Pang
"Kalian semua tangkap bocah itu, aku ingin menghajarnya hingga mampus !!" Teriak Patriak klan Pang penuh kemarahan , ia terpaksa menggantikan posisi anaknya yang sudah meninggal untuk menjadi patriak kembali, karena sudah tak ada lagi pewaris utama di klan Pang.
Itu di karenakan mereka semua telah tewas terbunuh , ia hanya memiliki anak satu satunya yang sudah tewas di bunuh Tang San, sementara itu cucu kesayangannya juga telah tewas di bunuh bocah itu, sekarang ia tak punya penerus untuk mewarisi klan Pang, karena itulah ia berkeinginan untuk menghabisi Tang San, setelah bocah itu mati baru ia bisa puas .
Semua anggota klan Pang menyerang Tang san dengan beringas , mereka bersemangat untuk menghabisi nyawa bocah itu, mungkin dengan membunuhnya mereka akan menerima hadiah atau jabatan yang penting penting di klan Pang.
Mendapat serangan yang bertubi tubi , Tang san tampak tenang saja menghindarinya , wajahnya yang di datar menatap mereka semua dengan tatapan membunuh.
"Wusssshh....!!"
Gerakannya yang cepat hanya meninggalkan jejak angin yang kencang .
Sretttttt ......
Aaa......
Teriakan kematian keluar dari mulut setiap anggota klan Pang yang terkena serangan Tang San yang tampak tak terlihat dengan menggunakan tehnik kecepatan langkah awan di padu dengan jurus pedang kemarahan naga putih , ia bergerak mengeluarkan bayangan siluet naga putih,
" Gerrrrhhh.....!!"
Terdengar geraman naga putih yang menggelegar meruntuhkan keberanian setiap musuhnya hingga menciptakan rasa ketakutan yang mendalam.
Srettttttt.....
Aaaa....
Kembali terdengar suara kematian silih berganti .
Orang orang yang menonton tampak terpana melihat kekuatan bocah kecil membunuh lawan lawannya yang besar seperti memotong sebuah tahu .
Tubuh mereka semua yang tewas terlihat terpotong potong mengerikan , sementara itu putri Qiao yang berdiri tak jauh dari perkelahian tampak tenang saja , ia menatap kagum ke arah Tang san , sebenarnya ia juga ingin menolong , namun mendengar perintah Tang san ia membatalkan niatnya , namun sekali kali ia terpaksa turun tangan.
Ketika ia melihat ada beberapa orang yang mencoba menyerangnya , karena melihat dirinya bersama tang san sebelumnya dan menganggap dirinya lemah , namun baru saja ia ingin sebuah kekuatan elemen air yang ia miliki dengan cepat membentuk bilah pedang melesat ke arah penyerangnya.
Srettt ....
Blek....
Tubuh pria itu langsung terpotong dua setelah terkena serangan pedang air yang ia layangkan .
Sebagian temannya yang melihat tampak ketakutan, mereka mengira gadis itu lemah , namun ternyata ia lebih mengerikan dari bocah yang tengah mereka hadapi .
Di kejauhan tampak bocah gendut yang awalnya senang melihat tang San mendapat serangan dari klan Pang, namun ketika melihat sepak terjangnya , ia berbalik membela Tang San , seolah olah melihat idola baru, sementara itu tetua kerajaan yang mendampinginya sebelumnya tampak kagum setelah melihat kehebatan Tang san.
"Wah... Hebat juga temanmu itu. " Ucap tetua itu
"Siapa dulu temannya ." Ucap bocah gendut itu bangga.
"Pangeran kenapa kau tak mengajaknya main ke istana , setidaknya kau bisa belajar banyak darinya . "
"Benar kata paman, tapi aku tak punya waktu mengajaknya ke istana, paman tau sendiri kalau jadwalku padat. " Ucap nya tersenyum.
"Jadwal apa .. sibuk apa... Paling juga sibuk makan.." ucap tetua itu dalam hati sambil mengerutkan alisnya bingung.
Setelah menghabisi semua orang , ia menatap Patrik klan Lu, patriak itu terlihat kaget , setelah melihat bocah sekecil itu sudah bisa menghabisi seluruh bawahannya dalam waktu singkat .
"Duarrrr...!!"
"Aaa.....!!!
Teriak Tang san dengan tubuh terpental ketika mendapatkan serangan menyusup dari patriak Pang , ia menyerang Tang San secara diam diam.
