NovelToon NovelToon
Metamorphosis Cinta

Metamorphosis Cinta

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Model / Teen Angst / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:53.7k
Nilai: 5
Nama Author: atps0426

Rana adalah gadis paling pandai di sekolahnya, ia gadis ceria dan memiliki banyak teman. Suatu hari, ia tak sengaja bertemu dengan Dean, pemuda tampan yang membuat jatuh cinta. Sayangnya Dean adalah pemuda dingin yang sulit mengekspresikan perasaannya.

Ketampanan Dean seolah menyihir Rana, membuat gadis itu terus mengejarnya tanpa henti. Karena risih, Dean berniat mengajak Rana berkencan lalu memutuskan hubungan mereka. Tapi sayangnya, waktu membuat perasaan Dean tumbuh semakin kuat. Ia takut kehilangan Rana, gadis yang membuat dirinya berubah.

Tak hanya kisah cinta mereka, ada orang ketiga datang silih berganti berusaha merusak hubungan keduanya. Terlalu mengejar Dean, juga berakibat buruk pada nilai Rana, hingga di satu titik Rana ingin melepaskan apa yang sudah ia kejar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon atps0426, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MC - Kissing

"Ini dia pemenang lomba cerdas cermat, Rana dari kelas sepuluh SOPi High School. Beri tepuk tangan paling meriah" ucap pembawa acara.

Prookkk.... Prok... Prookkk...

Rana tersenyum begitu lebar diatas panggung seraya membawa hadiah kemenangan yang pantas ia dapatkan karena kemampuannya. Sebuah leptop dan uang tunai menjadi hadiah paling istimewa di Festival Sekolah tersebut.

Hari semakin sore dan semua perlombaan usai dilakukan. Beberapa stand sudah membereskan perlengkapan dan membersihkan semua sampah yang berserakan. Sebelum pulang, para murid lebih dulu berkumpul di kelas masing-masing menunggu perintah dari para guru.

Setelah beberapa saat akhirnya ketua kelas masing-masing kelas memberitahukan jika mereka boleh pulang sore itu. Semua siswa merasa lelah dan bergegas meninggalkan kelas masing-masing untuk pulang kerumah.

"Sayang, besok mau kencan perpustakaan?" Tanya Rana.

"Boleh, setelah darisana kamu ikut aku ke ulangtahun teman SMP ku ya"

"Asiik, siapa yang ulang tahun?"

"Besok juga tau, dia akan merengek jika anak-anak lain lupa. Sepertinya anak-anak ingat, karena itu mereka mengadakan reuni besok" jelas Dean.

Rana mengangguk, ia menatap ke arah jalanan sambil menggenggam erat tangan Dean. Perasaan Rana sungguh dilema, ia ingin mengatakan semua yang didengar dari Artha pada Dean. Namun, ia tak mau jika Dean salah paham dan malah merusak hubungan Dean dengan Artha. Rana pikir Artha tengah dalam masalah serius.

"Mampir dulu ya, kan masih sore" pinta Rana kala mereka berada di depan rumahnya.

Dean mengangguk dan masuk bersama kedalam rumah kekasihnya. Ia merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil menikmati dinginnya ruangan berAC. Bersamaan dengan hubungan mereka yang semakin dekat, rasa canggung itupun juga memudar.

Rana membuatkan minuman untuk keduanya lalu duduk di samping tempat tidur menyandarkan punggungnya. Ia menatap layar televisi yang hitam.

"Dean, dulu aku sangat menyukaimu karena kau terlihat sangat tampan"

"Benarkah? Apa aku setampan itu?" Sahut Dean ikut duduk disamping Rana sambil meminum minumannya.

"Hm.. itu dulu, semua orang memintaku berhenti dan berkata bahwa aku akan mendapatkan seseorang yang labih baik darimu. Tapi aku tak bisa, karena aku sesuka itu padamu, meski banyak yang lebih tampan"

"Meski aku berkata kasar dan membentakmu?"

