NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:43.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menjemput Didit

Seorang perempuan bertubuh tinggi dan langsing menyamai langkah Hendra, rambutnya pendek, penampilannya modis.

Perempuan itu sesekali melempar senyum akrab ke arah Hendra.

Hal itu membuat para staf dan pegawai ramai membicarakan Hendra.

Hendra yang selama ini tidak pernah membawa seorang perempuan selain rekan bisnisnya itu tiba tiba di ikuti seorang perempuan kemana mana, dan sikap perempuan itu seakan akan dirinya akrab dan ada hubungan khusus dengan Hendra.

" Kurasa cukup untuk hari ini," kata Hendra pada Vivi yang duduk di sofa, sementara Hendra masih sibuk di meja kerjanya.

" Wah, padahal aku punya banyak waktu luang mas?" Vivi berharap agar bisa bersama Hendra lebih lama.

" Sudah cukup, nanti kalau aku luang kau bisa kesini lagi untuk belajar,"

mendengar itu Vivi bangkit dari duduknya,

" baiklah, akan kutunggu waktu luangmu mas, aku masih ingin banyak belajar.." kata Vivi mendekat ke meja Hendra.

Keduanya beradu pandang, namun Hendra segera membuang pandangannya ke arah pintu,

" aku tidak bisa mengantarmu ya? Tentunya kau sudah tau kemana arah untuk keluar?" kata hendra,

" tentu saja mas, selamat siang menjelang sore.." ucap Vivi tersenyum manis, lalu segera berbalik dan berjalan keluar dari ruangan Hendra.

Melihat Vivi pergi, Hendra menghela nafas panjang.

Laki laki itu terlihat lelah.

Beberapa jam setelah itu, Hendra melirik jam yang melingkar di tangan kirinya,

Sudah waktunya untuk pulang.

Ia melirik jendela besar di belakang tempat duduknya, langit sudah mulai abu abu, lampu lampu di kota Batu pun sudah mulai menyala.

Hendra memutuskan untuk pulang,

Ia berjalan dengan tenang, karena tidak ada yang menunggunya pulang dirumah.

Saat laki laki itu sampai di parkiran hotel, langkah laki laki itu terhenti melihat Ratna yang baru saja keluar dari pintu utama hotel, wanita itu terlihat terburu buru.

" Kau bisa jatuh kalau jalannya terburu buru seperti itu..?!" ujar Hendra,

" Aku harus menjemput suamiku, motornya sedang mogok dijalan?" kata Ratna berjalan mendekati mobilnya,

" memangnya mogok dimana?"

Di daerah Dau,"

" kau pulang saja, biar aku yang menjemput Didit," kata Hendra membuat Ratna memandangnya,

" lho? Ah, tidak ah, aku tidak mau merepotkan mu?!" ujar Ratna, membuka pintu mobilnya,

" kalau kau bilang aku saja ya aku saja," kata Hendra menahan tangan Ratna untuk membuka pintu.

Keduanya saling memandang,

" Kau kenapa sih mas? Sedang Cari kesibukan?" tanya Ratna setelah menghela nafas lelah,

" Kau sedang lelah rat, aku tau kau pontang panting seharian karena sempat libur tiga hari,

tidak ada yang menungguku dirumah, sedangkan kau, banyak yang menunggumu rat, ada pak Dhe, budhe, dan putramu..

Jadi kau pulanglah, tidak masalah.. akan kujemput suamimu.."

Mendengar itu muncul perasaan sedih di hati Ratna,

" mas, bisa tidak jangan terlalu baik padaku dan keluargaku?" Ratna mengatupkan bibirnya menahan sedih,

" Kalau kau begini terus bagaimana kami bisa tenang.." imbuh Ratna ,

" apa sih yang kau bicarakan rat?" Hendra mengabaikan ucapan Ratna,

" Kau segeralah menikah, kan sudah kubilang.. Lepaskan dirimu dari keluargaku.."

mendengar itu Hendra terdiam,

" Retno akan kembali ke Bandung besok, dan aku tidak tau kapan dia akan kembali lagi ke kota ini.."

Mendengar nama Retno di sebut, tatapan Hendra berubah,

" Perempuan yang tadi bersamamu cantik mas, dia terlihat sempurna untuk menjadi istrimu.." Ratna terdengar sedih, ia sudah menganggap Hendra seperti kakaknya sendiri.

" Lagi lagi kau melantur rat, perempuan itu hanya ingin belajar berbisnis padaku, aku tidak bisa menolaknya karena ayahnya adalah teman papaku,

Aku tidak punya hubungan apapun dengannya rat," jelas Hendra.

" Kalau ada hubungan pun kenapa mas, kau adalah laki laki bebas, kenapa kau menjelaskan padaku? Apa karena aku kakak Retno?

Sadarlah mas, Retno sudah punya pendamping?"

