Evelyn yang tumbuh tanpa kasih sayang dari keluarga nya sejak kecil karena,di anggap pembunuh ibunya.
setiap hari ia berusaha membuat ayah dan kakak-kakaknya nya melihat dirinya.sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan di adopsi oleh keluarga margaux.
16 tahun ia di adopsi ia menjadi wanita yang tangguh bahkan memiliki perusahaan no 3 di dunia dan hidup dengan kasih sayang yang ia dambakan.namun,sampai suatu hari ia mengetahui bahwa ia di khianati oleh tunangannya dan adik angkatnya,saat itu juga kenyataan terungkap dimana keluarga angkatnya mengkhianati dirinya mengambil alih semua yang ia punyai,tunangannya,harta miliknya.
hal itu membuat Evelyn begitu kecewa dan ia memilih bunuh diri daripada mati di tangan keluarga itu.
namun, ajaibnya dia tidak pergi ke surga maupun ke neraka,ia malah kembali terlahir di waktu hari pertama ia di lahirkan.
saat tau ia di berikan kesempatan ke 2 ia akan memilih untuk tetap bersama keluarganya meski di benci.
JANGAN LUPA LIKE AND COMENT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 9
Eve membuka matanya dan mendapati dirinya di sebuah taman yang tidak ada orang lain selain dirinya.
"Eve sayang"panggil seseorang dari arah belakang Eve.
Eve berbalik dan menatap sang empu suara,mata Eve berkaca-kaca saat melihat wanita yang berdiri di belakangnya.
"mommy??"gumam Eve lirih.
Wanita itu tersenyum dan mendekati Eve dan membelai lembut wajah imut Eve.
"kamu benar-benar imut dan cantik sayang,tapi maaf mommy belum bisa bersama mu dan menyayangi mu"ucap Velin.
"mommy hiks Eve akan secepat menyembuhkan mommy"ucap Eve.
"hum, mommy akan menantinya.oh iya sayang jangan biarkan hati mu mengeras untuk mereka,biar bagaimanapun mereka adalah keluarga kita.kembali lah sayang mommy menanti mu"ucap Velin lalu perlahan-lahan memudar.
"mommy!!"teriak Eve yang langsung terbangun.
"hey kamu sudah bangun??!"ucap Areksa menghampiri Eve yang berada di kasur.
"......"
"apa ada yang sakit??aku akan memanggil James untuk memeriksa kamu lagi"ucap Areksa sambil bangkit berdiri ingin pergi.
"tidak,aku tidak apa-apa"ucap Eve.
"apa kau yakin??"ucap Areksa.
"hum,apa kau yang membawa ku kemari??"ucap Eve.
"ya,maafkan aku aku yang menyebabkan mu sakit seperti ini"ucap Areksa.
"humm tidak apa-apa,aku tau kau membenci ku karena kelahiran ku membuat mommy sakit sampai sekarang"ucap Eve.
"tapi,yang perlu kau ketahui bukan hanya kamu yang merasa sakit karena melihat keadaan mommy seperti itu,aku.....aku yang bahkan tidak pernah berjumpa dengan mommy dan mengobrol bersamaan nya harus menanggung kebencian kalian"ucap Eve.
Hal tersebut membuat hati Areksa bagaikan di remas,ia baru menyadari akan fakta itu.Betapa bodohnya dirinya melakukan hal keji itu pada adik yang susah payah di lahirkan oleh mommy nya malah ia anggap sebagai binatang yang tak memiliki nyawa.
"maaf"cicit Areksa.
"ahh seperti aku Terlalu mengungkapkan isi hati ku,maaf"ucap Eve.
"tidak apa-apa,emm boleh aku tau nama mu??aku tidak ingat"ucap Areksa.
"Eve, Evelyn"ucap Eve.
"baiklah,Eve mau kah kamu memberikan aku sekali kesempatan untuk menebus kesalahanku pada mu,aku sangat jahat pada mu,tolong maafkan aku"ucap Areksa sambil menggenggam tangan Eve lembut.
Eve mengambil napas panjang lalu menghembuskannya perlahan untuk menyingkirkan ego di dalam dirinya.
"baiklah,aku memberi mu kesempatan untuk memperbaiki nya"ucap Eve.
Grepp
Eve terkejut saat mendapati Areksa memeluk dirinya.
"terimakasih Eve,aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu"ucap Areksa.
"ya terserah kau,uhhkk lepaskan aku.ini sesak"ucap Eve.
Areksa melepaskan pelukannya lalu mengusap puncak kepala Eve dengan lembut.
"haha maafkan aku adik ku yang lucu"ucap Areksa.
Eve terdiam.
"anu...apa boleh aku memanggil mu kak Ar?"ucap Eve lirih.
"tentu saja,aku sangat senang sekali"ucap Areksa.