"Iya"

"Meski aku sengaja menyakitimu?"

"Iya, aku suka kamu karena itu kamu Dean"

Dean meletakkan gelasnya, ia memandangi Rana yang merona. Dipeluknya sang kekasih dengan erat dan di elusnya rambut Rana perlahan. Rana mendongakkan kepalanya menatap mata Dean, tangannya mengelus pipi pemuda itu. Perlahan tangan itu turun dileher Dean dan menarik pemuda itu lebih dekat. Rana menutup matanya merasakan bibirnya dan bibir Dean saling bersentuhan. Hanya beberapa detik gadis itu langsung berpaling ke arah lain sambil tertunduk.

Rana memegangi dadanya, ia tidak bisa mengontrol detak jantungnya yang berdebar kencang tak karuan.

"Dean, rasanya jantungku akan meledak" lirih Rana yang sukses membuatnya mendengar tawa Dean.

"Kok ketawa sih? Ini serius tau"

"Habisnya kamu lucu, oh iya tadi aku ketemu Artha katanya dia ikut lomba cerdas cermat juga. Dia sangat percaya diri akan menang"

"Artha? Dean jangan dekat-dekat dia, dia itu jahat tadi dia..." perkataan Rana terhenti kala Dean memandangi nya dengan raut wajah tak percaya. Ia memilih tak lagi mengungkit hal itu, tapi jika diam bisa jadi Rana kehilangan Dean.

Dean berpamitan pada Rana sebab hari mulai petang, ia harus segera pulang kerumah. Begitu Dean pergi, Rana berbaring di tempat tidur dan memulai panggilan video dengan teman-temannya. Ia menceritakan apa yang terjadi hari ini pada mereka semua. Tentu saja teman-teman Rana akan langsung membela gadis itu, mereka percaya jika Rana tak akan berbohong apalagi menjelekkan orang lain tanpa sebab.

Namun mereka menyayangkan Rana yang tak bisa berkata jujur pada Dean, harusnya gadis itu tak menyembunyikan hal sepenting ini. Meski begitu, mereka paham jika Dean tak akan langsung percaya sebab tak ada bukti pasti.

\=====================

Hari berganti....

Rana sudah bersiap menunggu Dean di rumahnya, hari ini mereka akan belajar di perpustakaan dan menghadiri reuni SMP Dean. Ia sangat bersemangat karena akan menghabiskan waktu bersama kekasihnya.

Ting Tong...

Begitu bel berbunyi, Rana langsung melesat keluar rumahnya. Ia tersenyum lebar sambil memeluk erat Dean. Selalu saja seperti ini, Dean tak bisa berkata-kata. Mereka berdua langsung menuju perpustakaan kota untuk belajar bersama.

Di perpustakaan...

Dean sudah duduk dan mengerjakan beberapa soal latihan, sedangkan Rana berjalan kesana-kemari mencari buku yang ingin ia baca. Setelah cukup lama berkeliling, Rana akhirnya kembali ke mejanya dan mulai mengerjakan soal seperti Dean.

"Ran, ini aku bingung" celetuk Dean seraya menunjuk salah satu soal.

Rana melirik soal itu dan menjelaskan pada Dean dengan cara paling sederhana. Setelah itu Dean mencoba kembali menyelesaikan hitungan dengan rumus yang sama.

Mata Rana memperhatikan kekasihnya yang serius belajar. Wajah Dean terlihat begitu tampan, matanya yang indah, hidungnya yang mancung dan bibirnya. Rana menelan ludah kala memerhatikan bibir kekasihnya yang tampak begitu manis. Dean mencoba mengajak Rana berbincang, namun perhatian gadis itu teralihkan pada sesuatu yang lain. Cara Dean berbicara juga membuat jantung Rana berdegup kencang, bibirnya benar-benar terlihat lembut.

Ttaaakkkk.....

