seorang gadis indigo yang bertemu dengan hantu tampan saat ia kecil, hingga ia dewasa hantu itu menemaninya, apakah kisah cinta mereka akan happy ending atau sebaliknya?
yuk langsung cuss baca 😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiarafhz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kondisi Elena
[Bab sebelumnya]
Di rumah sakit....
di ranjang rumah sakit terbaring lah Elena di Sana, dengan banyak nya alat rumah sakit yang melekat di badannya.
dokter yang telah memeriksa Elena, Ia pun keluar dari ruang Elena, lalu mencari keluarga Elena, untuk memberitahukan kondisi Elena.
"permisi di sini keluarga pasien siapa ya?."Tanya dokter pada kedua pak satpam yang tadi membantu membawakan Elena ke rumah sakit.
"tidak ada dok, keluarganya di luar kota, dia tinggal sendirian di apartemen."jawab salah satu satpam yang sedikit tahu tentang keluarga Elena.
"apa kalian punya nomer keluarganya?."dokter pun kembali bertanya, berharap salah satu dari mereka bisa menghubungi keluarga pasien.
Freya yang sadari tadi mendengarkan obrolan Mereka pun berniat membantu, agar ia cepat tahu kondisi Elena.
[Bab 23]
"tidak ada dok."jawab kedua satpam itu sambil menggeleng kompak.
"baiklah jika begitu, jika kalian menemukan identitas tentang pasien tolong kabari saya secepatnya ya."ucap dokter lalu kedua satpam itupun hanya menganggukkan kepalanya, lalu pamit pergi kembali bekerja.
dokter pun bingung bagaimana cara nya agar bisa mendapatkan identitas Elena, dokter pun kembali masuk ke dalam ruangan pasien, sambil memikirkan bagaimana caranya.
"bagaimana caranya agar saya bisa mengetahui identitasnya ya."gumam dokter itu sambil terus berpikir dan terus berjalan menuju ke arah ranjang Elena.
"Hp siapa ini? kenapa bisa di sini, perasaan saat saya melakukan pemeriksaan, Hp ini tidak ada di sini." bingung dokter tersebut, saat melihat sebuah HP yang tergeletak di meja samping ranjang Elena. dokter yang penasaran HP itu punya siapa, Ia pun langsung menghidupkan hp nya hingga muncul lah wallpaper yang bergambar wajah Elena, dokter yang melihat wallpaper tersebut berusaha mencocokkan wajah Elena dengan wallpaper tersebut.
"wah tak mungkin....perasaan dia gak ada bawa hp, bagaimana bisa tiba-tiba hp-nya ada di sini." kaget dokter yang tak percaya dengan hp yang ia lihat.
"dokter ini banyak drama banget sih, ayo cepat!! buka kontak nomornya!."kesel Freya yang sedari tadi memperhatikan dokter tersebut yang tak kunjung mencari nomor keluarga Elena.
dokter itu pun terdiam sebentar, tak berselang lama, dokter itu pun baru menyadari sesuatu.
"oh iya mungkin di HP ini tersimpan nomor keluarganya, coba saya cek dulu."
gumam dokter tersebut lalu mencoba membuka Hp Elena, dan beruntungnya Hp Elena tidak di kunci, andai saja Hp nya pakai pola atau sandi, itu akan mempersulit dokter mencari identitasnya.
dokter itu pun berusaha mencari nama ayah atau Ibu di kontak ponsel Elena, hingga akhirnya dokter itu pun menemukan nomor yang diberi nama ayah, tanpa berlama-lama lagi dokter itu pun langsung menelpon nomor tersebut.
beberapa menit kemudian panggilan pun tersambung, namun belum sempat dokter bicara, sudah terdengar suara ayah Elena yang sudah marah-marah di telpon.
...•pembicaraan di telepon•...
"Elena!! apa kamu tak lihat ini sudah jam berapa!! kamu mengganggu aktivitas malam ayah saja!!." marahnya yang merasa terganggu, karena Elena menelpon saat ia sedang asik bermain kuda kudaan bersama istri nya, padahal ini masih jam 21:50, tapi mereka sudah melakukan hubungan intim.
