Kisah Asmara Di Sekolah

Cinta itu buta dan tuli

Tak melihat, tak mendengar

Namun datangnya dari hati

Tidak bisa dipungkiri

Itu benar, memang benar...

Cinta itu ruang dan waktu (ruang waktu)

Tak sekejap harus mau

Cinta butuh ruang yang sepi

'Tuk mengutarakan hati

Kamu, aku, bincang-bincang....

Mau bilang cinta tapi takut salah

Bilang tidak, ya?

Bilang tidak, ya?

Bilang tidak, ya?

Bilang tidak, ya?

Mau bilang sayang tapi bukan pacar

Tembak tidak, ya?

Tembak tidak, ya?

Tembak tidak, ya?

Tembak tidak, ya?

Tulusnya cinta yang aku berikan

Tulus dari hatiku ini yang paling dalam

Semoga kau mengerti

Semoga kau mengerti

Mau bilang cinta tapi takut salah

Bilang tidak, ya?

Bilang tidak, ya?

Mau bilang sayang tapi bukan pacar

Tembak tidak, ya?

Tembak tidak, ya?

Tembak tidak, ya?

Tembak tidak, ya?

Mau bilang cinta, tapi takut salah

Bilang tidak, ya?

Bilang tidak, ya?

Mau bilang sayang tapi bukan pacar

Tembak tidak, ya?

Tembak tidak, ya?

Tembak tidak, ya?

Tembak tidak, ya?

Tembak tidak, ya?

Tembak tidak, ya?

Sore itu terdengar suara alunan lagu yang sangat merdu dari seorang pria yang tak lain adalah AL. Dia memainkan gitar akustik disebuah Cafe yang biasa dia kunjungi bersama teman - temannya. Dengan mengenakan jaket Levis Hitam dan kaos putih membuat penampilannya semakin memukau hingga para pengunjung terhipnotis dengan lagu berjudul Galau, yang dibawakannya.

Suasana yang hening membuat alunan musik akustik seakan terdengar syahdu ditelinga para pendengarnya. Tak sedikit pengunjung cafe yang mengabadikannya melalui rekaman video dan ada pula yang melambaikan tangannya mengikuti irama alunan lagu.

Di Cafe langganan AL itu, selain free WiFi juga selalu ada hiburan berupa musik jazz ataupun akustik dengan para vokalis yang handal tentunya, untuk memanjakan para pengunjung disana. Dan saat itu, AL berinisiatif mencurahkan isi hatinya melalui lagu yang dibawakannya itu.

Seandainya dia ada disini, batin AL setelah selesai dengan lagu yang dinyanyikannya. Para pengunjungpun memberikan tepuk tangan yang meriah membuat AL membungkukkan badannya sejenak sebagai ungkapan terima kasihnya, ada pula yang histeris tapi tidak pingsan tentunya.

 Diapun kembali menuju kursi dimana teman - temannya berada. Namun sebelum dia menduduki kursinya, seorang wanita datang menghampirinya dengan membawa sebuah bucket bunga berisi ucapan dan berkata...

" Ini.... buat kamu " kata wanita itu dengan potongan rambut pendek dan mengenakan dress selutut berwarna kuning yang tak lain adalah Jovila dengan senyuman andalannya.

AL yang tiba - tiba ingin duduk, langsung menerima bucket bunga itu begitu saja sebab terkejut dengan penampilan baru Jovila yang sebelumnya berambut panjang. AL hanya terdiam sambil mengerutkan keningnya karena heran dengan maksud kedatangan Jovila yang mendadak itu.

Namun tiba - tiba terdengar suara teriakan dari arah parkiran Cafe...

" Asma... "

" Asma .... Tunggu....."

" Asma ..." teriak EL sambil berlari untuk mengejar Asma namun tak mungkin lagi digapainya karena kebetulan ada sebuah Mobil angkot yang sedang melintas di depan Cafe itu dan Asma berhasil kabur dari kejaran EL. Semua itu tak lepas dari penglihatan AL karena dia berdiri menghadap ke arah pintu cafe yang terbuat dari kaca serta dindingnya yang transparan.

