NovelToon NovelToon
Ternyata Hanya Kamu Cintaku

Ternyata Hanya Kamu Cintaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Dosen / Nikahmuda / Poligami / Romansa Fantasi
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Adra

Bella, seorang gadis ceria berusia 21 tahun, diam-diam menyukai Alex, pria berusia 33 tahun yang sukses menjalankan perusahaan keluarganya. Perbedaan usia dan status sosial membuat Bella menyadari bahwa perasaannya mungkin hanya akan bertepuk sebelah tangan. Namun, ia tak bisa mengingkari debaran jantungnya setiap kali melihat Alex.

Di sisi lain, Grace, seorang wanita anggun dan cerdas, telah mencintai Alex sejak lama. Keluarga mereka pun menjodohkan keduanya, berharap Alex akhirnya menerima Grace sebagai pendamping hidupnya. Namun, hati Alex tetap dingin. Ia menolak perjodohan itu karena tidak memiliki perasaan sedikit pun terhadap Grace.

Ketika Alex mulai menyadari perhatian tulus Bella, ia dihadapkan pada dilema besar. Bisakah ia menerima cinta dari seorang gadis yang jauh lebih muda darinya? Ataukah ia harus tetap berpegang pada logika dan mengikuti kehendak keluarganya? Sementara itu, Grace yang tak ingin kehilangan Alex berusaha sekuat tenaga untuk memiliki Alex.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Adra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Investasi atau alasan tersembunyi

Grace menatap Alex yang terlihat begitu antusias berbincang dengan Edward. Dalam hatinya, ia bertanya-tanya, Kenapa sih Alex bisa seroyal ini sama Edward? Apa cuma karena musik, atau ada alasan lain? Bella?

Ia berusaha menepis pikiran itu. Nggak, nggak boleh berpikir negatif sekarang, batinnya. Saat ini, yang paling penting adalah menjaga mood Alex tetap bagus.

Dengan senyum tipis, Grace mendekat dan ikut bergabung dalam pembicaraan mereka. "Kamu beneran mau beli studio ini, Lex?" tanyanya dengan nada seolah tertarik.

Alex mengangguk sambil mengamati ruangan sekali lagi. "Iya, tempatnya nyaman. Edward butuh tempat yang lebih proper buat musiknya, kan?"

Edward tersenyum lebar. "Bener banget! Aku sih nggak nyangka kamu akan invest di tempat ini."

Grace berusaha pura-pura setuju. "Wah, Edward beruntung banget ya punya teman sekeren Alex."

Bella yang berdiri di samping Edward ikut tersenyum. "Bukan cuma bang Edward, Kak. Kami semua beruntung."

Grace melirik Bella sekilas. Dalam hatinya, ia makin tak nyaman. Bella terlihat begitu polos dan tulus, tapi justru itulah yang membuatnya makin kesal. Kenapa sih Alex bisa luluh sama cewek sesederhana dia?

Tapi Grace tetap bertahan dengan ekspresi ramahnya. Ia harus lebih sabar. Ia akan mencari celah lain nanti.

Bella berdiri di samping Edward, memperhatikan dari kejauhan saat Grace terus merayu Alex untuk mengantarnya ke mall.

"Ayolah, Alex, sekalian jalan-jalan aja," rengek Grace dengan nada manja.

Alex menghela napas, jelas enggan. "Aku ada urusan lain, Grace."

"Tapi ini penting banget," balas Grace cepat, lalu mendekat sedikit ke Alex. Jangan sampe ayahmu tau, kamu menolakku" sambil tersenyum.

Alex menatapnya tajam. Dia tahu betul kalau Grace bukan main-main soal itu. Daripada harus menghadapi ceramah ayahnya nanti, lebih baik dia mengalah. "Oke, aku anterin," jawabnya akhirnya.

Bella yang melihat semua itu hanya bisa tersenyum. Sejak awal, ia sudah tahu dirinya tidak bisa berharap apa-apa dari Alex. Tapi kenapa setiap kali melihat mereka bersama, hatinya terasa nyeri?

"kamu kenapa sih, Bel? Dari tadi bengong," tanya Edward sambil menatap adiknya.

