NovelToon NovelToon
Gadis Kecil

Gadis Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kinanovia

Gadis kecil yang bernama amora, merupakan gadis yang cantik dan lemah lembut
Amora berasal dari keluarga berada, namun hidupnya tidak bahagia
Ayah yang sangat ia sayangi meninggal dunia karena kecelakaan, dan ibunya dari dulu sangat membencinya bahkan tidak mengharapkan kehadirannya di dunia ini
Apakah hidup Amora akan terus menyedihkan?
Apakah ia akan bahagia? Ikuti kisah hidup Amora

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinanovia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benar-Benar Lelah

"Kalian benar-benar sahabat sejati, kemana-kemana selalu saja bertiga" ujar Laura

Antonio dan Lea menahan tawanya, Amora hanya diam saja mendengarkan mereka berbicara.

"Ya sudah lebih baik kita makan dulu lalu cari tempat duduk. Kasihan anak cantik ini kalau kelamaan berdiri"

Mereka kini mencari makan dan minum, lalu duduk di kursi dengan meja yang berbentuk lingkaran. Semua menikmati makanan di piring masing-masing. Pandangan Nathan sedari tadi tak lepas memandang Amora yang ia rasa begitu cantik dengan balutan dress berwarna merah muda dan bando dengan warna yang senada. Amora memang masih di bawah umur, namun parasnya begitu cantik dan menawan.

"Apa itu gadis kecil yang kau ceritakan padaku?" tanya Bisma dengan berbisik

"Iya... dia bernama Amora" jawab Nathan

"Nona, apa nona mau salad buah? biar bibi ambilkan"

"Tidak bibi, aku sudah kenyang" ucap Amora dengan tersenyum

"Atau kau mau es krim sayang?" kali ini Laura yang bertanya.

"Tidak bibi, nanti saja"

"Kak, kenapa gadis kecil itu bisa bersamamu?" tanya Nathan pada Antonio

"Maksudmu Kimora?"

"Bukannya dia bernama Amora kak?"

"Namanya Kimora, tapi semua memanggilnya Amora. Dia anak dari sahabat Laura, yang bernama Nilam"

Nathan menganggukkan kepalanya, "Tapi waktu aku bercerita tentang Amora kenapa kau seperti tak mengenalnya kak?"

"Karena kau menyebutnya dengan Amora, sedangkan aku selalu memanggilnya Kimora. Aku lebih suka memanggilnya Kimora"

"Sedari tadi kau terus memandanginya? apa kau menyukai anak di bawah umur?" sambungnya

"Mana mungkin kak, aku hanya kasihan saja dengannya. Aku kan waktu itu pernah bilang kalau Amora sepertinya memiliki masalah"

"Iya memang benar, masalahnya ada pada ibunya"

"Maksudmu kak... " ia tidak menyelesaikan perkataannya karena mendengar Laura berbicara dengan Amora

"Kau sudah mengantuk sayang?" tanya Laura tatkala melihat Amora menguap

"Tidak bibi... " Amora mengelak, ia merasa tidak enak

"Kalau nona mengantuk, kita pulang sekarang saja non. Kita pesan taksi online saja, biar kita tidak merepotkan tuan Antonio dan nyonya Laura" ucap Lea

"Kau ini bicara apa Lea, sama sekali tidak merepotkan" ujar Laura

"Ayo kita pulang sekarang" ajak Laura

Amora menggelengkan kepalanya, "Tidak bibi, aku belum mengantuk, kita pulang nanti saja" kata Amora pada Lea

"Amora biar aku antar saja, sekalian aku juga mau pulang" ujar Nathan

Bisma berdehem mendengar ajakan Nathan untuk mengantarkan Amora pulang.

"Lalu aku dan Bisma bagaimana? kau mau meninggalkan kami?" seru Andrew

Nathan melototkan matanya pada Andrew, "Kau dan Bisma pesan taksi online kan bisa", dengan suara yang tertahan

" Enak saja, kau yang mengajak aku dan Bisma kemari lalu kau menyuruh kami untuk memesan taksi online begitu" suara Andrew terdengar oleh semua orang, membuat Nathan merasa tak enak. Ia tersenyum kecut ketika semua orang menatapnya tak terkecuali Amora.

"Kalian meributkan apa? Amora kemari bersama ku dan Laura, jadi dia akan pulang bersama kami" ujar Antonio

"Kalian kan ke mana-mana selalu bertiga, berangkat bertiga jadi pulanglah bertiga" ucap Laura

Antonio menahan tawanya mendengar ucapan yang di lontarkan istrinya itu. Ketiga pemuda itu pun terdiam, tak ada yang berani membantah.

"Kami akan pulang sekarang, apa kalian masih ingin tetap disini?" tanya Antonio pada ketiga pemuda itu

"Kenapa pulang sekarang paman? aku belum mengantuk", gadis kecil itu terus saja membantah. Ia tak mau paman dan bibi nya pulang hanya karena dirinya merasa mengantuk. Amora sungguh merasa tidak enak.

