NovelToon NovelToon
Langit Dan Samudra

Langit Dan Samudra

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Yatim Piatu / Beda Usia / Teman lama bertemu kembali / Pengawal / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:569
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Kisah cinta antara dua anak manusia yang di pisahkan jarak dan waktu, kehidupan yang keras dan penuh dengan manipulasi membuat mereka saling terpisah satu sama lain. Akankah Samudra dan langit akan bersatu…? Jika penasaran dengan ceritanya, baca novel ini ya…? Jangan lupa tinggalkan komentar dan like nya, karena dengan like dan komentar kalian bisa menambah semangatku untuk melanjutkan cerita selanjutnya, salam hangat…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Langit pulang ke kediaman oma.

“Apa kamu yakin akan kembali ke kediaman oma kamu putri…? Apa kamu tidak nyaman bersama opa di sini…?” Tanya tuan adam menghentikan langit yang akan pulang ke kediaman oma eli.

“Maaf opa, saya akan menemani oma. Karena oma sangat membutuhkan kehadirannya saya.” Ucap langit sambil menundukkan kepalanya, aku tahu jika langit tidak enak hati dengan opa adam.

“Baiklah, opa tidak akan menghalangi kemauan kamu. Tapi kamu harus pulang bersama anak buah opa, kamu jangan pulang bersama dia.” Tuan adam menunjuk ke arah Ki yang berdiri di belakang langit.

“Iya opa.”

Aku tersenyum mirip dan merasa menyesal membawa langit untuk di pertemukan ke keluarganya, niatku yang awalnya akan membuat langit bahagia menjadi menyesal karena jarak yang aku rasakan saat ini.

Salah satu pengawal tuan adam menghampiri kami, dan memberitahu kami jika mobil yang akan mengantarkan kami sudah siap. Langit pun segera di perintahkan opa adam untuk segera mengikuti pengawal kepercayaan tuan adam, sedangkan aku menggambil motorku yang masih terparkir di depan kediaman megah tuan adam.

Aku mengikuti mobil yang membawa langit dari belakang, selalu aku perhatikan mobil tersebut dengan sedikit merapatkan jarak. Karena aku tidak ingin kehilangan langit, dan aku ingin membuat langit merasa nyaman.

Tak lama mobil tersebut memasuki halam rumah oma Eli, dengan perlahan aku berhentikan motorku di dalam garasi rumah oma eli. Dengan segera aku berlari menghampiri langit yang sepertinya menunggu kedatangan ku, dia tersenyum menatap ke arahku yang berjalan menghampirinya.

“Kakak kelihatan lelah.” Langit membetulkan rambutku yang terlihat berantakan, karena saat naik motor tadi aku lupa tidak memakai helm.

“Tidak la, kakak tidak lelah. Kamu lebih baik masuk dan makan, sepertinya tadi kakak dengar kamu belum makan di rumah tuan adam.”

Aku lihat langit tersenyum menatapku, oh… tatapan mata itu membuat hatiku merasa bergetar. Andai saja aku tidka menganggap langit sebagai adikku, maka aku akan menjadikannya sebagai kekasihku.

Seketika aku mendengar teriakkan oma yang memanggil langit dengan suara kerasnya, sepertinya dia sedikit berlari menghampiri langit yang berdiri bersamaku.

“Langit sayang, kamu sudah pulang nak…” ucap oma dengan suara kerasnya.

“OMAA…” ucap langit sambil berlari menghampiri oma eli.

“Kamu baik baik saja kan sayang…?” Tanya oma eli menelisik tubuh langit dari atas sampai bawah.

“Langit baik baik saja oma.”

Kami segera masuk ke dalam rumah oma, kedatang kami di sambut asisten rumah tangga oma eli.

“Tadi oma dengar kamu belum makan siang waktu di rumah opa kamu, bagaimana jika kalian makan dulu” tawar oma eli sambil menggandeng tangan langit masuk ke dalam ruang makan.

Setelah kami duduk bersama di meja makan, kamipun menikmati makan siang yang tertunda karena peristiwa penculikan langit. Aku melihat langit makan dengan sangat lahap, sampai aku melupakan makan nan yang ada di depanku.

“Jika suak kenapa tidak bilang aja sam, apa seberat itu kamu tidak mau mengakui perasaan kamu.” Bisik oma eli di sampingku.

Sontak aku terkejut mendengar ucapan oma eli, aku yang merasakan seperti seorang pencuri yang kepergok dengan sang pemilik rumah seketika menjatuhkan sednok berserat garpu ku ke bawah lantai.

“Makanya kalau makan yang di lihat itu piring dan isi di atas piring sam, hpjangan melihat ke arah lain.” Sindir oma sambil menertawakanku.

