NovelToon NovelToon
Cinta Di Ujung Senapan

Cinta Di Ujung Senapan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Beda Usia / Kehidupan Tentara / Romansa / Office Romance
Popularitas:35.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mitta pinnochio

Seorang abdi negara yang berusia matang, di pertemukan dengan gadis muda yang tingkahnya mirip petasan.

"Ingat saja mukanya yang selalu di tekuk dan mulutnya yang berkata ketus. Lama-lama ia lebih mirip dedemit dari pada manusia! Tapi untung saja tampan. Besok pagi saat berangkat aku usilin ahh, siapa tau moodnya sedikit berubah dan mau tersenyum manis. Itung-itung membantunya supaya cepat kawin, huhuhu ... Kawin!" Ranti mesam-mesem dan siap menyuap satu sendok penuh.

Tapi, pucuk di cinta ulang pun tiba. Sosok yang sedari tadi ia pikirkan, tiba saja muncul berlalu di hadapannya dengan muka lempengnya.

Dengan netra sedikit membola nan mulut terbuka siap melahap sendok di depannya, Ranti menatap terkejut akan kemunculan lelaki itu.

Panjang umur, baru juga di pikirin langsung nungul!


Jangan baca novel ini! karena bisa menyebabkan kecanduan yang berkepanjangan! hihihi 🤭

Yang cari pacar ramadhann, kuyy kepoin yukkk🤣


Terimakasihh🙏😚🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mitta pinnochio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Imbas mbak biduan

"Mas, itu ...." ujar Maya sembari menunjuk vas yang telah pecah di sudut ruang sana.

"Sudah, biarkan saja." sahut Braja tak acuh.

"Tapi, itu ..." ucapnya lagi seolah masih penasaran akan kejadian barusan.

Braja tak menimpali, ia hanya menatapnya sebentar dan kembali mematut pergelangan kaki perempuan itu.

Maya kontan berhenti bertanya dan memilih diam.

Tentu menjadi sesuatu yang aneh, bagaimana bisa di ruangan seorang perwira yang notabennya berada dalam lingkup keamanan super ketat, bisa terjadi insiden absurd seperti.

Bukan tembakan peluru atau ledakan bom, tapi insiden sepatu hitam melayang asal yang membuatnya terkejut barusan, terlebih ukurannya sangat kecil nan sedikit usang.

Mengalihkan tatapannya, Maya beralih memperhatikan pria di hadapannya dengan tanda tanya besar.

Kiranya sepatu siapa yang melang lang buana hingga kesini?

"Sudah," ucap Braja sembari meletakkan kaki Maya dengan hati-hati.

Maya tersenyum simpul. "Terimakasih, maaf aku udah repotin kamu, tadi niatnya mau anter kue buat kamu, Mas. Tapi, gak sengaja di depan aku jatuh terus keseleo, jadi endingnya kaya gini dehh," ungkapnya canggung seraya memberikan paper bag mini yang berisi beberapa toples kue.

Braja tentu menerima hal itu dengan ramah, ia lalu menaruhnya di sisi sofa yang masih kosong.

"Terimakasih, kamu seharusnya tidak perlu repot-repot," jawabnya datar.

"Enggak kok, sekalian tadi mampir ada project sama teman," sahutnya lembut dengan lekukan senyum manis di pipi nya yang tirus.

"Masih sakit?"

"Sedikit."

"Saya pesankan taksi sebentar," ia lantas meraih handphone yang terselip di saku celana.

"Ehh, Mas_"

"Setelah ini saya ada rapat, jadi mohon maaf saya tidak bisa antar kamu atau sekedar berbincang," sergahnya cepat namun tetap sopan.

Melihat gerak-gerik Maya yang terbilang agresif hingga berani menghampirinya beberapa kali dan terus menunjukkan ketertarikan. Jujur Braja kurang nyaman dengan perempuan yang bersikap demikian kecuali oleh satu orang.

Memesan sebuah kendaraan di aplikasi online, Braja melirik sekilas perempuan itu yang nampak sedikit muram tertunduk sendu.

