Gender Bender novel
kisah tentang lelaki biasa yang masuk ke dunia lain dengan sistem bantuan yang sangat sangat kuat
namun sebagai ganti kekuatan nya yang sangat besar,setiap sang lelaki ingin menggunakan kekuatan sistem
sang lelaki akan di ubah menjadi perempuan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.14
"sepertinya kau sudah setuju kalau begitu,Seren lakukan" kata Etena dengan gerakan aneh di tangan kanan nya
"baiklah" jawab Seren sambil memejamkan matanya
"One Room"
seketika seluruh pandanganku menjadi gelap gulita,tak terlihat apapun di sekitarku membuatku menjadi semakin panik
sepertinya Seren telah membawa kami ke sebuah ruangan,seperti ruangan introgasi untuk mencegah informasi menyebar keluar
"apa yang terjadi?" ujar ku sambil meraba sekitar mencoba menemukan seseorang
Puk!
Tapi di tengah tengah kegelapan itu di saat aku masih panik tanganku berhasil menyentuh sesuatu...
Sesuati yang bulat dan sangat empuk,aku tidak tau apa itu jadi aku mencoba merabanya kembali dan tiba tiba terdengar suara desahan perempuan
"hah!"
Spontan aku pun menanyakan apa yang kusentuh ini
"apa ini?"
Klek!
Dan tiba tiba ruangan yang awalnya gelap tiba tiba menjadi terang begitu saja,dan semua orang (kecuali bawahan Seren dan Etena) melihat ku dimana tanganku sedang menyentuh op*ai milik Mia
"i-ini...ak-aku bisa jelaskan Mia"
Wajah Mia pun menjadi sangat merah saat op*ai nya kusentuh,dia mengangkat tangannya ke atas sambil berteriak
"DASAR MESUM!?"
Plak!
beberapa saat kemudian
"jadi apa yang mau di bicarakan?" tanyaku
"sebelum itu apa pipimu baik baik saja?" tanya Seren yang tampak sedikit takut dengan Mia
"ah! ini?,aman aman,cuman bengkak dikit kok,ahahaha ahahahahaha" jawabku
"ukh uhm!,baiklah akan ku jelaskan secara singkat" kata Seren yang membenarkan pembicaraan menuju topik utama
"beberapa hari yang lalu,pastinya kalian tau tentang Demon yang menyerang disa di hutan bagian barat bukan?"
Aku,Shera dan Mia pun mengangguk dengan wajah serius sambil terus mendengarkan penjelasan Seren
"sejak hari itu,pergerakan para Demon menjadi meningkat secara signifikan,beberapa kejanggalan mulai muncul di kota Theodes,para rakyat miskin,budak yang sakit,dan pemulung yang hidup di gang mulai menghilang entah bagaimana,di saat yang bersamaan di desa kecil bagian selatan terjadi keracunan yang diakibatkan tumbuhan yang tercemar,dan di tempat ini muncul gejala aneh pada tumbuhan semacam parasit aneh yang menempel pada tumbuhan dan menyerap energi kehidupan mereka,untuk sekarang dampak yang di Terima memang tidak terlalu besar,tapi mengingat di tahap awal sudah terjadi begitu banyak kerusakan,kemungkinan besar di masa yang akan datang,bencana yang lebih besar akan melanda Theodes,bahkan kota kota sekitar hingga kerajaan Clathria"
suasana pun menjadi tegang setelah mendengar penjelasan Seren tentang demon yang sepertinya bukan sebuah masalah kecil
"Demon...akan ku bunuh mereka semua" kata Mia dengan wajah yang di penuhi kebencian dengan tatapan sinis
"Mia tenanglah dulu,kita tidak sedang melawan mereka ya,sekarang kita baru berbicara soal kejanggalan tentang para demon" kataku sambil menenangkan Mia
"tapi sebenarnya yang lebih mencurigakan adalah,para demon yang melakukan tindakan ini" tambah Etena
"maksudmu?" tanyaku
"Demon memang bukanlah ras bodoh yang tidak bisa di ajak bicara,mereka hanya punya kekuatan yang besar karena itu mereka jarang menggunakan otak mereka,jadi biasanya mereka tidak bisa melakukan taktik licik yang rumit seperti ini" kata Etena menjelaskan keanehan pada pihak demon yang merujuk pada sesuatu
Shera pun menjawab setelah paham apa yang ingin di katakan Etena "jadi maksudmu ada pihak ketiga yang ikut campur dalam ras demon dan mengotak atik nya?"
Etena mengangguk
"tapi Ras Demon sangat sulit untuk bisa bersekutu dengan ras lain,karena semua ras di dunia ini selalu memusuhi demon,jadi kupikir pihak ketiga yang kita curigai bukanlah dari ras lain,mungkin antara dia adalah anak emas dari Demon,atau dia adalah entitas yang lebih tinggi dan lebih kuat dari Demon itu sendiri"
Spontan aku pun terpikirkan satu hal dalam benak ku 'apa dia juga adalah orang dunia lain sepertiku?'
