Seorang gadis cantik bermata bulat besar secara tidak sengaja menabrak seorang pria bernama Saga, gadis itu dalam keadaan mabuk.
Dalam keadaan lampu yang redup, Saga bisa merasakan kulit sang gadis yang terasa begitu halus dan lembut saat tangan Saga menyentuh lengan sang gadis tersebut yang melingkar di pinggang Saga.
" kau sangat tampan " ucap gadis tersebut sambil tersenyum dan mendongkakkan kepalanya untuk melihat wajah Saga yang saat ini tengah menunduk dan melihat kearah sang gadis.
Gadis tersebut mengeluarkan lidahnya dan menjilati bibirnya yang pink alami tanpa polesan lipstick ataupun lip balm.
" Lepaskan ..!! " ucap Saga dingin dan berusaha untuk melepaskan lengan gadis tersebut, namun semakin Saga mencoba untuk melepas makin erat gadis itu memeluknya.
" emm.. tidak mau.. kau sangat tampan aku sangat menyukaimu "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
" jangan berani berani nya kamu mencium saya, kamu sangat kotor dan aku sangat tidak suka ada barang kotor yang menempel ditubuhku " ucap Saga dengan tatapan nyalang.
" ma.. maaf Saga, aku tidak tahu, aku tidak akan melakukannya lagi " ucap Lily dengan takut.
" cepatlah selesaikan tugas mu, jangan membuang buang waktu ku " Lily segera naik kembali dan memposisikan kewanitaan di ujung keperkasaan Saga, terasa sakit sekali, Saga yang mulai jengah langsung menarik kebawah pinggul lily dengan sebelah tangannya, dan satu tangan masih memegang ponsel.
Jleb.. keperkasaan Saga menancap di miss v milik Lily.
" aww.... " lily menjerit saat vagina dipaksa masuk, tubuhnya seperti terbelah, sesuatu yang basah keluar dari vagina Lily, dan itu adalah darah keperawanan Lily, sejenak Lily terdiam untuk menyesuaikan keadaan didalam sana, sementara Saga dia mulai jengah karena Lily tidak kunjung bergerak, itu artinya dia harus semakin lama bersama dengan Lily dan hal itu dia sangat tidak menyukainya.
" bergeraklah cepat aku sudah ngantuk " ucap Saga dengan malas, lily memulai pergerakannya walaupun terasa sakit dan juga perih, secara perlahan dia menaik dan menurunkan pinggulnya, lima menit sudah berlalu, dan Saga pun sudah mendapatkan kemenangan di game nya, akhirnya dia menyimpan ponselnya, dia mengangkat pinggul Lily dan dengan segera membalikkan tubuh Lily agar membelakangi nya, Saga dengan cepat memasukan kejantanan nya melalui belakang, dia bergerak tanpa henti sambil membayangkan sedang bersenggama dengan Nayla, Lily mulai merasakan nikmat pada miss V nya, sesuatu dalam diri Lily seperti akan meledak dan dia akan mengalami puncaknya, namun sebelum itu terjadi Saga sudah mencabut keper*kasaan nya dan menjauhi Lily, ada yang hilang dari dalam diri Lily, dia belum mendapatkan pelepasan tapi Saga sudah mencabutnya, hanya tinggal beberapa detik saja, Lily merasa kesal dan gondok berada di ubun ubun nya namun dia tahan, dan berusaha menyakinkan dirinya.
Saga melepaskan pengaman nya dan membuang begitu saja ke tong sampah kecil yang tak jauh darinya, Saga berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lagi, sementara Lily dia hanya terdiam memandang Saga hingga dia masuk ke dalam kamar mandi.
Lily tersenyum dia merasa puas karena sudah tidur dengan Saga, walaupun dia tidak mendapatkan pelepasannya, tapi tidak masalah baginya, dia bisa mengulanginya kembali, mungkin nanti malam. Lily tidak tahan dia membayangkan adegan panas dengan Saga akan terulang kembali.
Lily berfikir dia sudah tidur dengan Saga itu artinya jalan dia untuk menjadi nyonya Calvin akan segera terwujud.
Lamunan Lily buyar ketika mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, dan Saga keluar dengan menggunakan bathrobe. Pikiran Lily kembali berimajinasi seperti nya malam ini akan menjadi malam yang panjang baginya dengan Saga, dia tersenyum menggoda kearah Saga, sementara Saga sendiri tidak memperdulikannya.