Ia lalu mengantarnya sampai ke depan sebagai bentuk rasa sopan, menghargai kebaikan perempuan itu. Setelahnya Braja langsung kembali ke rungannya.

Sejenak berdiri di ambang pintu, ia memperhatikan vas bunga yang telah pecah. Mendekat lalu berjongkok, di ambilnya flatshoes kecil yang tergeletak asal di atas lantai.

mendengus geli sambil menahan senyum, ia bolak-balik kan sepatu itu dengan sorot tak habis pikir.

Benar-benar, sungguh tindakan yang kekanakan sekali. Bohong jika Braja tidak mengetahui siapa pelakunya, karena gerak-gerik gadis itu nyaris terlihat sepenuhnya di pantulan kaca pintu, sekalipun nampak buram.

Braja bahkan hampir tergelak melihat tingkahnya yang mirip cicak, menempel di dinding dengan gerakan menguping.

Sungguh menggelikan.

Belum hilang bayang-bayang gadis itu yang beberapa waktu lalu menempel di tubuhnya, sampai bibir ranumnya yang mecucu lucu seolah merayu ingin di cecap.

Kini lagi-lagi tingkahnya yang absurd kembali menggelitik dan sukses menarik atensinya.

Menyinggung kan seulas senyum tipis, ia lantas berdiri nan menyimpannya.

~

Ranti lari terbirit-birit dengan bertelanjang kaki, nafasnya tampak tersengal dengan sesekali menoleh ke belakang. Takut-takut jika sosok itu melihat kehadirannya.

"Huhh ... Hahh ..."

Menunduk dengan kedua tangan yang bertumpu di atas lutut, ia melirik sebelah tangannya yang masih menggenggam sisa sepatunya.

"Kok jadi sepatuku yang ku lempar? Terus aku pakai sepatu apa? Mana cuma punya sepasang, masa ia besok aku pakai sendal jepit sihh, haduhhh!" sesalnya tersendat-sendat, ngoss ngosann.

Memang dasarnya ceroboh tanpa pikir panjang, ia malah terkena imbasnya sendiri akan ulahnya. Lihat saja, telapak kakinya jadi sedikit terluka karena berlari tanpa alas kaki nan tak menghiraukan medan yang ia pijak.

Menegakkan tubuh, Ranti mengikis keringat di pelipis yang tampak bercucuran. Penampilannya kini nampak tak karu-karuan, surainya lepek karena keringat serta pakaiannya yang tampak berantakan. Tapi tidak peduli lahh, toh dirinya masih terlihat imut dan menggemaskan, gemas pengen ngejitak maksudnya, hihihi!

Kembali melangkah sedikit tertatih, ia meringis sakit sarat akan malu setiap kali berpapasan dengan beberapa Taruna yang memperhatikan penampilannya. Pikirnya apa yang di lakukan gadis itu hingga penampilan nya awur-awuran tidak karuan.

Begitu berlalu, ia langsung ngacir supaya cepat sampai di ruangan divisinya.

Sampai di depan pintu ruangan, ia terlebih dulu menarik nafas panjang dan memperbaiki penampilannya asal, tidak serapi seperti awal sih, yang penting masih elok di pandang lah yaa.

Ia kemudian mendorong sisi pintu dua sisi dan langsung berjalan cepat ke kursinya tanpa menoleh.

Beberapa rekannya yang sudah lengkap di dalam ruangan lantas menatap heran akan kemunculannya terlebih dengan penampilan yang bikin orang garuk kepala.

"Ranti."

"Uhh?"

"Kenapa kamu?" Tanya Dio yang saat ini sepenuhnya melihat penampilannya dari ujung kaki hingga kepala sama seperti rekan lainnya. Mereka juga memperhatikan Ranti dengan tatapan yang sama.

Terkekeh tertahan, Ranti meringis canggung. "Itu, aku tadi habis jatuh di selokan depan sana," jawabnya asal.

"Di selokan?"

"Huum." angguknya gamang.

"Terus sepatu kamu di mana? Kenapa tinggal sebelah?" tanya Niko yang kini mengintip benda yang di pegang erat Ranti di balik tubuhnya.

