NovelToon NovelToon
In Another World With The System

In Another World With The System

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Tamat / Sistem / Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Dunia Lain
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fallen Star

Genre: Action, Adventure, Comedy (?) Fantasy, Isekai, Magic, Romance (?), Single Heroin, System

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fallen Star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23 [ Ragna Vs Roland ]

Saat ini, di ruangan lain di sebelah ruangan Leo dan para siswa berada, Ragna dan Roland sedang berhadapan satu sama lain.

"Tuan kesatria, bisakah kau tidak ikut campur dalam masalah ini?"

Mendengar ini, Roland semakin mengerutkan keningnya.

"Tidak ikut campur katamu!"

"Kalian ingin mencelakai salah satu muridku dan kau ingin aku untuk tidak ikut campur? Apa kau pikir aku akan menurutimu!"

Mendengar penolakan Roland yang sangat jelas, Ragna juga tidak marah.

Bagaimanapun, dia melakukan ini hanya untuk mencegahnya mencapai Leo.

"Bukankah Leo juga mantan muridmu? Apa kau tidak peduli padanya?"

Roland terdiam sejenak sebelum menjawab dengan nada menyesal, "Insiden yang terjadi pada nak Leo adalah salahku sebagai guru karena aku tidak bisa mendidik Hugo dengan benar, dan aku memang merasa bersalah tentang itu."

"Tapi..." Raut wajah Roland menjadi serius sebelum berkata, "Bukan berarti aku akan membiarkan Leo membunuh Hugo karena perbuatan yang dia lakukan."

"Sebagai guru, adalah tugasku untuk melindungi muridku. Nak, sebaiknya kau tidak menghalangiku! Walaupun begini, aku adalah kesatria terkuat di kerajaan Velgia."

Mendengar ancaman Roland, Ragna masih terlihat santai.

Memang benar, kekuatan kesatria didepannya memang kuat. Mungkin kekuatannya setara dengan dirinya.

Dan jika mereka berdua bertarung dengan sekuat tenaga, pemenangnya tidak dapat dipastikan.

Tapi, ada alasan lain yang membuat Ragna terlihat santai.

Lokasi mereka saat ini tidak jauh dari para siswa. Jika mereka bertarung dengan sekuat tenaga, dampak pertarungan mereka mungkin akan meluas ke tempat para siswa dan akhirnya akan berakhir melukai mereka.

Roland mengetahui hal ini, karena itu dia tidak bertindak dengan gegabah.

"Kesatria terkuat ya!" Ragna tersenyum saat dia mencengkram pedangnya dengan lebih erat dan berkata, "Aku ingin tau siapa yang akan menang jika kita bertarung dengan sekuat tenaga!"

Roland menghela nafas, "Sepertinya kau tidak berniat untuk mundur ya!"

"Kalau begitu..." Ekspresi wajah Roland menjadi serius saat tekanan yang menakutkan keluar dari tubuhnya sebelum dia berkata, "Aku harap kau siap!"

Merasakan tekanan yang disebabkan oleh Roland, Ragna sedikit melebarkan matanya sebelum dia tersenyum kecil, 'Sepertinya aku terlalu meremehkan kekuatannya.'

"Aku akan mulai, paman!" Setelah mengatakan itu, Ragna bergegas ke arah Roland, dan dia tiba dalam sekejap mata.

Sinar biru melintas saat Ragna mengayunkan pedangnya ke kepala Roland. Namun, reaksi Roland membuatnya sedikit bingung.

Alih-alih menggunakan pedangnya untuk memblokirnya, Roland malah mengangkat tangan kirinya yang tidak memegang pedang untuk memblokir serangannya.

Tapi, sesaat sebelum tangannya menyentuh pedang Ragna, tiba-tiba tangan kiri Roland berubah menjadi seperti besi berwarna hitam.

CLANG!

Bunyi berdentang terdengar saat Roland menangkap pedang Ragna di genggamannya, yang membuat Ragna melebarkan matanya karena terkejut.

"Aku menangkapmu!" Roland menyeringai dan mengayunkan pedang di tangan kanannya ke perut Ragna.

'Bahaya!' Ekspresi panik muncul di wajah Ragna saat dia memutuskan untuk melepaskan pedang ditangannya sebelum dia melompat mundur dan menjauh dari Roland.

Setelah berhasil menjauh, Ragna menatap Roland dengan waspada saat keringat dingin mengalir di punggungnya. Dia benar-benar merasa seperti mendekati kematian.

