Alceena harus menelan kekecewaan saat pernikahannya dibatalkan secara sepihak oleh calon suami, karena ada rumor yang beredar jika dirinya mandul.
Alceena tidak merasa jika dia seperti yang diberitakan pun berniat untuk membuktikan pada seluruh orang bahwa dirinya bisa memiliki keturunan. Dia melakukan program hamil dengan metode inseminasi buatan, memasukkan sel dari bibit kehidupan seorang pria misterius yang bersedia mendonorkan sedikit cairan penting tersebut, tanpa melakukan hubungan badan.
Namun, tanpa Alceena ketahui bahwa pendonor bibit kehidupan tersebut adalah Dariush Doris Dominique, seorang pengusaha muda di Eropa sekaligus musuh dan orang yang selalu dia hindari sejak dahulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 7
...Bacanya setelah magrib aja bestie. Enggak ada adegan celap celup sih, cuma keintiman mereka saat berbincang takutnya membuat kalian travelling....
...*****...
Dariush menyukai Alceena karena alasan yang sangat simpel. Wanita itu adalah primadona, cantik, seksi, dan yang paling utama yaitu pemberani. Merupakan tipe pendamping yang sangat dia inginkan.
Namun, sejak dahulu Alceena tidak pernah sehari pun tak memiliki teman kencan. Membuat Dariush tidak memiliki celah untuk mendekati wanita itu, sampai pada akhirnya cara licik untuk selalu mengacaukan hubungan Alceena pun terjadi juga.
Tapi, cara kotor itu bukan membuat Dariush semakin bisa dekat dengan Alceena. Justru salah satu keturunan Pattinson tersebut membencinya dari ujung kaki hingga ke ubun-ubun saat semua siasatnya terbongkar. Dan sudah bertahun-tahun Alceena tidak pernah mau berurusan atau bertemu dengannya, hingga hari ini adalah perdana seorang Dariush dikunjungi oleh wanita pujaannya.
Dariush berpindah duduk di singgahsananya. Tetap terlihat santai walaupun tahu jika Alceena saat ini sedang emosi. Kaki kanan sengaja ditumpukan pada paha kiri dan mata tertuju pada wanita yang sekarang berdiri tegak dengan dada membusung.
“Memangnya ada keuntungan yang akan aku dapat jika menyebarkan rumor buruk tentangmu?” tanya Dariush dengan menaikkan sebelah alis.
“Jelas ada, kau tidak senang jika aku menikah dengan pria lain sehingga sengaja membuat berita buruk agar calon suamiku menggagalkan pernikahan, lalu kau akan berusaha mengambil hatiku, ‘kan?” jelas Alceena menyampaikan seluruh pemikirannya.
Dariush justru tertawa terbahak-bahak dengan jawaban Alceena. Pemikiran yang sangat lucu. “Seburuk itu aku di matamu?”
Bagaimana Alceena tidak kesal jika menghadapi Dariush yang sesantai itu disaat dia sedang emosi. “Ya! Kau adalah definisi pria licik yang akan melakukan segala cara demi mendapatkan wanita yang kau mau!”
Dariush menurunkan kakinya yang bertumpu di paha hingga kedua telapak yang terbungkus sepatu pantofel itu menempel pada lantai marmer. Dia menggerakkan kursi hingga mendekati Alceena.
Lagi-lagi tanpa permisi, Dariush menarik tangan Alceena hingga terduduk di pangkuannya. Memegang pinggul wanita itu dengan kekuatan satu tangan agar tak mudah berdiri.
Sementara itu, tangan Dariush satu lagi digunakan untuk meraih dagu Alceena dan dihadapkan padanya. “Kau hanya terlalu membenciku sehingga selalu berpikir buruk tentangku.”
Alceena menyorot wajah Dariush dengan angkuh, baiklah jika pria ini ingin bermain dengannya. Dia sengaja menggeserkan duduk agar anak kedua keluarga Dominique merasakan sesuatu yang tak nyaman. “Memang benar aku membencimu!” Telunjuknya sengaja membuat lingkaran pada dada Dariush yang tidak tertutup kemeja.
Alceena yakin seratus persen jika pria itu mudah sekali membangunkan harta yang sedang tertidur pulas yang saat ini berada di balik pantat seksinya. Dia akan memberikan pelajaran pada Dariush yang tak kunjung mengakui kesalahan.
Dariush menarik sebelah sudut bibir, meraih tengkuk Alceena hingga wajah keduanya berjarak tipis. Bahkan hembusan napas bisa dirasakan pada kulit satu sama lain. “Pantatmu bisa berhenti bergerak atau tidak, Ceena?” tegurnya seraya meremas bagian yang dia maksud.
Alceena menyibakkan rambut pirang yang terurai indah itu ke samping kanan, mendekatkan wajah di telinga Dariush dan mengeluarkan bisikan yang terdengar sensual oleh pria itu. “Kenapa? Kau tegang, ya? Belum pernah memangku wanita seperti aku?”
Padahal suara Alceena biasa saja, tapi namanya juga Dariush, dia tak tahan sendiri dengan hembusan napas yang menyapu tengkuknya.
“Jangan salahkan aku jika kau keluar dari perusahaan ini sudah tak memakai busana!” ancam Dariush yang saat ini jantungnya sedang memompa darah begitu cepat dan suhu tubuh perlahan mulai naik.
...*****...
...Jangan lupa dukung karya ini dengan like, komen, vote, dan kirim hadiah sebanyak-banyaknya ya bestie. Bunga apa kopi bolehlah buat sesajen....