"Ehh, ituu ... Anuu ...," Ranti lantas gelagapan dengan tatapan yang bergerak bingung. "Sepatuku nyangkut di sela lubang selokan, mau ku ambil tapi malah jatuh kedalam, hehehe," lanjutnya dengan cengiran lebar.

Baik Dio, Niko maupun lainnya hanya mengangguk mengiyakan, meskipun ada sedikit rasa janggal yang mereka tangkap dari penjelasan gadis itu barusan.

Di lihat dari ekspresi Ranti yang nampak gugup dan ucapannya yang terkesan di buat-buat, sudah pasti gadis itu tengah berbohong.

"Terus data nya tadi bagaimana," timpal Niko menanyakan perihal titipannya tadi.

"Ohh, yang itu beres. Udah aku anterin sesuai arahan kak Niko kok."

"Oke, yasudah kalau gitu kamu lanjut bantuin saya lagi."

"Siapp!"

Gadis itu menjawab dengan gigi kecil yang tersusun rapi.

*

*

*

Braja menaruh paperbag yang tadi siang di bawakan oleh Maya. Meletakkan benda itu di atas meja makan. Ia menoleh tak acuh, melihat Ranti yang berlari melengos begitu saja naik ke lantai atas.

Sedari pulang tadi gadis itu memang tampak diam tak selincah biasanya, tak berbicara sedikitpun dan cenderung mengalihkan tatapan tiap kali Braja menoleh. Dari sikap diamnya demikian Ia yakin, gadis itu kini pasti tengah malu berat dan takut ketahuan akan ulahnya tadi. Menghela nafas samar, ia sedikit merasa letih. Lantas, ia segera naik tak tahan ingin segera mengistirahatkan tubuhnya.

Di dalam kamar, Ranti melemparkan tas nya di atas ranjang dan berjalan cepat kedalam kamar mandi. Menutupnya sedikit keras, ia segera melepas roknya dan menuntaskan rasa yang sedari tadi ia tahann.

Pyuutttt ...

Crittt ...

"Ahh leganya," desahnya lega dengan hidung mengkerut menahan bau tengikk yang menguar pekat.

Tidak tau saja, sedari tadi di dalam mobil ia mati-matian menahan kentut sekaligus mulas yang begitu mendera. Andai saja yang ia naiki metro mini atau kendaraan umum lainnya, mungkin ia kan meletupkan gasnya tersebut diam-diam. Tapi beda cerita kalau dengan Pak Braja, mana tega ia membuang gas di sebelah pria se ganteng itu.

Sudah selesai, ia terus membasuh tubuhnya dan bersiap-siap turun untuk membantu Mbok Darmi.

Berjalan riang meniti anak tangga, Ranti berhenti di dapur.

"Mbok."

"Ehh, Ran."

"Mau di bantu apa?" tanyanya dengan mata mengedar melihat beberapa hidangan yang belum di letakkan di meja makan.

"Itu, pindahkan saja makanannya di atas meja. Terus kamu sisahin sedikit di tepak makan buat besok pagi," terang Mbok Darmi.

"Ohh, okee Mbok siapp."

Asik menata makanan, tiba saja ekor matanya tanpa sengaja mendapati beberapa tumpukan kue kering di lemari makan.

"Mbok."

"Iya, kenapa Ranti?" saut Mbok Darmi sabar yang kini tengah sibuk mengaduk entah olahan apa? Karena bentuknya hanya cairan serta baunya sedikit menyengat mirip rempah-rempah.

"Boleh makan kue yang ada di situ tidak?" ujarnya ragu.

Tanpa menoleh, Mbok Darmi hanya mengangguk mengiyakan.

Melihat hal itu, Ranti seketika melenggang mengambil kue yang menarik atensinya. Ia lantas memilah beberapa toples yang nampak menggiurkan. Namun seketika tatapannya terpaku pada satu buah kue manis, yang mengingatkannya akan idenya beberapa hari yang lalu.

