Jalan Su Yang Menuju Keabadian

keesokan harinnya...

"Su Yang dan Ling Yan bangun su yang mendapati percikan noda darah di tempat istirahat mereka.. Su yang tersenyum... setelah itu mereka tidak mau membuang waktu."

mereka menggabungkan semua rampasan berharga mereka: Giok Kuno Penyucian Roh (Qi murni), Giok Hati Murni (energi spiritual murni), dan Kristal Warisan (Dao kuno yang stabil).

Mereka melakukan sesi Kultivasi Ganda Primordial terpanjang dan paling intens yang pernah ada. Tujuan mereka: Terobosan Total.

Energi Giok Hati Murni membantu Ling Yan memurnikan Dasar Transformasi Roh-nya, yang diserang di Bab 19. Inti Yin-Yang-nya mencapai kesucian yang absolut, dan dia berhasil menembus ke tahap Transformasi Roh Awal (Early Spirit Transformation). Dia kini mampu mengolah Jiwa Spiritualnya ke tingkat yang lebih tinggi, setara dengan Tetua terkuat yang pernah ada.

Su Yang, dengan penopang stabil dari Ling Yan yang kini adalah Transformasi Roh, menyalurkan semua energi murni yang tersisa ke dalam Avatar Iblis Sempurna-nya. Avatar itu berputar dengan gembira, menyerap Giok Kuno dan Kristal Warisan.

KRAKKKK!!!

Su Yang meraung dalam diam. Seluruh tubuhnya dipenuhi gelombang energi. Setengah Langkah Jiwa Baru Lahir yang ia capai di Bab 17 hancur. Dia resmi mencapai Tahap Jiwa Baru Lahir Awal (Early Nascent Soul) penuh!

Kekuatan tempurnya, yang didukung oleh Avatar Iblis Sempurna, melompat hingga mampu melawan ahli Raja Roh (tahap di atas Jiwa Baru Lahir) setidaknya untuk sementara.

"Luar biasa," bisik Ling Yan, napasnya tercekat. "Kau adalah Jiwa Baru Lahir sejati, Su Yang. Kita kini adalah dua kekuatan yang setara dengan seluruh Tiga Sekte Kebenaran Tertinggi yang digabungkan."

Meskipun mereka telah mencapai puncak kekuatan, kehancuran yang mereka timbulkan mulai menarik perhatian yang tidak diinginkan.

Su Yang dan Ling Yan keluar dari persembunyian mereka di Kota Naga Hitam, menyaksikan kekacauan itu. Kota itu dipenuhi oleh faksi-faksi kecil yang tiba-tiba berani, mencoba menguasai aset yang ditinggalkan oleh sekte-sekte yang lumpuh.

"Kekacauan ini tidak bisa dibiarkan," kata Ling Yan. "Jika kita membiarkannya, wilayah kita akan dibagi dan kita akan kehilangan kendali."

Mereka berencana untuk segera mendeklarasikan berdirinya Sekte Primordial di reruntuhan Sekte Awan Hijau yang berlokasi strategis.

Namun, saat mereka mempersiapkan deklarasi publik mereka, Ling Yan menerima pesan darurat dari jaringan informasinya yang baru dibangun (menggunakan sisa-sisa intel Paviliun Bulan Merah). Pesan itu hanya berupa satu kata: "Datang."

Mereka bergegas ke pos terdepan jaringan, sebuah rumah teh yang tersembunyi. Di sana, seorang mata-mata yang setia terbaring di tanah, gemetar dan hampir tidak sadarkan diri, jiwanya terguncang.

"Ada yang datang," bisik mata-mata itu dengan mata terbelalak ketakutan. "Bukan dari wilayah kita. Dari Kekaisaran Naga Langit... Kekaisaran di seberang pegunungan es. Mereka datang untuk menyelidiki mengapa jalur perdagangan dan Qi Surgawi terputus."

"Siapa yang datang?" tanya Su Yang, nadanya dingin dan mendesak.

"Seorang... Raja Roh," gumam mata-mata itu, lalu Jiwanya menghilang.

Raja Roh (Spirit King) adalah tahap kultivasi yang melampaui Jiwa Baru Lahir—mereka adalah penguasa sejati yang memahami Dao ke tingkat yang lebih dalam. Kekuatan satu Raja Roh sudah cukup untuk memusnahkan seluruh wilayah kultivasi yang mereka tinggali.

Su Yang dan Ling Yan segera pergi ke perbatasan timur wilayah mereka, dekat Pegunungan Es.

Di sana, di perbatasan wilayah Sekte Pedang Langit yang hancur, mereka melihatnya.

Seorang pria, mengenakan jubah sutra biru tua yang dihiasi dengan pola naga emas. Dia melayang di udara, memancarkan aura tekanan spiritual yang begitu besar hingga awan-awan di sekitarnya tampak menghindarinya. Dia tidak perlu bergerak; Qi Surgawi di udara tunduk padanya.

