NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Pria Cacat

Terpaksa Menikah Dengan Pria Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alizar

"Aku tidak mau dijodohkan! Bukankah kalian semua tau kalau aku sudah memiliki kekasih? " "Kami semua tau nak, tapi tidak bisakah kamu menolong papa sekali ini saja, ? " "Tidak! Yang menjadi anak dirumah ini bukan hanya aku saja, masih ada Melodi di rumah ini, kenapa bukan dia saja yang kalian jodohkan! "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

Kamar mengembun dari uap teh yang baru diseduh, memberi kesan hangat di pagi yang cerah. Melodi, menantu baru di keluarga itu, duduk di meja makan dengan rasa canggung yang masih menyelimuti. Di hadapannya, piring-piring sudah tertata rapi dengan nasi goreng, telur mata sapi, dan irisan buah segar. Ibu mertua, dengan senyumnya yang lebar, menghidangkan semangkuk sup miso kecil tepat di depan Melodi. "Makanlah nak, ini resep khusus dari nenek," ucapnya penuh semangat.

Melodi membalas dengan senyum yang sedikit kaku, mengambil sendok dan mulai mencicipi sup itu. Ada rasa gugup yang menggelayut, berharap bahwa rasa sup ini akan memenuhi ekspektasi. Bapak mertua, yang duduk di ujung meja, mengamati dengan tatapan yang menilai. Dia mengangguk pelan, seolah memberi persetujuan yang tidak banyak bicara namun berarti.

Di sisi lain, suami Melodi, Arkan, memberikan isyarat mata yang menguatkan. "Kamu pasti bisa melewati ini," bisiknya dari sudut bibirnya yang hanya Melodi yang bisa mengerti. Melodi menarik napas dalam, mencoba menyesuaikan diri di kursi yang masih terasa asing. Percakapan mengalir tentang rencana hari itu dan sedikit demi sedikit, Melodi mulai merasa lebih di rumah, meski rasa canggung itu masih bertengger di sudut hati.

tersipu, masih merasa asing dengan semua perhatian yang dia terima. Sambil mengaduk-aduk sup miso di mangkuknya, Melodi mencuri pandang pada suaminya yang duduk di sampingnya, yang tampak sibuk menggigit potongan roti panggangnya. Suasana pagi itu terasa begitu hangat, terutama dengan uap teh yang mengembun di udara, namun ada sedikit kebekuan dalam hati Melodi yang masih berusaha menyesuaikan diri dengan keluarga baru ini.

Ibu mertua Melodi, yang memperhatikan raut wajah menantunya, berkata dengan lembut, "Kamu pasti masih merasa kikuk, ya? Jangan khawatir, lambat laun kamu akan terbiasa." Suaranya penuh kehangatan, seolah memecah kebekuan yang ada. Melodi mengangguk, mencoba menyembunyikan kegugupannya.

Sambil terus makan, Melodi merasakan pandangan tajam dari ibu mertua yang seolah-olah mencoba membaca pikirannya. "Aku tahu ini semua baru bagi kamu, tapi kami sangat senang kamu sudah menjadi bagian dari keluarga ini," lanjut ibu mertua, sambil memberikan senyuman yang lebih lebar.

Melodi membalas dengan senyum yang masih canggung, namun kali ini dengan sedikit rasa syukur di dalam hatinya. Dia mulai merasa sedikit lebih diterima, meskipun masih banyak yang harus dipelajari dan diadaptasi. Uap teh yang mengembun di udara pagi itu, perlahan mulai memberi rasa hangat yang lebih nyata dalam hati Melodi.

"Ternyata ada yang sarapan terlebih dahulu tanpa menunggu ku, " Tiba tiba suara bariton seseorang terdengar membuat semua yang berada di meja makan mengalihkan atensi nya

"Oh kamu, Arhan. Sini nak kita sarapan bersama. Kebetulan kita juga baru mau mulai. " Ucap Ibu mertua Melodi

Arhan tersenyum tipis, ia mencium pipi Dea dengan lembut lalu mencium tangan ayahnya. Kemudian langsung mendudukkan dirinya begitu saja, tepat di hadapan Melodi.

"Hai adik ipar, " Sapa Arhan ramah

Melodi yang tidak mengenali siapa pria didepannya, memilih memandang Arkan yang berada di sebelah nya. Dapat Melodi lihat jika raut wajah Arkan yang tadinya hangat kini tampak datar dengan rahang yang mengeras.

Sedikit bingung sebenarnya, namun Melodi memilih untuk diam. "Kau pasti tidak kenal aku bukan? Baiklah, perkenalkan namaku Arhan Sanjaya. Saudara kembar suamimu, " Ucapnya dengan mata yang menatap sinis Arkan

Tak ada yang menyadari arti tatapan itu selain Arkan seorang. Dahi Melodi berkerut memperhatikan wajah Arhan dan juga Arkan secara bergantian. "Kembar? Tapi kenapa wajah kalian berbeda. Bahkan tidak terlihat kembar sama sekali, " Ucap Melodi yang membuat Arhan terkekeh

"Wajah asli kami ya seperti wajahku saat ini, kenapa wajah suamimu berbeda, itu karena dia melakukan operasi plastik akibat kecelakaan yang menimpa nya beberapa tahun yang lalu. Kecelakaan yang membuat nya lumpuh seperti saat ini, " Jawab Arhan dengan nada sinisnya.

