Sintia janda malang yang ditinggal suami begitu saja, Sintia bangkit dari keterpurukannya dengan merubah penampilannya supaya tidak ada lagi laki-laki yang seenaknya sama Sintia, Mampukah Sintia membalas sakit hatinya pada mantan yang seenaknya meninggalkan dirinya karena culun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Winda yang menahan ngantuk akhirnya berdiri, mendengar suara pintu diketuk ternyata Kiki baru pulang kerja membuat Winda kesal menunggu suaminya pulang jam sepuluh malam.
"Dari mana Mas kenapa tidak telefon atau kirim chat pulang sampai jam segini?" tanya Winda kesal, karena pertama kalinya Kiki pulang malam.
"Maaf Dek, Mas ada pekerjaan tambahan tadi di kantor, jadi baru sampai rumah jam segini sayang tapi terimakasih iya sudah tungguin Mas sampai datang." ucap Kiki terharu karena Winda rela tungguin dirinya sampai pulang.
"Huh jadi OB tidak enaknya seperti itu Mas, tapi iya sudah lah dorongin kursi roda aku Mas soalnya aku sudah ngantuk sekali kelamaan tungguin Mas disini!" protes Winda kesal tapi tidak bisa banyak protes, mau bagaimana lagi pekerjaan Kiki memang jadi OB yang siap disuruh-suruh bahkan sampai malam.
Kiki ngangguk dan langsung dorong kursi rodanya Winda, Kiki akan merahasiakan jika dirinya hari ini jalan sama Sintia setelah sekian lama apa lagi penampilan Sintia sekarang enak dilihat dan bisa diajak jalan tidak membuat dirinya malu.
**
Wulan setuju sama Sintia yang menolak keinginan Kiki, buat ke hotel dan tolak keinginan Kiki untuk sering nginep dirumahnya.
"Selama proses perceraian hindari kontak fisik kalian, enak sekali jadi Kiki bisa ajak olahraga ke kamu setelah menghianati dan juga meninggalkan kamu demi Winda, sekarang kamu sudah cantik dan pekerjaan bagus eh berusaha deketin kamu lagi enak saja dia!" saran Wulan yang mengingatkan Sintia supaya tidak menjalankan kewajiban suami istri.
"Tentu tidak akan pernah mau lagi jijik tau dipegang sama dia, tadi dia pegang tangan saja langsung saya lepasin tidak akan rela dipegang-pegang lagi." ucap Sintia yang tidak akan pernah mau lagi dipegang sama Kiki.
"Besok kamu bisa kok urus perceraian kalian, tidak usah memikirkan kamu tidak masuk kerja besok biar urusan kamu sama laki-laki itu berakhir, apa kamu mau Kiki juga dipecat dari pekerjaannya setelah kamu bahas perceraian sama Kiki?" tanya Wulan yang ingin Kiki lebih sengsara dari sebelumnya.
"Boleh deh Wulan, terimakasih iya bantuannya dan maaf saya seperti seenaknya di kantor kamu, tapi saya janji setelah urusan sama Kiki selesai saya akan berusaha kerja jauh lebih profesional juga membuat perusahaan kamu lebih banyak proyek saya akan nebus semuanya nanti oke." lanjut Sintia yakin, Sintia akan kerja lebih extra karena sudah seenaknya di kantornya Wulan.
Sintia akan membalas kebaikan Wulan dengan memberikan banyak proyek, setelah selesai urusannya sama Kiki.
Wulan setuju saja keinginannya Sintia, selama menguntungkan.
**
Winda memperhatikan Kiki yang siap-siap berangkat kerja, merasa heran melihat calon suaminya terlihat bahagia sekali karena senyum-senyum sendirian selama pakai baju kerjanya.
"Kenapa Mas terlihat bahagia? Apa mendapatkan naik jabatan Mas?" tanya Winda menatap Kiki.
"Bukan sayang, hari ini temen Mas ulang tahun jadi semua OB diteraktir katanya, oh iya hari ini Mas pulang malam lagi sayang soalnya rayain ulang tahun temen Mas diteraktir makan malam soalnya." ucap Kiki bohong, Kiki mana berani jujur kalo Kiki senang karena bisa ketemu lagi sama Sintia bahkan hari ini berjuang mendapatkan maaf dari Sintia.
"Oh diteraktir toh, iya sudah Mas tidak masalah nanti aku masak cuman untuk aku dan mertua saja kalo begitu Mas." lanjut Winda percaya saja.
Winda minum obat sebelum sarapan, Winda mulai bosan setiap saat dan setiap hari minum obat selama kakinya sakit.
**
Sintia dan Wulan turun dari mobil, disambut sama karyawan kantor yang kebetulan baru datang ke kantor dan baru selesai parkir kendaraannya.
"Bu Sintia apa Ibu mau makan siang bareng saya?" tanya sekaligus ajakan OKI yang kagum sama kecantikan Sintia, OKI mau mencoba deketin Sintia.
"Maaf tidak bisa, saya ada janji makan siang bareng orang panti jadi tidak bisa maaf iya Oki, iya sudah kita duluan iya masuk ke kantor." tolak Sintia sopan. Sintia masih belum buka hati untuk laki-laki lain karena masih status istrinya Kiki berusaha jaga jarak mungkin nanti saat sudah menjadi janda Sintia akan menghargai ajakan orang lain yang mau ajak makan siang bareng.
Wulan melihat OKI yang ditolak ajakannya merasa kasihan, tapi Wulan tidak bisa paksa Sintia terima ajakan OKI karena status Sintia masih punya suami sah.