NovelToon NovelToon
Rewrite You!

Rewrite You!

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / mengubah sejarah / Angst / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Milady El

Dengan perasan sedih yang masih tersisa dan melebamkan jiwa, aku membuka mataku. Menyaksikan sebuah kamar putih mewah yang berhiaskan ukiran-ukiran indah. Selimut ini terasa tebal dan lembut. Ini bukanlah kamarku...
Aku memutuskan untuk bangkit dan berdiri mengamati sekitar. Cermin? Siapa gadis cantik yang ada di cermin itu? Apa itu....
AKU?

Aku berpindah masa ke masa lalu yang ada di buku sejarah yang telah ku baca. Dewa Vattarius mungkin telah memberikanku kesempatan untuk menyelamatkan Clyde, sosok penjahat yang hidup dengan sangat menyedihkan. Aku akan menarik Clyde keluar dari kegelapan itu dengan menjadi apa yang ia cari seumur hidupnya.

Tapi, mengapa Dewa Vattarius seperti mengirimku ke masa ini untuk menjadi luka Clyde yang baru lagi? Apa yang sebenarnya Dewa Vattarius inginkan dari kisah ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Milady El, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Asap Candu Yang Menenangkan

Setidaknya hentikan langkah kaki kecilmu itu, wanita lemah! Atau aku akan melakukan hal yang lebih kejam dari pada yang bisa kamu bayangkan dengan kepala kecilmu itu. Aku lebih dari mampu untuk mengirimmu ke alam yang lain.

Tapi, sebenarnya... Keraguan apa ini yang ada di hatiku saat aku melihat wajahmu yang rapuh itu? Membunuh seseorang bukanlah hal yang baru bagiku tapi, di hadapannya kenapa aku merasa begitu ragu? Perasaan apa ini sebenarnya?

Seharusnya aku dapat dengan mudah mematahkan lehermu yang tipis itu atau menikam perut mungilmu dengan belatiku. Itu adalah hal-hal yang selalu ku lakukan pada orang-orang yang menyebalkan seperti mu ini. Tapi, kenapa aku tidak bisa melakukan semua hal itu padamu?

Tidak! Bukan tidak bisa. Tapi, aku tidak mau melakukannya. Aku tidak mau membunuhmu walaupun kamu memang sangat mengganggu ku.

Pada akhirnya hal yang ku lakukan pada gadis yang ada dihadapanku ini hanyalah menarik tangannya agar lebih mendekat pada tubuhku. Aku ingin lebih jelas melihat ekspresi wajahnya yang membingungkan itu. Aku ingin menangkap semua keindahannya dengan jauh lebih dekat lagi.

Iya, sejujurnya aku ingin sekali mendekap tubuh gadis lemah yang ada di hadapanku ini. Memeluknya sangat erat di dadaku yang bidang dan besar ini. Tapi bukan untuk membunuhnya, aku hanya ingin mencari tahu alasan dari keraguan ku ini saja. Dan perasaan apa yang sebenarnya aku rasakan padanya.

Namun, ini masih belum saatnya untukku melakukan itu padanya. Bukankah menikmati santapan enak yang benar itu dengan memakannya perlahan-lahan? Aku harus bersabar sedikit dan memastikan lebih lagi, sebelum aku memetiknya saat sudah matang.

Jadi dengan pikiran itu, aku putuskan untuk melepaskan cengkramanku dari tangannya.

“Maafkan aku, jika aku malah jadi bertindak kasar dan tidak sopan padamu. Tanganmu begitu hangat hingga aku tidak ingin melepaskan dirimu begitu saja. Tapi, aku harus sadar bahwa aku tidak bisa memaksamu juga.” Ucapku dengan penuh kelembutan.

Aku sudah begitu baik dan lembut pada gadis lemah ini, kan? Tapi, kenapa dia masih hanya tetap diam dan menghindari untuk memandangku? Aku benar-benar tidak tahan dengan permainannya ini.

Sialan! Aku ingin sekali meraih kepala mungilnya itu!

“Apakah karena hal ini kamu menjadi takut padaku dan membenciku?” Tanyaku padanya dengan terus memasang wajahku yang lembut. “Aku bisa mengerti jika kamu merasa seperti itu pada ku.”

“Tidak. Aku sama sekali tidak merasa takut ataupun membencimu. Hanya saja...” Jawab gadis itu dengan keraguannya yang membuat tanganku menjadi gatal.

“Hanya saja?” Aku berusaha bersabar untuk mendapatkan jawabannya.

“...” Gadis itu terdiam sesaat sebelum akhirnya lanjut berbicara. “Aku tahu bahwa kamu adalah seorang pria yang sangat baik. Aku tahu itu.”

Argh... Wajah itu lagi! Mengapa dia menangis lagi di hadapanku saat melihatku? Apa alasanmu menunjukkan wajah itu padaku, gadis lemah?!

Apa sebenarnya yang kamu rasakan padaku, Seraphina?

“Maaf... Sepertinya mataku kelilipan debu lagi.” Ucapnya berbohong.

Aku tahu kamu sedang berbohong saat ini. Kamu bukan menangis karena debut. Tapi, kamu memang menangis saat kamu memandang wajahku. Aku ingin tahu. Aku sangat ingin tahu tentang apa yang sebenarnya kamu pikirkan dan rasakan tentangku, Seraphina. Aku ingin tahu semuanya. Aku ingin menyelami perasaan aneh yang telah kamu berikan padaku ini.

Aku melepaskan jas merah tua kesayanganku dan memakaikan pada kedua pundaknya yang terasa rentan. Wajahku berada sangat deka dengan rambut dan kepala belakangnya. Aku mencium aromanya lebih baik di saat ini. Entah karena shampo atau parfumnya tapi, aroma tubuhnya tercium sangat manis bagiku.