Mendengar itu semua Melodi mengerti, dan tak sadar jika perkataan Arhan barusan adalah sebuah bentuk sindirian untuk suaminya, Arkan

"Oh begitu, pantes saja tidak mirip jika mereka dikatakan kembar. Tapi ada untung nya juga sih, laki ku kecelakaan dan operasi plastik. Lihatlah hasil operasi nya itu, benar benar menakjubkan. Bahkan wajah Arhan saja kalah dengan suamiku. "Batin Melodi terkekeh

" Kenapa kau hanya diam saja saudara ku? Seharusnya kau memperkenalkan adik ipar ku ini padaku, bukan malah aku yang memperkenalkan diriku sendiri. "Ucap Arhan dengan wajah yang mengejek

" Tanpa perlu ku perkenalkan pun, kau sudah tau terlebih dahulu, "sindir Arkan membuat senyuman diwajah Arhan semakin lebar

" Hahaha, bercanda mu tidak lucu. "Ucapnya dengan tangan yang menutupi mulutnya

Para orang tua dan melodi memilih diam. Melodi yang tidak tau apa apa dan memutuskan untuk diam, sedangkan kedua orang tua mereka memilih diam karena tak ingin ingin campur urusan kedua putra mereka.

" Bagaimana dengan malam pertama kalian, Apakah lancar? Eh, maafkan aku. Bukankah kau cacat dan tak bisa menggerakkan kakimu, jadi aku rasa, kau pun tidak mungkin bisa melakukan nya, Terkecuali jika istri mu yang memimpin permainan. Tapi jika dia masih perawan sih, ya kurasa juga tidak bisa. Aduh maafkan aku, bibirku ini selalu benar jika berbicara, "ucapnya seolah olah semua yang dia katakan barusan hanyalah suatu ketidak sengajaan

" Aku sudah selesai, Melodi. Ayo kita ke taman. "Ucap Arkan tiba tiba.

Ia sudah tidak tahan lagi dengan semua perkataan pria yang sialnya adalah abang kandung nya sendiri. Bukan tak ingin menjawab semua perkataan yang di lontarkan oleh pria Busuk itu, hanya saja Arkan malas ribut di pagi yang seharusnya menjadi cerah saat ini.

Melodi yang melihat Arkan sudah pergi lebih dulu, dengan segera ia menyusul suami nya itu. "Mama, papa. Melodi mau nyusulin Arkan dulu, " Pamitnya dan berlari kecil mengejar Arkan.

"Bagaimana bisa dia mendorong kursi roda itu dengan cepat? Seharusnya dia kualahan dan meminta bantuan padaku. " Gerutunya di setiap langkah kakinya

"Nak, tidak seharusnya kamu berbicara seperti itu pada adikmu. " Tegur ibunya Dea

Arhan menatap ibunya dengan alis yang terangkat. "Apa? Bukankah yang aku katakan itu sebuah kebenaran? " Jawabnya dengan wajah yang pura pura polos

Dea Dan Tony menghela nafasnya, dan melanjutkan kembali sarapan mereka yang tadi sempat tertunda sejenak.

***

"Ini halaman belakang, yang kamu sebut taman? " kata Melodi sambil menunjuk ke area yang dipenuhi dengan berbagai jenis tanaman. Arkan mengangguk membenarkan ucapan istri kecilnya itu. Melodi tersenyum, matanya menangkap setiap detail kecil dari keindahan yang baru saja diperkenalkan kepadanya.

Arkan lalu mendekatkan diri ke sebuah bangku taman yang terbuat dari kayu jati, dengan kursi roda miliknya."Ketika kamu merasa penat atau jenuh, kamu bisa datang ke sini, duduk, dan menikmati kesunyian," ujarnya, seraya membelai rambut Melodi dengan penuh kasih. Melodi sedikit terkejut dengan usapan di kepala nya, sebelum akhirnya Melodi mengangguk, tersenyum, merasa diterima dan dicintai.

Mereka berdua kemudian duduk bersama di bangku itu, menghadap ke sebuah kolam kecil yang dihiasi oleh teratai dan ikan-ikan kecil yang berenang lincah. Arkan berbicara tentang rencananya untuk menambahkan beberapa lampu taman agar suasana di malam hari menjadi lebih hangat dan romantis.

Melodi, sambil mendengarkan, merasakan kedamaian yang tak terkira. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Arkan, menghela napas dalam-dalam, mencoba mengabadikan momen ini dalam ingatannya. Di sini, di sudut baru yang diperkenalkan oleh suaminya, Melodi merasa sebuah harapan baru, sebuah awal baru, dan sebuah tempat perlindungan yang akan selalu menanti saat hatinya membutuhkan ketenangan.

Tanpa Melodi sadari jika aksinya itu berhasil membuat arkan tegang ditempat nya. "Ada apa dengan jantungku?" Batinnya bertanya tanya

Duduk berdua dihalaman seperti saat ini membuat Arkan sedikit melupakan kekesalan nya beberapa saat yang lalu.

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!