kisah seorang pemuda bernama BARKAH yang selamat dari kobaran api , ia melakukan perjalan spiritual ke pulau jawa. hal-hal diluar nalar pun di dapatnya setiap kali ia membantu orang yang datang kepadanya .
sempat dirancun oleh orang tak di kenalnya , untungnya, tangisan Diana membuatnya seakan hidup kembali ..
bagaimana kisah perjalanannya , simak terus tiap episode nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titik.tiga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
Akupun mendekati ibuku, ku pegang lengannya , tubuhnya seperti gemetar, saat kulihat wajahnya , ibuku sedang menangis .
Aku ga tau apa harus melakukan apa , melihat ibuku menangis dada ini semakin sesak dan akupun jadi ikut menangis.
Ku usap airmata nya, wajahnya yang pucat dan tatapannya yang kosong membuat hati ini semakin sakit melihatnya .
" ibu ini jahat .. Ibu memang ga tau diri , ibu ini ga tau terima kasih .. " ucap ibuku dengan tatapan kosongnya .
ucapannya itu membuat air mataku semakin mengalir ,
akupun berusaha membangunkan ibuku lalu kubawa ibuku ke tempat tidurnya .
ibuku terus saja mengeluarkan kata-kata serupa.
aku ga tau harus berbuat apa, aku hanya bisa menggenggam tangannya sambil menempelkan kepalaku diperutnya .
Cukup lama ibuku seperti itu, lalu perlahan suara itu tiba-tiba mengecil dan akhirnya ibuku tertidur..
akupun mengecup keningnya lalu keluar meninggalkan ibuku.
baru beberapa langkah aku berjalan , ibuku tiba-tiba terbangun kemudian berkata dengan paniknya . " ibu harus susul si mas ,, tunggu ibu mas , .. " ucapan itu terus dilontarkannya sambil membuka lemari pakaian . Aku yang panik langsung memeluknya lalu berteriak memanggil ayahku . " ayaaaaaaaah ,,, ayaaaaaaaaah,, .. Bu sadar bu,, ibu kenapa .... ibu mau kemana ... ayaaaaaaahh .... " ..
kubawa ibuku kembali ketempat tidurnya, tak berselang lama, ayah pun datang . dengan perasaan yang panik, ayahku berkata .. " kenapa sayang ..
bu , ibu kenapa ,, ibu tenang dulu ya .. " ucap ayahku sambil membelai rambut ibuku lalu menempelkan kepala ibuku di dadanya ..
" ibu harus susul si mas, si mas dalam bahaya,, " ucap ibuku dengan nada pelan.
ayahku terus menengkan ibuku . " si mas baik- baik saja bu ,, ibu tenang dulu ya .. " ..
Akupun langsung mengirim pesan pada kang barkah, alhamdulillah kang barkah menjawabnya dan bilang kalau dia baik-baik saja . Pesan itu langsung ku tunjukan pada ibuku.
Setelah ku katakan berkali kali, perlahan ibuku mulai kembali tenang lalu kembali tiduran.
aku dan ayahku menjaganya sampai ibuku benar-benar tertidur.
setelah kurasa ibuku sudah tertidur pulas, aku dan ayahku perlahan keluar dari kamar lalu selonjoran di ruang tamu.
"yah , apa yang sebenernya terjadi sih , ayu beneran bingung . " tanyaku sambil menyandarkan punggungku.
" entahlah, ayah juga bingung .
kita pasrahkan saja semuanya pada allah,,
Huuuufft ,, ayah pergi dulu ya, nanti kalau ibumu tanya, bilang aja ayah ke makamnya pa tono .. " ucap ayahku lalu berjalan kearah luar. Aku yang kala itu masih dihantui rasa kebingunan hanya bisa diam saja membiarkan ayahku pergi .
