NovelToon NovelToon
Married To A Complete Stranger

Married To A Complete Stranger

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: Purnamanisa

Riana, seorang fresh graduate yang diterima bekerja menjadi salah satu karyawan di sebuah perusahaan pengembang game yang cukup ternama, Gameflix. Riana tidak pernah menyangka akan mendapatkan kejutan di hari pertamanya bekerja. CEO perusahaan tempat dia bekerja melamarnya di hari pertamanya bekerja! Bagaimana kisah Riana selanjutnya? Simak kisah serunya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purnamanisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Butuh Proses

"Pagi, Mas," sapa Riana pada Barra yang terlihat menuruni tangga. Barra cukup terkejut dan berhenti di dua anak tangga terakhir demi mencerna apa yang dia dengar.

Terlihat Riana tengah sibuk memasak sesuatu di dapur dibantu seorang pelayan yang bermuka cemas ketika mengetahui Barra sudah bangun.

"Ini, tolong disajikan ya, Mbok. Jangan lupa dikasih sedikit bawang goreng," pesan Riana pada Mbok Pinah.

"I-iya, Non,"

"Kenapa jadi kamu yang masak?" tanya Barra heran, sambil melihat menu yang sudah tersaji di meja makan dengan aroma yang mengundang suara keroncongan di perut Barra.

"Yang ini buat Mbok Pinah," kata Riana sambil menunjuk, beberapa piring dengan menu yang sama yang dia letakkan di dekat kompor.

"Aduuuh, Non. Nggak usah repot-repot. Biar nanti Mbok masak sendiri," kata Mbok Pinah dengan nada panik.

"Nggak repot. Kan tadi dibantuin Mbok masaknya. Jadi kita bagi," kata Riana tersenyum.

"Sarapan dulu, Mbok," kata Riana, lalu berlalu menuju meja makan.

"I-iya, Non. Terimakasih," kata Mbok Pinah sambil melirik Barra yang fokus menatap Riana.

"Kamu belum jawab pertanyaan saya," kata Barra masih sambil berdiri di samping meja makan. Riana menghela nafas panjang.

"Duduk," kata Riana singkat, mempersilakan Barra duduk. Barra lalu mendudukkan dirinya.

"Ehem..." Riana terlihat sedang menata kalimatnya.

"Aku masak cumi asam manis sama cah bayam yang waktu itu kamu makan di tempat mama papa," kata Riana akhirnya setelah diam yang cukup panjang. Barra lagi-lagi terkejut dengan gaya bahasa Riana yang tak lagi kaku dan formal.

"Ayok, makan. Keburu dingin," ajak Riana.

Barra masih menatap Riana yang sibuk mengambil nasi, sayur dan lauk didepannya, lalu menyodorkan nasi berisi sepiring nasi lengkap dengan cumi asam manis dan cah bayam masakan Riana.

"Kenapa?" tanya Riana yang melihat Barra hanya diam dan menatapnya.

"Kamu..."

Riana meletakkan piring di depan Barra. Lalu tersenyum.

"Bukankah Mas yang minta aku supaya tidak memanggil Mas dengan Tuan?" tanya Riana mengkonfirmasi. Barra mengangguk.

"Dan..."

"Dan?"

"Bersikap seperti keluarga normal?" lanjut Riana. Barra terkejut. Dia tak menyangka tak membutuhkan waktu lama untuk lebih dekat dengan Riana.

"Semalam saya berpikir, untuk apa terus menjaga jarak. Saya sudah bilang saya menerima pernikahan ini, dan sudah seharusnya saya bersikap sebagaimana mestinya. Memang tidak mudah bagi saya. Tapi, saya mencoba," kata Riana, kembali menggunakan bahasa yang formal.

"Pada akhirnya, saya mempunyai keluarga. Keluarga saya sendiri. Meski pada awalnya bukan keinginan saya, tapi karena saya sudah menerima pernikahan ini, bukankah seharusnya saya bersikap seperti perkataan saya. Menerima," lanjut Riana.

"Untuk itu... Sebenarnya saya butuh waktu untuk bersikap seperti keluarga normal. Jadi..." kalimat Riana terpotong. Barra dengan sabar menunggu apa yang akan dikatakan Riana.

"Jadi... Bisakah Tuan memberi saya waktu untuk itu?" tanya Riana hati-hati. Barra menatap Riana tajam, tapi lagi-lagi ada keteduhan disana. Diam beberapa saat diantara Barra dan Riana.

"Ayo makan. Sepertinya sudah dingin," kata Barra sambil mengaduk-aduk nasi dan cumi asam manis di piringnya lalu menyuapkannya ke mulut.

"Bisa masak ternyata," kata Barra sambil memasukkan suapan kedua ke mulutnya. Riana tersenyum.

"Terimakasih," ucap Riana sambil mengambil nasi dan lauk. Barra menatap Riana yang tersenyum lalu ikut tersenyum.

'Semua butuh proses,'

***

"Bagus. Itu artinya kalian selangkah lebih dekat," kata Arka ketika Barra menceritakan kejadian pagi tadi di kantor. CEO memang tidak sempat libur bahkan setelah menikah.

"Kenapa lo nggak ambil libur aja sih? Pergi honeymoon kemana gitu sama Riana," kata Arka pada Barra.

"Lo nggak denger tadi? Gue harus kasih dia waktu untuk itu," kata Barra sebal.

"Oke oke. Santai... Tapi kenapa lo nggak libur aja sih? Seharian sama dia gitu. Dia masih libur lama kan?" tanya Arka.

"Gue nggak tau harus gimana. Harus ngapain," kata Barra jujur.