Eve menatap wajah Areksa yang tersenyum tanpa ada kebohongan di wajahnya.
senyuman tipis terukir di wajah Eve.
"tidak buruk.Mom,aku akan berusaha menuruti mau mommy" batin Eve.
setelah cukup lama berada di markas akhirnya keduanya pulang ke mansion,Selma perjalanan ke mansion Eve duduk di pangkuan Areksa dengan Areksa yang memeluknya bagaikan sebuah boneka.
Sesampainya di mansion Areksa mengendong Eve bukan seperti membawa anak kucing lagi.
"uhh kamu sangat ringan,aku harus memberi mu makan yang banyak"ucap Areksa menggerutu.
Saat masuk mereka berpas-pasan dengan Daren yang ingin keluar dari mansion dengan membawa buku di tangannya.
"apa yang kau lakukan Ar??"ucap Daren.
"aku dari markas bersama Eve"ucap Areksa.
Daren terdiam dan memandang Eve yang berada di gendongan Areksa.
"sebaiknya kamu tidak membawa orang lain ke dalam markas, keamanan bisa saja terbobol"ucap Daren.
"aku pergi dulu,oh iya seperti nya nona kecil berhasil mengambil hati mu yah Ar, selamat"ucap Daren tersenyum.
Eve yang melihat senyuman Daren itu mengetahui bahwa itu bukan senyuman tulus tapi senyuman penuh kepalsuan.
"sudahlah Eve,ayo kita masuk kamu pasti lapar kan??aku akan menyuruh koki memasak hidangan yang lezat untuk mu"ucap Areksa yang kembali melanjutkan perjalanannya.
"wah wah kalian sudah kembali yah?"ucap Alvaska saat berpas-pasan di ruang keluarga.
"ya"
"tampaknya kamu melukainya,kenapa kau mengendong nya dengan begitu lembut Ar??"ucap Alvaska.
"tentu saja ku menggendong nya dengan lembut,karena dia adalah adik ku yang manis"ucap Areksa.
Alvaska yang mendengar itu mengerutkan keningnya bingung dengan sifat kembaran nya yang berubah.
"kau kerasukan apa??"ucap Alvaska heran.
"cih,aku sangat waras dan tanpa adanya setan di tubuh ku.sudahlah kau membuat ku menunda perjalanan,Eve ku sudah kelaparan"ucap Areksa lalu pergi dari sana.
Alvaska menatap kepergian Areksa dan Eve dengan raut wajah bingung.
"apa jangan-jangan anak itu mengendalikan Areksa??aku harus secepatnya menyadarkan Areksa sebelum penyihir kecil itu ngelunjak"gumam Alvaska.
-
-
-
Hari sudah malam Eve baru saja selesai membersihkan diri, sekarang bibi Amelia sedang menyisir rambutnya.
"nona apakah luka nona tidak apa-apa??"ucap Amelia.
"tidak apa-apa,jangan khawatir bibi.lagipula kak Areksa yang mengobati tangan ku"ucap Eve.
"benarkah?? syukurlah kalau tuan muda Areksa sudah bisa menerima nona"ucap Amelia.
tok
Tok
Cklek
"Eve,kakak datang untuk tidur bersama mu"ucap Areksa yang datang dengan mengunakan piyama berwarna coklat gelap.
"apa kamar mu mengalami kebocoran??"ucap Eve
"hehe tidak,malam ini aku ingin tidur bersama adik ku yang lucu dan menggemaskan sambil membacakan dongeng,lihat aku membawakan beberapa buku dongeng"ucap Areksa sambil memperhatikan buku dongeng yang di maksud oleh Areksa yang ternyata buku dengan judul yang mengarah pada topik pembunuhan.
"a-anu tuan muda,i-itu bukan buku dongeng"ucap Amelia.
"ehh??tapi ini buku dongeng yang dulu di bacakan Daddy saat aku dan Alvaska mau tidur"ucap Areksa.
"pria itu benar-benar tidak bisa di andalkan sebagai seorang ayah" batin Eve.
Eve turun dari kursi meja riasnya dan berjalan mendekati Areksa.
"tidak apa-apa,bacakan saja buku itu.ayo kita tidur aku lelah"ucap Eve sambil menarik tangan Areksa menuju ke kasurnya.
-
-
-
Hari sudah menunjukkan waktu tengah malam, seseorang membuka perlahan pintu kamar Eve dan masuk ke dalam kamar itu.
Ia mendekati kasur dimana Eve dan Areksa tertidur.
"cih"orang itu berdecih kecil melihat dimana Areksa dan Eve tidur bersama.
Orang itu mengeluarkan pisau dari balik bajunya dan mengangkat tinggi-tinggi tangan nya dan ingin menghujam Eve namun sebuah tangan menangkap pergelangan orang itu.
TBC
Semangat updatenya thor.. /Rose//Rose//Heart//Heart/