"Kau jangan berbohong gadis kecil" Antonio mengusap kepala Amora, "Paman juga mengantuk, jadi kita pulang saja" Antonio pura-pura menguap agar Amora percaya bahwa dirinya juga mengantuk

"Kami juga akan pulang kak" seru Nathan

Mereka semua beranjak berdiri dan hendak menghampiri tuan Shenoy untuk menyapa sekaligus berpamitan dengannya.

Laura merasa kasihan dengan Amora yang terlihat sudah mengantuk. Ia juga tak enak dengan Nilam jika mengajak anaknya pergi hingga pulang larut malam.

Antonio mengendarai mobilnya menuju rumah Nilam terlebih dahulu untuk mengantarkan Amora da Lea. Sedangkan Nathan mengendarai mobilnya berlawanan arah dengan Antonio. Nathan sempat memaksa untuk mengikuti Antonio mengantarkan Amora pulang, namun ia melarangnya. Akhirnya mau tidak mau, Nathan menuruti perkataan saudara sepupunya itu. Nathan merasa mood nya menjadi tidak baik, dan ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Hingga Bisma menawarkan diri untuk mengambil alih kemudi nya. Nathan sendiri tak tahu kenapa mood nya menjadi buruk hanya karena kak Antonio tak memberinya ijin untuk ikut mengantarkan Amora pulang.

"Kenapa kau murung dari tadi?" tanya Bisma, ia mengambil alih kemudi saat tadi sempat berhenti di tengah jalan. Ia tahu sahabatnya ini sedang tidak baik-baik saja, ia takut Nathan mengendarai mobil dengan ugal-ugalan maka dari itu Bisma mengambil alih kemudi nya.

"Tidak apa-apa" jawab Nathan dengan lesu

"Tidak mengantar si gadis kecil pulang saja kau jadi kesal begitu" seru Andrew

"Bukan begitu, aku hanya ingin tahu dimana rumahnya"

"Kau ini terkadang memang bodoh"

"Maksudmu apa mengataiku bodoh?" Nathan seolah tak terima dengan ucapan Andrew baru saja

"Iya kau bodoh...Kalau kau ingin tahu rumah gadis itu, kau bisa bertanya dengan kak Antonio atau kak Laura. Tidak perlu ikut mengantarkan gadis itu pulang" Andrew sedikit berteriak, ia kesal dengan temannya.

Nathan merupakan pemuda yang cerdas, sejak sekolah pun ia selalu mendapat nilai tertinggi. Bahkan untuk menggeluti dunia bisnis papanya pun, ia tak butuh waktu lama untuk menguasai itu semua. Tapi kenapa untuk hal ini Nathan begitu bodoh, pikirnya.

Nathan hanya terdiam, tak menanggapi perkataan Andrew. Namun hatinya mengiyakan perkataan sahabatnya itu.

"Benar apa yang di katakan Andrew, nanti kau tanyakan saja alamat rumah gadis itu" kata Bisma

"Iya nanti aku bertanya pada kak Antonio"

Bisma melajukan mobil dengan kecepatan sedang, beberapa menit setelahnya ia menginjak rem karena memang sudah sampai di parkiran apartemen Andrew. Malam ini mereka bertiga akan menginap di apartemen Andrew. Nathan tak pulang kerumah karena adiknya Tania juga tak di rumah. Tania menginap di rumah temannya.

Di dalam apartemen, Nathan terlihat sedang duduk di sofa tengah memikirkan sesuatu, apa lagi yang ia pikirkan jika bukan Amora.

"Sebenarnya apa masalah yang sedang Amora hadapi dengan ibunya? Sepertinya ini bukan masalah sepele", Nathan memijit keningnya sendiri.

" Apa yang kau pikirkan?" Bisma menepuk pundak Nathan, hingga pemuda sedikit terjingkat.

"Kau... aku pikir siapa" Nathan mendongakkan kepalanya pada Bisma yang berdiri di sampingnya

"Apa yang kau pikirkan?" tanya nya lagi, kini Bisma duduk di samping Nathan

"Tidak ada" jawabnya singkat

"Lebih baik kau ganti bajumu, apa kau merasa tidak gerah dengan memakai baju seperti ini dari tadi"

"Iya, aku akan meminjam baju Andrew. Aku lupa tidak membawa baju"

Nathan pun ke kamar Andrew untuk meminjam baju temannya itu untuk ia kenakan malam ini.

•••

Sudah beberapa hari ini Nathan di sibukkan dengan pekerjaannya di kantor. Papanya benar-benar mempercayakan perusahaannya yang ia bangun dari nol pada Nathan. Terlebih lagi Tania juga sudah mulai belajar dunia bisnis. Ketika libur kuliah, ia selalu datang ke kantor papanya untuk belajar tentang bisnis.

"Aku benar-benar lelah hari ini" ucap Nathan seraya mengendurkan kain yang melingkar di kerah lehernya.

Nathan menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya, ia sejenak memejamkan matanya. Namun tiba-tiba Amora muncul di pikirannya, membuat Nathan membuka matanya kembali.

1
Eunice Djojokusumo
Buruk
Eunice Djojokusumo
Kecewa
Yukishiro Enishi
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
Yume✨
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Người này không tồn tại
Menyentuh jiwaku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!