"jadi biar kutanya sekali lagi,apa keputusan mu adventurer Sora?,apa kau ingin bergabung dengan kami untuk menyelesaikan masalah dan kejanggalan yang terjadi ini?,atau kau tidak ingin bekerjasama dengan kami?" tanya Etena dengan tekanan misterius yang muncul di belakang nya
"aku akan ikut" jawanku dengan tegas
Etena pun tersenyum saat melihat jawaban ku yang tidak di selimuti oleh keraguan sama sekali
"beruntung nya kau ikut,kalau tidak ikut kurasa terpaksa kita harus bertarung hingga kalian bertiga mati"
Wajahku pun panik saat mendengar apa yang Etena katakan dengan wajah santai
"candaanmu tidak lucu Etena" kataku denagn wajah yang sedikit ketakutan
"Gyahahahahaha" Etena tertawa keras sambil tersenyum
"baiklah akan ku kembalikan ke keadaan semula" Seren pun membentangkan kedua tanganya dan seketika ruangan itu memudar dan langsung mengembalikan kami di hutan sebelumnya
"kurasa kita harus berpisah sekarang karena kami masih punya urusan lain" kata Etena sambil mengajak salaman perpisahan
"baiklah" jawabku sambil menerima salaman Etena
tapi saat aku menyalam tangan Etena,tanganku terasa seperti ada sesuatu yang mengganjil nya
kemudian Etena pun mendekatkan kepalanya ke telingaku sambil membisikan sesuatu
"jika kau ada perlu atau urusan denganku,carilah aku di tempat yang sudah ku berikan padamu,tanya pada penjaga sambil memberikan benda yang kuberikan padamu ini"
Setelah membisikan itu Etena pun tersenyum lebar sambil pergi sedangkan aku tersipu malu dengan wajah yang merah dan bengong kebingungan apa yang terjadi barusan
"oh ya! jangan beritau apa yang kita bicarakan sebelumnya pada siapapun ya!" sambil meneriakan hal itu,Etena pergi dengan Seren dan bawahan nya dengan kuda
"hei Sora,dia bisikin apa ke kamu?" tanya Shera dengan wajah cemberut dan pipi yang mengembang
"bukan apa apa kok" jawabku dengan wajah canggung
"hm..." Shera pun terus menatapku dengan tatapan yang penuh kecurigaan
"k-kita juga harus nyelesain misi kita juga kan?!" kataku yang mencoba mengubah topik pembicaraan
"ah benar juga" kata Mia yang baru teringat
"k-kalau gitu ayo kita berburu goblin!" seru ku dengan wajah senyuman canggung
sedangkan Shera masih menatapku dengan tatapan yang penuh kecurigaan
singkat cerita kami bertiga pun sudah sampai di datang para goblin,sebuah goa terdapat di bawah gunung,terdapat dua penjaga goblin yang berisi di mulut goa
"Shera berikan buff padaku,Mia kamu urus goblin sisi kiri,aku urus yang kanan" Shera dan Mia pun mengangguk setelah menanggapi arahanku
"Strength"
"Speed"
"Defense"
Setelah menerima buff dari Shera,aku pun mengendap endap menuju ke belakang goblin
do saat yang bersamaan aku dan Mia langsung menumbangkan goblin itu
"sip,sekarang kita masuk"
Shera dan Mia pun mulai mengikuti ku memasuki goda dari belakang,namun saat Shera hendak menggunakan sihir api untuk penerangan aku menghentikan nya
"jangan gunakan sihir api,itu akan membahayakan kita" kata ku
Shera pun kebingungan sambil memiringkan kepala nya
"oksigen dalam goa terbatas,kalau kita menggunakan api,itu akan menghabiskan oksigen dan membuat kita kesulitan bernafas,itu juga bisa menarik perhatian goblin lainya dan kita bisa mudah di temukan"
Setelah mendengar penjelasan ku,Shera pun akhirnya paham dan mengangguk
kami pun lanjut menyusuri goa sambil menghabisi beberapa goblin yang lewat,tak lama setelah berjalan,sepertinya kami sudah hampir sampai di ujung goa
Tapi...
"kayaknya kita udah mau sampai di ujungnya" kataku dengan wajah riang berfikir bahwa misi ini akan segera selesai
"Sora..kita harus lari" kata Mia dengan wajah yang terlihat ketakutan
"huh? kenapa?,kita cuma harus bunuh beberapa goblin lagi loh" tanyaku
"tidak sebaiknya kita pergi" kata Shera yang memasang wajah resah
"kalian berdua kenapa?" tanyaku
tiba tiba goda itu bergetar hebat,dan terlihat dia cahaya merah yang muncul dari ujung goa yang perlahan mendekat ke arah kami
"apa itu?" tanyaku
Melihat cahaya merah itu Shera dan Mia segera kabur menuju mulut goa
tapi saat cahaya merah itu perlahan mendekat,mulai terlihatlah sosok sebenarnya
Puluhan goblin berukuran manusia dengan armor besi dengan pedang panjang,dan satu ogre raksasa dengan batang kayu besar yang dia angkat sebagai senjata
"oh shit man" kataku dengan wajah panik
Bersambung