"Raja Roh... Tahap Raja Roh Menengah," bisik Ling Yan, wajahnya pucat. Transformasi Roh Awalnya yang baru dicapai memberinya kemampuan untuk secara akurat mengukur kekuatan musuh. "Kekuatannya sepuluh kali lipat dari kita. Kita tidak bisa menghadapinya, Su Yang."

Raja Roh itu, yang bernama Kaisar Naga Shi, menghentikan perjalanannya, matanya yang dingin memandang ke bawah ke arah reruntuhan yang mereka tinggalkan.

"Kekacauan," desis Kaisar Naga Shi, suaranya seperti guntur yang jauh. "Aku merasakan jejak Iblis yang kuat... dicampur dengan kemurnian. Siapa yang berani mengacaukan wilayah ini dan mengganggu aliran Qi Kekaisaranku?"

Kaisar Naga Shi tidak mencari; dia hanya mengulurkan tangannya, dan tiba-tiba, Tetua Agung Luo Han yang cacat (dari Sekte Awan Hijau) ditarik dari persembunyiannya dan terlempar ke kaki Raja Roh.

"Kau," kata Raja Roh itu. "Katakan padaku, siapa yang menghancurkan Tiga Sekte Kebenaran Tertinggi?"

Luo Han yang lumpuh gemetar. "Se... sepasang iblis... mereka menggunakan... kultivasi ganda..."

Kaisar Naga Shi menoleh, matanya yang tajam langsung menemukan Su Yang dan Ling Yan.

"Menarik," kata Raja Roh itu, senyum tipis dan mematikan muncul di bibirnya. "Dua anak kecil. Satu Iblis Primordial, satu Roh Murni. Dan kau berani menyebut dirimu pasangan yang menghancurkan pilar-pilar ini?"

Raja Roh itu tidak menyerang. Dia hanya melepaskan sebagian kecil dari tekanan Dao Raja Roh-nya. Tekanan itu menghantam Su Yang dan Ling Yan, terasa seperti gunung yang menimpa mereka. Formasi pertahanan yang Su Yang pasang hancur dalam sekejap.

"Aku tidak tertarik pada permainan kekuasaan kecilmu," kata Raja Roh itu. "Aku akan membersihkan kekacauan ini, dimulai dengan kalian berdua. Lalu aku akan membangun kembali sekte-sekte ini di bawah kendali Kekaisaran Naga Langit."

Su Yang dan Ling Yan dipaksa berlutut, tulang-tulang mereka berderit di bawah tekanan.

Su Yang! Kita harus melarikan diri! Kita tidak bisa melawannya!  teriak Ling Yan melalui ikatan spiritual.

"Tidak ada jalan keluar," jawab Su Yang. Dia tahu Raja Roh ini bisa menghancurkan kekosongan untuk mengejar mereka.

Su Yang memejamkan mata. Dia menarik semua Qi Primordialnya dan memanggil Pedang Surgawi Pembelah Kekosongan. Dia tidak akan menggunakannya untuk menyerang Raja Roh; itu akan sia-sia. Dia akan menggunakannya untuk memotong kekosongan dan menciptakan jalur pelarian dimensi yang instan.

Dengan kekuatan Jiwa Baru Lahir Awal-nya yang baru, dia bangkit berdiri, melawan tekanan Raja Roh.

"Pedang Kekosongan!"

Su Yang mengayunkan Pedang Surgawi. Dia tidak mengarahkan pada Raja Roh, tetapi pada ruang di belakangnya. Dia memotong lubang besar di kekosongan ruang-waktu lokal, menciptakan celah dimensi yang tidak stabil.

Kaisar Naga Shi terkejut. "Memotong kekosongan? Senjata macam apa itu?"

Su Yang melompat ke celah dimensi itu, menarik Ling Yan bersamanya.

"Kita akan kembali, Kaisar Naga Shi!" teriak Su Yang, suaranya dipenuhi janji Primordial. "Kami akan mengambil wilayah ini!"

Kaisar Naga Shi mengerutkan kening. Dia meluncurkan serangan Qi ke celah dimensi itu, tetapi celah itu tertutup sebelum serangan itu mengenainya.

Raja Roh itu berdiri diam. Dia tidak mengejar. Dia hanya merasakan Qi yang terkandung di pedang itu.

"Pedang Surgawi Pembelah Kekosongan... Itu adalah senjata legendaris. Dan dua anak kecil ini... mereka tidak mati," gumam Kaisar Naga Shi. "Aku harus lebih berhati-hati. Sekte Primordial ini telah menarik perhatian Kekaisaran. Aku akan membiarkan mereka lolos untuk saat ini, dan aku akan mengawasi mereka sambil menguasai wilayah ini."

Sementara itu, Su Yang dan Ling Yan tidak kembali ke Ruang Kultivasi mereka. Mereka terlempar ke Dimensi Spiritual yang tidak stabil, tempat mereka harus melakukan Kultivasi Ganda Primordial darurat untuk menstabilkan diri mereka dan menemukan jalan kembali.

Mereka telah lolos dari kematian, tetapi harga yang harus dibayar adalah wilayah kekuasaan mereka diambil oleh musuh yang jauh lebih kuat.