NovelToon NovelToon
ISTRI SATU MILIAR

ISTRI SATU MILIAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Konflik etika / Anak Yatim Piatu
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Pernikahan yang kebanyakan dilakoni oleh dua insan yang saling mencintai dan saling takut kehilangan satu sama lain. Pernikahan yang selalu diimpikan bahagia, saling melengkapi dan akan selalu bersama hingga maut memisahkan.

Namun bagaimana jika pernikahan terjadi dilandasi dengan sebuah keterpaksaan. Tanpa ada cinta, kasih sayang, dan juga rasa saling ingin memiliki.

Pernikahan yang dilatar belakangi oleh janji yang terucap bukan untuk kebahagiaan sang pelakon pernikahan itu. Tapi untuk kebahagiaan orang orang yang mereka cintai, dan demi bisa hidup dengan orang yang dicintai dimasa depan.

Bagaimana kah kisah perjalanan pernikahan tanpa cinta ini...?

Ikuti kisahnya dalam ISTRI SATU MILIAR



Jangan lupa untuk tinggalkan koment, vote, kritik dan saran kalian. selamat membaca...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

"Reyhan...!" seru Yura, kala matanya menangkap sosok tinggi tegap lelaki yang sudah lebih dari sepekan tidak bertemu dengannya.

Sementara Noah, dan kedelapan sepupunya, menatap kearah pemuda yang diserukan namanya oleh wanita. Itu.

"Yura..!" balas Reyhan dari sana. Mereka berdua pun melangkah kan kaki, bergerak untuk saling bertemu tepat dititik tengah, dan melepas rindu dengan saling memberi pelukan erat.

"Bagaimana kabarmu..?" tanya Reyhan setelah mengurai pelukannya "bagaimana kau bisa ada disini..?"

"Aku sangat baik" jawab Yura senang "aku bersama mereka" tunjuknya kearah kelopok Noah yang menatap kearahnya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Yang mana suamimu...?" tanya Reyhan yang seolah bisa menebak siapa mereka semua disana. Yura pun menggandeng tangan Reyhan, dan menggiringnya guna menghampiri Noah dan para sepupu.

"Ini suamiku." ucap Yura memperkenalkan Noah kepada Reyhan "dan mereka sepupu dari suamiku"

"Reyhan..!" ucap pemuda itu seraya mengulurkan tangannya kepada Noah, dan sudah pasti diabaikan oleh lelaki itu. Reyhan pun sedikit kikuk.

"Noah..!" seru Steven dengan tatapan memberi peringatan.

Ck

Dengan enggan Noah pun meraih uluran tangan Reyhan, dan memperkenalkan dirinya. Namun tatapan itu, masih juga tak tersiratkan adanya keramahan disana. Selalu tajam dan dingin.

"Jacob..!"

"Steven..!"

"Robert..!"

Dan berlanjut dengan sepupu Noah yang lain.

"Kebetulan, bagaimana kalau kalian mampir kekafeku..?" tawar Reyhan "anggap saja itu sebagai hadiah pernikahan kalian, dan juga permintaan maafku, karena tidak bisa datang" lanjut Reyhan yang mencoba untuk menghilangkan kesalah pahaman dari pikiran Noah.

"Memang dimana kafemu...?" tanya Jacob.

Reyhan pun menjelaskan perihal kafe miliknya, dan juga hubungannya dengan Yura serta Keysa. Kesemua orang itu pun dengan senang hati menerima undangan Reyhan. Dan kini apa yang menjadi pertanyaan Noah selama ini, perihal Reyhan terjawab sudah. Tapi tetap tidak menghilangkan ketidak sukaannya kepada pemuda itu.

Noah yang dulu beberapa kali mendatangi kafe The Bos, mengira jika Reyhan adalah kekasih istrinya. Tapi ia tidak mengetahui jika pemuda itu pemilik kafe tersebut.

Kini mereka semua sudah berada dikafe milik Reyhan, yang malam ini nampak terlihat sangat padat. Keakraban pun langsung terjadi diantara mereka, tapi sudah dipastikan tidak dengan si manusia batu.