Rana tersenyum malu-malu usai Dean memukul dahinya dengan pulpen. Ia kembali fokus pada bukunya dan mulai mengerjakan beberapa soal lagi. Mereka berdua tampak asik berbincang membahas pelajaran, bahkan Dean terlihat sangat nyaman.

"Menyenangkan belajar denganmu" celetuk Dean tiba-tiba.

"Aku juga senang berciuman denganmu"

Dean membelalakkan matanya dan mencubit pipi kekasihnya itu dengan gemas. Ia mengelus rambut Rana lalu menatap jam di tangannya, mereka harus pergi sekarang. Belajar membuat pasangan itu lupa waktu.

Sebelum menuju kafe, Rana dan Dean membeli kue terlebih dahulu. Sekali lagi ini adalah ide Rana, ia tak mau datang dengan tangan kosong.

"Apa kau selalu memberikan hadiah pada semua orang?" Tanya Dean tak mengerti kenapa kekasihnya begitu dermawan.

"Aku senang bersama teman-teman mu, saat SMP aku tidak punya teman sebanyak kau. Jadi menyenangkan bisa berkumpul bersama, apakah aku berlebihan sayang?"

"Tidak, tentu saja kau boleh memberinya apapun yang kau mau. Hanya saja kau sangat baik"

"Hehehehe, aku senang"

Usai Rana membayar kuenya, mereka pergi ke kafe yang tak jauh dari tempat membeli kue. Terlihat dari kejauhan beberapa teman Dean melambaikan tangan ke arahnya dari lantai dua kafe. Dean memalingkan pandangan tak mau merespon, namun tingkah teman-teman nya malah menjadi-jadi. Mereka bersahutan menggoda Dean dengan memanggil namanya.

Rana yang sadar langsung mencari ke sumber suara, ia melihat teman-teman Dean begitu heboh menyambut kedatangan mereka.

"Teman-teman mu menyenangkan"

"Ini memalukan, ash sial" umpat Dean.

1
°Ⓟ️ⒽⓄⒺⒷⒺ¦₹¿
ngeri kata"nya
Erni Fitriana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😀kebuat dari apa y rana🤔🤔🤔🤔apa ada ketangguhan seperti itu didunia nyata????
Erni Fitriana
ampunnnnn da ach rana kelakuan kamuhhhhh🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Erni Fitriana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣rana capruk sekali kamuuuu....ceritanya segerrrr thor🤣🤣🤣🤣🤣
Erni Fitriana
🤣🤣🤣🤣🤣ranaaaaaa
Aisyah Zahra
seru bgt sih critanya , semoga banyak pembacanya /Good/
Aisyah Zahra
pasti malu bgts kepergok ciuman
anikksuriani🌼
keren kece abis aku udh baca novel" yg lain yg emng bagus" semngt thor aku masi nunggu novel" bagus demgan cerita yg seru aku suka novel yg mencerita persahabatan dn kisah cinta sekolah❤️🥰
anikksuriani🌼
aaaaa kenapa udah selesai pengen lnjut lagi masih seruu nihhh sedih bangett knp penedek banget ceritanya auto sedihhh suka banget sm novel ini thor bintang 5 buat kamu⭐⭐⭐⭐⭐❤️
anikksuriani🌼
aidenn sini peluk duluuu😭❤️❤️❤️
Sopian 78
ayo thor semangat ya buatnya
Mukmini Salasiyanti
yes!!!!
gitu dong!
Jantan!!!!!
Mukmini Salasiyanti
😄😃🤣🤣🤣
Mukmini Salasiyanti
Love U, Thor.... ,, 😘🥰😍💪💪
Mukmini Salasiyanti
😘🥰😍👍👍👌
Bunda Dhea
aku suka karya mu thor
Bunda Dhea
siiip
Bunda Dhea
semangat thor
Bunda Dhea
siap thor
Mukmini Salasiyanti
Jujur itu Indah, ya kan Ran?? ☺👍
Ayo Dean..
segera halalkan Rana....
Awas kebablasan.... 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!