Saga menelpon pelayan untuk datang kekamarnya.
" bersihkan kamar ganti sprei nya, dan siapkan kamar tamu untuk Lily " mendengar namanya disebut Saga Lily langsung terkejut.
" Saga... " Saga menoleh kearah Lily.
" kenapa kamu masih disini cepat keluar... !!! " bentak Saga pada Lily.
" Saga... !!! " saking kesalnya Lily bangkit dari ranjang dan berjalan mendekati Saga dengan langkah kaki yang menghentak, imej sebagai nona yang lemah lembut hilang dalam sekejap sifatnya yang arogan dan keras kepala mulai keluar.
" Saga... apa maksud kamu menyuruh saya untuk tidur di kamar tamu, sikap macam apa ini ?? Aku ini calon istrimu, seharusnya kamu memperlakukan aku dengan baik, apalagi barusan kita telah melakukan penyatuan.. " pekik Lily yang merasa terminal atas sikap Saga yang dia tunjukan padanya. Saga masih bersikap tenang walaupun hatinya penuh dengan amarah. Dia menyalakan sebuah rokok dan menghisapnya dalam.
" papahku menyuruhmu datang kesini, apa dia tidak mengatakan padamu apa peran dan posisi mu disini ?? " ucap Saga dengan tenang namun penuh dengan intimidasi.
" asal kamu tahu, kamu itu dikirim kesini hanya untuk sebagai pemuas nafsu ku... memangnya kamu fikir apa, apa kamu berfikir kamu akan menjadi wanitaku, menikah denganku, jangan mimpi karena semua itu sampai kapanpun tidak akan pernah terwujud, kamu tidak cukup pantas untukku.
Kamu sudah mencapai tujuanmu, naik keatas ranjangku dan tidur denganku, dan sekarang kamu keluar dari kamarku sekarang juga " Saga yang awalnya tenang menjadi tak terkendali, tatapan matanya tajam seolah ingin membunuh siapapun yang ada dihadapannya saat ini.
Lily sangat terkejut dengan perubahan sikap Saga, dia berfikir akan sangat mudah menaklukan pria gagah yang ada dihadapannya ini, apalagi mereka telah melakukan penyatuan beberapa menit yang lalu. Lily seperti merasakan guncangan dalam dirinya, dia seperti telah naik keatas lalu dihempaskan begitu saja saat mendengar pernyataan dari Saga.
" aku... tuan Calvin bilang jika aku berhasil tidur denganmu maka kita akan menikah " ucap Lily dengan berbata.
Saga tertawa mendengar perkataan dari mulut Lily.
" apa menikah... kau tidak sebodoh dan sepolos itukan ?? " Saga mengisap kembali rokoknya dan mengeluarkan asapnya dari mulut dan juga hidungnya.
" apapun yang papahku janjikan terhadapmu aku tidak peduli, dia memang orang tua ku dan aku menghormatinya tapi tidak untuk menurutinya, aku yang akan memutuskan siapa yang akan menikah denganku dan menjadi istriku bukan dia. Apa kamu paham !!?? Kalau kamu merasa tidak puas silahkan pergi dari villa ini sekarang juga .. " ucap Saga dengan tegas.
Tak lama kemudian para pelayan datang dan langsung membersihkan tempat tidur Saga dan mengganti spreinya, salah satu pelayan menghampiri Lily dan berkata " mari nona saya antar ke kamar tamu untuk anda tempati " ucap pelayan itu dengan sopan dan full senyuman.
Sejenak Lily menoleh kearah Saga yang sudah berdiri di balkon kamarnya memunggungi Lily. Kemudian dia keluar dari kamar Saga, dan mengikuti salah satu pelayan yang akan menunjukan dimana kamarnya.
Saga memandang langit yang gelap dan penuh bintang bertaburan, angin menerpa wajahnya yang setiap hari terlihat semakin tampan, dia memejamkan mata nya membayangkan raut wajah Nayla yang sedang tersenyum padanya.