'Jika aku tidak mundur tepat waktu, mungkin tubuhku sudah terbelah menjadi dua!' Pikir Ragna sambil menatap Roland yang sekarang memegang pedang di kedua tangannya.

"Pedangmu sekarang ada di tanganku. Sekarang, apa yang akan kau lakukan?"

Ragna tersenyum kecil dan berkata, "Itu hanya satu pedang..." Menggunakan skill Sword Creation, sepuluh pedang muncul dan melayang di samping Ragna sebelum dia berkata, "Aku bisa menciptakannya kapanpun aku mau! Terimalah!"

Sepuluh pedang di samping Ragna melesat ke arah Roland sebelum Roland menggunakan pedang di kedua tangannya untuk menangkisnya.

Namun...

BOOM! BOOM! BOOM!

Ledakan terjadi saat pedang di tangan Roland bersentuhan dengan pedang Ragna, yang menimbulkan debu-debu beterbangan hingga menutupi tempat Roland berdiri.

Saat debu mulai bubar, sosok Roland mulai terlihat saat seluruh tubuh, armor, dan pedangnya terlihat seolah berubah menjadi seperti besi berwarna hitam. Selain itu, tubuhnya tidak mengalami luka sama sekali.

"Kau punya skill yang merepotkan, nak!" Roland berjalan keluar dari area berdebu saat tubuhnya kembali normal, "Tapi, kau membutuhkan lebih dari ini untuk melukaiku."

"Skill milikmu?" Ragna mengangkat alisnya.

"Benar. Ini kemampuan skill [Hardening Haki] milikku. Dengan Hardening Haki, aku dapat mengeraskan tubuhku dan seluruh peralatan yang aku pakai." Roland menjawab dengan jujur sebelum berkata, "Jadi, serangan apapun yang kau lakukan tidak akan bisa melukaiku."

"Tidak bisa melukaimu? Aku meragukan itu!" Ragna tersenyum kecil, yang membuat Roland merasa ada yang salah sebelum dia melebarkan matanya saat dia menyadari sesuatu. Namun, itu sudah terlambat.

BOOOM!

Pedang Ragna yang ada di tangan kiri Roland tiba-tiba meledak, yang menimbulkan awan debu berkumpul sekali lagi. Kemudian, dia mengibaskan tangannya dan mengakibatkan angin berhembus sedikit kencang, yang mengakibatkan awan debu tersingkir saat sosok Roland terlihat.

Roland saat ini berdiri di atas kawah kecil yang disebabkan oleh ledakan pedang Ragna.

Namun, fokus utamanya bukan itu. Darah menetes dari sudut mulut Roland sedangkan tangan kirinya gosong sambil bercucuran darah yang sangat banyak. Bahkan armor yang dipakainya juga hancur sebelah.

Dengan kondisinya saat ini, diperkirakan Roland tidak akan bisa menggunakan tangan kirinya untuk sementara waktu, yang membuat Ragna menjadi lebih unggul dalam pertarungan ini.

Wajah Roland berkerut saat ekspresi kesakitan terlihat diwajahnya, "Aku lengah! Aku tidak berpikir kau bisa meledakkan pedang yang ada di tangan kiriku."

Ragna mengangkat bahunya dan berkata, "Itu tidak akan terjadi jika kau tidak meremehkanku! Sayangnya, kau terlalu percaya diri dengan kekuatanmu!"

Roland menghela nafas dan berkata, "Aku tidak menyangka akan datang hari dimana aku diajari oleh seorang anak muda."

Memikirkan ini, Roland menggelengkan kepalanya dalam-dalam. Jika saja aku menghadapi orang di depanku dengan serius! Mungkin cedera ini tidak akan pernah terjadi.

"Siapa namamu, anak muda?"

"Ragna, hanya Ragna."

"Ragna ya!" Roland bergumam saat dia mencatat nama ini dalam pikirannya.

"Sangat jarang ada anak muda yang memiliki kekuatan sebesar ini. Apa kau berasal dari kekuatan tertentu?"

Yang dimaksud kekuatan tertentu adalah sesuatu seperti kerajaan, organisasi, atau kelompok tertentu.

"Tidak. Aku hanya seorang pengembara yang bebas." Ragna menggelengkan kepalanya dan meniru kata-kata Leo sebelum dia tersenyum masam, "Tapi jika kau membandingkan kekuatanku kami, maka kekuatannya saat ini sedikit lebih kuat dariku."

