Spin off: Antagonis Cantik Tawanan Mafia Kejam
Karena sering terkena skandal dan membuat nama keluarganya selalu terseret, sekarang Jenna harus diawasi oleh seorang bodyguard pilihan Ayahnya agar tidak bisa membuat masalah baru.
Namun, bodyguard pilih Ayahnya adalah pria yang sangat dibenci oleh Jenna. Jenna tidak akan diam saja, ia akan membuat sang bodyguard tidak betah dan mundur dari pekerjaannya.
Tetapi, rencana Jenna menjadi berantakan dan ia malah terjebak dengan perasaan yang seharusnya tidak pernah muncul lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua puluh lima
Terdengar suara ringisan pelan dari bibir Jenna, bahkan kelopak mata wanita itu terlihat bergerak dengan pelan. Setelah beberapa saat, mata hijaunya mulai terbuka dan mengerjap beberapa kali untk menyesuaikan cahaya yang masuk.
“Shhh, kenapa kepalaku sangat pusing?” Kesalnya sambil memijat pelan keningnya untuk mengurangi rasa pusing yang begitu menyiksanya.
Setelah rasa pusingnya sedikit reda, Jenna mulai tersadar kalau ia terbangun di kamar Elios. Wanita itu langsung menoleh ke samping, tetapi tidak menemukan Elios.
“Apa yang terjadi semalam?” Tanya Jenna yang sama sekali tidak mengingat kejadian semalam, mungkin nanti ia bisa mengingatnya… karena tadi malam wanita itu sangat mabuk, bahkan lebih mabuk daripada waktu dirinya kelepasan mencium Elios.
Ceklek!
Pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan sosok Elios yang baru selesai mandi, pria itu memakai bathrobe berwarna hitam yang masih memperlihatkan dada kerasnya yang masih basah.
“Minumlah obat pereda mabuk!” Kata Elios yang berjalan mendekati Jenna yang masih tercengang, karena pemandangan indah di depannya.
“Jenna?” Panggilan itu membuat Jenna tersadar kalau pria itu sudah membukakan tutup dari obat pereda mabuk.
Wanita itu langsung mengambilnya dan meneguknya sampai habis, ia tidak mau lagi minum banyak, apalagi kepalanya benar-benar pusing.
“Kenapa aku bisa berada di sini?” Tanyanya setelah selesai meminum obat pereda mabuk.
“Kau yang datang sendiri saat tertidur,” jawab Elios yang tengah sibuk dengan ponselnya.
Jenna mengernyitkan alisnya, ia seakan tidak mempercayai jawaban pria itu. Jenna tidak pernah jalan saat tidur, jadi tidak mungkin ia datang ke tempat ini sendirian.
“Kak Elios ingin membohongiku?” Tuduhnya yang membuat Elios langsung menatapnya.
“Untuk apa aku berbohong?” Tanya pria itu yang merasa tidak ada gunanya berbohong tentang hal seperti ini.
“Tidak mungkin aku jalan sendiri saat tidur, pasti Kak Elios sengaja membawaku ke sini dan Kakak berbuat…” Jenna menjeda kalimatnya, karena ia langsung menutupi dadanya.
“Siapa yang menyerang siapa?” Tanya pria itu sambil mendongak dan menunjukkan dua bekas gigitan di lehernya.
Mata hijau Jenna terlihat melebar saat melihat tanda yang sangat tidak asing itu, karena ia bukanlah anak kecil dan sering melihat pemandangan seperti itu pada teman-temannya saat masih tinggal di luar negeri.
“I-itu siapa pelakunya?” Tanya wanita itu yang masih belum sadar kalau yang membuat leher Elios seperti adalah perbuatannya sendiri.
“Orangnya sedang berada di hadapanku!” Kata pria itu yang membuat Jenna sangat terkejut.
“Sial, aku tidak bisa mengingat apapun!” Kesal wanita itu yang hendak memukul kepalanya sendiri, tetapi langsung ditahan oleh Elios.
“Jenna, aku bukan pria brengsek yang akan memanfaatkan kelemahanmu. Aku ingin menjadi pria sejati yang harus tahu batasan, meskipun kau adalah wanita yang paling ku cintai sekalipun. Aku tidak akan melewati batas, kecuali kalau kita sudah menikah,” ujar pria itu sambil mengecup punggung tangan Jenna yang kedua pipinya terlihat memerah.
“Sebagai seorang pria, aku harus melindungi wanitaku!” Lanjutnya sambil mengecup kening Jenna yang wajahnya sudah mirip seperti kepiting rebus.
“Tapi aku memberimu sedikit balasan, karena kau sangat mengujiku semalam!” Elios menyentuh leher wanitanya yang terdapat atau tanda gigitan yang dibuatnya tadi malam.