" kau sengaja ingin menyakitiku dengan menjelaskan itu rat? Tidak usah kau beritahu pun aku tau kalau adikmu sudah punya pendamping,

Jangan lagi bicarakan Retno,

Rela tak rela aku harus rela,

Aku mencoba terus menatap masa depan tujuh tahun ini,

Tapi jangan memaksaku untuk mencari perempuan lain,

Jangankan kau rat,

Papa mama pun tidak akan sanggup memaksaku,

Aku membujang pun sampai tua itu adalah pilihanku,

Jadi diamlah,

Masuklah mobilmu dan pulanglah,

Biar kujemput Didit!" tegas Hendra pada Ratna, laki laki itu terlihat kesal.

Hendra mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, ia mengemudi sekitar tiga puluh menit sebelumnya akhirnya sampai di daerah Dau.

Ia menuju tempat yang sudah di Sherlock oleh Didit melalui chat.

Dari kejauhan terlihat Didit yang berdiri di pinggir jalan,

Hendra meminggirkan mobilnya, dan Didit terlihat berjalan mendekat lalu masuk ke dalam mobil Hendra.

Tanpa banyak bicara Hendra segera melajukan mobilnya kembali ke jalan raya, menuju rumah keluarga Retno.

" Maafkan aku mas, jadi merepotkan mu?" ujar Didit di tengah perjalanan,

" tidak dit, kau jangan merasa merepotkan ku," jawab Hendra.

" Entahlah, motorku tiba tiba mogok, untung saja mogoknya di dekat bengkel.."

" untunglah, kau sudah makan?" tanya Hendra ,

" belum, aku sudah janji pada Gilang menemaninya makan dirumah,"

" wah, padahal mau ku ajak makan,"

" waduh, kasihan Gilang sudah menungguku mas?" didit terdengar tidak enak,

" mas ikut makan malam saja dirumah ya?"

" ah tidak, aku akan langsung pulang,"

" jangan begitu mas, makanlah dengan kami, ayah ibu pasti senang?"

mendengar itu Hendra diam, ia terlihat berpikir.

" Apa sih yang mas pikirkan, sudahlah.." kata Didit,

Tak lama Hendra tersenyum, senyum yang banyak tersembunyi makna di dalamnya,

" aku kasihan pada Retno, terlihat sekali ketidaknyamanannya saat aku berada dirumah kalian.." kata Hendra kemudian,

Didit sekarang yang terdiam,

" Abaikan itu mas, sebelum dia pulang pun, kau tetap berhubungan baik dengan kami dan sering datang kerumah kan?" kata Didit setelah diam cukup lama,

" tetap saja dit.."

" besok dia kembali ke Bandung mas,"

" aku tau.." suara Hendra tiba tiba terdengar berbeda.

Didit menatap Hendra,

" Kau laki laki hebat mas, jangan kalah dengan masa lalu.." ucap Didit,

" ah, kau tau apa sih dit.." jawab Hendra pelan,

" Aku tau mas, memang tidak mudah, tapi tujuh tahun sudah berlalu?"

" lalu kenapa?" Hendra menatap Didit sekilas,

" aku juga ingin bertanya begitu, lalu kenapa?"

" maksudmu?"

" yah, lalu kenapa mas tidak bisa lupa sampai sekarang?" Didit menatap Hendra serius,

" jawablah mas, aku benar benar ingin tau kenapa mas begitu sulit melupakan Retno?"

Hendra diam, suasana di dalam mobil itu hening cukup lama.

" Banyak perempuan cantik di sekitarmu mas??" lanjut Didit.

" Tidak seperti Retno," jawab Hendra tiba tiba,

" Sejak kecil dia sudah menarik perhatianku dit, berbeda dengan istrimu yang ceria dan mudah bergaul dengan orang,

setiap melihat Retno aku selalu merasakan perasaan yang berbeda..

Retno yang pendiam sejak kecil dan suka menyembunyikan dirinya itu, entah kenapa mampu menggetarkan hatiku..

sikap diamnya sering membuatku heran, aku bahkan sering menatapnya secara sembunyi sembunyi.. Padahal saat itu aku sedang bertunangan dengan istrimu..

belum lagi..

dia tumbuh menjadi wanita yang cantik dan pemalu..

tubuhnya yang mungil itu, membuatku selalu ingin melindunginya,

Jangankan menyapaku, melihatku pun hampir tidak pernah,

dan itu membuatku semakin gemas kepadanya.." jelas Hendra tenang,

Didit hanya bisa menggeleng gelengkan kepala mendengarnya,

" Lucu mas ini, Retno yang acuh itu malah membuatmu jatuh cinta?"

" benar.. Aku jatuh cinta padanya, jatuh sejatuh jatuhnya.. Jangankan hatiku, dirikupun sudah kuberikan untuknya.."

Didit menatap Hendra semakin heran,

" mas?!"

" hemm.." jawab Hendra kalem, ia tetap fokus melihat jalan.

" sadarkan kau dengan apa yang sudah kau ucapkan mas?"

