NovelToon NovelToon
My Daddy

My Daddy

Status: tamat
Genre:Mafia / Duda / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Office Romance / Tamat
Popularitas:725.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: sofy adisty

Bagaimana kisahnya jika seorang pria yang paling di takuti dan paling di segani oleh orang-orang sekarang harus berurusan dengan seorang bayi mungil berjenis kelamin perempuan yang ada di depan rumahnya.

bayi yang di tinggalkan disana bersama dengan keranjang bayi dan beberapa keperluan nya.

"Apa ini lelucon?" tanya Xander tidak percaya.

"Siapa yang berani meletakkan bayi di depan rumahku?" Xander mengangkat bayi mungil tersebut dengan hawa membunuh yang begitu kental.

"Percaya atau tidak aku akan menghabisinya,"

________

5 tahun kemudian...

"Papa! apa yang kau lakukan?" teriak Kelly.

"Memberi pelajaran pada orang yang berani membuatmu menangis," ucap Xander.

"Tidak ada yang boleh mengganggu putriku,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sofy adisty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 25.

Xander menatap datar saat dirinya melihat tumpukan dokumen di atas mejanya, ia menatap Altar yang tengah menatapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Apa maksudnya ini?" tanya Xander.

Altar nampak gelagapan saat ingin menjawabnya. "Ah itu, tuan muda---"

Cklek'

"Aku yang memberikan itu," celetuk seseorang dari arah belakang. "Aku dengar putraku memiliki seorang putri yang bahkan aku sendiri pun tidak tau,"

Xander menoleh, keningnya mengkerut. "Kenapa tua bangka sialan ini ada disini?" tanyanya pada Altar sambil menatapnya tajam.

Ayah Xander, Malvin De Savillion. Walaupun umurnya sudah begitu tua tapi jiwanya masih membara. Jangan lupakan wajah garang yang di milikinya itu.

"Siapa yang kau bilang tua bangka anak idiot!" umpat Malvin.

"Kau," celetuk Xander dengan ketus. "Memangnya siapa lagi yang lebih tua disini selain kau, cih!" decihnya.

Malvin mendengus, Xander menuruni sifat buruknya yang bermulut pedas. Maka dari itu Xander dan Malvin jika berdebat akan saling mengeluarkan lahar panas yang siapapun tidak akan bisa menghentikan mereka.

Pandangan Malvin jatuh pada foto Kelly saat sedang merangkak, ia mengambil salah satu bingkai foto tersebut dan menatapnya.

Malvin berdecak, memang terlihat begitu cantik. "Apa kau sekarang tengah menjalani peran sebagai ayah yang baik?" tanya nya sambil menatap sinis kearah Xander.

Xander menyeringai. "Ya, dan lebih baik dari pada ayah brengsek sepertimu,"

...∆∆∆...

Xander duduk di kursi kebesarannya, sambil menatap sinis kearah ayahnya. Ia paling tidak suka berurusan dengan ayahnya sendiri.

"Jadi apa urusanmu datang kesini?" tanya Xander dengan ketus.

Malvin berdecih. "Memangnya salah jika aku ingin melihat putraku?" tanyanya.

Xander memutar bola matanya dengan malas. "Salah. Kau tidak di terima disini," balasnya dengan pedas.

Malvin menatap datar, dulu istrinya saat hamil mengidam apa? Kenapa jadi seperti ini putranya? Apakah istrinya salah makan sesuatu?

Xander mengabaikan keberadaan ayahnya sendiri, dengan sibuk membaca dokumen walaupun tidak ia baca seluruhnya. Hanya pengalihan dari pada harus berdebat dengan ayahnya sampai urat leher putus.

Malvin bersidekap dada menatap Xander. "Jadi dimana putrimu itu? siapa ibunya? Apa kau menghamili seorang wanita tanpa sepengetahuan ku?" tanyanya dengan nada rendah sambil menekankan kata putri saat ia berucap.

Xander menutup dokumen yang ia baca dengan kasar. Altar yang melihat itu langsung berjalan keluar karena ia tidak mau melihat perdebatan antara ayah dan anak itu.

Xander menatap tajam kearah Malvin. "Apa menurutmu aku menuruni sifat brengsek mu? Yang pernah menghamili seorang wanita sebelum menikah?" tanya nya dengan pedas.

"Sorry but I will never make the same mistake. like you did to my mother!"

...∆∆∆...

Xander menghela nafas dengan kasar, ia benar benar tidak menyukai hal yang di lakukan ayahnya. Karena pernah melihat ayahnya melakukan sesuatu yang buruk pada ibunya membuat dirinya menaruh dendam.

"Ibumu ingin menemuimu," celetuk Malvin.