“Kau mengujiku di depan Aurel dan juga sopir,” jelasnya yang membuat Jenna sedikit mengingat potongan kejadian semalam.
“Dan aku masih menunggumu kembali mencintaiku,” Elios menarik dagu Jenna dan menyatukan bibir mereka.
...***...
Prang!
“Arghhh! Sialan! Bajingan itu sangat dekat dengan Jenna!” Teriak Hael yang pagi ini mendapatkan kabar dan sekaligus beberapa foto Jenna yang berada digendongan Elios.
“Jenna mabuk dan pria itu membawanya begitu saja, pasti dia sudah melakukan hal buruk kepada Jenna-ku!” Hael tidak akan memaafkan Elios.
Kepala Hael rasanya seakan mendidih, ia sangat sulit menemukan teka-teki siapa calon suami Jenna. Tetapi pagi ini malah di tambah dengan kabar yang membuatnya sangat cemburu dan ingin membunuh Elios secepatnya.
“Tu-Tuan Hael?” Orang kepercayaannya mendekat dengan ragu.
“Bagaimana? Apa kalian sudah berhasil menculik Aurel?” Tanya Aurel yang sejak tadi malam sudah menugaskan orang-orang terhebatnya untuk menculik Aurel.
Aurel adalah salah satu orang yang begitu dekat dengan Jenna, dan pastinya wanita itu tahu siapa calon suami Jenna. Makanya Hael ingin menanyakannya langsung kepada Aurel, tetapi dengan cara menculik wanita itu.
“Orang-orang kita tewas semua, Tuan,” jawaban itu membuat urat-urat leher Hael terlihat.
Bugh!
“Sialan! Bagaimana kalian bekerja? Menculik satu wanita saja tidak becus!” Hael memukul wajah sang tangan kanan.
“Ma-maa Tuan Hael, tetapi ada seorang pria yang selalu bersama Aurel. Bahkan kami baru menyadari kalau di sekitar apartemen Aurel ada yang berjaga dan mereka bukanlah orang biasa,” jelasnya dengan takut-takut.
“Sehebat apapun mereka, orang kita yang paling hebat! Sekaran kirim lagi yang lebih banyak dan bawa Aurel ke hadapanku sekerang juga!” Titah Hael yang tidak tahu kalau lawannya adalah orang-orang yang bekerja untuk Mafia Grey yang sangat misterius itu.
“Ba-baik Tuan, saya mengerti,” ujar tangan kanan Hael, sebelum berlalu keluar dari Mansion megah yang baru dibeli oleh Hael.
“Kenapa mereka semua sangat bodoh? Pekerjaan mereka selalu gagal, padahal aku membayar mereka dengan gaji besar!” Geramnya sambil meneguk minumannya untuk mendinginkan kepalanya yang benar-benar akan meledak.
“Siapapun calon suami Jenna, aku tidak peduli. Aku akan membunuhnya, sehingga dia tidak akan bisa memiliki Jenna. Tidak ada yang lebih hebat dari orang-orang terpilih Ayah,” kekehnya yang sangat percaya diri.
“Jika aku kekurangan pasukan, aku akan meminta Ayah untuk menghubungi seorang mafia terhebat untuk membantuku. Aku akan membayar dengan harga tinggi, agar Mafia Grey memberikan beberapa pasukan terbaiknya untuk membantuku,” Hael menatap layar ponselnya yang kini menampilkan foto Jenna yang sangat cantik.
“Semua wanita akan takluk kepadaku, bahkan mereka mengemis-ngemis untuk menjadi teman tidurku. Tapi Jenna? Dia bebeda dan membuatku semakin tertarik saat dia menolak untuk tidur denganku, padahal aku bisa memuaskannya,” kekehnya yang kini mulai berfantasi membayangkan tubuh seksi Jenna yang melenggak-lenggok di depannya untuk menggodanya.
“Shit! Aku semakin mengingkanmu, Jenna!” Umpatnya yang semakin tidak sabar untuk memiliki Jenna.
Namun langkah Hael tidaklah mudah, karena Jenna adalah milik Elios dan dijaga langsung oleh Elios. Hael masih tidak tahu siapa yang ia lawan, sehingga tingkat percaya dirinya sangat tinggi.
“Jenna, sebentar lagi kau akan menjadi milikku! Seutuhnya milik Hael!” Serunya dengan lantang, membuat para pekerja di dalam Mansion terkejut.
Pemandangan yang sudah biasa mereka lihat, tetapi tetap saja mereka sedikit khawatir saat Hael sedang marah… karena pria itu bisa membunuh siapapun yang sudah membuatnya marah atau tersinggung.
Wajahnya yang terlihat manis dan ramah, itu adalah topeng belaka. Hael adalah pria gila dengan segala tindakan gilanya.
Bersambung.
no kaleng...kaleng.....😁