Aku tidak bisa menjelaskannya kenapa aku sampai memperhatikannya seperti ini. Ini sungguh adalah hal yang sangat mustahil aku lakukan pada gadis lain. Tapi, aku ingin sekali melakukan ini untuknya. Untuk pertama kalinya, selain para pelayanku, aku membiarkan orang lain menyentuh jas kesayanganku tersebut.

“Sepertinya kamu memang harus kembali ke kediamanmu sebelum kamu tambah sakit.” Ucapku saat memakaikan jasku padanya. “Cuacanya saat ini memang sangat berangin dan tidak cocok untuk kita berbicara. Kamu pakai saja dulu jasku ini dan kembali ke kediamanmu.”

“Terima kasih...” Ujarnya dengan malu-malu dan gugup.

Aku dapat melihat jelas wajahmu yang malu-malu saat aku memakaikan jasku padamu. Wajahmu yang merah merona seperti ini membangkitkan sebuah gairah yang telah lama ku lupakan. Seraphina yang manis, kamu tetap adalah seorang gadis muda biasa.

Ahh... Kenapa sebenarnya dengan diriku hingga melakukan hal bodoh ini pada dirinya? Tapi, yang lebih mengherankan adalah bahwa aku menikmati ini.

“Kamu pasti tidak ingin aku antar sampai ke kediamanmu. Jadi, aku akan berpamitan padamu untuk saat ini. Dan lain kali mungkin saja kita bisa berbicara dengan lebih santai lagi.” Ucapku sambil berbalik dari Seraphina.

“Aku... Aku akan mengembalikan jasmu ini padamu dalam keadaan bersih dan seperti semula. Mungkin saat itu kita bisa berbicara.” Ucapnya dengan wajah yang sangat merona merah.

Aku ingin sekali menyentuhnya...

“Baiklah, aku akan menerima niat baikmu itu. Jas itu memang sangat berharga untukku. Kamu bisa mengembalikannya saat kamu dan berkunjung ke kediaman Grimwald di waktu luangmu. Aku akan sangat senang untuk menunjukkan padamu betapa indahnya kediaman tersebut.” Ucapku sebelum pergi meninggalkannya.

Aku ingin sekali menggenggamnya...

“Berhati-hatilah!” Ucapnya padaku dengan wajah yang nampak mengkhawatirkanku. “Aku pasti akan menjaga jas ini dengan baik.”

Aku ingin sekali menariknya,,,

Langkah kakiku terasa berat ketika aku harus meninggalkannya seperti ini. Aku ingin berbalik dan berlari padanya. Tapi, aku tidak bisa memaksakan dirinya untuk saat ini. Aku harus sedikit bersabar. Lagipula semakin lama aku bersamanya, mungkin aku akan semakin gila karenanya.

......................

Bulan bersinar dengan sangat indah malam ini. Bulat sempurna dan sangat terang. Malam yang nampak begitu indah untuk dihabiskan bersama orang-orang yang terkasih. Tapi, itu tidak akan berlaku bagiku.

Aku melangkah masuk ke dalam kamarku yang gelap ini. Aku melepaskan vest dan dasi ku yang begitu ketat dan menyesakkan napasku saat ini. Aku ingin melepaskan belenggu yang mengikatku sangat kuat ini juga. Tapi, aku tak bisa

Setidaknya, malam ini aku ingin merasa tenang dengan caraku sendiri. Aku ingin memadamkan pikiranku yang merasa terus terganggu dengan bayangan gadis lemah itu. Aku juga ingin melupakan sementara semua hal kelam yang telah aku lalui. Semua perasaan yang menimbulkan ketakutan yang tak pernah ku ungkapkan kepada siapapun juga.

Aku duduk bersandar di ranjangku dengan sangat nyaman. Alat candu yang ku genggam dengan tangan kananku membuatku merasa lebih tenang. Setiap hembusan asap yang ku tarik dan ku keluarkan dari mulutku terasa seperti membasuh dan mengangkat semua kotoran yang ada di pikiranku perlahan.

Seharusnya, ini menjadi malam yang sedikit menenangkan untukku seperti biasanya. Tapi mengapa malam ini terasa berbeda. Aku merasa bahwa akan mendapatkan mimpi buruk dengan mata yang terbuka.

Seraphina... Siapa dirimu sebenarnya? Kenapa kamu menunjukkan semua ekspresi sedihmu itu padaku? Kamu bahkan menangis melihatku. Dan bagaimana kamu bisa mengenalku?

Sialan! Sosokmu sangat menggangguku, Seraphina.

1
Nani Kurniasih
coba Seraphina punya kekuatan sihir gitu
Milady: Biar bisa menghajar Clyde, ka? •́⁠ ⁠ ⁠‿ ,•̀
total 1 replies
Nani Kurniasih
gaya penulisannya bikin gak rela kalo loncat paragraf
Milady: Terimakasih banyak ka... (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)
total 1 replies
Nasa Wiko
😭
Milady
Sebuah kisah tentang pengorbanan demi mengubah takdir orang lain.
Kamu akan merasakan roller coaster perasaan saat membacanya.. /Chuckle/
Stefhany Anhai Rivera Maco
Padat dan menguras perasaan.
Milady: Terimakasih atas dukungannya, kakak!
total 1 replies
Nasa Wiko
penasaran lanjutannya, semangat author/Smile/
Milady: Terimakasih atas dukungannya, kakak!
total 1 replies
Nasa Wiko
intronya sad :') penasaran gimana nasib si anak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!