" tentu saja,"

" boleh kau bersikap seperti itu jika Retno membalas cintamu mas? Tapi nyatanya? Kau melukai dirimu sendiri mas.."

Hendra tersenyum tipis,

" hatiku memang selalu terasa pedih saat orang menyebut namanya,

tapi di saat yang bersamaan aku juga bahagia, setidaknya aku pernah bersamanya meski sejenak.." ucap Hendra.

Mati sudah...! batin Didit, laki laki disampingnya ini sudah tidak bisa di selamatkan lagi, bagaimana bisa ia mencintai Retno sampai tutup mata begini, bahkan perasaannya tidak berubah sedikitpun meski sudah tau kalau Retno telah memilih laki laki lain.

Didit diam, ia tidak bisa berkata kata lagi, hingga tak terasa mobil yang di kemudikan Hendra sampai di depan rumahnya.

" Benar tidak turun mas?!" tanya Didit,

" Sudah.. Masuklah, Gilang menunggumu," kata Hendra tersenyum,

Didit hanya bisa menghela nafas lalu mengangguk,

" ya sudah.. Terimakasih banyak ya mas.." ucap Didit lalu segera turun dari mobil Hendra.

Didit sudah berjalan sampai depan pintu, tapi Hendra memanggilnya,

" Hei! Tas mu ini dit?!" Hendra membawa tas punggung Didit dan berjalan masuk ke halaman.

" Astaga?! Lupa mas?" Didit berbalik dan berjalan menghampiri Hendra, mengambil tasnya.

" Dasar pikun! Belum tua!" kata Hendra setelah memberikan tas itu, lalu berbalik dan segera berjalan kembali ke mobilnya.

Sementara di waktu yang sama,

dari balik jendela ruang tengah yang terhubung langsung dengan teras itu,

berdiri sosok Retno,

Tatapan perempuan itu sayu, matanya lurus menatap punggung Hendra yang sedang berjalan menjauh dan akhirnya masuk ke dalam mobilnya itu.

Entah apa yang membuat perempuan itu bertahan berdiri disana,

Entah apa pula yang membuatnya menatap sosok laki laki itu lekat.

Padahal saat bertemu langsung, ia selalu saja berusaha menjauh dan menghindar.

Tapi untuk saat ini, tidak ada seorang pun yang melihatnya, tidak ada seorang pun dari keluarganya yang tau kalau ia sedang berdiri disamping jendela, sehingga ia bisa bebas menatap sosok Hendra yang sesungguhnya cukup banyak menyita pikirannya itu.

1
Lyna Elza
idiihh. ngapain tuh bapakk Retno.... cuman duduk doang ajaaa...inikan Krn ulahmu juga
Pipit Fitriani
iya benar... cari di villa atau balik lg ke bandung
Isda Wardati K
berharap retno justru sembunyi di villa milik keluarga hendra
Mika Saja: iya semoga disna,kan pasti orang gak kepikiran smpai kesna
total 1 replies
Mika Saja
mba ayu Retno diumpetin dimna to,,,,kasihan tuh PD nyari2🤭🤭
evi Lusi
sebenarnya antara sedih dan lega
evi Lusi
astaga. kemana km Retno
tina napitupulu
kabur ke kandang kuda
tina napitupulu: cuma itu yg terlintas kak...🫣🫣
ayuningdianti: 😂😂😂😂 ya ampun kak...
total 2 replies
Abian Arka
next
Isda Wardati K
terima kasih up nya.
sehat selalu mbk Ayu
Isda Wardati K
mbak Ayu pinter banget buat kami bahagia sekaligus sedih dan dag dig dug dg cerita hendra & retno.
Mika Saja
Retno kabur kan LG km Retno,,, hadeh mudah2an kabur kerumah Hendra ya mau ngajak kabur tp blm ketemu orangnya,,,,mba ayu diumpetin kemna retnonya🤭
Lyna Elza
Retno kabur juga karena bapakkkkk.....
Lyna Elza
mantap sekali Hendra ini, laki laki sejati, bertanggung jawab, Gak seperti bapakk nya Retno....gak bertindak
Iyee Kah
up up up
Dewi Lestari
Kamu dimana Retno....jangan pergi jauh2lah Ret....Hendra bawa kabar baik loh.....satukan mereka mb Ayu....lanjut up mb.
tina napitupulu
mau kemana itu bocah...pakek kabur lg...🫣🫣
Iyee Kah
jangan2 dibawa kbur mas hendra
Mika Saja
waduh....Retno nambah masalah baru,,,,,knp msh ngeyel to....mba ayu penasaran nih minggat kemn Retno
Pipit Fitriani
Rindu itu berat ya kan mbak reto,sampai2 ada acara kabur segala 🤣😂 Mbak ayuuuuu ku up lg dooonk
Lyna Elza
kok gak ada solusi sudah sekian lamanya....wes inilah akhirnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!