NovelToon NovelToon
Ibu Susu Untuk Anak Mafia Dingin

Ibu Susu Untuk Anak Mafia Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Ibu Pengganti / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:35.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

Bayinya tak selamat, suaminya tega berkhianat, bahkan ia diusir dan dikirim ke rumah sakit jiwa oleh Ibu mertua.

Namun takdir membawa Sahira ke jalan yang tak terduga. Ia menjadi Ibu Susu untuk bayi seorang mafia berhati dingin. Di sana, Sahira bertemu Zandereo Raymond, Bos Mafia beristri yang mulai tertarik kepadanya.

Di tengah dendam yang membara, mampukah Sahira bangkit dan membalas sakit hatinya? Atau akankah ia terjebak dalam pesona pria yang seharusnya tak ia cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35 #Kesukaan Zander

Nyonya Mauren mengernyitkan dahi. “Zan, kau mau pergi ke mana?” Suaranya memecah keheningan. Zander pun berdiri tegak, tampak rapi dalam balutan kemeja sederhana, namun sorot matanya menunjukkan keinginan kuat.

"Ma, Pa, siang ini aku mau keluar bersama Sahira," katanya lugas. "Mama dan Papa bisa kan menjaga anak-anakku sebentar?"

Tuan Daren yang tadinya diam, kini menyela, "Zan, cucu Papa masih sangat kecil. Sahira tidak boleh meninggalkan rumah." Nada suaranya penuh kekhawatiran. 

"Pa, Sahira akan baik-baik saja," jawab Zander. 

"Kenapa kau ingin mengajaknya keluar, Zan?" tanya Nyonya Mauren, tatapannya beralih dari Zander ke Sahira.

"Aku hanya ingin mengajaknya jalan-jalan sebentar. Jika terus-menerus terkurung di rumah ini, Sahira bisa saja depresi. Lagipula persediaan ASI sudah disiapkan. Mama tenang saja." Matanya beralih ke Sahira yang hanya menunduk, diselimuti kegelisahan.

Sementara itu, dua pasang mata kecil milik si kembar Joe berbinar. Pikiran mereka bersorak, "Wow, kelual nanti ciang!" Mereka tak sabar untuk ikut.

Nyonya Mauren dan Tuan Daren saling berpandangan. Setelah hening sesaat, Tuan Daren mengangguk pelan. "Baiklah, bawa dia keluar. Tapi jangan lama-lama." Ia memahami keinginan Zander yang ingin membangun hubungan dengan Sahira.

Zander menatap ibunya yang masih ragu, "Ma, Mama setuju kan?"

Nyonya Mauren pun tersenyum tipis. "Ya, Mama izinkan kalian." 

Mendengar itu, Zander pun tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ia mendekati Sahira lalu berbisik pelan, "Lihat kan? Mereka sudah merestui kita. Mama dan Papa sudah tahu kau adalah ibu dari anak-anakku."

Senyum lega pun terukir di wajah Sahira. Hatinya yang cemas kini terasa lapang.

"Kalau begitu..." Zander hendak berpamitan, namun dua suara kecil memotongnya.

"Om Candel, kita diajak pelgi juga, nda?" Si kembar Joe memohon dengan wajah polos.

"Tidak boleh!" tolak Zander tegas, ia tak ingin ada halangan yang mengganggu momennya bersama Sahira.

Seketika, bibir si kembar maju, dan air mata palsu mulai mengalir. Mereka memeluk kaki kakek dan neneknya, merengek seolah Zander adalah paman paling kejam di dunia.

Melihat akting itu, Zander hanya bisa menghela napas. Tapi Tuan Daren dan Nyonya Mauren tak tega. Dengan terpaksa, Zander mengalah.

Momen romantis yang ia impikan benar-benar hancur. Si kembar Joe melompat kegirangan, sementara Zander tampak hanya bisa menelan kekesalannya. Dan yang paling membuatnya jengkel, Sahira kini lebih fokus pada dua "tuyul" itu daripada dirinya.

"Bunda Caila hali ini cantik cekali," puji mereka, lalu duduk di samping Sahira.

Zander memutar bola matanya mendengar pujian itu. Meskipun penampilan Sahira memang cantik, Zander tetap kesal karena anak kembar itu lebih dulu memuji Sahira daripada dirinya.

"Terima kasih, kalian juga hari ini cantik dan tampan," balas Sahira seraya mengusap pipi mereka.

"Ehem... ehem..." deham Zander. Sahira dan dua anak kembar itu pun menoleh ke depan. Zander terlihat ingin dipuji juga, tetapi Sahira tak mengerti kode itu.

"Kau kenapa, Zan? Kau sakit?" tanya Sahira malah mengkhawatirkannya.

"Om Candel kalo cakit pelgi ke Doktel aja," usul dua anak itu membuat Zander cemberut.

"Coba lihat wajahku, memangnya kelihatan seperti orang sakit?" tanya Zander dingin.

"Muka na nda apa-apa, biaca-biaca aja, Om," jawab si kembar. Zander makin kesal.

Dalam hati, Zander mendecak lidah. Dua anak kembar itu sangat menjengkelkan, seperti Joe. Sementara itu, Sahira mencoba menahan tawanya.

Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah butik besar dan keluar dari mobil. Tiba-tiba, si kembar menunjuk ke arah mobil penjual es krim yang tak jauh dari mobil Zander.

