Kyara harus menerima ujian pahit dalam hidupnya ketika dihadapkan dengan kenyataan harus menerima tawaran menjadi istri dari Bos tempat ia bekerja demi permintaan pria tua yang sangat ia sayangi. Membuat Kyara harus berada di posisi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Bagaimana nasib pernikahan yang Kyara jalani tanpa ada satu orang pun yang tahu jika dirinya sudah menikah bahkan tidak dianggap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketakutan
Gerry membanting tubuh Kyara ke atas ranjang yang membuat wanita itu ketakutan. "Lakukan tugasmu dengan baik sebagai istriku! Layani aku sekarang juga!" pekik Gerry menyeringai. Pria itu mulai menanggalkan satu persatu buah kancing kemeja yang melekat di tubuhnya.
Kyara menggeleng. Bukannya tidak mau melayani suaminya itu. Tetapi melihat suaminya yang seperti kesetanan membuat dirinya benar-benar takut. Kyara meringsut sampai tubuhnya terbentur dengan kepala ranjang.
"Beraninya kau menolakku, huh! Buka bajumu sekarang!" perintah Gerry lagi. Baju yang melekat di tubuhnya sudah terlepas sempurna setela Gerry membuangnya asal.
Kyara hanya diam dengan air mata yang mengalir di kedua sudut matanya.
Gerry menggertakkan giginya melihat Kyara tak kunjung merespon ucapannya. "Apa kau ingin aku yang membuka bajumu, huh?!" Gerry mulai menaiki ranjang mendekati Kyara.
Kyara menggeleng cepat. "Ti-tidak, Pak... Sa-saya akan membukanya sendiri." isak tangisnya menambah kesan lemah di dalam tubuh Kyara.
Dirinya merasa seperti wanita penggoda ketika mulai melepas satu-persatu buah kancing piyama merah muda di tubuhnya. Melepas semua pakaian yang masih tersisa di tubuhnya hingga wanita itu benar-benar polos tanpa sehelai benang.
Gerry menyeringai melihat wanita lemah di depannya. Melanjutkan kegiatannya melepas boxer yang masih melekat di tubuhnya. Gerry mulai mengungkung Kyara yang sudah nampak pasrah berada di bawahnya.
Kyara hanya bisa menggigit bibir bawahnya dan menjadikan sprai sebagai alat penyalur kesakitannya. Walau pun sudah tidak sesakit malam pertamanya, Kyara tetap merasakan sakit di bagian intinya yang masih bengkak sisa penyatuan suaminya kemarin malam.
Gerry tetap memacu tubuhnya tanpa memperdulikan rintihan wanita di bawahnya. Ia hanya ingin menyalurkan hasratnya yang sudah ia tahan sejak melihat Kyara masuk ke dalam apartemennya. Kyara bagaikan pelampiasan hasratnya yang tidak bisa ia salurkan kepada Ketty— kekasihnya. Karena menurut Gerry, ia hanya akan melakukan hubungan badan dengan Ketty ketika mereka sudah menikah. Gerry tidak ingin merusak kekasihnya itu sebelum menjadi istrinya.
Kyara menuruni ranjang dengan susah payah. Sesekali ia meringis merasakan perih di pangkal pahanya. Memungut satu persatu pakaiannya yang tenggorok di lantai dan memakainya. Memandang sekilas suaminya yang sudah tertidur pulas setelah olah raga keringat mereka yang baru saja selesai setengah jam yang lalu. Kyara segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar suaminya itu. Mengingat perintah Gerry yang tidak ingin tidur satu ranjang dengannya setelah percintaan mereka selesai.
"Aku sudah seperti wanita j*lang yang pergi setelah memuaskan nafsu pria." Kyara meringis mengingat nasibnya yang buruk. Suaminya tidak mencintainya. Bahkan hanya menganggap dirinya budak nafsunya di tempat tidur. Menyeka sudut matanya yang sudah basah. Kyara menutup pelan pintu kamar suaminya kemudian memasuki kamarnya.
***
Kyara nampak berkutat dengan alat-alat dapur di hadapannya. Walau pun tidak tahu tentang makanan apa yang di sukai dan tidak di sukai suaminya. Kyara berinisiatif untuk memasakkan makanan yang mungkin semua orang menyukainya. Untung saja bahan-bahan untuk memasak masih tersedia di dalam kulkas.
Entah lah apa suaminya itu akan memakan masakannya atau tidak. Yang penting Kyara sudah melakukan tugasnya sebagai istri dengan baik. Mungkin setelah ini Kyara akan bertanya kepada Asisten Jimmy apa yang di sukai dan tidak di sukai suaminya itu.
Satu piring nasi goreng, roti, segelas susu dan buah-buahan sudah Kyara hidangkan di atas meja makan. Setelah dirasa cukup, Kyara pun melangkahkan kakinya menuju lantai dua apartemen untuk membersihkan diri sembari mununggu suaminya Gerry bangun dari tidurnya.
***
*Happy reading!:)
Jangan lupa like, komen, vote dan rate bintang 5 supaya author makin semangat nulisnya. Dukungan teman-teman sangat berarti untuk kinerja jari author dalam menulis😉