sekuel dari SELEPAS TALAK TIGA
Dirga Wijaya, seorang pebisnis sukses.Memiliki keluarga yang bahagia dari pernikahannya yang kedua. hingga sebuah kecelakaan menewaskan istri dan kedua mertuanya.
Hanya sang putri yang selamat, tetapi mengalami trauma yang sangat hebat sehingga memaksa Dirga untuk melakukan hipnoterapi agar putrinya tetap bisa hidup dengan normal.
setelah kecelakaan Dirga yang mengetahui bahwa ternyata Sang Putri berada dalam bahaya akibat incaran dari musuh, terpaksa menyembunyikan putrinya dan membuat sang putri hidup dalam penyamaran.
Tiga tahun kemudian, Dirga bertemu kembali dengan mantan istrinya yang juga sudah menjadi seorang janda. benih-benih Cinta dalam hati Dirga kembali berbunga.
tetapi sayangnya, bunga yang semakin berkembang harus dicabut paksa, saat Dirga mengetahui bahwa sang putri dan putra dari mantan istrinya saling mencintai.
lalu jalan apa yang akan ditempuh Dirga? apakah dia akan dengan egois meraih kembali cintanya, atau mundur demi Putrinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Para orang tua yang hadir menganga tidak percaya melihat apa yang terlihat di layar proyektor. Sedangkan para orang tua yang putrinya ikut terlibat dalam perkelahian hanya bisa menunduk dalam. Mereka benar-benar malu sekaligus takut atas apa yang akan mereka terima dari tuan Dirga.
"Berhenti di bagian itu!" perintah Dirga ketika layar menampilkan saat di mana Putri ditarik tasnya dari belakang kemudian seorang siswi mengalungkan tangan di lehernya dengan maksud hendak mencekik.
Tuan Subroto yang tadi bersemangat berapi-api menjadi pucat wajahnya. badannya pun gemetar dipenuhi dengan keringat dingin. Itu adalah putrinya, Rosa yang ada di sana dan sedang mencoba mencelakai Putri dari Tuan Dirga
"Menurut anda semua, jika pada saat itu putri saya tidak melawan Apa yang akan terjadi pada putri saya? bahkan Anda semua bisa melihat, sejak awal putri saya tidak melawan sama sekali. Dia hanya menghindar dan menghindar karena Putri Saya tidak ingin menyakiti mereka. akan tetapi ketika merasa nyawanya dalam bahaya, tentu saja putri saya harus membela diri apakah itu salah?"
Dirga mengeluarkan pertanyaan sekaligus pembelaan terhadap Putrinya
"Jadi anda semua bisa menyimpulkan Siapa yang bersalah di antara mereka. Apakah putri saya ataukah mereka yang selalu melakukan pembullyan terhadap putri saya"
" atau Apakah menurut anda semua hanya karena putri saya berpenampilan seperti layaknya orang miskin, lalu putri saya layak untuk di-bully seperti itu? sebegitu rendahnya kah moral Anda yang menilai derajat seseorang hanya dari kaya dan miskin nya saja?"
tak ada yang bersuara, semua diam semua membisu, ruangan semakin senyap laksana semesta yang hening.
Bagi mereka yang merupakan kaum pengusaha dan mengenal sosok Dirga Wijaya, seakan telah menjadi peraturan tak tertulis di antara mereka. berhadapan dengan Tuan Dirga mereka hanya perlu
...DIAM, DENGARKAN, JANGAN BICARA SEBELUM DIMINTA....
lalu kini tiba-tiba saja di hadapan mereka muncul sesosok manusia bernama Hadi Subroto, yang dengan lancang berani berbicara dengan nada keras di hadapan Tuan Dirga. mereka tidak habis pikir, Apakah pria bernama Hadi Subroto ini adalah orang yang baru saja terjun di dunia bisnis. sehingga dia tidak bisa mengenal siapa itu Tuan Dirga.
terlebih lagi mereka para orang tua juga telah mendengar berita dari putra-putri mereka. bahwa dalam kasus ini, bahkan Tuan Dirga telah dengan sukarela memberikan biaya pengobatan secara menyeluruh terhadap putri dari Tuan Hadi Subroto. lalu seperti apalagi sebenarnya tanggung jawab yang diminta oleh Tuan Hadi Subroto itu.
"Lanjutkan!" Dirga memberi kode kepada karyawan yang memutar rekaman untuk melanjutkannya. dan video berjalan hingga di mana Bintang pingsan tapi tak ada yang berinisiatif menolong sampai akhirnya Ega datang.
"Wah wah.. bisa anda semua lihat. putri saya juga pingsan , tapi tak ada yang menyentuhnya sama sekali. mereka hanya berfokus pada putri dari Tuan Hadi Subroto. dan lagi lagi , itu karena status Putri saya, yang tampil sebagai orang miskin!"
Ada nada getir dari suara Dirga membuat para orang tua wali yang berasal dari kaum menengah dan ke bawah, seakan ikut tertusuk jantungnya.