Xander mendengus. "Ibuku bisa langsung datang tanpa perantara mu untuk menyampaikan hal itu kepadaku," balasnya kesal.

"Sampai kapan kau akan menaruh dendam padaku?" tanya Malvin.

Xander menatap Malvin dengan alis terangkat. "Sampai aku bisa melampaui mu. Sampai aku bisa menghancurkan mu dengan tanganku sendiri," ucapnya dengan suara gemertuk giginya.

Malvin terdiam saat menatap mata yang penuh dengan hawa membunuh itu. "Lakukan! Lakukan sepuas hatimu," ucapnya.

Xander membuang muka, ia kembali mengerjakan pekerjaannya yang tertunda. Ia benar benar tidak mau ayahnya ada disini. Memikirkan hal di masa lalu membuatnya naik pitam.

Cklek'

"Papa? Kelly macuk ya," Kelly berjalan menghampiri Xander yang sedang duduk di kursi kerja nya. Ia pun menatap Malvin yang tengah menatapnya dengan penasaran.

Xander menoleh, ia menggeram kesal. kenapa Kelly masuk? Ia tidak mau jika Kelly bertemu dengan Malvin. Xander langsung bangun dari duduknya dan menggendong tubuh Kelly.

"Kenapa kau kemari?" tanya Xander sambil memunggungi Malvin.

"Papa. Kelly boleh main dengan paman tantik? Kata paman Zein mau mengajak Kelly pergi belmain," celoteh Kelly panjang lebar.

Xander menganggukkan kepalanya. "Pergilah. Dan jangan kesini dulu sampai papa bilang padamu untuk kesini," ucapnya.

Kelly menatap bingung. "Kenapa papa? Apa Kelly nakal? Kelly tidak mengambil cokat kok. Kelly hanya makan loti," ucapnya sambil memeluk leher Xander.

Xander menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kau tidak nakal. Disini hanya ada monster," ucapnya asal.

Malvin menatap datar saat dirinya di bilang monster oleh anaknya sendiri. "Berani kau berkata seperti itu?" tanyanya dengan bersidekap dada.

Xander mendengus. "Tamu tidak di undang di larang protes!" ucapnya sambil menatap tajam. Malvin menatap jengah kearah Xander.

Kelly menatap Malvin dengan penasaran. "Ciapa itu papa?" tanyanya.

Xander menghela nafas. "Dia---"

Malvin menatap Kelly dengan senyuman tipisnya. "Aku kakekmu Kelly,"

...∆∆∆...

...TBC...

1
R3Fresh
so sweet..
kata pertama yang diucapkan Kelly di dunia adalah untuk sang ayah angkatnya.. "Papa"❤️
Nina Ardiyanti
umur 1 th blm bgt ngomgnya thor...
Wulan Umasugi
...
Noni Diani
Luar biasa
Noni Diani
Lumayan
Mei vera Indahwati
kirain wajah Xander sangar,ternyata kalem gak cocok dengan karakternya tapi gak apa2 yg penting alur ceritanya
Femmy Femmy
🤣
Anna Tan
bagus ceritanya
Salsa Billa
sepintrnya bayi usia 1th blm ada gk gitu jgk to thor,,tp ya terserah lah ya , aneh bacanya q kayak anak umur 3th nan kosa katanya tertata rapi kayak anak SD , tau bicara sayang sm orangtua
Salsa Billa
tp aneh lo thor, setiap ada wanita kok bisa masuk ke ruangan Xander, apa diluar gk ada pe jagaan yg ketat, kantor besar biasanya kan gk sembarangan bisa masuk ke ruangan CEO , mau masuk mesti melewati beberapa penjaga termasuk asisten CEO, tp asisten CEO kok selalu gagal mengahalangi seorang wanita , aneh nya disini thor
Salsa Billa
kely umur berapa thor, udah tau banyak kosa katanya
Salsa Billa
kayaknya othor nya faseh banget dgn umpatan" yg seharusnya tidak perlu diucapkan
Salsa Billa
cleo tak pikir perempuan ternyata lki"
Teuku Muhammad Farid Fahrezi
Ini sih wajah orang korea.maunya wajah2 orang amerika yg matanya mata elang yg wajahnya dingin. baru cocok.ini pendapat sy.🙏
Lastri Naila
Lumayan
Lastri Naila
Luar biasa
Fisee
kau mau matii sialaan😤🪓
Tarwiyah Nasa
ku kira Cleo tu cwek..eh ternyata cwok 😂
Romlah89
kerennn
yanti promed
ngak pantas kurang seram....agak wajah orang barat,,,, baru pas kalau tentang mafia bunuh membunuh
sofy: hehehe iya kak itu versi aku kalau kakak mau memikirkan cast yg lain semau kakak yg cocok nggk apa apa apa🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!