NovelToon NovelToon
Business Marriage

Business Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Angst / Kehidupan alternatif / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Theodora A

Setelah mengetahui sebuah rahasia kecil, Karina merasa bahwa ia akan mendapatkan banyak keuntungan dan tidak akan rugi saat dirinya mendekati Steve, pewaris dari perusahaan saingan keluarganya, dengan menawarkan sebuah kesepakatan yang sangat mungkin tidak akan ditolak oleh Steve. Sebuah pernikahan yang mendatangkan keuntungan bersama, baik bagi perusahaan maupun secara pribadi untuk Karina dan Steve. Keduanya adalah seseorang yang sangat serius dan profesional tentang pekerjaan dan kesepakatan, ditambah keduanya tidak memiliki perasaan apa pun satu sama lain yang dapat mempengaruhi urusan percintaan masing-masing. Jadi, semuanya pasti akan berjalan dengan lancar, kan? * * Cerita ini hanyalah karangan fiksi. Baik karakter, alur, dan nama-nama di dalam tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Theodora A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13

"Kenapa kamu menatapku seperti itu?" Tanya Steve sambil melambaikan satu tangannya di depan wajah Karina, membuat Karina memundurkan badan hingga punggungnya menyentuh tepian meja makan yang di belakangnya.

"Memangnya aku menatapmu seperti apa?" Karina bertanya balik, meletakkan gelas wine-nya di meja dengan sedikit agak keras sehingga membuat Steve sedikit tersentak. Sungguh memalukan. Ini pasti karena dirinya kurang tidur dan terlalu banyak melamun. Semuanya tidak akan seperti ini jika kejadian semalam tidak terjadi. Setiap masalah dalam kehidupannya selama enam bulan terakhir ini muncul semua gara-gara Steve.

"Kamu menatapku seperti sedang menatap pria asing yang tampan di klub, padahal aku adalah wajah pertama yang kamu lihat setiap pagi selama enam bulan terakhir," Steve mengilustrasikan dengan sangat sombong dan narsis, menyeringai dengan satu alis terangkat yang menyebalkan dan membuat dada Karina terasa panas. Panas karena alasan apa? Karina tidak tahu, dan ia tidak ingin mencari tahu juga. "Jangan-jangan kamu jatuh cinta padaku?"

Karina mendesis seolah-olah kalimat Steve barusan membuatnya dirinya sakit secara fisik. Dengan cepat Karina mengulurkan tangannya dan meninju-ninju dada pria itu. Steve bergeming, tinjuan dari Karina sama sekali bukan apa-apa untuknya. Sambil tertawa Steve menghentikan Karina dengan mencengkeram pergelangan tangannya, membuat tekanan darah Karina meroket naik karena kesal. Karina rasa dirinya akan dengan cepat memiliki uban di usianya yang ke-25 karena Steve.

Otak Karina berputar dengan cepat, kata-kata cacian pedas sudah siap menluncur dari ujung lidahnya ketika ia menangkap siluet yang tampak melintas masuk ke area dapur. Sosok itu berjalan cukup cepat dan Karina hampir saja mengira itu adalah salah seorang pelayan.

Tapi setelah diperhatikan lebih baik, sosok yang berjalan masuk itu ternyata adalah istri dari direktur Collawise Corporation, Nyonya Cooper. Karina bisa dengan gampang mengenalinya bahkan dari jarak ratusan meter.

Mengetahui bahwa ibu mertuanya sekarang berada dalam jarak yang cukup dekat untuk mendengar pecakapan mereka, Karina tidak mau merusak citranya sebagai menantu yang baik dengan melontarkn kata-kata kasar kepada Steve.

Seketika wajahnya berubah dari cemberut menjadi senyum lebar, sangat lebar hingga matanya berkerut. Steve terdiam, menatap perubahan sikap Karina dengan mata yang sedikit melebar dan tatapan penuh tanya. Tatapan Steve semakin bingung saat Karina meletakkan satu tangan di dadanya dan membelai dengan lembut.

"Tentu saja, bodoh. Aku selalu jatuh cinta padamu. Lagi dan lagi, setiap saat." Dan seperti biasa, Steve cukup pintar untuk tidak mempertanyakannya dan mengikuti apa yang dilakukan oleh Karina, dan itulah yang Karina sukai darinya.

Bagaikan adegan dalam drama yang sudah dilatih dan diarahkan oleh sang sutradara, mereka langsung menyelaraskan tubuh satu sama lain dengan tangan Karina yang naik melingkari leher Steve bersamaan dengan Steve yang melingkari tangannya di pinggang Karina. Mereka saling tersenyum, tatapan mata terkunci dalam-dalam, mencari, menjelajah. Dari kejauhan, pasangan ini terlihat sangat romantis dan saling jatuh cinta.

Karina mundur selangkah hingga pinggangnya menyentuh tepian meja makan, menarik Steve bersamanya. Dengan jarak yang begitu dekat di antara wajah mereka, yang mereka fokuskan adalah berusaha sekuat tenaga untuk tidak tertawa. Steve menatap mata Karina dengan tatapan yang lucu dan Karina merasakan pipinya menegang karena berusaha untuk tidak terbahak. Steve sendiri harus meremas pinggang Karina dan menggigit bibirnya untuk menahan tawa kecil yang hanya bisa didengar oleh Karina dari jarak dekat.

Karina dapat melihat lesung pipi yang menghiasi pipi Steve, celah itu semakin dalam dengan semakin kerasnya Steve menahan tawanya. Sungguh pemandangan yang menggemaskan dari dekat, tatapan lembut yang tulus terpancar di mata Karina untuk pertama kalinya.