"Mainkan satu lagu untukku dan untuk semua pengunjung disini" pinta Reyhan kepada Yura, seraya menyentuh punggung tangan wanita itu. Alhasil gemuruh didada Noah semakin kencang saja.

Yura pun mengiyakan, dan melangkah menuju kepiano yang berada dibagian tengah kafe. Lampu utama ruangan itu sedikit diredupkan, dan digantikan dengan lampu terang yang menyorot satu titik saja, hanya kepada Yura.

"Aku baru tau kalau Yura bisa memainkan piano" ucap Steven dan Jacob bersamaan. Karena pada saat mereka bertukar cerita perihal kehidupan mereka, Yura tidak menceritakan soal pekerjaannya sebagai pianis.

Dengan anggunnya, Yura mulai menekan deretan tuns tuns piano dengan mahirnya. Lagu River Flows In You yang menjadi lagu favoritenya dan juga Reyhan serta Keysa, kini memenuhi seluruh penjuru ruangan kafe dengan begitu indahnya. Melodi romantis yang tercipta dari lagu tersebut, menambah suasana malam ini semakin terasa hangat.

Banyak mata yang menatap kepada Yura, dengan tatapan memuja, bahkan tidak sedikit para pengunjung pria, mulai bergosip dari tempatnya masing masing, dan sudah dipastikan si manusia kurang ajar itu mendengar semuanya.

"Gadis yang sangat cantik, secantik permainan pianonya"

"Sungguh beruntung lelaki yang bisa bersamanya"

"Dia terlihat baik dan juga sopan, cantik dan manis walau penampilannya sangat sederhana"

"Aku ingin mengenal gadis itu, semoga saja dia belum memiliki kekasih"

Sekelumit kata kata penuh kekaguman dari para pria disekeliling Noah. Rahang itu perlahan mulai mengeras, dan semakin mengeras disertai dengan gemertak deretan gigi putihnya, kala Yura yang sudah usai dengan lagunya, dihampiri oleh seorang pemuda berparas menawan, seraya membawa setangkai bunga mawar putih.

"Bunga yang cantik untuk wanita yang cantik"

Yura tersenyum, seraya menerima pemberian pemuda tersebut "terimakasih tuan"

"Aditia, panggil aku Aditia. Dan ini kartu namaku. kalau kau ada waktu hubungi aku."

Noah dibuat semakin murka, tapi tidak dengan para sepupunya, apalagi tiga pemuda gila. Yang justru malah menikmati pertunjukan yang Noah tampilkan.

Obrolan dari mereka kembali terjadi, setelah Yura menduduki kursinya. Diabaikan oleh Yura tatapan tajam sang suami, yang seolah olah ingin menelannya. Bagi Yura itu adalah hal yang biasa.

"Berhati hati lah, dan jangan lupa berkunjung kekafe dan kerumah jika sudah kembali keibukota. Keysa pasti sangat merindukanmu." pesan Reyhan kepada Yura, saat ia dan suami serta para sepupu akan meninggalkan kafenya. Karena malam kini sudah lah sangat larut.

Upacara berpamitan pun terjadi, dan hanya butuh waktu enam puluh menit bagi kelompok Noah untuk sampai divila mereka.

"NOAH...!" jerit Yura yang baru saja memasuki kamar. Dengan kasar Noah menggiring tubuhnya kedinding hingga menimbulkan bunyi benturan. Mata nyalang itu, kini sudah merah padam, apalagi wajahnya, sungguh sangat mengerikan dimata Yura.

"Jadi ini pekerjaanmu..?" didekat wajah tampan yang sudah menjadi seram kewajah Yura "menggoda para lelaki kaya, lalu menjerat mereka dengan kepolosanmu..?"

"No-----

"DIAM...!" Noah menyela "aku tidah menyuruhmu berbicara" ditariknya tangan Yura lalu dihempaskannya raga wanita itu keatas ranjang. Diambil tas kecil Yura yang tergeletak dilantai, dirogohnya dan dikeluarkan semua isi didalamnya. Saat menemukan apa yang dia cari, dihancurkannya benda itu menjadi buliran kecil.