Dengan netra berbinar, ia mengambil toples itu. "Aha! Ini dia Nastar bergetar!"

Terkikik samar dengan senyum misterius, Ranti menggerakkan tubuhnya senang.

"Kalau rezeki memang tidak kemana!"

...----------------🍁🍁🍁----------------...

1
✿⃝ᵀᴬᶠ♥🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃꪶꫝ🌀🖌
nah itu baru Braja yang tegas, yang tidak mencla mencle, good Braja 👍👍👍👍
✿⃝ᵀᴬᶠ♥🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃꪶꫝ🌀🖌
cinta gak mau tau kapan dia mau berlabuh
✿⃝ᵀᴬᶠ♥🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃꪶꫝ🌀🖌
mungkin Braja mencari waktu yang tepat Ranti
Nadia
agak berlebihan si ranti di part ini
Nadia
baca nastar bergetar aku langsung ngakak 🤣🤣🤣🤣🤣
Adriana Simanjuntak
next kak
𝐀⃝🥀Adriya ᴿᵉᵉⁿ Hofi ᴹᵒʳᵉⁿᵒ
nahh gitu Ran tanyakan apa saja yang mengganjal dihati kamu daripada negatif thinking.. bisa2nya ngira braja belok 😂
SEMANGAT Thor 🤗
𝐀⃝🥀Adriya ᴿᵉᵉⁿ Hofi ᴹᵒʳᵉⁿᵒ
pikiran Ranti terkontaminasi dengan kejadian semalam ya Ran 🤭 makanya fokusnya ilang untung pak Braja sigap.
SEMANGAT Thor 🤗
𝓐𝔂⃝❥ℛᵉˣиσνιє⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽𝐀⃝🥀
Rasaiiiinnn.. ancaman Braja lebih dari sekedar sayatan belati.. yang mau nikah siapa yang ribet siapa.. memangnya ada jaminan kalau wanita sekelas Maya bisa membahagiakan Braja dibandingkan dengan Ranti yang dianggap hanya seorang Babu.. dikiranya ini jaman Siti Nurbaya kali ya 🤔🤔🤔
𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡ᴳ᯳ᷢтяι𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ❣
Braja harus berani dan teguh nanti seumpama ibunya gak setuju harus tetap bertahan untuk bisa bersama dgn Ranti
𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡ᴳ᯳ᷢтяι𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ❣
lanjutkan terus dan semangat...
𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡ᴳ᯳ᷢтяι𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ❣
pokoknya harus jawab IYA biar jelas hubungan kalian berdua...
𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡ᴳ᯳ᷢтяι𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ❣
tetap semangat dan jaga kesehatan Othor mitmit 👍💪💪👍
MITT²🐾🐊⃝⃟ ⃟🍒: Haturnuhun kak tri,
makasih buangett udah Setia dukung aku /Whimper//Pray/
total 1 replies
𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡ᴳ᯳ᷢтяι𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ❣
jiahhhh babang Braja cembulu cembuluan ceritanya 😆😆😆
𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡ᴳ᯳ᷢтяι𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ❣
mau komentar apalagi yaaa wkwkwk saking polosnya itu Ranti jadi iya begitulah 😁🤭
𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡ᴳ᯳ᷢтяι𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ❣
wahhhh Ranti berasa kayak Ratu sejagad yang jadi rebutan para cogan nihhhh🤣🤣🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
✿⃝ᵀᴬᶠ♥🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃꪶꫝ🌀🖌
kasihan maya
✿⃝ᵀᴬᶠ♥🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃꪶꫝ🌀🖌
itukan bos mu niat mau menjatuhkan mental Ranti, biar dia sadar, maksud nya seperti itu
𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡🦂⃟Ʀαᷤғᷤʟᷫα
yg kaya hrs nikah sm yg kaya jg y? /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
MITT²🐾🐊⃝⃟ ⃟🍒: Haruss bangg/Facepalm//Pray/
total 1 replies
⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀𝘼𝙉𝙉𝙄𝙑➍🅜ᴋᴇ³ᵐᵘᵐᵘ
Braja kalah star nanti wkwkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!