"Kakak ... Teriak , putri Qiao kaget , ia tak menyangka kalau patriak Pang menyerang Tang San secara licik, dengan tatapan kemarahan ia mencoba menyerang patriak itu, namun gerakan ya terhenti seketika melihat sekelebat bayangan seseorang dengan cepat menyerang patriak Pang ,
"Mati kau ...!!" Teriak seseorang bergerak cepat dengan kemarahan setelah melihat Tang San mendapat serangan secara tersembunyi dari patriak Pang , ketika itu ia baru saja tiba bersama saudaranya melihat ada keramaian mereka terlihat penasaran ,setelah melihat apa yang terjadi betapa kagetnya ia ,melihat seorang pria paruh baya tengah menyerang putranya secara licik
"Bum..duarrrr...." Tubuh patriak Pang terpental terhempas ketanah dengan memuntahkan seteguk darah dari mulutnya.
"Siapa kau... " Teriak patriak Lu dalam keadaan marah melihat seseorang yang telah menyerangnya .
"Aku ayah dari bocah itu, kau orang tua kurang ajar berani sekali kau menyerang putraku secara sembunyi sembunyi .
Di tempat lain Tang San memuntahkan seteguk darah segar melihat itu dengan cepat ibu serta paman dan bibinya mendekatinya .
"San'er apa kau terluka nak .?" Tatap tang Mulan cemas.
"Sedikit Bu, tak usah cemas , ia dengan cepat menekan pil penyembuhan lalu memurnikannya , tak lama kemudian ia merasa baik kan, luka dalamnya telah sembuh total, putri Qiao hanya menatapnya cemas dari tadi , melihat Tang San sembuh ia merasa lega .
"Kakak apa kau baik baik saja .?" Tatap gadis itu dengan mata besarnya .
"Putri aku baik baik saja." Ucap Tang San tersenyum , lalu menatap ayahnya sedang menghadapi patriak Pang yang tampak terdesak, dengan cepat ia melesat menyerang pria paruh baya itu , satu serangan cepat langsung menebas leher patriak Pang dari belakang , kepalanya langsung terpental jatuh ketanah lalu menyusul tubuhnya. Ia tak tahu bagai mana cara ia mati .
semua orang melihat kematian patriak klan Pang tampak terdiam, tak lama kemudian mereka semua bersorak gembira , mereka senang patriak itu tewas , dengan begitu berkurang juga orang jahat di kota Feng Huang.
"hore......" teriak semua orang merasa senang setelah melihat semua anggota klan Pang yang sombong itu telah musnah termasuk patriak Lu .
Tang San dan semua anggota keluarganya meninggalkan tempat itu , ia mendatang celah lain danau itu untuk mencari ketenangan dan ikut berbaur dengan orang orang untuk merayakan pesta lampion.
setelah puas melihat lihat pesta yang meriah itu mereka semua memutuskan pulang ke paviliun.
"Putri apakah kau puas melihat pesta lampion.?"
"senang kakak.. tapi aku terganggu dengan penyerangan itu , tapi untunglah semua dapat di atasi dan kakak tidak mengalami apa apa .
sementara itu kedua orang tua serta paman dan bibinya hanya mendengar pembicaraan mereka berdua dari belakang .
Tang Mulan hanya tersenyum saja sambil memegang erat tangan Tang Zun .
"suamiku , apakah kita dulu pernah seperti itu . aku lupa ...?" ucap Tang Mulan sambil tersenyum menatap Tang Zun .
"Entahlah .. mungkin ada , tapi aku lupa , yang ku ingat kau pernah mendorongku kedalam kolam hingga membuat katak mendarat tepat di atas kepalaku.
"bukannya saat itu kau ingin membuktikan cintamu kepadaku , jadi kau rela terjun ke kolam untuk mengambil teratai , karena lebat sekali dan aku juga tak sabaran jadi ku dorong kau masuk kolam .hi hi hi...." ucap Tang Mulan sambil tertawa malu mengingat masa itu .
"bukannya waktu itu kami juga ada ... " ucap salah satu tetua menatap mereka berdua sambil tersenyum. yang lain juga mengiyakan , karena mereka sewaktu kecil pernah tumbuh bersama .
"iya ... itu semua gara gara kalian yang menjadi batu api agar aku terjun ke kolam.
"ha ha ha ha ..." mereka semua tertawa bersama setelah mengingat masa lalu. sedangkan Tang San dan putri Qiao sekarang jadi pendengar , melihat mereka tertawa , mereka berdua ikut tertawa walau tak tau seperti apa kisahnya .
"
dtunggu lgi ya lnjutannya..
mksih..