"maaf pak jika saya mengganggu waktunya, saya hanya ingin memberitahukan, bahwa anak bapak kini sedang dirawat di rumah sakit kiw kiw, mohon kedatangannya segera ya pak karena saya ingin memberitahukan kondisi pasien."jelas dokter tersebut yang memberitahukan rumah sakit tempat Elena di rawat.
"dirawat?! memangnya anak saya sakit apa?." tanya ayah Elena yang tak mengetahui bahwa anaknya mencoba bunuh diri.
"anak bapak mencoba bunuh diri dengan cara lompat di atap gedung apartemennya, dan apartemen tersebut memiliki 30 lantai." ucap dokter tersebut, berusaha memberikan penjelasan seadanya pada ayah Elena.
ayah Elena yang mendapatkan pernyataan tersebut, sangat shock, ia tak menyangka anak semata wayangnya berniat ingin bunuh diri.
"apa!? bunuh diri?." kaget ayah Elena ketika mendengar kabar anaknya yang ingin bunuh diri.
"ada apa mas?." Tanya ibu Elena saat mendengar suaminya mengatakan bunuh diri.
"Elena....Elena bunuh diri ." jawab ayah Elena yang berusaha tegar di depan istrinya.
"Tidak...hiks.. hiks... mengapa Elena ingin bunuh diri mas...hiks...hiks kenapa mas," Tangis ibu Elena pecah, sambil menutup mulut nya menggunakan tangan nya, ia sangat kaget mendengar berita bahwa putri satu satunya ingin bunuh diri.
"baik dok, kami akan segera ke sana." ucap ayah Elena lalu langsung mematikan telepon nya, ia pun terpaksa memberhentikan aktivitas malam nya, dan langsung bergegas menemui Elena di rumah sakit yang sudah di share lokasi oleh dokter.
...----------------...
sesampainya di rumah sakit tersebut, Mereka pun langsung menanyakan di mana ruangan Elena, dan langsung mencari nomor ruangan yang suster tadi berikan.
setelah bertemu ruangan tersebut, ibu Elena pun langsung memeluk Putri satu-satunya tersebut, dan ayahnya Elena pun langsung menghampiri dokter yang ada di samping ranjang Elena, lalu ayah Elena pun langsung menanyakan kondisi anaknya pada dokter tersebut.
"bagaimana kondisi anak saya dok." tanya ayah Elena.
kondisinya kini sedang kritis, dan anak bapak terlalu banyak pendarahan, hingga mengakibatkan kekurangan darah, dan kita butuh donor darah dari orang yang memiliki golongan darah yang sama dengan anak bapak," Jelas dokter sembari menatap kearah Elena yang sedang terbaring di ranjang dengan banyak nya alat rumah sakit yang menempel di tubuhnya.
...----------------...
Di lain tempat, ada seorang anak yang sedang mengomeli ibu nya, mereka sedang berada di ruangan tepat di samping kanan ruangan Elena.
"Makanya ma, udah Marcel bilang, jangan jalan jalan terus, mama kan harus banyak istirahat, biar mama gak pingsan terus." ucap seorang anak yang sedang mengomeli ibu nya.
"iya iya, bawel ah kamu, mama tu bosen istirahat terus, mama pengen juga beraktivitas di luar ruangan."Jawab sang ibu yang sudah bosan mendengarkan Omelan anak nya setiap hari.
"tapi kan mama lagi sakit, kalo mama Uda sembuh, nanti bebas deh mau ke mana aja." ucap sang anak yang langsung dapat jawaban dari ibu nya dengan cepat.
"masalah nya ini, kapan mama sembuhnya? udah 5 tahun loh mama istirahat di ruangan ini terus, dan bertemu orang yang sama terus, mama jadi bosan kalo gini."
sang ibu yang mengidap penyakit langka harus terus berada di rumah sakit ini, karena penyakit ini membuatnya mudah pingsan dan lelah, seakan energinya terkuras habis Jika ia banyak berjalan, dan dokter pun terus berusaha mengobati sang ibu sampai sembuh.
udah ah, dari pada kamu ngomel terus, mending temenin mama jalan-jalan sekitar sini," ucap sang ibu yang langsung menarik tangan sang anak keluar ruangan.
continued....
See you in the next chapter 👋🏻
Jangan lupa dukungan nya teman teman 🥰
