NovelToon NovelToon
Menikahi Pengawal Pribadi

Menikahi Pengawal Pribadi

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Titin

Jelita Sasongko putri satu satunya keluarga Dery Sasongko dipaksa menikah dengan Evan Nugraha pengawal pribadi ayahnya. Jelita harus menikahi Evan selama dua tahun atau seluruh harta ayahnya beralih ke panti asuhan. Demi ketidak relaan meninggalkan kehidupan mewah yang selama ini dia jalani dia setuju menikahi pengawal pribadi ayahnya. Ayahnya berharap selama kurun waktu dua tahun, putrinya akan mencintai Evan.

Akankah keinginan Dery Sasongko terwujud, bagaimana dengan cinta mati Jelita pada sosok Boy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 34

Nuansa putih menghiasi ballroom hotel bintang lima milik Sasongko. Disinilah pergelaran acara resepsi akan di gelar malam ini.

Kesibukan masih terlihat di berbagai sisi. Dari pemeriksaan keamanan peralatan sampai orang-orang yang terlibat dengan W.O. yang menangani wedding.

Sementara itu di Mansion Sasongko, Jelita tengah berkumpul dengan beberapa teman dekatnya. Mereka bercengkrama di dalam kamar Jelita, sesekali terdengar gelak tawa ceria dan teriakan dari Jelita karena kejahilan temannya.

Mereka penasaran dengan latar belakang Evan sang suami. Bagaimana bisa dia merebut hati Jelita hingga membawanya kepelaminan.

"Panjang deh ceritanya. Bisa besok baru kelar." ujar Jelita saat temannya terus saja mendesaknya dengan cerita pertemuan dia dan Evan.

"Pelit amat sih kamu Je," sungut Sella sembari menepuk pundak Jelita yang sedang di lulur oleh penata rias.

Jelita menarik napas dalam sembari melihat ke empat sohibnya. "Kami di jodohkan oleh papa." sahut Jelita.

"Haaaa, gak nyangka Jelita Sasongko nikah karena jodoh." gelak Anita. Disambut yang lainnya.

"Ya awalnya aku juga gak mau, tapi papa mengancam akan memberikan seluruh hartanya pada panti asuhan. Dari pada jatuh miskin, lebih baik menikah bukan. Dan ternyata pria yang dijodohkan padaku lumayan tampan." jelas Jelita sambil nyengir.

"Tapi gantengan Boy kalau menurutku." ujar Karin tanpa di duga. Sella cepat menyenggol Karin mengingatkan akan ucapannya.

"Kau benar. Tapi perlakuannya padaku membuatku melihatnya lebih tampan dari siapapun. Dia tau kapan harus bersikap tegas padaku, dan kapan harus memanjakan aku. Selalu melayani tapi tak menuntut dilayani." ujar Jelita menerawang, terbayang olehnya betapa lembut dan manisnya perlakuan Evan padanya.

"Tentu saja dia harus memperlakukanmu begitu, dia hanya seorang pengawal pribadi. dan kau nona muda keluarga Sasongko." ujar Karin. Sekali lagi ucapannya mengundang protes dari yang lainnya.

"Evan itu lelaki penuh misteri, aku juga berpikir begitu pada awalnya. Wajar dia begitu menyanjungku, mengingat statunya hanyalah seorang pengawal pribadi. Tapi belakangan beberapa pristiwa menguak tabir masa lalu dan latar belakangnya. Dan aku baru tau dia bukan lelaki sembarangan. Dengan kedudukannya saat ini dia bahkan mampu menarik perhatian nona muda di seluruh negri, bahkan yang lebih segalanya dariku. Tapi sekali lagi aku di buat tersanjung olehnya, saat tau pandangannya hanya tertuju kearahku saja. Tidak ke yang lain." tutur Jelita. Ada senyum bahagia terukir di bibir merahnya, sementara netranya juga memancarkan aura yang sama.

