NovelToon NovelToon
Hidden Feelings

Hidden Feelings

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lautan Biru

"Bagaimana rasanya jatuh cinta dengan wali yang ditugaskan oleh ayah saya?"
Amara yang muda dan cantik memiliki kehidupan yang bahagia dan sempurna; ia dicintai oleh orang tuanya, sukses dalam studinya, dan telah menjadi direktur perusahaan sejak usia sembilan belas tahun.
Namun, di balik permukaan yang di irikan semua orang itu, ada sesuatu yang membuatnya sedih. Melihat pria yang dikaguminya sejak kecil menikah dengan wanita lain, Amara yang sombong hampir tidak bisa menyembunyikan rasa sakit dan kesedihan di hatinya.
Di sisi lain, Akmal yang tahu dirinya tidak boleh jatuh cinta, namun tanpa sadar dirinya terus memperhatikan Amara. Saat melihat Amara bersama pria lain, ia peduli dan cemburu...
Akankah roda takdir menuntun keduanya untuk saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amara hilang

Beberapa saat kemudian, Mikha yang sudah lelah dan kepalanya sudah pusing memilih untuk berhenti berjoget, gadis itu menuju sofa dimana tadinya Amara duduk saat ia tinggalkan.

"Di mana Amara," Gumamnya sambil menyentuh kepalanya yang sedikit pusing, pandanganya yang sedikit buram namun tidak menghalangi penglihatannya untuk mengenali sosok Amara.

"Apa dia ke toilet," Gumamnya lagi.

Mikha menyambar gelas jus lemon untuk mengurangi rasa peningnya, setelah itu berjalan sedikit sempoyongan menuju toilet untuk mencari Amara yang entah kemana.

Brak

"Amara!"

"Kamu di dalam!!" Mikha berteriak di dalam toilet demi memastikan jika Amara ada di dalam, namun setelah beberapa kali memanggil sosok yang dia cari tidak muncul.

Mikha mencuci wajahnya agar lebih segar, ia akan mencari Amara kemana.

"Daniel, ya dia pasti tahu Amara ke mana?" Dengan kesadaran yang perlahan pulih Mikha segera mencari Daniel.

Gadis itu menyibak beberapa kerumunan orang-orang yang hadir di pesta Daniel.

Mikha melihat Daniel yang masih asik dengan para gadis yang mengerubunginya hingga tangannya meraih bahu Daniel dan membuat pria itu sedikit terkejut.

"Daniel Amara hilang!!" Pekik Mikha karena suara dentuman musik cukup keras membuatnya berteriak saat bicara.

"Apa! hilang!" Daniel terkejut mendengarnya.

Pria itu langsung menarik Mikha dari kerumunan dan membawanya ketempat yang lebih sepi.

"Bagaimana bisa hilang, mungkin dia sedang di toilet." Ucap Daniel yang sudah mulai panik.

"Ngak ada! aku udah cari dia ketoliet tapi ngak ada Niel, tadi dia hanya duduk disofa mana mungkin di pergi begitu saja tanpa bilang!" Mikha mengigit kukunya karena panik dan takut.

"Ini kali pertama dia datang ke tempat seperti ini Niel, dan tadi aku lihat gelas di atas meja ada beberapa yang kosong, aku takut jika Amara-" tiba-tiba cairan bening lolos begitu saja di pipi Mikha, gadis itu benar-benar takut jika terjadi sesuatu dengan Amara.

Daniel mengusap wajahnya kasar, "Kita cari kelantai atas siapa tahu dia tersesat." Ucap Daniel yang kambali menarik tangan Mikha untuk mengikutinya.

Bar ini terlalu besar, Daniel hanya menyewa lantai bawah saja, ia tahu aturan di bar ini tanpa kartu keanggotaan ia juga tidak bisa masuk.

"Maaf anda tidak boleh masuk."

"Tapi kami ingin mencari teman kami pak." Kekeh Daniel.

Meskipun mustahil Amara bisa masuk sendiri namun karena Mikha melihat Amara minum kemungkinan gadis itu bisa di bawa pria jahat kan.

"Tunjukkan kartu yang kamu miliki."

Daniel mengeluarkan kartu nya, membuat dua penjaga itu tersenyum tipis.

"Ini hanya kartu platinum, sedangkan yang bisa masuk hanyalah pemilik kartu VIP ekslusif."

"Daniel," Lirih Mikha yang sudah benar-benar takut.

Dengan terpaksa Daniel pergi bersama Mikha, meninggalkan party yang ia buat untuk mencari keberadaan Amara.

"Gadis ini sudah keluar!" Pekik Daniel saat bertanya dengan penjaga bagian depan.

"Ya, dia bersama seorang pria."

Wajah Mikha kian pucat, ia ingat Evan yang tidak bisa masuk kedalam lalu siapa yang sudah membawa Amara pergi.

"Daniel aku benar-benar takut jika terjadi sesuatu pada Amara." Katanya dengan berderai air mata.

Daniel meraup tubuh Mikha untuk ia peluk menenangkan namun dirinya juga merasa takut dan khawatir.

*

*

Di tempat lain Amara terlelap setelah membuat seorang pria kuwalahan, karena tidak pernah mengkonsumsi alkohol meskipun kadar rendah namun cukup membuat Amara mabuk.

Sepanjang jalan gadis itu merancau tidak jelas, meluapkan isi pikiranya yang selama ini dia pendam, hingga kejadian muntah pun terjadi, Amara muntah hebat di pakaian pria yang membawanya.

Pintu kamar terbuka, seorang pria masuk setelah membersihkan tubuhnya dari muntahan yang Amara berikan padanya, bukanya marah pria itu justru khawatir dengan keadaan Amara.

