NovelToon NovelToon
Kenangan Lama Dan Baru Mora

Kenangan Lama Dan Baru Mora

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Keluarga
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

“Duaar,”suara tembakan mengarah ke kepala Sara. Setelah Sara tewas ada truk yang menabrak mobilnya dari belakang membuat dia tewas di wajah yang tidak dikenali.
“Kenapa mama lama sekali menjemputku,”ucap Mora yang menuggu di depan taman kanak-kanak bersama dengan gurunya.
Bagaimana kisah Mora setelah mamanya meninggal?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KLdBM 23

Di malam yang tenang dan damai tapi berbeda di ruang kerja Bram. Dimana Bela ingin membatalkan pertunangan dengan Taizan dan memilih tuan muda Jaksen.Tapi Bram menolah bersama dengan Sari karena mereka mendengar kalau Jaksen itu telah menyukai orang lain. Jadi Mora disini itu sebagai tameng untuk wanita yang nanti akan menjadi nyonya di keluarga Jakalata. Bela yang tidak paham bertanya,”Kenapa jika dia memiliki wanita lain harus menikah dengan Mora?.”

“Itu karena nenek mereka yang tidak setuju dengan wanita pilihan Jaksen. Tapi nenek mereka akan setuju jika wanita yang pertama dinikai oleh Jaksen itu adalah orang yang di sukai oleh neneknya. Jadi setelah itu Jaksen bisa menikah dengan wanita itu,”kata Bram.

“Ibu juga mendengar kabar kalau wanita itu sedang hamil anak dari Jaksen. Jadi cepat atau lambar Mora akan di perlakukan tidak pantas di keluarga itu. Apa kamu mau disia-siakan oleh Jaksen,”ucap Sari. Bela yang sudah tahu kenapa orang tuanya menyerahkan Mora menganggu dan dia merasa beruntung karena dia bisa mendapatkan Taizan.

Di pagi hari setelah semua selesai Mora berangkat sekolah. Tapi tidak seperti biasanya ada mobil yang menjemput Mora.Bram dan Sari yang melihat hanya menatap dingin dan menyuruh dia masuk ke dalam. Mora hanya mengiyakan saja hingga dia melihat Jaksen sudah ada didalam mobil.”Kenapa kamu datang menjemputku sekarang bukan masih nanti kita berangkat ke tempat neneknya,”kata Mora yang dengan santai.

“Aku juga males menjemput kamu jika tidak disuruh oleh nenekku untuk mengantar kamu ke sekolah,”kata Jaksen dengan dingin.

“Nenek Ira menyuruh kamu, tapi kenapa. Apa ini karena orang yang mengikuti aku melihat aku dalam bahaya beberapa hari yang lalu,”kata Mora sambil berpikir.

“Apa yang kamu katakan ada orang yang mengikuti kamu,”ucap Jaksen yang baru saja tahu.

”Coba kamu lihat dibelakang ada mobil yang mengikuti kita bukan, dia itu suruhan nenek kamu bukan. Aku tahu beberapa hari ini,”kata Mora menujukan arah diaman posisi orang yang mengikutinya. Jaksen yang paham dengan pengawal neneknya hanya bisa menghela nafas hingga mereka sampai disekolah Mora.

“Aku akan jemput kamu pulang sekolah,”ucap Jaksen. Mora tanpa berkata keluar dan segera masuk ke dalam gedung sekolagan. Dimana seperti biasa ada teman yang juga baru saja datang keduanya sempat berbincang satu sama lain.

Beberapa jam telah berlalu dimana Mora hendak meminjam buku untuk materi yang akan dia buat untuk blognya. Tapi setelah melihat isi dari perpustakaannya masih kurang untuk Mora,”Apa aku harus pergi ke toko buku.”

Mora yang merasa terdesak untuk mencari bahan itu karena dia ingin segera menyelesaikannya. Setelah kelas selesai Mora hendak ingin pergi ke toko buku yang ada diseberang jalan. Tapi Jaksen sudah menuggu Mora sehingga dia meminta izin kepadanya. Tapi Jaksen menolak karena apa yang di carai oleh Mora bisa dia dapatkan diperpustakan di keluarga Jakalata. Mora tersenyum hingga mobil mulai berangkat menuju ke tempat nenek Ira.

Di perjalanan Mora tidak membuka mulutnya karena melihat Jaksen yang sedang sibuk dengan dokumen yang dia bawa. Tapi di tengah perjalan mobil berhenti tiba-tiba membuat dia melihat kedepan.”Kenapa kita berhenti,”ucap Jaksen kepada sopir tanpa melihat ke depan. Jaksen yang masih melihat ke layar laptopnya karena sedang mengakumulasi hasil penjualan pada bulan kemarin.

