NovelToon NovelToon
Seina'S Journey Of Revenge

Seina'S Journey Of Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lilachuu

Setelah pembantaian yang terjadi di desanya, dua gadis kecil entah bagaimana bisa selamat.

Setelah itu, karena takut para pelaku akan kembali, mereka diam-diam meninggalkan desa tempat kelahiran mereka.

Namun, sebuah insiden kembali menimpa keduanya yang membuat mereka berpisah.

Sang kakak perempuan 'Seina' memiliki pertemuan misterius yang akan mengubah jalan hidupnya.

Demi balas dendam, demi adiknya, Seina memulai perjalanannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilachuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Tenang Menutupi Rencana Pembunuhan

Itu adalah keesokan harinya setelah kami melewati tes pendaftaran petualang. 

Dari apa yang dikatakan oleh resepsionis-san, aku dinyatakan lulus sebagai petualang rank- B+.

Disisi lain Rose-san berada sebagai rank- A, itu adalah tingkat yang cukup langka di kota kecil seperti Lunar. 

Lawannya kemarin adalah salah satu dari sedikit orang yang berhak menyandang peringkat A, namun itu sama sekali tidak pantas untuk menjadi lawan bagi Rose-san. 

Sambil menunggu kartu identitas petualang kami dibuat, kami berdua menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. 

Bagaimanapun juga hari festival juga semakin dekat. 

Ini membuatku bersemangat saat menantikannya.

Jalanan penuh sesak, Rose-san menggandeng tanganku untuk memastikan bahwa kami tidak terpisah. 

Pada saat itu, saat mataku menjelajahi stand-stand yang didirikan di pinggiran jalan, mataku menangkap seorang anak kecil yang menangis sambil menatap cemas pada sekelilingnya.

Aku menghentikan langkahku dan memberitahu Rose-san. 

“Rose-san, lihat itu—” 

“...eh?” namun saat aku menoleh ke arah tersebut, anak kecil yang baru saja berdiri sambil menangis di tempat itu sudah menghilang.

“Ada apa, Seina-chan?”

“Tidak, barusan aku melihat anak kecil yang sepertinya terpisah dari orang tuanya. Tapi sekarang dia sudah tidak ada di sana.”

“Apakah dia sudah ditemukan?”

“Entahlah…” 

Ini membuatku sedikit penasaran, tapi aku memutuskan untuk melanjutkan jalan-jalanku bersama Rose-san. 

Kota Lunar hari ini terlihat sangat indah, mungkin itu karena festival yang akan digelar besok malam. 

Melihat pemandangan yang menakjubkan seperti itu, aku membayangkan bagaimana jika aku pergi ke festival bersama Rin.

Mungkin dia akan sangat senang. 

Lagipula dia sejak awal adalah gadis yang ceria. Keramaian kota seperti ini mungkin adalah tempat yang sangat cocok dengan karakternya.

Membayangkan hal ini membuatku khawatir tentangnya. 

“Rin, sekarang apa yang sedang dia lakukan?”

Tapi dari pernyataan Lumiere-sama, dia telah dipastikan akan selamat. 

Bahkan dia bertemu beberapa orang yang kuat, tepat setelah keluar dari hutan. 

Dari yang Lumiere-sama lihat, mereka pasti akan merawatnya dengan baik.

Disisi lain, aku seringkali melupakan tentangnya dan hanya fokus bersenang-senang. 

Aku merasa gagal sebagai kakak perempuan.

“Ada apa Seina-chan? Kamu memasang ekspresi yang berat loh.”

“Ah, maaf Rose-san. Aku hanya teringat tentang adik perempuanku. Seandainya dia ada di tempat ini, dia pasti akan sangat bahagia.”

“Begitu ya. Hei Seina-chan, bagaimana kalau kamu menceritakan tentang adikmu itu lebih banyak?”

“Hoho… ini akan menjadi cerita yang panjang loh.”

***

Kemudian, di sebuah tempat yang gelap, saat kota sedang sibuk tentang segala hal yang berkaitan dengan festival, beberapa orang dengan tudung hitam yang menutupi tubuhnya berkumpul di sana.