Bella menggeleng cepat. "Nggak apa-apa."

Tapi dalam hati, pertanyaan itu terus berputar. Sebenarnya, siapa perempuan itu bagi Alex? Kenapa Alex selalu membiarkannya ada di sampingnya?

_____

Di dalam mobil, Grace melirik sekilas ke arah Alex yang fokus menyetir. Dengan cepat, ia membuka grup chat di ponselnya dan mengirim pesan.

Grace: Gue lagi sama Alex sekarang. Kita ke mall.

Tak butuh waktu lama, notifikasi balasan mulai berdatangan.

Sandra: Wow, lo berhasil juga ya akhirnya!

Nicol: Serius? Kita nyusul aja yuk, sekalian lihat dia sekarang kayak gimana.

Agnes: Sounds good. Penasaran juga, dia masih sesegar dulu nggak?

Grace tersenyum puas. Semakin banyak orang tahu Alex bersamanya, semakin sulit bagi pria itu untuk menghindar.

Sementara itu, Alex tetap fokus pada jalanan. Ia tak menyadari bahwa dalam hitungan waktu, dia akan dikepung oleh sekelompok wanita yang siap mengorek lebih dalam tentang hidupnya.

Alex menghela napas panjang begitu mobilnya berhenti di parkiran mal. Ia keluar lebih dulu, lalu melirik ke arah Grace yang masih sibuk merapikan rambutnya di kaca mobil.

Begitu mereka masuk ke dalam mall, Alex langsung bertanya tanpa basa-basi, "Jadi, kamu mau cari barang apa?"

Grace tersenyum kecil, "Nggak ada yang khusus. aku cuma mau jalan-jalan sama kamu."

Alex menanggapi dingin, matanya menatap Grace tanpa ekspresi. "Aku pikir kamu beneran butuh sesuatu."

Grace tetap mempertahankan senyumannya. "Kalau kita nggak sering bareng, gimana mau saling mengenal?"

Alex mendengus pelan, jelas tidak tertarik dengan alasan itu. "Aku rasa kita udah cukup saling kenal."

Grace tetap melangkah santai di samping Alex, meski ia tahu pria itu sedang berusaha menjaga jarak. Tapi hari ini, ia tidak akan membiarkan Alex pergi begitu saja.

Jam makan siang tiba, Grace sudah merasa lapar.

Mereka memilih sebuah restoran dengan suasana tenang di dalam mall. Grace tampak bersemangat memilih menu, sementara Alex tampaknya tidak tertarik, ia hanya menyandarkan punggungnya ke kursi sambil melihat notifikasi di Hpnya,

“Aku pesan steak. Kamu mau makan apa?” tanya Grace sambil menutup menu.

Alex melirik sekilas daftar menu di tangannya, lalu menggeleng. “Aku nggak lapar. Kopi latte aja.”

Grace menghela napas pelan. “Alex, kamu belum makan dari tadi, kan? Minimal pesan sesuatu yang lebih mengenyangkan.”

Alex tetap pada keputusannya. “Nggak usah, sudah cukup.”

Pelayan datang, dan Grace pun memesan makanannya, sementara Alex hanya memesan kopi.

Sambil menunggu pesanan datang, Grace melirik ponselnya. Teman-temannya sudah dalam perjalanan ke mall. Dalam hati, dia berharap kehadiran mereka bisa sedikit mencairkan suasana. Alex terlalu dingin, terlalu sulit ditembus. Tapi justru itu yang membuat Grace semakin ingin memilikinya.

_____

Grace memainkan garpunya, menatap Alex yang masih sibuk dengan kopi lattenya. Setelah beberapa saat diam, dia akhirnya bertanya, “Alex, kapan kita bisa bicara serius soal hubungan kita?”

Alex mengangkat alisnya, lalu menatap Grace dengan ekspresi datar. “Hubungan apa?”

Grace menahan kesal. “Ya hubungan kita. Sampai kapan kamu mau pura-pura nggak peduli?”

Alex meletakkan cangkir kopinya dengan tenang. “Grace, gue nggak pernah pura-pura. Dari awal aku udah bilang, ini semua hanya karena keluarga.”

Grace menatapnya tajam. “Jadi aku bukan tipe kamu?”