"Maksudmu nak Leo?" Roland terlihat terkejut. Dia pernah mengajar Leo dan waktu itu, kekuatannya adalah yang paling lemah diantara para pahlawan yang dipanggil oleh kerajaan Velgia.

Tidak... Bahkan jika dibandingkan dengan siswa lainnya, kekuatan Leo saat itu jauh dibawah mereka. Saking lemahnya, dia bahkan kesulitan untuk membunuh satu ekor Slime, yang membuatnya menjadi beban bagi teman-teman sekelasnya.

Tapi... Roland tidak menyangka kalau kekuatan Leo saat ini lebih kuat daripada pemuda didepannya.

"Paman, Apa kau mau lanjut bertarung? Biar kuberi tau, bahkan jika kau berhasil mengalahkanku, kau masih akan menghadapi rekanku. Jadi pada akhirnya perjuanganmu akan sia-sia."

"Memang benar. Dengan kondisiku saat ini, akh tidak akan bisa mengalahkan kalian berdua."

"Tapi, sebagai guru...Aku akan melakukan apapun untuk melindungi muridku. Bahkan jika aku harus mempertaruhkan nyawaku."

"Nak, mari lanjutkan pertarungan ini!" Roland mengarahkan ujung pedangnya ke arah Ragna saat ekspresi wajahnya penuh dengan tekad.

"Baiklah." Ragna tersenyum dan bersiap untuk ronde kedua.

Kemudian, Ragna dan Roland menatap satu sama lain sebelum mereka melesat maju secara bersamaan.

Pertarungan ronde kedua... Dimulai.

.....

Evelyn: "Tolong tinggalkan Like Komen and Subscribe sebelum pergi (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)"

1
Sak. Lim
jgn naaaaaif gobloooook idioooooot songong byk org lebih baik
Sak. Lim
cemen mc naiiiiif goblokkkk lebaaaay ga tegas tanya alasan ga di kasih brgbng
Sak. Lim
idioooooot songong trllu naaif bnererrrr2 goblokkkk
Mobius
Terimakasih
Vilvy
Terimakasih atas Chapter yang luar biasa ini Thor, semoga ada banyak spesies yang baca novel ini sampai akhir
Fendi Kurnia Anggara
lanjut lagi thor
Fallen Star: Yah, saat ini masih dipertimbangkan (•⁠ᴗ⁠•)
total 1 replies
ini sebab berapa kata Thor? pendek kayanya
Fallen Star: Yah, gak terlalu banyak, cuma sekitar 1000 kata 😅
total 1 replies
Vilvy
Up Thor
Fendi Kurnia Anggara
lanjutkan thor
Fendi Kurnia Anggara
nice thor
Fendi Kurnia Anggara
lanjutin thor jangan sampek berhenti di tengah jalan
Fallen Star: Gak janji, yang baca gak banyak soalnya 😅
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
nice thor
Niuhara
Thanks for the chapter
PotatoBoy
awal cerita yg bagus, semoga tidak naif, biasanya kebanyakan kalo cerita layar belakang pedang dan sihir MC nya naif. semoga MC nya balas dendam dgn bantai bantai Buahahahahahahahaha
Fallen Star: sebenarnya tidak ada bantai bantai, karena yang khianati MC cuma 1 orang, makasih
total 1 replies
Niuhara
Thanks for the chapter
Freiss Kessler
Venezuela saking parahnya sampe jadi Dungeon di dunia lain🗿
Fallen Star: Serius, itu sebenarnya cuma nama acak, gak nyangka kalo ternyata ada negara dengan nama itu 😅
total 1 replies
Nino Ndut
aegghh..males bgt baca mc model begini..kek bocah ababil begini..setidaknya jelas kek..mau jd kejam, dingin atau apa..ini labil amat..cacat dah
Fallen Star: Uoooooohhh!! Terimakasih terimakasih, akhirnya ada orang yang memahaminya!!
Niuhara: Gpp thro, MC udah bagus, aku suka
total 3 replies
Fallen Star
Hanya author yang tanpa malu-malu memberi nilai bintang 5 pada karyanya sendiri /Shy/
Niuhara
Thanks for the chapter
Niuhara
Novel bagus kek gini kok kayaknya gak banyak yang baca ya!! Btw, terimakasih atas cerita yang luar biasa ini, Author-San 😄
Fallen Star: Hehe~ Terima kasih atas dukungannya, Reader-Kun 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!