NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Transmigrasi Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Dunia Lain / Chicklit
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yuuki Haru

Note : Jangan di like kalau gak baca

Lucy mendapati dirinya berada di dunia lain yang tidak ia ketahui sebelumnya, tiba-tiba ia mengalami hilang ingatan. Dan menemukan identitas baru sebagai Putri Louise.

Cerita ini aslinya untuk ikut event

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuuki Haru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22 : Pantulan Cermin

Melihat kondisi Louise yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja, Altair membuka pintu keluar perpustakaan sambil membantu.

"Maaf, aku tidak memberitahu padamu. jika sebenarnya aku alergi susu sapi, itu termasuk dengan olahannya." Louise mencoba agar bisa berdiri tanpa harus dibantu oleh orang.

Saat Louise dan Altair berjalan keluar melewati pintu disana ia bertemu Haruki yang terlihat tidak senang saat Louise pergi tanpa dirinya

"Tuan putri Louise, kenapa saat kau keluar rumah tidak mengajakku?" Haruki marah karena ia ditinggalkan, namun ia juga merasa khawatir dengan keadaan Louise.

Namun karena sakit kepala, Louise tidak bisa mengatakan apa-apa. ia berusaha menggunakan kekuatan sihirnya, namun tubuhnya terlalu lemah untuk bergerak.

Akhirnya Louise dengan berat hati, ia menatap Haruki sambil memberikan gestur tubuh bahwa ia sedang memerlukan bantuan.

Haruki hanya membalas dengan sebuah senyuman karena sepertinya ia mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Louise meski tidak berkata apa-apa.

Lalu Haruki menggunakan kekuatan penyembuh miliknya untuk menyembuhkan Louise.

Setelah beberapa saat Louise terlihat menjadi lebih baik, dan bisa berjalan tidak lupa ia berterima kasih atas bantuan Haruki.

"Haruskah aku mengajakmu, lagipula ini bukan masalah besar.. teehee.." Louise hanya menatap sambil menggaruk kepalanya dan dalam hati ia meminta maaf. "ngomong-ngomong, terima kasih atas segalanya."

Karena tujuan Louise tidak memberitahukan Haruki kemana tujuannya adalah supaya hal itu tidak ingin mengganggu kegiatannya.

"Mungkin tuan putri Louise berpikir ini hanya hal sepele, namun kita tidak akan tahu bahaya apa yang menanti.. dan keluar sendiri itu sangat berbahaya apalagi sendirian." Haruki menatap dengan penuh kekhawatiran dan kecemasan di wajahnya.

"Tapi, bukankah ada Altair bersamaku?" Louise melihat ke arah Altair yang berdiri di sampingnya.

Setelah beberapa saat keheningan akhirnya Louise memutuskan untuk mengajak Haruki bersama dengannya dan Altair.

"Baiklah.. kalau begitu temani aku akan pulang ke rumah." Louise memutar matanya tidak percaya bahwa Haruki menganggap Altair tidak ada.

Namun Haruki hanya mengangguk menandakan bahwa ia setuju. sementara itu Louise merenung sejenak dan akhirnya mengerti apa yang dikatakan oleh Haruki ada benarnya.

"Hey, Altair. apakah kau tidak mendengar kata Haruki? dia bahkan mengatakan untuk tidak pergi sendiri, padahal aku bersama denganmu." Louise menatap Altair yang terlihat sedikit murung.

Tidak ada yang dikatakan oleh Altair, dia hanya diam tanpa mengatakan satu patah kata pun, karena merasa tidak bersemangat Louise berjalan untuk menghapus kebosanan, hanya menatap ke langit dengan ekspresi kosong

Tiba-tiba ada sekelompok orang yang berjalan ke arah mereka, hal itu memberikan perasaan tidak enak kepada Louise.

Apa lagi ketika mereka berpapasan dengan kelompok orang itu, tangan Louise bergerak secara spontan menangkap salah satu tangan orang itu yang sebenarnya yang ia pegang adalah pisau ternyata tujuan utama mereka ingin melukai Altair.

"Apa maksudnya ini?" Louise memegang erat pisau tersebut. "beraninya kalian mencoba melukai Altair."

Seketika tangan Louise menjadi terluka dan darahnya mengalir, namun sepertinya ia tidak mempedulikan tentang hal itu sama sekali, karena menurutnya rasa sakit tidak bisa dibandingkan dengan kematian, apalagi jika Altair yang terkena luka tersebut.

"Sepertinya kau begitu dibutakan oleh perasaan cinta kepada orang ini, tolong diingat bahwa kita dan mereka adalah musuh." orang itu mencoba menarik pisau yang dipegang oleh Louise.

Tapi tidak seperti dugaan Louise berdiri antara kelompok asing tersebut dan juga Altair, dan memukul salah satu dari mereka, sehingga membuat orang itu melepaskan tangannya dari pisau tersebut, tapi itu tidak membuat mereka pergi dan meminta maaf.

"Sebesar itukah kebencian kalian terhadap Altair? apa tidak bisa kalian melihat kebaikan yang ia perbuat?" Louise mencoba mengingat apa kebaikan yang dilakukan oleh Altair dan menjadi terdiam.