Alex menghela napas, sedikit malas menjawab. “Bukan.”

Grace tertawa kecil, tapi nadanya terdengar getir. “Oh ya? Terus perempuan seperti apa yang kamu inginkan?”

Alex menatapnya lama, lalu tersenyum tipis. “Seseorang yang nggak memaksa sesuatu yang nggak bisa dipaksain.”

Jawaban itu membuat Grace terdiam. Dadanya terasa sesak, tapi dia menolak menunjukkan kelemahannya. Dia tersenyum miring, mencoba menyembunyikan emosinya.

“Menarik,” gumamnya pelan, sebelum kembali memainkan garpunya dengan tatapan berpikir.

Saat suasana meja mulai canggung, tiba-tiba datang enam perempuan yang langsung menghampiri Grace dan Alex. Mereka berpura-pura terkejut melihat Grace di sana, padahal jelas sekali ini sudah direncanakan.

"Eh, Grace! Ya ampun, kebetulan banget kita ketemu di sini!" ujar salah satu dari mereka dengan ekspresi berlebihan.

Alex melirik mereka sekilas, lalu kembali fokus pada cangkir kopinya. Dia sudah tahu ke mana arah pembicaraan ini.

Grace tersenyum, berusaha membuat situasi terlihat natural. "Iya, dunia kecil ya?" jawabnya santai.

Mata keenam perempuan itu langsung tertuju pada Alex. Mereka berusaha menahan ekspresi terpesona, tapi jelas terlihat mereka takjub melihat Alex dari dekat.

"Gila, Alex, kamu makin ganteng aja," celetuk Karin sambil duduk di kursi kosong, diikuti yang lain.

Alex hanya mengangkat alis, tidak tertarik merespons.

Sesuai arahan Grace sebelumnya, mereka semua berusaha bersikap sopan dan formal. Tidak ada yang bersikap genit atau terlalu agresif, tapi tetap saja, tatapan mereka berbicara banyak.

Alex mulai kehilangan minat. Dengan gerakan santai, dia mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya, mengambil satu batang, dan menyalakannya.

Begitu asap pertama keluar dari bibirnya, suasana meja mendadak berubah. Beberapa dari mereka tampak sedikit terkejut, mungkin tidak menyangka Alex akan merokok di tengah obrolan ini.

Grace sendiri sedikit gelisah. Dia tahu ayah Alex tidak suka kebiasaan ini, tapi saat ini, dia tidak bisa menegurnya.

Alex menghembuskan asapnya pelan, lalu menatap Grace dengan ekspresi datar. "Udah selesai belanja belum?" tanyanya langsung.

Grace tersenyum, berusaha menahan rasa kesal karena rencananya tidak berjalan mulus.

"Baru aja mau mulai," jawabnya santai, mencoba menarik waktu agar bisa bersama Alex lebih lama.

Salah satu temannya menambahkan, "Udah lama kita nggak kumpul. Mumpung ketemu, sekalian aja ngobrol-ngobrol, Lex!"

Alex hanya menghela napas, lalu menyesap kopinya dengan ekspresi bosan. "Aku ke sini buat nemenin Grace, bukan buat reuni," ucapnya tanpa basa-basi.

Grace bisa merasakan genggamannya di sendok sedikit mengencang. Alex benar-benar sulit dikendalikan.

*****

1
Alma
Kalo Bella gk mau, buatku saja kak Alex../Drool/
Alma
Rindu berat, sama kak Alex ya..
sama kayak rinduku selalu menanti karyamu Thor.../Good/
shabiraalea
👍🏻👍🏻👍🏻
Dee: Terima kasih dukungannya, terus simak kisahnya dijamin seru /Heart/
total 1 replies
shabiraalea
semangat nulisnya thor 💪💪
Dee: Terima kasih kak❤️
total 1 replies
Dee
terima kasih kak/Heart/
Amalia Mirfada
Langsung jatuh cinta deh!
Dee: terima kasih dukungannya...
total 1 replies
Alma
Keren ceritanya, tertata dengan rapi, bahasa teratur, lanjutkan thor/Good/
Alma
lanjut thor keren ceritanya/Kiss//Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!