OMG bisa bisanya oma berbicara seperti itu, aku merasa heran kenapa oma bisa menebak isi di dalam hatiku yang bisa membuat aku salah tingkah seperti sekarang.

Aku merasa perbedaan antara opa dan oma saat ini, jika opa adam tidak mendukung hubunganku dengan langit tapi berbeda dengan oma yang terang terangan mendukung jika aku mendekati langit.

“Kamu kenapa kak, apa perlu aku ambilkan sendok dan garpu lagi. Sepertinya alat makan kamu sudah kotor.” Langit menatapku, sednagkan oma masih menertawakan ke gugup ku.

“Tidak usah langit, biar oma suruh ART ambilkan alat makan yang baru buat samudra.” Ucap oma sambil tersenyum menatapku.

Aku menelan ludahku kasar melihat oma yang mengisengi ku, sedangkan langit melanjutkan makannya. Sepertinya dia cuek cuek aja, tidak mau tahu dengan apa yang telah terjadi denganku.

Setelah ART oma menggambilkan alat masakanku, aku segera menyelesaikan makan siangku. Langit sudha menyelesaikan makan siangnya, tapi dia sepertinya masih menungguku menyelesaikan maka ku.

Sedangkan oma sudah pergi menjauh dari kami, sepertinya beliau menuju ke taman belakang. Aku sengaja tidak melihat langit yang dari tadi memperhatikanku makan, rasanya makanan yang aku kunyah sulit aku masukkan ke tenggorokan. Karena langit yang selalu menatapku dengan pandangan mata sayunya.

“Kak jika makan seperti ini, kita seperti seorang suami istri saja ya.”

Mendengar ucapan langit seketika aku terbatuk karena butiran nasi yang tiba tiba masuk ke dalam kerongkongan, rasanya sangat panas dan perih merasakan butiran nasi juga masuk ke dalam hidungku.

“Kakak makannya pelan pelan, biar tidak tersedak.” Langit menyerahkan gelas yang berisi air putih ke depanku, dengan segera aku menghabiskan isi di dalam gelas tersebut.

“Sudah langit, kakak sudah kenyang. lebih baik kamu temani oma eli di taman belakang, biar kakak bawa piring ini ke dapur.”

Segera aku pergi dari hadapan langit dengan membawa piring dan gelas milikku, sebenarnya aku tidak perlu melakukan hal tersebut. Karena ART akan membersihkan meja makan ketika kami sudah selesai makan, tapi demi menghindari langit aku gunakan berbagai alasan untuk pergi dari sana.

Rasanya lega bisa menghindari tatapan langit saat ini, dia pun aku lihat sudah beranjak pergi menghampiri oma. Sedang aku memilih keluar menuju teras depan, saat aku menatap pemandangan luar. Tak terasa hand phone milikku berbunyi, aku lihat nama nona angel menghubungiku.

“Halo…” jawabku setelah mengangkat panggilan nona angel, terdengar isakan tangis dari balik telpon.

“Sam, tolong aku.” Seketika aku terkejut mendengar permintaan nona angel untuk aku menolongnya, dan suara tanggisan nona angel seperti sedang ketakutan.

“Anda di mana nona…?” Tanya ku cepat.

“Aku berada di jalan, kami menggalami kecelakaan sam.”

“Shareloc nona, saya akan segera kesana.” Jawabku sedikit panik, setelah nona angel mengirimkan lokasi tempat dia berada. Aku segera berpamitan ke oma dan langit, tapi sebelum itu aku menghubungi temanku sesama pengawal di kediaman tuan alex. Yang aku minta menggantikan ku menjaga kediaman oma eli.

Aku segera melajukan motorku menuju ke tempat nona angel berada, setelah sampai di sana aku lihat Susana terlihat sangat sepi. Hanya mobil nona angel yang terlihat ringsek di bagian depan karena menabrak pohon di depannya, aku segera melihat keadaan nona angel.

Terlihat pak baron yang pingsan, serat nona angel yang berada di belakang mobil. Segera aku keluarkan mereka dan menunggu ambulans datang. Aku menangkan nona angel yang masih menanggis karena syok, pak baron yang terlihat pingsan dan tubuhnya penuh dengan luka aku sandarkan di badan mobil.

“Sam, aku takut.” Nona angel dengan tiba tiba memelukku, aku yang tadinya akan memberontak menjadi terdiam. Di pikiranku sekarang aku hanya ingin menangkan nona angel, agar dia tidak menaggis lagi.

Dan tak lama ambulans pun datang menghampiri kami, aku segera melepaskan pelukan nona angel dan membantu mengeksekusi pak baron untuk di naikkan ke dalam mobil.

Nona angel aku suruh masuk ke dalam mobil ambulans sekalian, tapi dia menolak ucapanku. Dia memilih menaiki motor bersamaku, akupun hanya bisa mengikuti keinginan nona angel.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!