Duduk disisi ranjang, tatapan matanya tertuju pada wajah cantik yang beberapa bulan tidak ia lihat, bukan tidak ia lihat namun tidak bisa ia pandang dengan nyata seperti ini.

"Kenapa kamu menjadi pembangkang, seharunya kamu mendengarkan kata Evan." Katanya sambil menghembuskan napas panjang.

Tangannya mengusap pipinya lembut, sejak setahun bersama Jonas merasakan hatinya mulai terikat, ia menyukai menyayangi bahkan mencintai seorang gadis yang ia jaga selama satu tahun terakhir. Hingga dirinya memutuskan untuk menghindar saat merasa jika perasaanya tidak pernah terbalas. Jonas tahu bagaimana Amara menyimpan cinta untuk orang yang sudah menjaganya sejak kecil. Jonas kalah hanya karena waktu.

"Kalau terjadi sesuatu padamu, bukan hanya pak Maher yang akan murka, aku sendiri tidak akan memaafkan diriku sendiri jika itu sampai terjadi." Gumamnya lagi dengan tatapan sendu.

Saat masih di kantor, Evan menghubunginya jika Amara datang ke bar untuk menghadiri ulang tahun temanya. Dan Evan tidak bisa masuk karena dirinya memang bukan anggota bar yang mereka datangi. Meskipun begitu Evan sebenarnya memiliki kartu lain dari bar yang lebih elite. Karena pria sekelas Evan dan Jonas tidak tanggung-tanggung untuk mendatangi sebuah bar yang memiliki privasi lebih menjamin.

Jonas langsung datang setelah mendengar laporan Evan, pria itu sempat menatap Evan tajam dengan segala kemarahannya, namun dia sadar ada Amara di dalam yang harus dia tolong sebelum terjadi sesuatu.

"Vans, berikan perintah mu untuk ku masuk!" Tegas Jonas dari sambungan telepon, awalnya pria yang bernama Vans itu terkejut mendengar suara Jonas, namun ia tahu maksud dari ucapan Jonas dan akhirnya Jonas bisa masuk ke tempatnya tanpa menggunakan kartu sekalipun.

"Jangan ulangi lagi, minimal harus ada pengawal yang menjagamu." Jonas menundukkan kepalanya, mencium kening Amara yang tertidur lelap, sebelum dirinya keluar dari kamar Amara.

Di ruang tamu Jonas menatap Evan dengan wajah datarnya, sedangkan Evan hanya melirik sekilas dan kembali sibuk dengan ponselnya.

"Hukuman apa yang harus kau terima." Sinis Jonas menatap Evan dingin.

"Pecat dan kamu yang kembali menggantikannya."

Bugh

"Auwsss, wajah ku kalau luka tidak akan ada gadis yang mau!" Maki Evan sambil mengusap wajahnya karena terkena lemparan bantal.

"Aku menyuruhmu, bukan hak mu menyuruh ku!" Kesal Jonas.

"Ck, buktinya hanya kamu yang bisa menjaganya, kamu yang lebih tahu bagaimana dia." Evan berdecak dengan bibir mengerucut.

"Sebenarnya apa susahnya sih tinggal bilang, i love you. Kok gengsi." Dumel Evan.

Jonas hanya melirik Evan yang selalu membuatnya tensinya naik jika bicara dengan anak itu, namun tidak ada yang bisa ia percaya selian Evan untuk menjaga Amara.

"Sudahlah," Jonas berdiri dan hendak pergi, namun sebelum pergi ia bicara sebentar pada bik Marla untuk menjaga Amara.

"Aku menginap saja, kalau kamu mau pulang- Ck iya-iya posesif sekali." Gumam Evan yang sudah mendapatkan tatapan belati padahal hanya bercanda.

Senang sekali rasanya bisa menggoda es kutub yang galak dan dingin itu. Batin Evan senyum-senyum sendiri.

1
Gintania nia
bagus
Little Angel
Luar biasa
Siti Sarifah
bagud critanya
Ratna Ningsih Hasra
Luar biasa
Juna Dong
luar biasa
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Sri Darmayanti
astrid ngak virgin .. wajar dong... y Akmal kesal

menunggu lama ternyata dpt bekas siapa tuh
Grace Oppo
amara buat jones be tor , jika dengan akmal pasti mantan istrinya akan usil tentang anaknya yang dekat dengan akmal kasia amara
Lisa Icha
ampun deh kayak nya debay ngerjain papanya mana disuruh makan jengkol lagi 😂😂😂😂nasibmu bang Jonas
Anonymous
k
Harpia Chairudin
Luar biasa
guntur 1609
emang betul juga sih. gak pakai bin. tapi ni amara yg nikahkan bapaknya atau wali hakim. karna gak sah. secara amara kan. anak yg tak bernasab
guntur 1609
semoga masa lalu mu menjadi pelajaran berhargamu mal.jangan kau sia2kan org yg telah berjuamg tk mu
akhirnya jika org yg berjuang tk mu menyerah maka kamu sendiri yg mengalami penyesalan
guntur 1609
mantap jo jawabanmu
guntur 1609
mantap jona. gk kayak akmal. sdh tua pun tapi gak tahu diri. sdh hilang baru nyaho bin nyesel bin nyesek
guntur 1609
dasar jonas karatan
guntur 1609
hahaha ni yg namanya laki2 gercep..dan bertanggung jawab
guntur 1609
ia mampus kau bodoh. sekarang jonas yg bertindak
guntur 1609
dasar oranng tua akmal saja yg bodoh. masa dia tega anaknya menikahi sm jalang. dasar begok
guntur 1609
karna kau memang bodoh masih juga belum sadar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!