NovelToon NovelToon
Ketulusan Cinta Nada

Ketulusan Cinta Nada

Status: tamat
Genre:Poligami / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.5
Nama Author: syitahfadilah

"Sebenarnya Aku hanya terpaksa menikahi mu demi memenuhi permintaan terakhir mendiang Papa, jadi kamu jangan pernah berharap lebih dalam pernikahan ini. Satu bulan lagi Kania kekasihku akan kembali dari luar Negeri, kami sudah berencana menikah setelah dia kembali dan pernikahan kita hanya sebatas itu saja" Farhan Adinata.

Mendengar pengakuan suaminya yang begitu menyesakkan dada, tak menyurutkan keteguhan Nada K.A mencintai suaminya. Ia meminta waktu satu bulan itu untuk menjalankan perannya sebagai istri yang berbakti kepada suaminya. Setelah satu bulan ia akan merelakan suaminya untuk wanita lain. Namun, setelah satu bulan Nada berubah pikiran, ia lebih rela di madu dan menyembunyikan statusnya sebagai istri Farhan demi cinta dan baktinya kepada sang suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KCN~ BAB 25

Setelah selesai mencabut singkong, bu Minah pun memutuskan untuk kembali keatas bukit menyusul Nada karena menurutnya wanita itu sudah terlalu lama disana, padahal katanya hanya sebentar saja.

Namun, Bu Minah menjadi sangat khawatir setelah sampai diatas bukit ia tidak menemukan keberadaan Nada ditempat ia meninggalkannya.

Beberapa kali bu Minah berteriak memanggil nama Nada, namun tak ada sahutan juga. Akhirnya bu Minah memutuskan bergegas kembali untuk meminta bantuan kepada para warga mencari Nada. Ia khawatir jika Nada terperosok jatuh ke jurang yang dibawah sana langsung terhubung dengan sungai.

Berita hilangnya Nada membuat satu kampung menjadi heboh, terutama para guru yang datang bersama Nada ke desa itu. Entah apa yang akan mereka katakan kepada keluarga Nada jika sampai terjadi sesuatu pada Nada.

"Bu, Ibu yakin meninggalkan Nada diatas bukit?" Tanya salah teman Nada yang awalnya ingin ikut ke bukit namun tidak jadi.

"Iya Neng, Ibu turun lagi karena mau cabut singkong. Tapi pas Ibu naik lagi ke bukit, Neng Nada nya udah gak ada." Bu Minah mulai terisak. Seharusnya ia tidak meninggalkan Nada sendirian di atas bukit.

Warga pun langsung berpencar menyisiri sekitaran bukit hingga ke sisi jurang sambil berteriak memanggil nama Nada, sebagian lagi menyusuri sungai yang terhubung dari jurang.

.

.

.

Mobil yang dikemudikan oleh Farhan melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan lengan siang itu. Setelah mengetahui dimana Nada berada saat ini ia tidak membuang-buang waktu untuk segera menyusul istrinya itu. Ada banyak hal yang harus mereka bicarakan.

Namun, tiba-tiba saja perasaan Farhan menjadi tidak enak memikirkan Nada. Tidak pernah sebelumnya ia merasa seperti ini, belum lagi keringat dingin yang tiba-tiba saja membasahi wajahnya membuatnya semakin merasa tak nyaman.

Setelah menempuh perjalanan selama hampir tiga jam, Farhan pun tiba. Namun perjalanan belum usai untuk sampai ke desa terpencil itu. Farhan masih harus menempuh jalan bebatuan yang tentu saja tidak bisa dilalui oleh mobilnya. Alhasil, Farhan harus menyewa motor untuk bisa mencapai desa tersebut.

"Ada apa ini rame-rame?" Gumam Farhan bertanya setelah ia sampai ditempat yang ditujunya, melihat para warga hilir mudik seperti sedang mencari sesuatu yang hilang.

Farhan pun menghampiri salah satu warga untuk bertanya apa yang terjadi, sekaligus ia akan bertanya dimana para guru sukarelawan tinggal.

"Pak, ini ada apa ya rame-rame begini?" Tanya Farhan pada seorang lelaki paruh baya, sambil tatapannya tertuju pada beberapa warga yang nampak khawatir.

"Itu, Mas, ada salah satu guru sukarelawan yang hilang." Jawab lelaki paruh baya yang ditanyai oleh Farhan itu.

Informasi yang diberikan warga itu membuat Farhan mengernyitkan keningnya. "Hilang gimana ya maksudnya, Pak?" Tanyanya penasaran.

"Saya juga sih tidak begitu tahu pasti bagaimana awal kejadiannya, Mas. Menurut penuturan Bu Minah selaku warga yang terakhir kali bersama guru tersebut, mereka naik ke bukit untuk mencari jaringan namun Bu Minah meninggalkannya diatas bukit dan Bu Minah turun untuk mencabut singkong dan saat kembali ke atas bukit menyusul guru itu, Bu Minah sudah tak menemukan keberadaan guru itu lagi diatas bukit." Tutur lelaki paruh baya itu menjelaskan yang ia ketahui.

Farhan mengangguk pelan saja mendengar penjelasan panjang lebar dari warga tersebut. Kemudian saat ia akan kembali bertanya dimana keberadaan Istrinya, namun tiba-tiba saja perhatiannya teralihkan kepada beberapa warga yang hilir mudik terdengar sambil membicarakan nama Nada.

Tunggu...! Apakah guru sukarelawan yang hilang yang dimaksud oleh lelaki paruh baya itu adalah Nada?

"Nada..." Ucapnya lirih. Farhan merasakan seluruh tubuhnya tiba-tiba saja lemas.

Apakah firasat tak enak yang ia rasakan saat diperjalanan tadi karena ini, Nada yang hilang?

1
Herina Febriyati
Luar biasa
Herina Febriyati
cocok bgt visual si Farhan,.pengen nonjok deh😂
Nuryati Yati
akhirnya belah duren juga
Fredy: mba mau durennya yg gede ato kecil? 😂😂
total 1 replies
Nuryati Yati
mati aja sekalian kau Kania
Nuryati Yati
Kania kah???
Nuryati Yati
baru mau membuka lembaran baru ada aja cobaannya
Nuryati Yati
haha gatot 😂😂
Nuryati Yati
Farhan udh gk sbr pengen belah duren dan semangka 😁
Nuryati Yati
owalah ternyata Alfan penjahat nya pura2 peduli
Nuryati Yati
apa mungkin Alfan yg sudah merawani Kania 🤔
Nuryati Yati
si Alfan mencurigakan
Nuryati Yati
sudah ku dugong psti Kania dalang nya
Nuryati Yati
payah kau Farhan ibunya sehat di bilang sakit
Nuryati Yati
lanjutkan percerainmu Nada
Nuryati Yati
pasti Kania
Nuryati Yati
coba kalo Kania msih perawan gk mungkin Farhan nyari Nada dasar laki2 geblek
Nuryati Yati
suami dzolim
Nuryati Yati
nikmati aja Farhan gk usah mrh2
Nuryati Yati
enak gk Farhan dpt bekasan
Nuryati Yati
ambil aja Fan Nada jd bunda nya Key, biar nyesel tu Farhan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!