"Lihat ini," ujar Jelita. Sembari memperlihatkan foto Kalista pada sohibnya.

"Siapa dia cantik sekali." seru mereka bersamaan.

"Dia adalah tunangan masa kecil Evan. Nona muda dari lelaki terkaya keempat dipulau D. Kalian tau? Evan menolaknya dan tetap memilihku. Apa aku sudah boleh bangga sekarang, memiliki lelaki seperti Evan di sampingku." ucap Jelita. Netranya menatap wajah haru temannya satu persatu.

"Tentu saja sayang, Evan lelaki terbaik yang tuhan kirim untuk mendapingimu." sahut Sella sembari memggengam jemari Jelita.

"Aaminn. Semoga saja." ujar Jelita dengan mata berkaca-kaca.

"Eeemm.. jadi pengen nikah!" seru Karin sembari mewek. Membuat yang lainnya terbahak mendengar ucapannya.

"Ya udah nyusul." sahut Jelita.

"Jomblo Je. Nyusulnya sama siapa." ujar Karin sewot. Kembali gelak tawa terdengar memenuhi ruang kamar.

****

Evan menatap pintu utama Ballroom hotel dengan jantung berdetak kencang. Dia tengah menunggu kehadiran penganti wanitanya saat ini. Permintaan Jelita yang memilih pisah rumah jelang resepsi membuat suasana pengantin baru lebih terasa. Apa lagi Jelita sengaja me-non aktifkan semua alat komunikasinya selama dua hari ini. Dia benar-benar berlagak bak pengantin baru. Walau mereka sudah berbagi ranjang.

Tepuk tangan para tamu undangan yang bergemuruh menambak detak jantung Evan bertambah kencang.

Sosok Jelita yang terbalut gaun pengantin berwarna putih membuatnya terlihat begitu cantik malam ini. Netranya tak melepas sedetikpun gerak Jelita yang datang besama papanya naik keatas panggung.

"Kau terlihat sangat cantik sayang," bisik Evan saat Jelita sudah berada disampingnya. Jelita tak menyahut, wajahnya tertunduk malu mendengar pujian Evan. Tapi kemudian dia mengangkat wajahnya menatap Evan yang tampil begitu tampan malam ini. Dengan tukedo berwarna senada dengan gaunnya dia terlihat begitu berkarisma.

"Kau juga tampil sangat tampan malam ini." puji Jelita.

Evan mendekatkan wajahnya ke Jelita. "Kamu salah sayang, bukankah aku memang tampan setiap saat." bisik Evan sembari mengerling nakal.

"Cih!" cebik Jelita. Bersama dengan deheman dari tamu yang ingin mengucapkan selamat pada mereka.

"Ehem!"

Keduanya sontak beralih pandang pada tamu. Lalu membalas ucapan tamu mereka.

Sementara Sasongko yang memperhatikan putrinya dari bawah panggung, tampak mengusap sudut matanya yang basah. Dia seakan metasakan kehadiran almarhumah istrinya disampingnya. Menatap kearah yang sama, pada putri semata wayang mereka yang terlihat begitu bahagia.

"Sayang tugasku sudah aku laksanakan dengan baik. Putrimu sudah bahagia sekarang." bisiknya lirih. Kembali mata itu basah oleh titik bening yang mengalir perlahan.

Di tengah-tengah tamu yang datang, terlihat sosok Frans malik disana. Dia datang dengan seluruh keluarga besarnya. Evan sengaja mengundang mereka semua datang, sebagai wujud menyambung silaturahmi antara dia dan keluarga baru ayahnya.

Sebelum menghampiri Evan, keluarga Frans terlebih dahulu memperkenalkan diri pada Sasongko. Sasongko tentu saja menyambut baik kedatangan besannya itu. Melihat sikap Evan membuat Sasongko berlunak hati melupakan kejadian yang menimpa putrinya baru-baru ini.