“Nngghh, ngghh…!!” 

Di depan mereka, ada lebih dari selusin anak kecil yang mulutnya ditutup dengan kain, sedangkan kaki dan tangan mereka diikat dengan tali.

“Bagaimana persiapannya?” 

Yang pertama berbicara adalah seseorang yang berdiri di belakang kerumunan orang bertudung.  

Ia memiliki penampilan yang mencurigakan persis seperti yang lain. 

Namun apa yang terlihat jelas adalah tato di pipi kanannya. 

Itu memiliki lambang sabit dan perisai yang diwarnai dengan hitam kehijauan yang aneh.

“Kami telah menyebar ke titik-titik yang telah ditentukan. Mereka bisa langsung melakukan pergerakan setelah tuan memberikan perintah.”

“Umm… bagaimana dengan Countess Valancia?”

“Seperti yang diharapkan, Countess Valancia yang telah tiba di kota Lunar memilih kediaman pemilik kamar dagang Bronte sebagai tempat istirahat.”

“Ini persis seperti yang diprediksi oleh pemilik kamar dagang Robert. Baiklah, suruh setiap tim untuk siaga. Kita akan mulai bergerak besok. Saat api festival dinyalakan, dalam kegelapan, mari kita lenyapkan Countess Valancia seperti yang klien kita inginkan.”

“Baik!”

Dengan demikian, pergerakan yang tidak diketahui oleh Seina dan Rose dimulai.

Hal-hal ini akan menyeret mereka berdua kepada masalah yang jauh lebih merepotkan dari apa yang mereka berdua pernah alami sebelumnya.

***

“Rose-san, permen lemon ini enak loh. Asam dan manisnya yang menyatu benar-benar membuat otakku terasa meleleh.” aku mengatakan itu sambil mengacungkan permen lemon di tanganku.

“Eh, kenapa kau tidak bilang dari tadi?” 

Rose-san yang mendengarkan kata-kataku tiba-tiba bergerak, bahkan sebelum aku sempat bereaksi, permen tersebut telah pindah ke dalam mulutnya.

“H-hahh..!!? Apa yang kamu lakukan, Rose-san? Itu adalah bekasku loh!”

“Hmm, apa yang salah? Ini tetap terasa enak kok.”

“Kakak bertanya apanya yang salah? B-bukankah itu akan menjadi ciuman tidak langsung?” aku menahan rasa maluku dan berjuang untuk mengucapkan kalimat tersebut. 

Tapi Rose-san hanya tertawa dan tidak terusik sedikit pun. 

Ini membuatku sedikit tidak puas. 

‘Apakah orang ini sebenarnya tidak peka atau bagaimana ya?’

Saat hari sudah malam, kami berdua kembali ke penginapan. 

Seperti biasa, para pelayan disana menyambut kami dengan ramah. 

Terutama Shiya-san, pelayan yang mengantarkan makanan untuk malam pertama kami di penginapan.

Dia adalah orang yang perhatian dan cekatan. 

Juga, ada hal lain yang kuketahui tentangnya.

Untuk orang sepertiku, hanya berdiri di dekatnya saja bisa merasakan lelah karena pancaran aura energik miliknya.

“Aku sudah mendengarnya dari loh dari Aira-chan. Katanya kalian berdua menyelesaikan tes petualang dengan nilai yang sangat mengesankan. Selamat.”

Aira, itu adalah nama resepsionis yang kami temui di guild petualang. Dari percakapan kami, sepertinya mereka adalah teman dekat.

“Ah, itu bukan masalah besar. Daripada itu, apakah ada menu rekomendasi untuk makan malam?” (Rose)

“Hehe, tentu saja. Silahkan duduk di tempat yang kalian suka, aku akan segera mengambilnya.” (Shiya)

“Terima kasih.” 

Dengan begitu, Shiya-san langsung meluncur untuk mengambil pesanan Rose-san. Di sisi lain, kami berdua mengambil kursi yang kosong di sudut ruangan lantai pertama.

1
Aiss Sulastri
Luar biasa
Aero Lisa
Bneran dipenggal nih kepala Seina??
JB
P
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!