"Jangan percaya kepadanya, kerajaan mereka hanya bisa merebut sesuatu. itulah sebabnya kita selalu bermusuhan sejak awal dan akan selalu seperti itu." Orang itu mempersiapkan mantra sihirnya, sambil fokus.

Sementara itu anggota lain dari kelompok itu menghalangi siapa saja yang mengganggu pemanggilan mantra tersebut.

Tapi Louise hanya terdiam tanpa melakukan apa-apa, ia hanya melemparkan pisau yang ia pegang ke tanah. dan menemukan fakta bahwa sebenarnya dalam pedang itu terkandung racun mematikan.

Hal itu tidak membuat Louise menjadi panik, namun ia malah tersenyum seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Sambil melihat tangannya yang mulai berubah menjadi hitam karena terkena efek racun, Louise menggunakan sihir andalan miliknya yaitu 'Purification' tapi kali ini tanpa menggunakan lingkaran pemanggilan sihir.

Seketika racun yang ada pada Louise lenyap, dan begitu juga dengan sihir yang telah susah payah dibuat oleh para kelompok itu pun menghilang tanpa jejak.

"Bagaimana bisa kau melakukan hal itu? menggunakan sihir tanpa lingkaran hanya bisa dilakukan oleh dewa agung Anastasia." kelompok itu menjadi ketakutan dengan apa yang mereka lihat.

Tentu saja itu bukan dewa agung Anastasia, melainkan hanya Louise yang sedang menaiki tingkatan dalam sihirnya.

Dan ketika mereka melihat Louise, seperti ada siluet sosok dewa agung Anastasia yang berdiri. karena ketakutan mereka pergi meninggalkan Louise, Altair juga Haruki.

"Apa ada hal yang aneh tentangku? kenapa mereka begitu ketakutan?" Louise melihat ke arah Altair dan Haruki yang sedang berlutut di hadapannya.

"Aku minta maaf, karena selama ini selalu menjadi beban. aku harap suatu hari bisa melindungi dirimu." Altair berkata tanpa mengubah posisinya.

"Dengar teman-teman, bisakah kalian berdiri? karena aku merasa risih dengan kalian, tolong." Louise berharap Altair dan Haruki mau mendengar perkataannya.

Mereka berdua langsung berdiri dengan tegap, namun masih tidak mengatakan satu patah kata pun.

Saat ingin berjalan Louise merasa seperti ada yang berbeda dengan dirinya, namun ia belum bisa menemukan apa itu, hingga ada seorang anak kecil muncul entah darimana, ia berlari menghampiri Louise sambil memberikan sebuah cermin.

Tapi ketakutan dan kelemahan Louise adalah menatap cermin, itu sebabnya ia tidak memiliki cermin yang bisa memantulkan refleksi bahkan jendela di kamarnya itu hanya energi sihir dan bukan sebuah kaca asli.

Menerima sebuah cermin tentu saja membuat Louise panik dan berniat membuang cermin tersebut.

"Apa yang kau takutkan dari dirimu sendiri?" tanya anak kecil itu dengan nada gamblang tanpa ada kekhawatiran sama sekali.

"Kau tidak mengerti, aku tidak menyukainya. buang dan singkirkan itu dari hadapanku." Louise mengembalikan cerminnya pada anak kecil itu tanpa melihat ke arah cermin sama sekali.

"Kau cantik, kenapa kau tidak mau melihat cermin? jika saja kau tahu betapa indahnya wajahmu, seperti wajah sang Dewa Agung." anak kecil itu mengambil cermin yang dikembalikan oleh Louise namun tidak beranjak pergi dari sama.

"Tapi bukannya dewa agung Anastasia itu laki-laki ya?" Louise menjadi bingung dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Apa itu yang selalu mereka katakan?" anak kecil itu tersenyum. "untuk informasi dewa agung Anastasia tidak memiliki gender atau terikat olehnya.

Mendengar hal itu Louise menjadi terdiam ketika anak itu mengatakan soal wajahnya, karena selama ini orang-orang terdekatnya selalu berkata bahwa tidak ada spesial dari wajahnya, dan tidak percaya tentang gender dewa agung Anastasia.

1
Ni Ketut Patmiari
masih belum paham
Min Young-Gi
maksudnya apa yaa, ngak paham
Angel Beats
aman gak tu mentalnya
Angel Beats
langsung ke isekai kah
Angel Beats: bener juga
Susu Kopi Cokelat: Kasian soalnya kalau harus mati dulu
total 2 replies
Min Young-Gi
/Grin//Grin//Grin//Grin/
Min Young-Gi
wuuuihhh hebat poenix namanya sama ama kucingku
Susu Kopi Cokelat
Thanks 4 me
koran di jaman kerajaan gak tuh.
Susu Kopi Cokelat: anggap aja tuh koran dari sihir.
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Cleopatra Karinda
semangat ya
Cleopatra Karinda
/Rose//Wilt//Rose//Wilt/smangat yaa author
Cleopatra Karinda
luumaaaayaaan juga ceritanya /Grin/
Cleopatra Karinda
bguus juga
Cleopatra Karinda
😁😁😁luuumayan juga
Cleopatra Karinda
luuuuumayan juga ceritany
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!