NovelToon NovelToon
Dilema Raisa

Dilema Raisa

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Keluarga / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga / Chicklit
Popularitas:963
Nilai: 5
Nama Author: ayuwine

Raisa, gadis malang yang menikah ke dalam keluarga patriarki. Dicintai suami, namun dibenci mertua dan ipar. Mampukah ia bertahan dalam badai rumah tangga yang tak pernah reda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Setelah meminta maaf dan mencerna perkataan sahabat nya. Kini iwan kembali hangat memperlakukan raisa,tentu saja hal itu membuat raisa merasa di cintai kembali.

Suatu sore di taman belakang,saat iwan menemani raisa menyiram tanaman. Raisa membuka obrolan "Mas...bagaimana kalau kita periksa ke dokter?"usul nya dengan tangan kanan yang masih sibuk menyemprot bunga kesukaan nya.

Iwan yang masih setia memperhatikan istri nya itu. Mengerutkan dahi,"Loh kenapa sayang? Apa kamu sakit?" tanya nya tampak khawatir.

Raisa terkekeh kecil,lalu menggeleng pelan. "Enggak mas. Aku hanya ingin periksa badan aku aja,kenapa aku tak kunjung hamil mas." jawab nya dengan wajah yang mulai lesu.

Iwan bergegas bangkit,menghampiri istri nya. Dengan tangan yang di lingkarkan ke pinggang raisa, dia berbisik,"Jangan sedih ....kita tunggu saja sampai tiba waktu nya. Kita nikmati masa-masa berdua kita sampai waktu nya tiba!"

Mendengar itu,raisa tersenyum haru. Dia sangat beruntung memiliki suami yang begitu menerima nya dalam segala hal.

mereka saling berpelukan di taman belakang rumah,dengan di lingkari banyak nya bunga hias dan tanaman lainnya.

 

Sementara itu,di kediaman atun. Ternyata hana masih sering berkunjung . Dan sekarang mereka sedang menikmati pizza yang di bawakan oleh hana .

Hana semakin gelisah,karena sudah hampir seminggu ia kesini,iwan tak pernah terlihat.

"Bu...kok iwan jarang kesini ya sekarang?" tanya hana yang sudah tidak tahan lagi. Atun menoleh,dia tersenyum manis,"Sabar dulu ya ...mungkin dia lagi sibuk dengan pekerjaan nya." jawab nya begitu ramah,sangat berbeda sekali ketika berbicara pada raisa.

Hana terdiam sesaat,hingga senyum sinis terukir di bibir nya. "Em...bu memang nya kalau boleh tahu,ibu sering di kasih uang berapa sama raisa?" tanya nya dengan ekspresi yang sudah di buat sepolos mungkin.

"Mana ada...gak pernah tuh teh raisa kasih uang sama ibu!" sela atin yang memang sejak tadi ada di sana,menikmati pizza .

"Loh...masa?" tanya hana dengan ekspresi yang di buat sekaget mungkin. "Harusnya kan raisa memberi ibu uang mingguan . Atau kalau gak mampu ya minimal sebulan sekali." sambung nya lagi dengan menggeleng-gelengkan kepalanya seolah-olah merasa sangat heran.

Mendengar itu,atun sedikit tertegun,hana menyunggingkan senyum licik nya. Merasa berhasil menghasut ibu dari mantan kekasih nya itu.

"Raisa memang begitu na,dia pelit sama ibu." keluh nya kecewa.

"Gak bisa gitu dong bu! Kan iwan itu anak lelaki ibu,anak laki-laki itu selamanya milik ibu nya." sela hana dengan menggebu-gebu.

"Kenapa dulu kalian putus? Jika saja kalian berjodoh mungkin ibu akan sangat bahagia."jawab atun dengan nada penyesalan nya, ia mulai termakan dengan perkataan hana, begitupun dengan arin.

Hana tersenyum,dia mendekat ke arah atun. Menggandeng nya,lalu mebisikan sesuatu yang membuat atun maupun atin tersenyum dan meng angguk-anggukan kepalanya .

 

Hari minggu telah tiba, dimana iwan sudah berjanji pada istri nya akan membawa nya jalan-jalan seharian penuh.