"Aku juga mencintaimu, tapi bukankah kita harusnya membahas pekerjaan sekarang?" Ujar Steve sambil menempelkan dahinya ke dahi Karina. Tawa pelan yang berat mengalun dari bibir Steve dan Karina bisa merasakan hembusan napas Steve di wajahnya.

"Tidak bisakah pekerjaan ini ditunda dulu?" Karina memajukann tubuhnya ke arah Steve, menyentuhkan ujung hidungnya ke hidung pria itu, dengan bibir yang tersenyum tipis. Baru saat ini Karina menyadari bahwa Steve memiliki lekukan kecil di ujung hidungnya. Dan Karina mendapati bahwa detail kecil itu sangat menggemaskan. "Kamu terlihat sangat tampan, rasanya sangat sulit untuk fokus karena aku terus melihat dan memikirkanmu."

Keduanya sadar kalau volume suara mereka saat ini terdengar cukup keras, dan tentu saja sebenarnya itu merupakan hal yang lumayan aneh. Mereka hanya berharap ibu Steve mendengar percakapan mereka dan menikmati setiap bagiannya. "Kita harus mencicipi wine sekarang, Karina," Steve membantah, jelas-jelas hanya ingin Karina mengalami kesulitan. Tapi ironisnya, apa yang dia lakukan bertentangan dengan ucapannya. Steve mengulurkan satu tangannya untuk menggeser dua gelas wine yang ada di meja ke samping agar dia dapat mengangkat Karina dan mendudukkannya di atas meja dapur yang terbuat dari batu obsidian itu.

Karina merasa seperti anak kecil melihat betapa mudahnya Steve mengangkat dan mendudukkan dirinya di meja tanpa ada sedikitpun tanda-tanda kesusahan. Mungkin ini alasannya kenapa setiap kemeja yang dipakai oleh Steve selalu kelihatan sangat ngepas di badannya, Karina menebak pasti tubuh Steve benar-benar kekar dan berotot dibalik kemeja yang selalu ia pakai.

"Aku sedang mencoba untuk mencicipi wine kok," jawab Karina pelan, matanya beralih ke bibir Steve, menatapnya, melihat bibirnya yang sedikit terbuka untuk tertawa pelan menanggapi ucapannya.

Steve mengerti apa ide yang ada di kepala Karina, dan dia harus mengikutinya. Karina memperhatikan mata Steve yang berkedip cepat sambil perlahan mendekatkan wajahnya.

Perasaan penuh kemenangan membuncah di dadanya saat Steve menyenggol kedua lututnya, memposisikan dirinya di antara kedua pahanya dan menarik tubuhnya mendekat dengan meletakkan satu tangan di punggungnya, bersamaan dengan bibirnya yang kini sudah menyatu dengan bibir Karina. Karina tersenyum, melingkarkan kakinya di bagian belakang lutut Steve, satu tangannya mulai mengacak-acak rambut Steve.

Ini adalah kesempatannya. Kesempatan untuk membalas dendam.

Ciuman mereka berawal dengan lembut dan santai, sampai naluri kompetitif Karina mulai muncul bagaikan adrenalin yang mengalir deras. Karina mulai menggerakkan bibirnya dengan lebih agresif, berkali-kali mencoba menghisap bibir bawah Steve saat pria itu sedikit membuka mulutnya. Dan tentu saja Steve melawan, dengan cara membuka mulutnya untuk mengulum bibir Karina sambil meremas pangkal pahanya dengan tenaga yang cukup kuat. Tapi itu tidak membuat Karina mundur. Karina mengeratkan pegangannya pada leher dan rambut Steve sambil tertawa pelan.

1
Shirase
wah banget, alurnya udah bagus ditambah dengan jumlah kata yang banyak untuk 1 bab! ini bakal jadi karya romance yang bagus untuk kedepannya!! semangatt/Hey/
Mily
jleb bgt/Grimace/
Skylar
😢
Violette_lunlun
ihh seru banget bacanya, padahal ini baru awal...
aku mampir nih thor... semangat ya!
Yunita
Roseane: padahal gua diam2 aja anj-

😭
Theodora: Kak😂😭😭
total 1 replies
Skylar
Waduh.. beneran ikutan nyesek sama chapter ini😣 mau nyalahin karina.. tapi gimana ya. Lihat felix kasian tp setelah dibaca2 ternyata dia jg ada salahnya. Takut bgt habis ini felix sama steve jd musuhan. Duh dilema dah asli😩 seru sih ini chapter! Lanjut kakkk, ini jg si karinanya lari kemana dah dramatis amat
Jacky
ikutan galau bgt;;;
Valley
Ga ada yg bener mah ini mereka berdua🥺
Valley
Deg banget asli😭
Mackenzie
nyesek banget bjir/Sob/
May
dahlah/Sob/
May
dua2nya mulai goyah ini/Blush/
Jacky
wihhhh udah ketahuan😢 makin menarik sih ini. cepat update pls!!
Jacky
emak mereka kerjaannya ngintip mulu wkwkwk
R 💤
🌹 sbg tanda perkenalan hehe
R 💤
Hai Thor aku mampir 👋🏻
R 💤: okey Kaka, 🙏🏻
Theodora: Halo, terima kasih udah mampir🫶
total 2 replies
Anyelir
jalan awal ceritanya udh bagus
Theodora: Terimakasih kak :)
total 1 replies
Skylar
Duh takut😭
Skylar
Real banget sih ini.. relate sama kehidupan nyata🙃
Valley
Waduh gawat😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!