Dirga menahan rasa sakit di dadanya selama ini dia menyerahkan Segala keputusan di tangan putrinya putrinya yang tak mau dikawal putrinya yang tak mau diawasi membuat Dirga tak mengerti apapun tentang putrinya selama bersekolah di tempat ini
pernah Dirga menempatkan seorang kepercayaannya untuk mengawasi diam diam. dengan menyamar sebagai petugas kebersihan sekolah. akan tetapi Putri mengetahuinya, dan itu membuat putrinya marah kemudian tidak mau menegurnya sama sekali.
akhirnya Dirga mengalah lalu menarik orang tersebut. dan setelah itu Dirga tak lagi berani mengirimkan orang untuk mengawasi putrinya. Dirga menggesah kasar. putrinya terlalu mandiri. soal membela diri, Dirga memang tak perlu meragukan kemampuan sang Putri. sejak hidup dalam persembunyian, Dirga telah membekali Putrinya dengan ilmu bela diri.
"Ayah tidak selalu bisa datang tepat waktu untuk menolong Bintang, jadi Bintang harus bisa menolong diri sendiri, apa Bintang paham maksud Ayah?" begitu dulu Dirga mengarahkan sang Putri untuk mempelajari ilmu Kanuragan.
"Bintang paham Ayah!" jawab Bintang kecil kala itu.
"Apa Bintang keberatan, mungkin itu nanti akan membuat Bintang kelelahan?!" tanya Dirga.
"Tidak Ayah, Bintang tahu apapun yang Ayah sarankan adalah untuk kebaikan Bintang. dan Bintang akan senang jika Bintang bisa melakukan itu. dan dengan ilmu itu nanti Bintang juga bisa menolong orang lain!".
Dirga mengambil nafas dalam. lalu menyebar pandangan pada para staf guru dan kepala sekolah di bagian depan.
"Sejujurnya saya kecewa. sekolah sebonafit ini masih membiarkan tindak bullying merajalela. atau jangan-jangan diskriminasi juga masih berlaku di tempat ini?"
sontak saja ucapan Dirga membuat para guru menunduk takut. terlebih memang ada beberapa guru yang memang telah berlaku demikian pada Putri. mereka tak segan memerintah Putri untuk.melakukan ini dan itu. dengan alasan, sudah enek para penerima beasiswa bisa bersekolah dengan gratis. jadi mereka harus bekerja keras sebagai gantinya.
Dirga tertawa miris. melihat wajah pucat para guru tersebut.
"Maaf Tuan, kami tidak tahu jika Putri adalah putri Anda!" seorang guru nyeletuk yang justru memancing kekecewaan.
"Jadi kalau dia bukan putriku, jika dia putri orang lain kalian merasa berhak bertindak semena mena?" Dirga menggelengkan kepala. "Sikap pilih kasih Kalian membuat kalian sama sekali tak layak dijadikan teladan!"
"Saya menunggu kabar hukuman untuk para pelaku bullying, saya ingin melihat bagaimana caranya sekolah yang katanya favorit ini menegakkan keadilan!" Dirga kembali ke tempat duduknya.
"keluarkan mereka dari sekolah ini!" tiba-tiba salah seorang wali murid berteriak lantang.
"Betul mereka tidak pantas bersekolah di tempat ini. ini mencoreng nama baik sekolah!" sahut yang lain.
"Anak saya juga sering mengadu sering dipalak oleh mereka!"
"Saya ibu dari Lusi, salah satu penerima beasiswa. Putri saya sering diperintah oleh mereka untuk mengerjakan PR mereka!" seorang wanita paruh baya dengan tubuh kurus dan pakaian lusuh ikut angkat bicara.
Dirga memperhatikan wanita itu. nama Lusi sering disebut oleh Bintang. rupanya ini yang kata Bintang butuh bantuan untuk kehidupan mereka. Dirga akan mendiskusikan ini dengan Bintang nanti.
"Tolong maafkan putri saya Tuan. putri saya sudah mengakui kesalahannya, dan berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama dikemudian hari!" seorang pria mendatangi tempat duduk Dirga dan menekuk lututnya.
"Saya juga Tuan. secara pribadi saya juga meminta maaf atas kesalahan putri saya. ini kelalaian saya yang tidak bisa mendidiknya dengan benar!" ucap seorang wanita berpakaian glamour yang juga ikut mendekat.
"Keputusan bukan di tangan saya. silahkan kalian diskusikan saja. tapi saya tetap mau mereka dihukum. harus ada efek jera untuk mereka!"
tentu saja Dirga tidak mau, apa yang dirasakan oleh Putrinya di tempat ini hanya selesai dengan kata maaf.
terlebih untuk tuan Subroto. Dirga sudah memikirkan hukuman apa yang harus pria angkuh itu terima. bukan lagi hanya karena perbuatan Rosa. tetapi atas tindakan dia sendiri yang bermaksud mengambil keuntungan lebih darinya
𝚝𝚢𝚙𝚘 𝚔𝚊𝚑?