PRANG

"NOAH...!" suara Yura kembali meninggi dengan mata yang membola sempurna, mana kala sang suami menghancurkan telefon genggamnya. Ya, walau itu bukan lah tipe terbaru, dan sudah sangat ketinggalan zaman. Tapi benda itu sangat berarti baginya, karena itu adalah pemberian terakhir dari sang ayah.

Yura bangkit dari ranjang dan menghampiri benda yang kini sudah ia tangisi. Pada saat ia ingin memunguti kerangka benda tersebut, Noah pun menghalangi. Tapi entah keberanian dari mana yang Yura dapatkan, dengan tak kalah sengitnya ia membalas perlakuan Noah.

"Kau berani melawanku..?" ucap pria itu sangat tangannya ditepis oleh Yura.

"Iya, lalu kau mau apa..?" ucap Yura seraya menatap tajam kearah Noah. Walau netranya masih melehkan cairan bening, namun tak menghilangkan kesan kemarahannya.

"Kau hanya wanita bayaran, jadi kau tidak punya hak untuk melawanku." ucap Noah geram.

"Aku memang perempuan bayaran, aku istri yang dibeli dengan uang satu miliar, aku memang tidak layak untukmu, dan terserah semua apa yang mau kau katakan tentang diriku." oceh Yura murka "tapi satu hal yang perlu kau tau Tuan Noah Mahendra Davis, kau tidak benar benar tau siapa aku."

Noah tersenyum mengejek, ia tak percaya dengan apa yang istrinya itu ucapkan. Noah kembali menghentikan aksi Yura, yang memunguti kerangka ponselnya.

"Lepaskan aku" Yura menepis tangan Noah dengan kasar "benda ini memang murahan, tidak ada artinya untukmu, seperti aku yang kau anggap begitu. Tapi asal kau tau, ini sangat berarti untukku. Karena ini satu satu pemberian ayahku sebelum beliau meninggal, INI HIDUPKU NOAH...!"

Luruh lah tubuh kurus itu kelantai, dengan tangis yang semakin tergugu. Didekapnya semua kerangka benda pipihnya yang sudah tidak memiliki bentuk.

Sementara Noah hanya termangu melihat keadaan Yura saat ini. Dadanya terasa sesak dan juga sakit, mendengar semua ucapan dari istrinya itu. Wanita lemah lembut, nyatanya begitu mengerikan disaat apa yang sangat berarti bagi dirinya terusik.

1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟ♋ɳҼCђαηᏦ͢ᮉ᳟ᶥⁱᵒⁿ
semoga jadi awal yg baik
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟ♋ɳҼCђαηᏦ͢ᮉ᳟ᶥⁱᵒⁿ
innalillahi wainnailaihi rojiun
Zabarra
lagi tegang juga malah dibikin ngakak
Zabarra
Clara 💣💣💣💣
Zabarra
jadi rindu orang tua 😭
Zabarra
Nayara 🤣🤣🤣
Zabarra
realate banget sama dunia nyata, orang kaya sombong maunya sama yang sepadan. padahal belum tentu itu yang terbaik
Putu Sriasih
Luar biasa
Putu Sriasih
Lumayan
Anonymous
terlalu mudah klo Noah dimaafkan,
beri hukuman setimpal dulu biar tahu bgmn rasanya dihina dan diabaikan. 🙏
Anonymous
Nikmati suasana tenang di kampung halaman Yura..... biarkan si Noah ditendang dari istananya oleh keluarganya.... noah pst akan kehilangan semuanya. Harta, keluarga, istri bahkan pacarnya .. mana mau clara klo dia miskin. 😩
Zabarra
hari hari penuh kesakitanmu datang Noah, rasain
Zabarra
sabar ya Yura
Zabarra
pedesnya itu mulut laki laki 😤
Anonymous
Sekarang Yura jadi budak nafsu Noah.. lihat sj nnt si Noah yg bucin sm Yura. 😡
Zabarra
mangsanya Jacob nongol
Zabarra
Noah Gila
Zabarra
Noah 💣💣💣💣
Zabarra
patung jendral Sudirman, Keysa kocak
Zabarra
tiga pemuda gila, aku semakin jatuh cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!