Kata orang menikah adalah ibadah terpanjang. Betul itulah yang dirasakan Elmira. Masalahnya pernikahan yang dia rasakan bukan tentang bahagianya tapi tentang sakit hati saja. Selama 15 tahun menikah..selama itu pula suaminya berselingkuh.
"Maaf..maafkan aku sayang...aku berjanji kan menjadi suami yang lebih baik lagi untukmu"
Akankah Elmira memberi kesempatan lagi saat suaminya telah jauh melewati batas? Ataukah harus menjauh pergi menyambut cinta lain yang menunggu di depannya?
Ini karya pertamaku..dan ini tidak mudah..mohon dukungan dan sarannya yaa..terima kasih..I love u🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElHi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membangun Hidup
Dua minggu kemudian.....
Kring...kring..kring......
"Halo selamat pagi. Apakah saya berbicara dengan Saudari Elmira?" tanya suara dari seberang sana.
"Iya selamat pagi. Betul saya Elmira. Ada yang bisa saya bantu pak? Tanyanya pada si penelepon.
"Kami dari PT. X menginformasikan kepada Ibu Elmira bahwa kami mengundang anda untuk interview secara langsung dengan user besok jam 10 pagi. Apakah bersedia Bu?" tawarnya lagi.
"Baik Bu, tentu saja saya bersedia. Terima kasih atas informasinya", jawab Elmira penuh rasa haru dan harapan.
Keesokan harinya Elmira sudah bersiap-siap memenuhi panggilan interview pertamanya. Selang 1,5 jam berikutnya giliran Elmira yang menghadap usernya nanti yaitu seorang direktur utama.
"Saya sudah membaca resume dan portofolio anda. Cukup impresif saya rasa. Kalau menurut anda singkat kata..apa yang perlu diperbaiki di perusahaan ini?" tanya Jeffry, sang direktur utama tersebut kepada Elmira.
"Saya rasa untuk bidang marketing sudah terlihat banyak program pak. Akan tetapi keefektifannya belum bisa dikatakan tinggi. Iklan-iklan yang saya lihat di media sosial tentang beberapa produk dari perusahaan ini memang seringkali lewat di beranda. Tetapi kebanyakan orang menganggap angin lalu dan kurang diberikan perhatian. Salah satu ide jalan keluarnya adalah dengan men-design ulang iklan-iklannya dengan kata-kata singkat, padat, berisi serta gambar-gambar yang membuat mata langsung terfokus padanya," papar Elmira.
jiiiiii. Beberapa Minggu lalu saya baru pindah kemari. Saya ingin membuktikan bahwa saya masih bisa berdiri sendiri." terang Elmira
"Mmm....begitu ya...I see. Baik silakan saya kembalikan ke HRD kembali ya untuk mengantar anda turun.." Imbuhnya pak Dirut.
"Baik pak. Saya mohon diri terlebih dahulu. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya Pak," Elmira berpamitan sambil penuh harap.
Sesuai info dari HRD yang dia dapatkan bahwa waktu mereka menyortir berkas lamaran serta interview sekitar 1 Mingguan. Maka Elmira pun selalu menunggu harap-harap cemas kabar lamarannya.
Baru saja dia akan ke kamar mandi, handphone nya menyala.
Kring...kring...kring....
"Selamat siang Ibu Elmira. Saya dari perusahaan X menginformasikan kepada Ibu bahwa untuk tahap awal seleksi, Ibu Elmira berhasil lolos. Untuk selanjutnya, akan diberikan psikotest. Jadwalnya hari Rabu, dua hari dari sekarang pukul 09.00. Apakah Ibu bersedia?" tanya staf HRD tersebut memastikan.
"Alhamdulillah, iya baik Bu,saya akan hadir. Terima kasih banyak atas informasinya Bu," jawab Elmira segera.
Setelah panggilan berakhir, tak henti-hentinya Elmira mengucap syukur. Yang dia nantikan selama ini akan menjadi nyata. Saat psikotest dilakukan dua hari kemudian, bahkan Elmira sangat santai. Tidak seperti peserta psikotest yang lain yang gugup dan kebanyakan seperti lambat berpikir, Elmira sangat percaya diri. Hingga test berakhir akhirnya langsung diumumkan hasilnya. Elmira hampir saja berteriak kegirangan saat namanya berada di papan pengumuman kelolosan. Matanya berkaca-kaca begitu terharu. Segera dia telepon ibunya dengan suka cita. Ibu pun sangat bahagia melihat putri kesayangannya bangkit membangun kehidupan sendiri yang lebih baik dan lebih sehat untuk mentalnya.
"El, pastikan kamu bekerja dengan baik ya nak. Jaga kesehatan jangan lupakan makan. Harus tetap semangat dan positif thinking nak," nasehat dari ibu.
"Siap Kanjeng Ibu, anak ibu ini masih seterong kok", candanya pada ibu.
----------------BERSAMBUNG----------------