"Om! Om Cendel! Beli itu, Om!" Mereka merengek sambil menarik-narik tangan Zander.

"Beli apa?" tanya Zander dengan datar.

"Ada ecklim enak. Beli catu glatil catu, Om."

"Sudah, nanti kita beli di tempat lain," tolak Zander. "Sekarang kita masuk dulu."

Si kembar menggeleng dan melihat ke arah Sahira yang tampak menginginkan es krim juga. "Bunda Caila, mau ecklim, nda? Ental Om Cendel yang talaktil," mohon mereka seraya menunjuk Zander. Pria itu tersentak karena kini Sahira menatapnya dengan penuh harap.

Zander menghela napas, lalu tersenyum pasrah. "Baiklah, kalian boleh beli."

"Yeyy... ayo Bunda... beli ecklimna cepat!" Dua anak itu menarik tangan Sahira, meninggalkan Zander yang berdiri sendirian. Pria itu kesal, namun melihat Sahira yang senang mendapat es krim, kekesalannya pun mereda. Zander tersenyum tipis, teringat pada masa lalunya.

"Zan, ini es krimnya buat kamu," ucap Sahira menyodorkan satu cup es krim rasa anggur. Zander tertegun.

"Ini kan... rasa kesukaanku. Kau masih ingat?" tanyanya tak menyangka. Sahira mengangguk dan tersenyum, membuat Zander menunduk, merasakan debaran aneh di dadanya. Ia senang sekali Sahira masih mengingat hal sekecil itu.

"Ehhh... Om Cendel napa muka na melah? Om Cendel cakit benelan ya?" tanya si kembar bingung melihat Zander tersipu.

"Siapa yang sakit? Om tidak apa-apa kok," jawab Zander segera berbalik badan berusaha menyembunyikannya.

Sahira menggaruk kepala, tak mengerti. "Cuma es krim saja, kenapa mukanya merah? Apa dia alergi?" pikirnya.

"Om Cendel bohong, muka na macih melah." Si kembar terus-menerus menggoda bos mafia itu, tapi Zander berusaha tetap tenang. Namun di saat Sahira tersenyum manis, senyuman itu berhasil menusuk jantungnya.

Sahira pikir Zander akan baik-baik saja, tetapi pria tampan itu justru diam membisu hingga es krim di tangannya meleleh.

"Hm, berhenti menggangguku! Sekarang kita masuk ke sana," ucap Zander lalu berjalan sambil menyantap es krimnya, disusul anak kembar Joe dan Sahira.

"Hari ini dia cukup dingin, apa karena aku menolak permintaannya tadi pagi ya?" pikir Sahira, teringat permintaan Zander yang ingin dicium, tapi ia menolak. Tentu saja Sahira menolak karena hubungan mereka belum terikat pernikahan. Sahira tak mau memberi harapan banyak pada Zander karena pernikahan itu belum tentu akan terjadi. Sahira masih cemas pada Tuan Raymond yang mungkin tidak merestui keinginan Zander. Namun Sahira terus berharap kakek tua itu merestui mereka demi baby Z.

Mereka pun masuk ke butik. Tanpa sadar, seseorang dari kejauhan sedang mengawasi mereka.

1
Yus Nita
lah msmdul kata ny, lah itu si kembar datang dari mana. kku bkn dari benih lu zendar..
Yus Nita
moga cpt sbuh y thor.. 💪💪💪
Nittha Nethol
jangan lama thor
partini
mandul yakin ,,,
nanti tuh cebong berenang ria di rahim istri mu kamu ga percaya zan
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Bunggo Sikumbang
walau pun blm pernah di sentuh.tpi klau lahir ny normal.ya fa perawan lgi. kn jln lahir tempat selaput perawan itu
Nyai Sri Rahayu
lanjut thor
partini
ga usah kepo pekerjaan yg penting dia tangung jawab lah,,
partini
di apain yah buang ke hutan
Yus Nita
owalahhh...
Duda di t inggal mati rupa ny... 😁😁😁
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Banyak duda di crita ini ya kk 😁 😆
total 1 replies
Yus Nita
Rania lbh gila dari hia, wajah beetopeng malaikat, tapi dia lah iblis srsungguh ny.
makaberhati2 lah Sahira
༎ຶP I S C E S༎ຶ: benar sekli kk, harus hati-hati sama perempuan seperti itu 🫣
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut thor
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap, ikuti terus y 😇
total 1 replies
Soraya
mampir thor
༎ຶP I S C E S༎ຶ: terima ksih kk, smoga suka ceritanya 🥰
total 1 replies
Yus Nita
selalu harta dan kasta yg menjadi ukurn, bukan ny di Nilai dari ketuludan dan hati yg bsik
fasar hokang jaya
partini
para Kunti tidak terima ,, pasti bikin huru hara
kori fvnky
Lumayan
kori fvnky
Kecewa
Ani Basiati
lanjut thor mantap
Ani Basiati
lanjut thor
Yus Nita
terima lah nasib silumsm rubah. sebar kan srmua aib ny, dan buat dia hancur sehancur2 ny. biar tau rada...
partini
good story 👍👍👍👍👍
༎ຶP I S C E S༎ຶ: terima kasih bintangnya kk 😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!