Sesaat dia sempat terpesona dengan penampilan Asma yang mengenakan dress berwarna cream dengan rambut panjang terurai dari arah belakang.

AL juga cukup terkejut ternyata penampilannya tadi dilihat oleh pujaan hatinya. Namun dia belum sempat menegurnya, Asma telah pergi menghilang dari pandangannya begitu saja. AL justru penasaran dengan reaksi Asma ketika melihat penampilannya tadi hingga Dia malu - malu sendiri.

Dia pasti cemburu, pikir AL sambil senyum - senyum tak jelas dengan pikirannya itu.

Karena emosi, EL pun menghampiri kakaknya yang masih mencerna situasi dengan posisi berdiri mematung sambil memegang bunga dari Jovila itu.

" Ganjen banget sih lo..." kata EL sambil mengambil bucket bunga ditangan kakaknya lalu diberikan kembali pada Jovila dengan kasar.

" Nih ambil... ".

" Kak AL tuh, nggak butuh bunga - bungaan kayak Gini.. " tunjuk EL pada bunga berwarna kuning senada dengan baju yang dikenakan oleh Jovila.

" Emang kuburan apa??? Pake bunga - bunga segala.. "

" Masih nggak cukup lo deketin Evan??? "

" Trus.... Sekarang mo balikan lagi sama Kakak gue??".

" Big No " kata EL sambil menyilangkan kedua tangannya membentuk huruf X.

Dia berani berkata demikian karena dia tahu untuk siapa sebenarnya lagu yang dibawakan kakaknya itu.

" Udah... sana... sana...sana... " Ucap EL yang tak peduli dengan wajah Jovila yang seperti tak terima dengan perlakuannya.

" Hush... Hush...hush..." kata EL sambil mendorong tubuh Jovila agar menjauhi kakaknya namun Jovila tak berdaya karena dipermalukan didepan umum. Sehingga dia memilih pergi walaupun dengan wajah yang kusut.

Awas ya...belum gue balas lo, liat aja nanti..batin Jo sambil melangkah menuju parkiran.

" Kak AL juga... "

" Ngapain bengong disini?? " Tanya EL dengan beralih menatap kakaknya dan melampiaskan emosinya yang tertahan sejak tadi.

" Gue udah capek - capek Tau, manggil si Asma kesini buat liat performance lo ".

" Eh... Elo nya malah romantis - romantisan lagi sama Jovila ".

" Mau CLBK loe...hah ??? " Tanya EL beruntun membuat AL hanya bisa menelan salivanya.

" Ya... Maaf " ucap AL akhirnya.

" Maaf .. Maaf..."

" Nggak mikir apa... Perasaan orang kayak gimana?? "

" Udah melting di nyanyiin lagu yang romantis.."

" Eh... malah terima bunga dari cewek lain " kata EL yang mengeluarkan unek - uneknya dengan melipat kedua tangan didepan dadanya sambil memandang sinis kakaknya.

" Pokoknya gue nggak mau Tau ya, besok kak AL harus klarifikasi langsung sama Asma soal kejadian hari ini TITIK " ucap EL yang sedang dongkol kemudian berlalu meninggalkan kakaknya begitu saja.

Eh...Tunggu tunggu.... Nih yang kakak, gue apa dia sih?? Kok jadi gue yang diceramahin, pikir AL sambil geleng - geleng kepala dan mengacak rambutnya. Dia lalu pamit pada teman - temannya kemudian berlari mengejar Adiknya untuk diantar pulang bersama.

" EL.... tunggu gue dulu... "

" EL... " teriak kakaknya ketika EL sudah terlihat menjauh dengan mempercepat langkahnya hingga akhirnya AL dapat menahan Adiknya untuk diajak pulang bersama ke rumah mereka. Evan tak berada disana sebab ada tugas kelompok katanya bersama teman - teman sekolahnya.

            ~ ALVARO ~

            ~JOVILA~

          ~ASMARANI~