Tiga dominasi kekuatan mencengkram alam semesta. Istana Langit, Aula Kemuliaan dan Kuil Abadi seluruhnya mendominasi segalanya. Bai Feng, seorang murid dari aula kemuliaan mendapatkan teknik legendaris yang diperebutkan tiga kekuasaan. Teknik yang mampu mengantarkan seseorang ke jalan keabadian mutlak menguasai seluruh semesta mencengkeramnya dalam satu genggaman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggetarkan Istana Langit
Suara gong terdengar menggema di seluruh wilayah Istana Langit. Formasi pelindung kota Roh Langit aktif mengurung kota dari empat penjuru memutus akses ke luar ataupun ke dalam. Pulau apung bergetar seakan sesuatu terbangun dari tidur panjangnya. Raungan mengerikan terdengar memekakkan telinga. Sepasang sayap menutupi cahaya matahari disertai suara desisan ular yang membuat bulu kuduk merinding.
"Lihat!"ucap para penduduk kota ketika melihat seekor singa memiliki sayap dengan ekornya berwujud ular terbang melesat di udara mencengkeram erat salah satu puncak atap Istana Langit.
"Hormat kepada penjaga langit,"ucap para penduduk kota bersujud.
Di dalam Aula, ketegangan terjadi membuat keadaan menjadi kacau. Suara raungan yang menunjukkan keganasannya terdengar membuat Tian Shuo mengerutkan keningnya.
"Long She? Kau benar-benar memulai perang denganku!"ucap Tian Shuo marah menarik pedang dari ruang hampa mengayunkannya membelah langit-langit Aula meluluhlantakkan segalanya. Keduanya melompat di udara saling berhadapan satu sama lain memancarkan tatapan permusuhan.
"Sekali lagi aku katakan lepaskan segel mata langit maka muridmu akan selamat!"ucap Kaisar Surgawi menekankan kata disetiap kalimatnya.
"Aku tak pernah mengusik mata langit milikmu dan kau mengurung muridku sebagai sandera, aku tak peduli apapun milik Aula Kemuliaan semuanya menjadi tanggungjawab ku!"balas Tian Shuo mengusap pedangnya meledakkan cahaya emas membara menembus langit. Lonjakan energi spiritual mengelilingi Tian Shuo dimana debu emas berterbangan tersapu oleh angin.
"Menyatu!"perintahnya.
Debu emas mengalir layaknya sungai dipenuhi oleh energi spiritual murni menyatu membentuk avatar emas berjubah mengenakan mahkota sembilan berlian berdiri dengan gagahnya memegang pedang. Long Hu meraung ke langit melompat-lompat menyerang Tian Shuo.
"Tebas!"
Bilah angin memaksa Long Hu mundur dimana Istana Langit porak-porandakan oleh serangan tebasan pedang Tian Shuo.
"Tian Shuo! Apakah kau mengira aku tak berani melawanmu!"bentak Kaisar Surgawi meledakkan auranya memanggil pedangnya menatap Tian Shuo dingin.
"Murid-murid dengarkan perintah! Buat formasi besar Roh Mata Langit!"
"Dimengerti!"ucap para murid serempak.
Murid-murid Istana Langit duduk bersila mengembunkan energi spiritual menyatukan kekuatan membentuk formasi besar. Mata biru indah muncul di langit tatkala formasi berhasil di ciptakan.
"Tembak!!"perintah Kaisar Surgawi.
Mata biru menembakkan energi spiritual menghantam avatar emas hingga memaksanya mundur. Tian Shuo tak tinggal diam mengusap pedangnya melakukan gerakan berpedang sebelum mengayunkan pedangnya.
"Tebasan Cahaya Terang!"
Bilah emas melesat menghantam serangan kedua formasi roh mata langit membuat kedua kekuatan bertabrakan menggetarkan pulau apung. Long Hu kembali berulah hendak menyerang Tian Shuo dari belakang sebelum Sambaran petir menghalanginya. Langit tiba-tiba berubah menjadi gelap dan petir menyambar-nyambar. Raungan mengerikan terdengar begitu menakutkan membuat keduanya menghentikan serangan mengamati langit yang suram.
"Awan Pembunuh,"ucap mereka serempak.
Petir menyambar memisahkan bentrokan kekuatan. Pusaran awan tercipta dimana tampak ekor meliuk-liuk dan sesekali muncul. Long Hu meraung menatap langit melayangkan tatapan permusuhan. Sepasang sayap bulu hitam dengan aliran petir murni muncul memenuhi langit di tengah gemuruh. Bulu-bulu hitam yang kokoh mengembunkan energi petir menembakkannya menghancurkan beberapa bagian Istana Langit meruntuhkan keagungannya menggetarkan pulau apung hingga membuat guncangan di kota Roh Langit.
Kaisar Surgawi membuat segel tangan memblokir petir-petir yang berdatangan dimana dirinya memobilisasi kekuatan formasi roh mata langit. Gumpalan petir ungu kian membesar diantara awan hitam melesat menembak.
Boommm....!!!"