Arka menghela nafas panjang. Dia baru sadar bahwa tingkat kepolosan sahabatnya ini benar-benar di atas rata-rata. Bahkan untuk menghabiskan waktu bersama seorang wanita saja Barra tidak tahu harus melakukan apa.

"Game dari tim Riana sudah beres?" tanya Barra tiba-tiba dengan mode dinginnya.

"Kata Raga tinggal sedikit lagi. Mungkin hari ini atau lusa bisa di-trial," kata Arka.

"Setelah game itu lolos uji, segera persiapkan mereka untuk meeting pembuatan game selanjutnya. Survival game. Yang beda dari yang lain," kata Barra memberi instruksi.

"Nggak nunggu evaluasi dulu?"

"Kita bisa siapin rancangannya dulu sambil nunggu evaluasi. Game survival biasanya makan waktu lama," kata Barra.

"Lo nggak mau ikut andil? Biasanya kalo game survival lo turun tangan sendiri,"

"Mungkin. Di beberapa part aja. Gue rasa Riana bisa diandalkan," kata Barra optimis.

"Dia baru, Bro. Inget. Game survival nggak sembarangan orang bisa masuk," kata Arka memastikan Barra tidak terlalu berharap tinggi pada kemampuan Riana.

"Gue tau. Tapi, kalo kita nggak ngasih tantangan sama orang baru, kapan dia akan belajar?" kata Barra.

"Well said. Jadi?"

"Apa?"

"Lo nggak ada rencana apapun untuk bisa lebih deket sama Riana?" tanya Arka kembali membelokkan ke topik yang sedang dihindari Barra. Barra menggeleng sambil fokus memeriksa layar komputernya.

"Kalo lo nggak tau apa hobi dan kesukaan dia, paling nggak kalian berdua memiliki satu kesamaan yang mungkin bisa dimanfaatkan," kata Arka memancing rasa ingin tahu Barra.

"Satu kesamaan?" tanya Barra yang kini mengalihkan fokusnya pada Arka. Arka mengangguk sambil tersenyum.

"Apa?" tanya Barra sambil mengerutkan alis, bingung.

"Sama-sama suka game," jawab Arka sambil menyeringai. Barra terpaku. Barra baru menyadari hal itu.

"Trus gue harus?" Barra masih tak mengerti apa yang harus dia lakukan.

"Mabar, Bro, mabar!" kata Arka gemas.

"Tapi gue nggak tau di suka game apa,"

"Lo bisa tanya kan? Atau kalo nggak kalian bahas game yang jadi next projectnya kita. Buat kesempatan buat lebih kenal sama dia. Bahas apa aja, bahkan hal yang menurut lo nggak penting sekali pun,"

"Hal nggak penting? Bukannya itu akan bikin Riana berpikir gue aneh?" kata Barra merasa tidak yakin dengan ide Arka.

"Asal lo tau. Cinta itu nggak bisa lo program seperti game. Cinta itu nggak ada rumusnya. Lakuin apa yang hati lo pengen lakuin, meski itu hal paling bodoh yang pernah terpikir di otak lo. Meski lo bakal keliatan aneh di depan cewek yang lo suka. All out, Man! Semakin lo tahan, semakin lo gila," kata Arka menggebu-gebu.

Barra menerawang, mencoba mencerna kata-kata Arka. Selama ini Barra hanya memikirkan bagaimana menyampaikan perasaannya tanpa mengikuti apa kata hatinya.

'Terkadang, cinta nggak butuh logika,'

***

1
Sriza Juniarti
good..terus berkarya 💕🥰👍
Sriza Juniarti
suuka,s3mangat💪💪👍👍🥰💕
Ai-chan
Udah tamat aja thor 🥲🥲 tapi suka sama endingnya 🫰🫰 semangat terus thor!!
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
Umi Nur Qasamah
akhirnya....
Umi Nur Qasamah
yess..semoga arka cepat sembuh
..
Ai-chan
kok aku merinding ya baca part ini /Sob//Sob/
Umi Nur Qasamah
kutunggu peranmu Riana ...sebagai pencair suasana....
Ai-chan
nangis bombaynya bukan karena cerita MC nya
Umi Nur Qasamah
saking nyaman sm istri...sampai tuan Barra tertidur
Umi Nur Qasamah
kasihan amat arka thor.../Sob//Sob//Sob/
Hana Agustina
peluk jauh utk arka... kamu kuat n bisa melalui ini semua
Umi Nur Qasamah
uwis jan ...modus Leo ah...
Hana Agustina
kesempatan utk bertahta di hati kamuuu Dinda.. eaaaa eaaaaa
Hana Agustina
ku baca marathon Thor.. g terasa udh di sini... semangat terus Thor berkarya.. ditunggu ya up selanjutnya
Hana Agustina: dg hati senang Kaka... semangat trus berkarya yaaa...
Purnamanisa: terimakasih sudah mampir dan menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏 terimakasih juga atas like dan komennya 😊😊 nantikan update kisahnya setiap hari setelah pukul 17.00 😊😊
total 2 replies
Hana Agustina
bukan na... Tapi jelmaan barudak bucin...
Ai-chan
wah... keren nih... di awal2 fokus sama barra dan riana... kirain abis klimak masalah tabrak lari, udah... ternyata ganti sama arka... keren... keren... lanjut thor!! makin penasaran sama kisah mereka
Umi Nur Qasamah
waduh arka blm sembuh total itu berarti..kasihan/Sob//Sob//Sob/
dwi ka
Kyk alter ego ya.. Pny 2 kepribadian
Purnamanisa: kepribadian ganda kak... bisa disebabkan kenangan buruk masa lalu...

terimakasih sudah setia menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏😊😊
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
walah hrs menunggu lgi tho
Purnamanisa: sabar ya kak 😊😊 terimakasih sudah setia menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!