Ketika ayahku membuka pintu tiba-tiba hujan turun disertai suara guntur dan kilatan . kejadian itu seakan mengisyaratkan ayahku untuk tetap dirumah saja. ayah lalu menoleh kearahku, wajahnya seperti menahan kekesalan karena tak bisa pergi .
dengan keadaan pintu terbuka, ayah pun kembali duduk .
" sepertinya, ayah harus ceritakan semuanya sama kamu .. " ucap ayahku dengan nada yang lemas ,
aku yang bingung pun balik bertanya . " maksudnya yah ? , emangnya ada apa yah .? " ,,
Dengan hembusan nafas panjangnya, ayahku mulai bercerita dengan berkata . " hhhhhmmm huuuuufft , sejujurnya niat ayah ke makamnya pa tono itu , karena ingin menemui pa wahyu .. "
Belum sempat ayahku melanjutkan ceritanya, aku malah memotongnya dengan bertanya .. " pa wahyu penggali kubur ?? , emangnya ada urusan apa sama pa wahyu ..? "
ayahku dengan nada yang lemas berkata . " setelah pa tono di makamkan , pa wahyu nyamperin ayah dan si mas, dia bilang makasih karena sudah bantu dia . Ayah sebetulnya ingin sekali bertanya tapi disaat itu si mas seperti menghalangi .
selain menemui pa wahyu, ayah juga mau menemui mira . " ..
" mira ??, emangnya hubungannya sama mira apa ? " tanyaku memotong cerita .
" huuuufft, coba kamu fikir baik-baik , bagaimana mungkin si mas tiba-tiba bisa ke rumah sakit lalu menemui mira dan bantu jagain anaknya disaat dia mengurusi pa tono padahal, jelas-jelas si mas ga pernah sekalipun keluar dari rumah ini . si mas pun bingung karena sama sekali ga kenal dengan pa tono, mira ataupun anaknya .
itu semua terjadi setelah si mas membakar semua barang-barang yang sempat ayah beli untuk kesembuhanmu, " ..
aku yang mendengar ceritanya itu jadi bingung sendiri karena disaat aku bertemu mira, dia bercerita dengan begitu seriusnya menceritakan tentang kang barkah . Aku kira, kang barkah memang membantunya sebelum datang kesini.
Akupun kembali bertanya . " tapi kan ayah sudah tahu kalau pa tono meninggal , makanya ayah sama kang barkah izin mau ke rumahnya pa tono buat takziah .. "
Ayah pun menoleh kearahku, dengan tatapan kosongnya ayah pun berkata . " itulah awalnya , ayah dan si mas sama sekali ga tau bila pa tono meninggal , Bahkan semua jemaah pun ga ada yang tahu bila pa tono meninggal ..
ayah benar-benar bingung , semua kejadian ini benar-benar ga masuk akal . Kalau memang si mas itu orang yang ngerti tentang hal seperti ini, dia ga mungkin menyangkal sampai bersumpah segala ...
ayah takut, kesembuhan mu malah berbalik pada ibumu... "
kami yang disaat itu dihantui kebingungan tiba-tiba dikagetkan oleh suara pintu kamar yang terbuka , lalu terlihat ibuku berdiri kemudian berjalan mendekatiku.
Wajahnya lusuh ditambah kelopak matanya membengkak bekas menangis , ibuku lalu merangkulku sambil menyenderkan kepalanya dikepalaku .
ibuku lalu berkata . " kasian si mas, pasti kedinginan . ibu mau susul dia aja , biar dia tinggal disini aja nemenin ibu,, ayah mau kan temani ibu jemput si mas ..?? " .. Ucapan yang keluar dari mulut ibuku disertai air mata yang kembali menetes. Aku yang mendengar ucapannya itu hanya bisa mengelus punggungnya berharap ibuku bisa sedikit tenang .
Kulihat kearah ayahku, dia hanya menatap langit langit rumah sembari menghembuskan nafas panjang .
suasana kala itu terasa menyedihkan entah kenapa, kepergian kang barkah dari rumah seakan jadi pertanda kepergiannya untuk selama lamanya.