“Bos kurasa kita akan terlambat didepan ada kecelakaan,”ucap sekertarisnya.

“Sampai kapan kita harus menuggu,”kata Mora yang ingin tahu.

“Kami juga tidak tahu nona,”ucap sekertarisnya. Mora yang merasa bosan duduk di mobil membuka tasnya dan mengambil novel yang belum dia selesaikan. Keduanya yang sibuk dengan apa yang mereka sukai hingga jalan di buka kembali. Tapi saat jalan dibuka Jaksen mendapatkan telepon dimana wajahnya terlihat berbeda dari saat Mora ada disisinya.

“Siapa yang menelepon,”ucap Mora yang ingin tahu. Tapi Jaksen tidak menjawab dan hanya mengakat telepon yang masuk itu. Tiba-tiba Jaksen menyuruh sopir untuk putar balik dan pergi ke rumah sakit Cahaya. Mora melihat ekspresi wajah Jaksen yang sedikit murung membuat dia penasaran.

“Siapa yang sakit sampai kamu gelisah seperti itu,”ucap Mora. Tapi Jaksen sama sekali tidak menjawab dan hanya melihat Mora dengan tatapan dingin seperti ingin membunuh Mora. Mora merasa merinding dengan tatapan Jaksen sehingga dia tidak bertanya sampai mereka didepan rumah sakit. Jaksen dengan cepat keluar tapi sebelum dia pergi masuk dia berkata kepada sopir untuk mengantarkan  Mora kerumah neneknya dulu.

Sekertarisnya yang ingin membuka mulut sudah melihat Jaksen pergi masuk ke dalam rumah sakit. Di dalam mobil Mora bertanya kepada kedua orang didepan,”Kenapa Jaksen sangat buru-buru pergi siapa yang sakit sebenarnya?.” Tapi sopir terdiam dan hanya mengemudikan mobil karena dia tidak bisa ikut campur urusan dari majikannya.

Sementara Sekertaris Jaksen hanya berkata,”Sebaiknya nona Mora tidak tahu itu lebih baik dari pada anda tahu.” Mora mendengar itu merasa kalau apa yang dilakukan oleh mereka seperti ingin membatasi semua yang harus dia tahu.

Mora kembali terdiam dan membaca novelnya hingga dia sampai di rumah nenek tepat pukul 5 . Mora keluar setelah memasukan novelnya ke dalam dimana Mora disambut dengan baik oleh nenek Ira.”Mora akhirnya kamu sudah datang nenek sudah lama menuggu kamu. Tapi dimana Jaksen kenapa dia tidak datang bersama dengan kamu,”ucap Nenek Ira sambil melihat sekelilingnya.

Nenek Ira melihat ada yang aneh sehingga dia melihat ke arah sekertaris Jaksen. Tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa sampai akhirnya Mora berkata,”Nenek tadi di tengah jalan Jaksen mendapatkan panggilan dari seorang yang ingin bekerja sama di luar negera. Jadi dia sedikit terlambat untuk datang ke sini. Nenek tidak apa-apakan, ayo kita masuk Mora sudah lapar ini.”

Sekertaris Jaksen mendengar perkataan dari Mora merasa lega hingga Naila dan Morgan mendekat ke arahnya. Sekertaris memberitahukan kalau Jaksen pergi ke rumah sakit dengan dia menduga kalau Laila ada disana. Naila dan Morgan yang mendengat itu sedikit pucat mencoba menghubungi Jaksen yang ada di rumah sakit.

Jaksen yang di rumah sakit merasa tenang kalau Laila dalam kondisi baik-baik saja. Melihat ke layar ponsel ayahnya menghubunginya segera mengakatnya. Dimana informasi di tukur termasuk kebohongan yang dibuat oleh Mora. Setelah kondisi Laila Naila dan Morgan masuk ke dalam dimana Mora masih tersenyum kepada nenek Ira.

“Kurasa kita tidak salah memilih wanita itu menjadi istri pertamanya jadi kita bisa memanfaatkan Mora,”ucap Naila dengan wajah tersenyum dengan penuh kelicikan. Morgan yang mendengarnya juga sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh Naila istrinya.Tapi apa yang akan terjadi setelah itu apa Mora akan bisa bahagia dengan Jaksen?.

1
Amelia
lanjut Thor
Lhisa Amira Nhatasya
lanjut dong author jgn dibikin penasaran
Lhisa Amira Nhatasya
kasihan skli mora🥲🥲
Tasya ✨
saya mampir yah kak. 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!