Lapisan Bagua muncul memecah petir murni menghalanginya terkonsentrasi untuk menghancurkan formasi. Seseorang muncul berdiri di depan Kaisar Surgawi menundukkan kepalanya.
"Liao He,"gumam Tian Shuo.
Kedatangan Liao He membuat Kaisar Surgawi menyunggingkan senyum tipis.
"Aku akan melawannya dan kau tahan petir-petir itu,"perintah Kaisar Surgawi.
"Dimengerti,"balas Liao He.
Kaisar Surgawi melesat menarik pedang dari ruang hampa berduel dengan Tian Shuo. Keduanya bertukar jurus pedang bertarung dengan ganasnya di udara.
"Kau benar-benar terlalu dalam menyembunyikan segalanya. Sekarang bukankah Aula Kemuliaan yang memiliki ambisi menghancurkan Istana Langit?"ucap Kaisar Surgawi mendengus dingin.
"Hmph! Bahkan awan pembunuh datang kemari memporak-porandakan Istana Langit milikmu. Aku Tian Shuo ingin menjemput muridku kembali!"ucapnya lantang melemparkan pedangnya ke langit dimana pancaran cahaya cerah memadatkan pedang raksasa.
"Turun!"perintahnya.
Kaisar Surgawi membuat segel tangan mengumpulkan energi spiritual di telapak tangannya sebelum melesat menghantam ujung pedang.
"Tapak dewa!"
Ledakan hebat terjadi di langit. Keduanya memiliki kekuatan seimbang dimana berada dalam ranah yang sama. Liao He berusaha menghalau petir-petir yang menghancurkan berbagai tempat di Istana Langit. Lapisan Bagua muncul menghalau seluruh petir membuat tubuhnya bergetar menahan kekuatan hebat.
"Yin Yang menyatukan dunia!"ucapnya membuat segel tangan melepaskan Yin Yang mengisi ruang kosong lapisan Bagua. Petir menghantam sebegitu dahsyatnya menghancurkan pertahanan Liao He menerjang tubuhnya hingga terjatuh ke tanah. Dirinya terbatuk-batuk beranjak berdiri melihat ke langit dimana sepasang sayap dan kedua tanduk muncul dibalik gelapnya awan hitam.
"Petir yang murni mengandung segala unsur alam. Makhluk apa yang berada di balik awan hitam itu hingga dijuluki awan pembunuh,"batinnya melihat cermat ke langit.
Lonjakan energi spiritual menembus langit dimana seseorang melayang di udara membawa pedang berlumuran darah.
"Bai Feng!"ucap Tian Shuo terkejut.
Kaisar Surgawi dan Liao He menoleh ke belakang tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Api karma membakar tubuh Bai Feng yang dimana pedang putih bersih berlumuran darah membuat keduanya terkejut tak bisa berkata-kata.
"Apakah ini balasan dari Istana Langit kepadaku?"tanya Bai Feng dingin.
"Kau membunuh murid-murid ku dan dengan bantuan Tian Shuo yang menutup mata langit membuatmu menang,"jawab Kaisar Surgawi.
"Begitu impulsif kata-kata Anda. Aku tak mengerti mata langit adapun Aula Kemuliaan tak melakukan kecurangan,"balas Bai Feng.
"Lancang! Kau berani menghina ku!"ucap Tian Shuo mengayunkan pedangnya yang penuh jejak spiritual dan energi pembunuh.
"Jin Hong!!!"teriak Tian Shuo yang hendak menghalangi serangan dihentikan oleh Liao He.
Bai Feng membalas mengayunkan pedangnya menghancurkan bilah pedang Tian Shuo.
"Jika Anda ingin bertarung maka aku akan membunuh mereka,"ucap Bai Feng menunjukkan para tetua bahkan sebagian murid terikat rantai spritual di leher masing-masing membuat Kaisar Surgawi mengeram marah.
"Lepaskan mereka dan kau bisa pergi,"ucapnya mengalah.
Bai Feng melepaskan ikatan rantai yang ada pada mereka memberikan kode kepada Tian Shuo untuk pergi. Elang emas datang dengan kecepatan tinggi membawa mereka pergi. Bai Feng menatap langit menundukkan kepalanya sesat berterimakasih kepada Lei Tingfeng atas bantuannya.
"Kau benar-benar muridku dari Aula Kemuliaan yang tak gentar dalam keputusasaan,"ucap Tian Shuo.
"Murid ini selalu mengangkat kepala ke langit tak pernah tunduk kepada mereka yang sombong. Hari ini Istana Langit porak-poranda bahkan sebagian besar bangunan mereka hancur. Murid berterimakasih kepada guru atas kemurahan hati Anda,"balas Bai Feng.
"Tak masalah. Murid Aula Kemuliaan yang memenangkan pertandingan tiga kekuatan layak aku lindungi bahkan dengan nyawaku sendiri,"balas Tian Shuo.
u/ menyimpan baju celana, kitab2 juga hartanya kalo punya.....🤭🤭🤭
bahasa modernmu di kondisikan.ini novel tentang kultivator