Namun,rencana itu harus gagal saat atun menelpon iwan untuk segera datang kerumah nya. Yang membuat iwan tidak bisa menolak permintaan atun, atun meminta nya dengan perkataan sopan dan memohon.

Mau tidak mau raisa menuruti kemauan suami nya,ia juga sangat yakin jika terjadi hal yang menyakitkan,suaminya akan sigap membela nya lagi.

"Aku janji,aku akan membela mu jika ibu mengatakan sesuatu yang menyakitkan." ucap iwan dengan menggenggam tangan raisa,berusaha meyakinkan.

Setiba nya di rumah atun,betapa kaget nya raisa saat melihat hana berada di sana.

"Mas...." bisik raisa pelan,dengan pandangan masih tertuju pada hana yang sedang asik mengobrol dengan atin. Iwan yang memang sudah mengerti pun,langsung meraih tangan istri nya dan menuntun nya.

Saat mereka berdua tiba di teras rumah yang memang semua orang sudah berkumpul. "Aduh bergandengan tangan nih....kayak pengantin baru aja." canda dewi dengan di sambut tawa oleh semua orang terkecuali atun,atin dan hana.

Raisa hanya menanggapi nya dengan senyum malu-malu. "Ih pipi nya merah kayak tomat." sambung sari dengan terkekeh pelan. Dan itu membuat raisa semakin salah tingkah.

"Udah ah..kalian malah godain istri ku." sela iwan dengan tersenyum kecil melerai candaan mereka semua.

"Hu....." terak semua orang yang ada di sana. Suasana menjadi hangat,sehingga mengalihkan rasa gugup raisa.

Suasana semakin serua saat raisa mengatahui jika di antara mereka semua risma maupun suami nya tidak terlihat.

"Kamu nyari siapa sa?.." tanya sari dengan sedikit menyenggol tangan ipar nya itu.

Raisa reflek menoleh dan tersenyum hangat,"Risma dan udin teh." bisik nya sangat pelan.

"Oh...mereka gak ada,mereka menolak ajakan kumpul keluarga. Katanya sih masih sakit hati sama kita, kalau teteh sih gak perduli ya." jawab nya menjelaskan,dengan di akhiri kekehan kecil.

Kehangatan dan keseruan itu harus terganggu saat hana,yang tiba-tiba muncul ikut berbaur, berusaha mendekatkan diri pada sari.

"Teh....boleh ikut gabung gak?" tanya nya denga suara yang di buat semanis dan sesopan mungkin.

Sari tidak menjawab. Ia hanya menoleh pada Raisa, seolah sangat memahami perasaannya saat ini.

Alih-alih tersinggung, Hana justru semakin mendekatkan diri pada Sari, seolah keberadaan Raisa tak lagi berarti.

Melihat itu raisa sangat muak,hingga akhir nya ia bangkit,mendekat kerah hana.

"Harusnya kamu malu hana...sudah di acuh kan masih saja cari perhatian!" ujar nya dengan tatapan sinis. Mendengar itu sontak hana langsung menoleh ke arah raisa.

Matanya menyala, menatap Raisa dengan penuh kebencian.

"Kok kamu ngomong kayak gitu, Raisa? Sebenci itu ya kamu sama aku? Padahal kamu udah jadi milik Iwan, tapi seolah-olah takut kesaing."

Ucapnya enteng, tapi justru membuat Raisa dan Sari saling berpandangan, heran dengan jawaban Hana yang terasa tidak nyambung dengan situasi.

"Ngomong apasi kamu hana?" sela sari yang justru dapat senyum ejekan dari raisa. Merasa terpojokan hana langsung berteriak,seolah dia sedang di sakiti oleh raisa.

Bukan hanya itu saja,hana menyiram dress nya sendiri dengan minuman yang memang sejak tadi ia pegang.

Melihat itu,raisa dan sari semakin heran. Apa yang hana lalukan sebenar nya?

Mendengar teriakan histeris dari Hana, semua orang yang ada di sekitar langsung saling berpandangan, lalu buru-buru berjalan mendekat ke arah mereka bertiga.

“Hana! Astaga, kamu kenapa, sayang?” teriak Atun panik, buru-buru menghampiri Hana yang sudah tersimpuh di lantai dengan tubuh berantakan dan wajah memelas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!