Tapi kata mermohonan maaf tetap terucap dari bibir Frans untuk Sasongko. Malam ini selain acara resepsi juga sebagai malam penyatuan keluarga besar Evan dan Sasongko. Itu Evan lakukan demi kedamaian hidupnya kelak bersama Jelita.

***

Resepsi telah usai, Evan dan Jelita sedang berada di kamar pengantin saat ini. Evan tengah duduk di sofa sementara Jelita duduk memunggunginya.

"Buka pera wan aja gak sesulit ini sayang. Ini pake nyangkut segala." omel Evan sembari berusaha membuka resleting baju pengantin istrinya, yang macet akibat tersangkut hiasan baju.

"Itu karena mas bukanya buru-buru, jadi nyangkut." sahut Jelita bersungut-sungut. Evan yang sedang mengutak atik resleting seketika menghentikan geralannya.

"Kau panggil apa aku tadi sayang?" tanya Evan dengan suara lembut.

"Iiihh apaan sih." elak Jelita sedikit malu.

"Ayolah sayang," bujuk Evan tak mau kalah.

"Aku panggil mas, ketuaan ya?" tanya Jelita ragu.

"Tentu tidak, aku suka panggilanmu sayang," bisik Evan sembari mencium tengkuk Jelita.

"Tuggu gaunku belum terbuka," ujar Jelita mengingatkan, saat Evan akan melangkah lebih jauh.

"Gunting saja sayang, aku tidak sabar membukanya." ujar Evan.

"Mana boleh! Ini gaun pengantinku. Bagaimana aku menjelaskan pada putriku saat dia bertanya kenapa gaun pengantinku bisa sobek."

Evan mendesah berat. Dia harus pasrah mencoba membuka gaun pengantin istrinya tanpa ada kerusakan sedikitpun. Dan usahanya tak sia-sia.

"Sudah sayang," ujar Evan penuh semangat. Tapi semangatnya langsung padam saat melihat Jelita mengangguk pelan dengan mata terpejam.

Evan tertawa pelan. Dia tak menyangka malam pengantinnya dihabiskan hanya untuk membuka resleting gaun pengantin istrinya.

Penuh hati-hati dia membaringkan tubuh Jelita keatas tempat tidur, lalu melepas gaun pengatinnya perlahan. Sesekali terdengar racauan tak jelas dari bibir Jelita karena gerakan Evan. Tapi kemudian dia tertidur lagi. Lelah dan kantuk mebuatnya tak mampu menahan lagi.

"Tidurlah sayang, tapi besok kau harus membayar semua ini double." bisiknya pelan. Lalu memeluk tubuh pulas itu dengan lembut.

To be continuous

1
Arwet Bach
keren bgt
lia juliati
cerita bagusss konflik gak berat2 amat tp cerita alurnya mudah d ikuti
Sri Udaningsih Widjaya
Ceritanya keren thor
Rosmiati 52
ga pernah di azani
Hayanti Yanti
Luar biasa
jumirah slavina
kerennnn Evan...
Aku padamu pokoke..
😘😘😘😘
jumirah slavina
ko' Tuan trs manggil'y bkn Papa Keq Jelita.. kan mertua...
Ani Suwarni
karena ada Kiara
jumirah slavina
drtd ko' manggil'y Tuan bkn Papa..
jumirah slavina
apakah pekerjaan sampingan Evan mafia ??
jumirah slavina
wow
Ani Suwarni
akhirnya.....
Ani Suwarni
Evan yang cemburu kenapa hatiku yang deg deg serrrr ngiluuu 😆
Ani Suwarni
badan Evan terbuat dari apakah?
Ani Suwarni
siapa Evan sebenarnya?
Ani Suwarni
aku penasaran dgn sosok evan,semoga dia orang baik
Ani Suwarni
salut dengan Evan
Ani Suwarni
mampir
Violita Andina
bagus
Tasya
Bagus Ceritamu Thorr...
aku suka..gak banyak Drama Indosiar nya 😁😁
kasih dong Extra Part nya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!