" apa yang sedang kamu lakukan sekarang?? Apakah kamu sudah tidur atau sedang bermain Game, kenapa kamu terus datang dalam ingatanku ?? Apakah aku harus menelponmu sekarang ?? Tapi bagaimana kalau ternyata kamu sudah tidur, aku tidak ingin menganggumu, tapi... aku sangat merindukanmu, aku tidak sabar menunggu besok untuk bertemu denganmu " entah dengan siapa Saga berbicara, apakah dengan langit atau dengan angin yang jelas dia hanya ingin meluapkan perasaan yang saat ini ada dihatinya.
Saga mengeluarkan ponselnya, dan dia melihat foto Nayla yang dia ambil secara diam diam, Saga tersenyum saat dia teringat dengan beberap kejadian hari ini, gadis itu berlari dengan sangat cepat karena dia tidak mau diantar olehnya, dan dia juga menolak secara terang terangan kartu yang diberikan olehnya.
Layar ponsel berubah menjadi sebuah panggilan disana tertera nama yang saat ini sedang dia rindukan. Tanpa menunggu lama Saga langsung menekan tombol hijau dilayar ponselnya.
" ada apa tengah malam begini kamu menelponku, apa sebegitu kangennya ya sampai sampai tidak bisa menunggu sampai besok " ucap Saga begitu dia menerima panggilan tersebut, dengan senyuman
" tuan.. tolong saya Tuan " seketika raut wajah Saga berubah saat mendengar nada ketakutan dari ucapan Nayla
" kamu dimana sekarang ?? " balas Saga dengan perasaan cemas
" saya di sebuah tempat yang gelap tuan, saya tidak tahu nama tempat ini apa " ucap Nayla yang panik dan juga ketakutan.
" kamu tenang dulu Nay, coba kamu lihat sekeliling kamu barang kali ada poster atau gambar atau nama sebuah restoran atau cafe atau apalah yang bisa dijadikan pertunjuk " Nayla mengikuti semua perkataan Saga dia melihat sekitarnya namun dia tidak menemukan apapun, apalagi saat ini dia sedang bersembunyi dari kejaran para preman.
" aku tidak tahu tuan, aku tidak bisa melihat apapun disini hanya banyak pepohonan dan juga rumah rumah besar yang lampunya sudah padam, Tuan tolong saya, saya takut tuan, para preman itu mengejar saya, tolong saya Tuan " ucap Nay dengan terisak dan juga sedikit menekan suara nya karena takut para preman tersebut mendengar nya.
" kamu tenang Nay aku akan segera kesana tetaplah ditempatmu dan jangan kemana mana oke, dan jangan kamu matikan telponnya " ucap Saga lagi dengan cemas. Saga dengan cepat berjalan keluar dari kamar dan menuruni tangga dengan cepat.
Juna yang sedang duduk di Sofa segera bangkit ketika melihat tuannya berlari dalam keadaan gelisah.
" tuan ada apa ?? " ucap Juna dengan cemas.
" kamu ikut saya... dan segera lacak nomor ini " Saga menyerahkan nomor telpon Nayla pada Juna, dan dengan cepat Juna membuka ponsel pintarnya dan melacak nomor tersebut dengan cepat.
" sudah dapat tuan, ini lokasinya " Juna memperlihatkan ponselnya pada Saga.
" cepat jangan buang buang waktu lagi " ucap Saga dengan setengah berlari menuju mobilnya.
" hallo Nay kamu masih disitu kan, tunggu sebentar lagi aku akan sampai "
" iya tuan aku masih disini... " ucapan Nayla terputus saat ada seseorang yang meraih pundaknya dari belakang.
" hai manis rupanya kamu bersembunyi disini ya.. dasar gadis nakal, sini ikut abang sekarang, tenang saja abang nggak marah kok, ayo ikut abang cepat " ucap salah satu preman dan diiringi tawa oleh dua rekan preman yang lainnya, dengan cepat salah satu preman meraih tangan Nayla dan menariknya sehingga ponsel yang dipegang oleh Nay terjatuh dan terinjak oleh Nay sendiri.
Saga tak dapat menahan rasa amarahnya, dia merasa sangat cemas.
" cepat sialan...!!! jalankan mobilnya atau aku habisi nyawamu sekarang juga " teriak Saga pada sang supir yang berada didepannya.
" I.. iya bos.. " jawab supir tersebut dengan gugup dan juga ketakutan.
aihhh utong lu aja main masuk lobang Mulu ,,masa kawin busehhh kata itu kaya buat bintang masa kawin